Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
TEORI KEPERAWATAN RAMONA THIEME MERCER.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangunkami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selnjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Bogor, 14 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawatan maternitas
sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai tindakan
keperawatan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, post partum dan
perawatan bayi baru lahir. Sebagai perannya sebagai perawat profesional, perawat
maternitas perlu mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang salah satunya
adalah harus dapat mengintegrasikan model konseptual khususnya dalam
pemberian asuhan keperawatan maternitas.
Salah satu model konseptual keperawatan yang mendasari keperawatan
meternitas adalah Maternal Role Attainment-Becoming a Mother yang
dikembangkan oleh Ramona T. Mercer. Fokus utama dari teori ini adalah
gambaran proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan
berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi pedoman bagi
perawat dalam melakukan pengkajian pada bayi dan lingkungannya, Digunakan
untuk mengidentifikasi tujuan bayi, memberikan bantuan terhadap bayi dengan
pendidikan dan dukungan, memberikan pelayanan pada bayi yang tidak mampu
untuk melakukan perawatan secara mandiri dan mampu berinteraksi dengan bayi
dan lingkungannya.
Konsep teori Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi baru
lahir terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir masih sering
terabaikan. Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak
pada identitas peran ibu. Respon perkembangan bayi baru lahir yang berinteraksi
dengan perkembangan identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi.

Ramona T. Marcer adalah profesor emeritus di departemen kesehatan


keperawatan keluarga di Universiti Of Calivornia San Vransisco karirnya sudah
termasuk posisi sebagai kepala perawat, staf di intrapartum. Penelitiannya tentang
pengasuhan anak dalam situasi rendah dan beresiko tinggi, dan transisi keperan ibu
telah berlangsung lebih dari 30 tahun.
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat maternitas
sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai tindakan
keperawatan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, post partum, dan
perawatan bayi baru lahir. Sebagai perannya sebagai perawat perfesional, perawat
maternitas perlu mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang salah satunya
adalah harus dapat mengintregasikan model konseptual khusus nya dalam
pemberian asuhan keperawatan maternitas.
Konsep teori marcer ini dapat di aplikasikan dalam perawatan BBL
terutama pada kondisi psikososial dan TUJemosional BBL masih sering
terabaikan. Model konseptual marcer memandang bahwa sifat bayi berdampak
pada identitas peran ibu. Respon perkembangan BBL yang berinteraksi dengan
perkembangan identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi .
B. Rumusan Masalah
1. Biografi Ramona T. Mercer
2. Teori Ramona Marcer
3. Konsep Utama Ramona T. Mercer
4. Paradigma Keperawatan Bedasarkan Model Konseptual Ramona T. Mercer
Keperawatan

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Biografi Ramona T. Mercer
2. Mengetahui Teori Ramona Marcer
3. Mengetahui Konsep Utama Ramona T. Mercer
4. Mengetahui Paradigma Keperawatan Bedasarkan Model Konseptual Ramona
T. Mercer Keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN
A. Biografi Ramona T. Mercer
Mercer adalah seorang perawat yang sangat “concern” terhadap proses
persalinan (Marriner-Toney, 1989). Ia bekerja dengan pengaruh besar dari Reva
Rubin yang merupakan profesor keperawatan maternitas pada Universitas Program
Doctoral dimana Mercer melakukan studinya. Sejak tahun 1988 Mercer telah
menerbitkan 4 buku dan lebih dari 55 artikel.
B. Teori Ramona Marcer
Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
1. Efek Stress Anterpartum
Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman
negative dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di berikan
adalah memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan
ibu.
Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan
status kesehatan ibu, yaitu:
1) Hubungan Interpersonal
2) Peran keluarga
3) Stress anterpartum
4) Dukungan social
5) Rasa percaya diri
6) Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu mendapatkan
identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan
dirinya sendiri.
2. Pencapaian Peran Ibu
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer
menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang
positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil
dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan
dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan
keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan III)
merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa
menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat
menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan
kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis
(normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah:
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga
dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan
bayinya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi
c. Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan - kehamilan
ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
o Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menurut Mercer :
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita mulai melakukan
penyesuaian social dan psikologis dengan mempelajri segala sesuatu yang di
butuhkan untuk menjadi seorang ibu.
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan
sesuai dengan kondisi system social.
c. Informal
Dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya
d. Personal
Merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya
sebagai ibu.
Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di
mulai sejak ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi
menurut Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan
setelah dilahirkan.
o Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor –faktor sebagai
berikut:
a. Faktor ibu
1. Umur ibu pada saat melahirkan
2. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
3. Stress social
4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5. Dukungan social
6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
8. Sikap terhadap membesarkan anak
9. Status kesehatan ibu.
b. Faktor bayi
1. Temperament
2. Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
1. Latar belakang etnik
2. Status pekawinan
3. Status ekonomi
C. Konsep Utama dan Definisi
Mercer menggunakan konsep-konsep utama dalam mengembangkan model
konseptualnya. Konsep-konsep tersebut adalah :
a) Pencapaian peran ibu (maternal role attainment) adalah suatu proses
pengembangan dan interaksional dimana setiap saat ketika ibu menyentuh
bayinya akan menciptakan kemampuan mengasuh dan merawat termasuk
membentuk peran dan menunjukkan kepuasan dan kesenangan menikmati
perannya tersebut. Maternal identity menunjukkan internalisasi diri dari ibu.
b) Persepsi terhadap kelahiran bayi adalah persepsi setiap wanita dalam
menunjukkan persepsi pengalamannya selama melahirkan bayinya.
c) Self esteem digambarkan sebagai persepsi individu dalam menggambarkan
dirinya sendiri. Konsep diri adalah seluruh persepsi individu terhadap kepuasan
diri, penerimaan diri, harga diri dan kesesuaian antara diri dan ideal dirinya.
d) Fleksibilitas dikemukaan untuk menunjukkan bahwa peran ibu tidaklah kaku.
Fleksibilitas perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan meningkatnya
perkembangan. Ibu yang lebih tua berpotensi untuk mengalami kekakuan pada
bayinya dan untuk menyesuaikan pada setiap situasi.
e) Childrearing attitude adalah perilaku ibu atau kepercayaan mengenai pengasuhan
anak.
f) Status kesehatan didefinisikan sebagai persepsi orang tua terhadap prioritas
kesehatannya, pandangan terhadap kesehatan, kesehatan saat ini, resistensi atau
kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam kesehatan, orientasi
sakit dan memutuskan peran sakit. Kecemasan digambarkan sebagai persepsi
individu tentang situasi yang penuh stress seperti adanya bahaya atau ancaman.
Depresi ditunjukkan dengan adanya beberapa gejala tekanan yang ditunjukkan
dari perilaku ibu.
g) Role strain-role conflict (konflik peran) didefinisikan sebagai konflik dan
kesulitan yang dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran
ibu.
h) gratification-satisfaction digambarkan sebagai kepuasan, kenikmatan, umpan
balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita dalam berinteraksi dengan
bayinya dan dalam memenuhi tugas rutinnya sebagai seorang ibu.
i) Attachment adalah komponen dari peran orang tua dan identitas yang
digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen sikap dan emosi
yang telah terbentuk.
j) Infant temperament dikaitkan dengan apakah bayi sulit mengirimkan untuk
membaca isyarat, arahan pada perasaan ketidakmampuan dan keputusasaan dari
ibu. Status kesehatan bayi (infant health status) adalah kesakitan yang
disebabkan oleh permisahan ibu dan bayi, mempengaruhi proses kasih sayang
(attachment). Karaktersitik bayi (infant characterize) meliputi temperamen bayi,
penampilan dan status kesehatan.
k) Isyarat-isayarat bayi (infant cues) adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon
terhadap ibunya.
l) Keluarga (family) didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas
subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan dyad (ibu-ayah, ibu-janin/bayi,
ayah-janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem. Fungsi keluarga (family
functioning) adalah pandangan individu terhadap aktivitas dan hubungan antara
kelurga dan sub sistem serta unit sosial yang tinggal dalam rumah
m) Ayah atau pasangan intim (father or intimate partnert) berkontribusi pada proses
pencapaian peran ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan oleh orang
lain. Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan memfasilitasi pencapaian
peran ibu. Stress terbentuk dari persepsi positif atau negatif tentang hidup dan
lingkungan.
n) Hubungan ibu-ayah (mother-father relationship) adalah persepsi tentang
hubungan pasangan yang mencakup nilai, tujuan antara keduanya dan perjanjian.
Kasih sayang ibu terhadap bayinya berkembang seiring dengan lapangan
emosional dari hubungan orangtuanya.
o) Dukungan sosial (social support) adalah sejumlah bantuan yang diterima, puas
dengan bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu siap untuk
membantu. Terdapat empat area dukungan sosial yang mencakup dukungan
emosional, informasi, fisik dan penilaian.
Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat
factor pendukung :
a. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b. Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat
membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri
c. Physical support
Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
d. Appraisal support
Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan
pencapaiaan peran ibu
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status
perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat
berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkan oleh
Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas
dan adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.
Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual
Mercer dapat memakan waktu sebulan atau beberapa bulan (Mercer, 1995).
Sedangkan masa bayi baru lahir atau neonatus berlangsung selama 40 hari
bahkan di klinik bersalin atau rumah sakit pengaplikasian pada bayi baru
kurang dari 24 jam. Perawatan bayi selanjutkan menjadi tanggung jawab
perawat yang ada di komunitas dan perawat anak.
Meighan (2001), mengemukakan bahwa teori Mercer sangat relevan
digunakan pada berbagai setting praktek keperawatan maternitas dan anak.
Hal ini didasarkan pada hasil penelitiannya yang selalu dapat diaplikasikan
dalam tatanan pelayanan keperawatan. Penerapan konsep Mercer ini lebih
banyak terfokus pada kondisi psikologis dan fisik sedangkan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia tidak terkaji. Oleh karena itu agar dapat menggali
data yang komprehensif konsep model Mercer ini harus dikombinasi dengan
teori lain yang mencakup kebutuhan dasar manusia.

Peran ayah yang terlibat dalam proses persalinan dan perawatan bayi
akan meningkatkan pencapaian ikatan kasih sayang secara utuh. Selain itu
kondisi ibu dan bayi yang sehat dan sangat diharapkan oleh ibu akan
mempercepat pencapaian peran menjadi ibu. Hal ini sangat menguntungkan
mengingat dampak pelaksanaan bonding attachment pada bayi adalah bayi
akan merasa dihargai, diperhatikan, menumbuhkan sikap percaya, aman,
berani bereksplorasi, bertambah pengertian, menumbuhkan sikap social dan
merupakan fase awal terciptanya dasar kepribadian yang positif. (Klaus,
1990).

Selain itu, jika dalam yang penulis kemukakan tersebut terjadi


sebaliknya, bahwa dalam pengkajian seorang ibu belum mampu mencapai
perannya sebagai ibu ataupun calon ibu, seperti halnya belum mampu
memberikan rasa empati, sensitif dan kasih sayangnya kepada bayi sejak dini
maka perawat maternitaslah yang dapat memberikan peranan dalam
membantu ibu mencapai peran tersebut, melalui pendidikan, dukungan dan
bimbingan berkesinambungan pada ibu dan keluarga, mulai dari saat masih
mengandung sampai dengan setelah melahirkan sampai sekitar usia 4 bulan
setelah kelahiran bayi. Kategori peran tersebut termasuk instruksi untuk
pengasuhan bayi, membangun kesadaran dan tanggap terhadap kemampuan
interaktif bayi, mempromosikan intervensi untuk mempererat hubungan ibu-
bayi, ibu / persiapan peran sosial, dan interaktif terapeutik perawat-klien
hubungan. Terbukti dalam penelitian bahwa Interaktif terapeutik perawat-
klien dan persiapan hubungan peran ibu / sosial memiliki dampak yang lebih
besar pada variabel-variabel yang menunjukkan kemajuan dalam peran
menjadi ibu dari ajaran formal. Bukti terbatas pada bagaimana menumbuhkan
perasaan ibu tentang dirinya menjadi seorang ibu dan keterikatan pada
bayinya (Mercer RT, dkk, 2006).

Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi


yang berkaitan dengan pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif
dalam menggali data yang berhubungan dengan kebutuhan dasar terutama
pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep Mercer perlu
dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.

D. Paradigma Keperawatan Bedasarkan Model Konseptual Ramona T. Mercer


Keperawatan
Mercer (2004) mengemukakan bahwa keperawatan adalah profesi yang
dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah kesakitan dan
menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan untuk mendapatkan
kesehatan yang optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi
pelayanan keperawatan. Pengkajian selanjutnya pada klien dan lingkungan, perawat
mengidentifikasi tujuan klien, menyediakan layanan pada klien yang meliputi
dukungan, pendidikan dan pelayanan keperawatan pada klien yang tidak mampu
merawat dirinya sendiri.
Manusia
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia namun
mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai bagian dari peran
yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan menjadi orang tua jika telah
melalui mother-infant dyad. Inti dari manusia tersusun dari konteks budaya dan dapat
mendefinisikan dan membentuk situasi. Konsep kepercayaan diri dan harga diri
sebagai manusia terpisah dari interaksi dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau
orang lain yang berarti saling mempengaruhi.
Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai persepsi
kesehatan mereka yang lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan, resiko
terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan, orientasi pada
penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat
kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang tua pada kesehatan secara
menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk bayi.
Mercer mengemukakan bahwa stress suatu proses yang memerlukan perhatian
penting selama perawatan persalinan dan proses kelahiran.
Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari definisi
Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori awalnya. Mercer
menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat menjadi bagian dari lingkungan,
terdapat akomodasi mutual antara perkembangan individu dan perubahan sifat dengan
segera. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan mempengaruhi untuk mencapai
peran maternal dan paternal serta perkembangan anak.
BAB III

PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Terori Ramona Mercer lebih menekan pada stress antepartum (sebelum
melahirkan) dalam pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua
pokok bahasan yaitu, Efek Stress Anterpartum dan Pencapaian Peran Ibu.
Mercer menggambarkan dasr teori dari penelitian dalam teori pencapaian
peran yang mengidentifikasikan empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu adalah
sebagai berikut.
a. Anticipatory.
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyusuaian
sosial dan psikososial dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang ibu
b. Formal.
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan
sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c. Informa.
Di mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan
perannya
d. Personal
Merupakan tahapan terakhir, di mana wanita sudah mahir melakukan perannya
sebagai ibu.
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status
perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat
berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkan oleh
Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas
dan adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Chin P.L.& Kramer. 1997. Theory and Nursing : A System Approach. Sint Louis:
Mosby Company.

George J.B. 2000. Nursing Theories. Toronto : Appleton & Lange.

Hidayat A.A.A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi Pertama. Jakarta
:Salemba Medika.

http://merry-creations.blogspot.com/2012/02/teori-ramona-t-mercer.html

Marriner-Tomey & Alligood (2006). Nursing theorists and their works. 6th
Ed.St.Louis:Mosby Elsevier, Inc

Mercer, Ramona T. 1995. Becoming a Mother: Research from Rubin to the Present.
NY: Springer Publishers. (Chapter 1 includes a complete description
of theory of maternal role attainment)

Mercer's Theory of Maternal Role Attainment. In M.R. Alligood & A. 2006.


Marriner-Tomey, Nursing Theory: Utilization and Application, 2nd
edition.

Ramona T Mercer , Lorraine O Walker (2006). A review of nursing interventions to


foster becoming a mother. JOGNN, 35, 568-582; 2006. DOI:
10.1111/J.1552-6909.2006.00080.x (c)

Reed, P.G, Shearer, N.C., & Nicoll, L. H. (2004). Perspectives on nursing theory. 4th
Ed.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Tomey, A.M., & Alligood, M.R. 1998. Nursing Theorists and their Work, 4th
Edition. St.Louis: Mosby. (Chapter 27--Ramona T. Mercer: Maternal
Role Attainment, pps 407-422) Meighan, M. (In Press) .

Anda mungkin juga menyukai