Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawatan meternitas sangat


mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai tindakan
keperawatan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal post partum dan
perawatan bayi yang baru lahir. Sebagai perannya sebagai perawat profesional,
perawat maternitas perlu mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang salah
satunya adalah harus dapat mengintegrasikan model konseptual khususnya dalam
pemberian asuhan keperawatan maternitas.
Salah satu model konseptual keperawatan yang mendasari keperawatan
maternitas adalah Maternal Role Attaintment-Becoming a Mother yang
dikembangkan oleh Ramona T. Marcer. Fokus utama dari teori ini adalah
gambaran proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan
berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi pedoman bagi
perawat dalam melakukan pengkajian pada bayi dan lingkungannya, digunakan
untuk mengidentifikasi tujuan bayi, memberikan bantuan terhadap bayi dengan
pendidikan dan dukungan, memberikan pelayanan pada bayi yang tidak mampu
untuk melakukan perawatan secara mandiri dan mampu berinteraksi dengan bayi
dan lingkungannya.
Konsep teori Ramona T. Marcer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi
baru lahir terutama dalam kondisi psikososial dan emosional bbayi baru lahir
masih sering terabaikan. Model konseptual ramona T. Marcer memandang bahwa
sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu. Respon perkembangan bayi baru
lahir yang berinteraksi dengan perkembangan identitas peran ibu dapat diamati
dari pola perilaku bayi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana biografi Ramona T. Mercer?
1.2.2 Bagaimana asumsi yang mendasari model konseptual Ramona T.
Mercer?
1.2.3 Bagaimana skema teori konseptual Ramona T. Mercer?
1.2.4 Bagaimana pandangan konsep Ramona T. Mercer?
1.2.5 Bagaimana konsep utama teori konseptual Ramona T. Mercer?
1.2.6 Bagaimana paradigma keperawatan berdasarkan teori konseptual
Ramona T. Mercer?
1.2.7 Bagaimana kelebihan dan kekurangan teori konseptual Ramona T.
Mercer?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui biografi Ramona T. Mercer.
1.3.2 Mengetahui asumsi yang mendasari teori konseptual Ramona T.
Mercer.
1.3.3 Mengetahui skema teori konseptual Ramona T. Mercer.
1.3.4 Mengetahui pandangan teori konseptual Ramona T. Mercer.
1.3.5 Mengetahui konsep utama teori konseptual Ramona T. Mercer.
1.3.6 Mengetahui paradigma keperawatan berdasarkan teori konseptual
Ramona T. Mercer.
1.3.7 Mengetahui kelebihan dan kelemahan teori konseptual Ramona T.
Mercer.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Biografi Ramona T. Mercer


Ramona T. Mercer adalah seorang perawat yang sangat “concern”
terhadap proses persalinan (Marriner-Toney, 1989). Ia bekerja dengan pengaruh
besar dari Reva Rubin yang merupakan profesor keperawatan maternitas pada
Universitas Program Doctoral dimana Mercer melakukan studinya. Sejak tahun
1988 Mercer telah menerbitkan 4 buku dan lebih dari 55 artikel.
2.2 Definisi teori, konsep dan model keperawatan
a) Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik
tentang fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melalui
penggunaan symbol dan diafragma.
b) Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek,
benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan
presepsi seorang berupa ide, pandangan atau keyakinan.
c) Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep
atau definisi memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-
gejala atau fenomena-fenomena  untuk menguraikan, menerangkan,
meramalkan, dan mengendalikan suatu fenomene.
d) Teori keperawatan menurut Barnum (1990) adalah usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
e) Model konsep keperawatan adalah suatu cara untuk memandang situasi
dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya.

2.3 Asumsi yang Mendasari Model Konseptual


Maternal Role Attainment-Becoming a Mother adalah model konseptual
keperawatan yang dikemukakan oleh Ramona T. Mercer. Model ini tercipta
setelah Mercer melakukan berbagai riset yang berkenaan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi parental attachment pada ibu post partum dan salah satu
faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu tersebut adalah emosional bayi
baru lahir (BBL). Mercer mengidentifikasikan bahwa komponen emosional bayi

3
yang mempengaruhi peran ibu tersebut adalah temperamen bayi, kemampuan
memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan
kesehatan umum.
Asumsi Mercer berkaitan dengan pengembangan model maternal role
attainment ini di antaranya adalah bayi baru lahir diyakini sebagai patner yang
aktif dalam proses pencapaian peran ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
peran ibu serta peran pasangan dan bayinya akan mereflesikan kompetensi ibu
dalam menjalankan perannya sehingga dapat tumbuh dan berkembang.
Perkembangan identitas peran ibu sangat terpengaruh oleh kondisi psikologis
dan keadaan bayi. Pada bayi, respon perkembangan yang berpengaruh terhadap
interaksi dengan perkembagan identitas peran ibu antara lain; adanya kontak mata
sebagai isyarat komunikasi, refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah
laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan ibu, konsistensi tingkah laku
interaksi dengan ibu serta respon ibu terhadap bayinya dapat meningkatkan
pergerakan bayi.
Dengan demikian kondisi bayi baru lahir sangat berpengaruh terhadap
pencapaian dan pengembangan peran ibu sehingga perawatan bayi baru lahir
adalah komponen penting dalam penerapan model konseptual yang dikemukakan
oleh Mercer.
Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu, Ramona T. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok
bahasan :
a. Efek Stress Antepartum
Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan
pengalaman negativ dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang diberikan
dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.

Penelitian Ramona T. Marcer menunjukkan ada enam faktor yang


berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:

1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
3. Stress anterpartum
4. Dukungan social

4
5. Rasa percaya diri
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi

Maternal role menurut Ramona T. Marcer adalah bagaimana seorang ibu


mendapatkan identitas baru yang akan membutuhkan pemikiran dan penjabaran
yang lengkap dengan dirinya sendiri.

b. Pencapaian peran ibu

Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut Ramona T.
Marcer menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik
yang positif ataupun yang negative.bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil
dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan
dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan
keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.

Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan


(Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi
asuhan kebidanan menarche, kehamilan, nifas dan monopouse merupakan hal
yang fisiologis.

Perubahan yang dialami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat


menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan
kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis
(normal), perubahan yang dialami oleh ibu hamil antara lain adalah:

a) Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga


dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan
bayinnya.
b) Ibu memerlukan sosialisasi
c) Ibu cenderung khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
d) Ibu memasuki masa transisi yaitu masa menerima kehamilan ke masa
menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.

5
Ada empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menuru Ramona T.
Mercer:
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan
penyesuaian sosial dan psikologis dengan mempelajari segala sesuatu yang
di butuhkan untuk menjadi seorang ibu.
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di
butuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c. Informal
Di mana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya.
d. Personal
Merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan
perannya sebagai ibu.

Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di


mulai sejak ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan,
tetapi menurut Ramona T. Marcer mulainya peran ibu adalah setelah bayi lahir 3-
7 bulan setelah dilahirkan.
Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
1) Faktor ibu
a. Umur ibu pada saat melahirkan
b. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
c. Stress sosial
d. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
e. Dukungan sosial
f. Konsep diri
g. Sifat pribadi
h. Sikap terhadap membesarkan anak
i. Status kesehatan ibu

6
2) Faktor bayi
a. Temperament
b. Kesehatan bayi
3) Faktor-faktor lainnya
a. Latar belakang etnik
b. Status perkawinan
c. Status ekonomi

Dari faktor social support, Ramona T. Marcer mengidentifikasikan adanya


empat faktor pendukung yaitu:

a. Emotional support

Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.

b. Informational support

Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat


membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri.

c. Physical support

Misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan tambahan


dana.

d. Appraisal support

Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan


pencapaian peran ibu.

Ramona T.Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras,


status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang
sangat berpengaruh dalam pencapaian peran ibu. Peran bidan yang diharapkan
oleh Ramona T. Marcer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam
melaksanakan tugas dan adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.

Ada empat faktor dalam masa adaptasi, yaitu:

a) Physical recovery phase (mulai lahir sampai 1 bulan)


b) Achievement phase (2-4/5 bulan)

7
c) Disruption phase (6-8 bulan)
d) Reorganisation phase (8-12 bulan)

Model pencapaian peran maternal yang dikemukakan oleh Ramona T.


Mercer dengan menggunakan konsep Bronfenbrenner’s (1979) memperlihatkan
bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap pencapaian peran ibu.
2.4 Skema konseptual Ramona T. Marcer

FATHER OF INTIMATE
PARTNER

INTANT
MOTHER

Upaya pembentukan karakter anak yang cerdas secara jasmani dan ruhani
(Emotional and Spiritual Quotient) diyakini berawal dari pola asuh keluarga yang
baik. Tujuannya yaitu untuk mewujudkan anak yang berkualitas, cerdas dan
berakhlak mulia. Tidak hanya ibu, kedua orang tua berperan besar dalam
pembentukan karakter anak yang positif.
a. Ayah
Figure ayah sangat berperan penting terhadap social anak dan ibu.
Aktifnaya sel sel sperma dan sel telur sangat berpengaruh terhadap
kesehatan anak ketika telah dilahirkan. Studi saat ini dari 219 anak
dinyatakan memiliki kelainan karena kontaks ayah dan ibu saat IPV dan
kurangnya kontak ayah dan anak dalam kehidupan sehari- hari. Beberapa
etnis ragam usia menyatakan 50 % anak yang berusia 6 sampai 12 tahun
lebih emosional dari pada anak yang berusia 13 tahun karena kekerasan
dari ayah terhadap ibu atau terhadap dirinya sendiri. Dan beberapa ibu
ketika di tanyakan dan diperiksa hubungan antara kontak ayah dan ibu saat
IPV menyatakan bahwa dirinya mengalami beberapa tekanan batin.
Internalisasi dan Eksternalisasi masalah anak harus diperhatikan .

8
( Internalisasi : prosesi anak dari batin) artinya orang tua khususnya ayah
harus memerhatikan apa yang di inginkan anak, hal yang anak sukai dan
bagaimana mengatasi anak yang pastinya berbeda karakter.
(eksternalisasi : prosesi anak dari luar contohnya lingkungan) artinya
seorang ayah harus tau dengan siapa anak bergaul atau berteman dan apa
yang ia lakukan di luar sana. Sekitar 30 % anak mengatakan hanya
memiliki sedikit waktu untuk bertemu dengan ayah yang alas an nya
sibuk, 15 % anak mengatakan tidak mendapatkan kesempatan sama sekali
untuk bertemu dengan ayah. Dan 15% lain nya mengatakan jangankan
anak, ibu saja sulit bertemu dengan ayah.
Mitra kasus penyalahgunaan intim biasanya pusat pada penyediaan
layanan bagi ibu dan anak-anak mereka. Ramona T. mercer membahas
pergeseran paradigma-ayah-anak dengan dua angka dengan disajikan
dengan menggambarkan akibat negative penyalahgunaan pasangan intim
mempengaruhi hubungan mereka. Pembelajaran sosial, ayah,ibu
maskulinitas, dan teori-teori trauma kompleks yang digunakan untuk
pemecahan masalah ini.

b. Ibu

Ibu memiliki peran sangat penting dalam tumbuh kembang anak.


Banyak perubahan kebiasaan ibu yang terjadi ketika hamil sampai
melahirkan. Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan
bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran,
lebih lanjut Ramona T. Marcer menyebutkan tentang stress anterpartum
terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negative.bila
fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress
anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat
mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan
keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress
anterpartum.

Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan


(Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan

9
filosofi asuhan kebidanan menarche, kehamilan, nifas dan monopouse
merupakan hal yang fisiologis.

Tumbuhnya seorang anak di pengaruhi dari berbagai aspek:


1. Macrosystem
macro memiliki arti besar, luas,sementara system adalah suatu cara dalam
melakukan berbagai hal agar mencapai keinginan. Dalam tumbuh kembang anak,
orang tua pasti mengharapkan anak yang bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri,
untuk orang tua dan lingkungan. Maka dari itu terdapat system hidup yang perlu
di ajarkan kepada anak misalnya:
a) konsistensi budaya ditransmisikan
Budaya berasal dari bahasa Sankkerta yaitu buddhayah yang diartikan
hal- hal yang berkaiyan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat
berhubungan erat dengan masyarakat. Melvhile J. Herskovits
mengemikakan suatu yang ditentukan dalam masyrakat ditentukan oleh
kebudayaanyang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Dan jika orang tua
tidak mengajarkan tentang budaya di tempat mereka maka anak tidak bisa
mengenal lingkungan nya.
2. Mesosyistem
Dalam tahap mesosystem ini orang tua sangat berperan penting. Pola fikir
anak akan tumbuh sedari dini sesuai dididkan orang tuanya. Mengetahui

10
siapa, apa, bagaimana, kenapa hal kecil itu terjadi adalah tugas dasar orang
tua. dalam tahap ini beberapa hal yang akan berperan penting:

a) Keseharian

Dengan siapa anak berteman dan apa yang dilakukannya, orang tua
harus tau. namun bukan berarti kita menjadi polisi anak yang selalu membatasi
hal- hal yang menurut mereka penting selago hal itu masih positif. Contoh: anak
dilarang belajar kelompok dirumah teman karena ditakutkanakan berbuat macam-
macam. Beri kepercayaan terhadap anak dengan koridor – koridor tertentu
sehingga anak tidak merasa tertekan.

b) Keluarga
Bukan hanya ayah dan ibu yang dijadikan fasilitator anak dan
perawatan anak. Keluarga besar seperti nenek, kakek, bibi dan paman juga
berperan penting dalam menumbuhkan hal pola fikir anak yang positif. Sekalipun
ada hal yang negative pada keluarga jangan sampai melibatkan anak yang masih
balita karena bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak yang akan menjadi
stress.
c) Sekolah
Sekolah adalah tempat kedua setelah orang tua dalam membentuk
pribadi anak yang baik. Disekolah mereka akan mendapatkan pendidikan formal
dan non formal. Mereka akan berhadapan dengan guru yang berperan menjadi
orang tua kedua, dan teman-teman sebgai saudara di lingkungan sekolah.
3. Mikrosistem
Tahapan terakhir adalah bagaimana anak akan berinteraksi dengan
masyarakat. Dalam hal ini akan banyak penilaian terhadap berhasil tidaknya oang
tua dalam mendidik anak karena

“AYAH DAN IBU ADALAH PERAN UTAMA”


1. Ibu
a. Memiliki kepekaan isyarat
Penelitian ini memberikan bukti eksperimental untuk efek
pengekangan kognitif pada kepekaan terhadap isyarat internal dan eksternal .

11
Dalam hal ini melibatkan empat kondisi eksperimental . Dalam setiap kondisi
subyek diberi baik dalam asumsi makanan anak semisalnya. Makanan yang
harus diberikan terhadap anak harus di perhatikan berkalori tinggi atau rendah
kalori. Subyek , 10 wanita berat badan normal nonrestrained terkendali dan
10 orang lain nya tidak normal. Semua subjek melaporkan sensasi
menunjukkan kepekaan terhadap isyarat internal. Namun, peringkat pemakan
terkendali ' kelaparan juga dipengaruhi oleh percaya isi minuman ,
menunjukkan kepekaan terhadap isyarat eksternal . kepekaan bukan hanya
nharus dilakukan dalam asupan makanan melainkan dalam pemerhatian
lingkungan juga.
b. Menyusun konsep
Konsep orang tua dalam membentuk pola fikir anak pasti berbeda.
Titik kehidupan manusia adalah cirri khas. Jika manusia sama berarti tidak
akan ada yang salah dan benar. Maka dari itu ibu dan ayah harus menyusun
konsep alam mendidik anak dengan begitu orang tua akan tau bagaimana
anak mereka akan tumbuh.
c. Membentuk karakter anak
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan???
1. Meminta saran terhadap orang yang dianggap sanggup membentuk
karakter anak yang baik
2. Mengetahui tipe anak
3. Mengetahui kemampuan anak sedari dini
d. Akhlaqul karimah
e. Memberikan pengalaman yang baik dan bermanfaat
f. Menjaga kesehatan dasar
Kesahatan anak perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang. Bukan
hanya pencegahan untuk penyakit yang tergolong atas seperti diabetes dan
lain-lain. Melainkan jagalah anak dari hal hal kecil seperti flu batuk karena
dari hal kecilah sesuatu akan menjadi besar. Entah berupa hal negative atau
positif suatu keadaan.

12
g. Hindari kekerasan.
Kenakalan anak tidak bias dilawan dengan kekerasan. Karena ada anak
yang cenderung akan semakin puas atas kenkalan nya karena mendapat
perlakuan tidak baik dari orang tua. Usahakanlah lebih dekat terhadap
anak.
Dengan beberapa hal yang harus diperhatikan tersebut maka peran
ibu sebenarnya adalah
1) Menjadi kakak
2) Menjadi adik
3) Menjadi teman
4) Menjadi segalanya
2. Anak
Jika ibu telah memberikan hal yang baik maka anak akan membentuk
suatu kepribadian berupa:
a. Perangai atau cara berfikir yang positif
b. Penampilan yang baik
c. Kemampuan untuk berinteraksi yang baik
d. Memahami kesehatan yang dikatagorikan penting.

2.5 Pandangan Model Konseptual teori Ramona T Mercer


Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada
identitas peran ibu yang meliputi: temperamen, kemampuan memberikan isyarat,
penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan kesehatan umum.Mercer
juga mengembangkan teorinya pada bayi baru lahir yang lebih spesifik dengan
mengkaji kontak mata antara bayi dengan ibunya sebagai isyarat
pembicaraan,adanya refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku
yang tenang sebagai respon terhadap perawatan yang dilakukan ibu. Konsistensi
tingkah laku interaksi dengan ibu dan respon yang datang dari ibu akan
meningkatkan pergerakan. (Mercer, May 1990).

13
Mercer membedakan perilaku bayi khususnya temperamen bayi ke dalam
dua kategori yaitu:
1. Tipe ”easy infant” dimana bayi menunjukkan fungsi tubuh yang teratur,
perasaan yang positif dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan
lingkungan.
2. Tipe ”difficult infant” dimana bayi menunjukkan irama tubuh yang tidak
beraturan serta berespon lambat terhadap rangsangan atau situasi yang baru.
Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual Mercer
dapat memakan waktu sebulan atau beberapa bulan. (Mercer, 1995).
Sedangkan masa bayi baru lahir atau neonatus berlangsung selama 40 hari
bahkan di klinik bersalin atau rumah sakit pengaplikasian pada bayi baru
kurang dari 24 jam. Perawatan bayi selanjutkan menjadi tanggung jawab
perarwat yang ada di komunitas dan perawat anak.
Meighan (2001), mengemukakan bahwa teori Mercer sangat relevan
digunakan pada berbagai setting praktek keperawatan maternitas dan anak. Hal ini
didasarkan pada hasil penelitiannya yang selalu dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan keperawatan. Penerapan konsep Mercer ini lebih banyak terfokus pada
kondisi psikologis dan fisik sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tidak
terkaji. Oleh karena itu agar dapat menggali data yang komprehensif konsep
model Mercer ini harus dikombinasi dengan teori lain yang mencakup kebutuhan
dasar manusia.
Peran ayah yang terlibat dalam proses persalinan dan perawatan bayi akan
meningkatkan pencapaian ikatan kasih sayang secara utuh. Selain itu kondisi ibu
dan bayi yang sehat dan sangat diharapkan oleh ibu akan mempercepat
pencapaian peran menjadi ibu. Hal ini sangat menguntungkan mengingat dampak
pelaksanaan bonding attachment pada bayi adalah bayi akan merasa dihargai,
diperhatikan, menumbuhkan sikap percaya, aman, berani bereksplorasi,
bertambah pengetian, menumbuhkan sikap social dan merupakan fase awal
tersiptanya dasar kepribsian yang positif. (Klaus, 1990).
Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang
berkaitan dengan pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam
menggali data yang berhubungan dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan

14
kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep Mercer perlu dimodifikasi
dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.
2.6 Konsep Utama dan Definisi Teori Ramona T Mercer
Konsep Utama dan Definisi Mercer menggunakan konsep-konsep utama
dalam mengembangkan model konseptualnya. Konsep-konsep tersebut adalah:
1. Maternal role attainment adalah proses interaksi dan perkembangan yang
terjadi dari waktu ke waktu di mana ibu menjadi dekat pada bayinya,
memperoleh kompetensi dalam tugas-tugas perawatan terlibat dalam
perannya. Gerakan ke negara pribadi di mana ibu mengalami rasa
harmoni, keyakinan, dan kompetensi dalam cara dia melakukan peran
adalah titik akhir dari peran identitas ibu pencapaian ibu.
2. Maternal identity menunjukkan internalisasi diri dari ibu.
3. Perception of birth experience adalah persepsi setiap wanita dalam
menunjukkan persepsi pengalamannya selama melahirkan bayinya.
4. Self esteem digambarkan sebagai persepsi individu dalam
menggambarkan dirinya sendiri.
5. Self-concept (self-regard) sebagai persepsi individu tentang bagaimana
orang lain melihat satu dan penerimaan diri persepsi. Konsep diri adalah
seluruh persepsi individu terhadap kepuasan diri, penerimaan diri, harga
diri dan kesesuaian antara diri dan ideal dirinya.
6. Fleksibility dikemukaan untuk menunjukkan bahwa peran tidaklah kaku.
Fleksibilitas perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan
meningkatnya perkembangan. Ibu yang lebih tua berpotensi untuk
mengalami kekakuan pada bayinya dan untuk menyesuaikan pada setiap
situasi.
7. Childrearing attitude adalah sikap ibu atau keyakinan ibu tentang
pengasuhan.
8. Health status didefinisikan sebagai persepsi orang tua terhadap prioritas
kesehatannya, pandangan terhadap kesehatan, kesehatan saat ini, resistensi
atau kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam kesehatan,
orientasi sakit dan memutuskan peran sakit.

15
9. Anxiety digambarkan sebagai persepsi individu tentang situasi yang penuh
stress seperti adanya bahaya atau ancaman.
10. Depression ditunjukkan dengan adanya beberapa gejala tekanan yang
ditunjukkan dari perilaku ibu.
11. Role strain-role conflict didefinisikan sebagai konflik dan kesulitan yang
dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran ibu.
gratification-satisfaction digambarkan sebagai kepuasan, kenikmatan,
umpan balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita dalam
berinteraksi dengan bayinya dalam memenuhi tugas rutinnya sebagai
seorang ibu.
12. Attachment adalah komponen dari peran orang tua dan identitas yang
digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen sikap dan
emosi yang telah terbentuk.
13. Infant temperament dikaitkan dengan apakah bayi sulit mengirimkan
untuk membaca isyarat, arahan pada perasaan ketidakmampuan dan
keputusasaan dari ibu. Status kesehatan bayi (infant health status) adalah
kesakitan yang disebabkan oleh permisahan ibu dan bayi, mempengaruhi
proses kasih sayang (attachment).
14. Infant characterize meliputi temperamen bayi, penampilan dan status
kesehatan.
15. Infant cues adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon terhadap
ibunya.
16. Family didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas
subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan dyad (ibu-ayah,
ibu-janin/bayi, ayah-janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem.
17. Family functioning adalah pandangan individu terhadap aktivitas dan
hubungan antara kelurga dan sub sistem serta unit sosial yang tinggal
dalam rumah.
18. Father or intimate partnert berkontribusi pada proses pencapaian peran
ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan oleh orang lain.
Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan memfasilitasi
pencapaian peran ibu.

16
19. Stress terbentuk dari persepsi positif atau negatif tentang hidup dan
lingkungan.
20. Social support adalah sejumlah bantuan yang diterima, puas dengan
bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu siap untuk
membantu. Terdapat empat area dukungan sosial yang mencakup
dukungan emosional, informasi, fisik dan penilaian.
21. Mother-father relationship adalah persepsi tentang hubungan pasangan
yang mencakup nilai, tujuaan antara kedun dan perjanjian. Kasih sayang
ibu terhadap bayinya berkembang seiring dengan lapangan emosional dari
hubungan orangtuanya.
2.7 Paradigma Keperawatan Bedasarkan Model Konseptual Ramona T.
Mercer
        Keperawatan  Mercer (2004) mengemukakan bahwa keperawatan adalah
profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah
kesakitan dan menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan untuk
mendapatkan kesehatan yang optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar
pengetahuan bagi pelayanan keperawatan. Pengkajian selanjutnya pada klien dan
lingkungan, perawat mengidentifikasi tujuan klien, menyediakan layanan pada
klien yang meliputi dukungan, pendidikan dan pelayanan keperawatan pada klien
yang tidak mampu merawat dirinya sendiri.
Manusia Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep
manusia namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai
bagian dari peran yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan
menjadi orang tua jika telah melalui mother-infant dyad. Inti dari manusia
tersusun dari konteks budaya dan dapat mendefinisikan dan membentuk situasi.
Konsep kepercayaan diri dan harga diri sebagai manusia terpisah dari interaksi
dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau orangg lain yang berarti yang saling
mempengaruhi. Kesehatan Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua
sebagai persepsi kesehatan yang mereka lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang
kesehatan, risiko terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang
kesehatan, orientasi pada penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi
baru lahir dengan tingkat kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang

17
tua pada kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan
yang ditunjukkan untuk bayi. Mercer mengemukakan bahwa stress suatu proses
yang memerlukan perhatian penting selama perawat persalinan dan proses
kelahiran.
Lingkungan Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer
diadaptasi dari definisi Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan
berdasarkan teori awalnya. Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak
dapat menjadi bagian dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara
perkembangan individu dan perubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan
sosial dalam lingkungan dipengaruhi untuk mencapai peran maternal dan paternal
serta perkembangan anak.

2.8 Kelebihan dan kekurangan teori konseptual Ramona T. Mercer.


a. Kelebihan

Teori Ramona T.mercer mengembangkan teori dengan menerapkan hasil


penelitian dalam asuhan terhadap ibu. Mercer menekankan masalah masalah
yang mudah dialami ibu agar pembaca lebih mudah memahi dan mengerti
teoritis seorang ibu dalam menghadapi anak. Asuhan-asuhan yang di berikan
Ramona sebagai antipasti ketika berada dalam lingkungan yang lemah dan
kurangnya kepercayaan diri. Teori Ramona berobjek langsung terhadap ibu
sementara lebih banyak tokoh yang berobjek terhadap bidan agar menjadikan
ibu hamil merasa nyaman dengan kehamilan nya.

b. Kekurangan

Teori ramona hamper mirip dengan teori yang dikemukakan oleh


BRONFENBRENNER. Hanya saja Ramona tidak menjelaskan lebih detail
tentang definisi lingkungan yang penting untuk orang hamil. Seperti yang di
kemukakan oleh BRONFENBRENNER bahwa lingkungan ada 2 bagian
Mikrosistem dam Makrosistem sehingga pembaca dapat memahami betul
tentang dilingkungan mana mereka bertahan dan bagaimana solusinya.

18
2.9 Nilai-nilai agama yang terkandung dalam teori Ramona
T. mercer.
"Wanita" sebagai makhluk yang dikodratkan sebagai perantara
lahirnya manusia di bumi ini. "Wanita" sanggup mengandung,
melahirkan, memelihara calon manusia dan mendidiknya. Apabila kita
membahas tentang tugas kaum "ibu", sungguh suatu tugas yang tidak
ringan. Allah SWT telah menentukan kodrat "wanita" yang berat itu,
kadang kala kaum Adam kurang mau memahami. Secara fisik dan
rohani memang "wanita" dipersiapkan memiliki kesanggupan.

"Wanita" sebagai "ibu" adalah pendidik paling primer bagi manusia.


Kaum "ibu" yang ideal tidak sekedar dapat bobot (hamil), namun "ibu"
harus berbobot (berkualitas). Anak-anak mereka tidak cukup dijamin
kebutuhan jasmaninya, namun rohaninya juga lebih penting. Peran "ibu"
apabila diserahkan kepada pembantu rumah tangga dengan mutlak, akan
berakibat fatal bagi anak. Sampai dimana idealisme seorang pembantu?
Sebagai seorang "ibu" --- Peranan apa yang harus tidak boleh diabaikan
dan apa akibatnya apabila peran itu diabaikan?

Di tangan kaum "ibu" berhasil tidaknya membuat apa yang di atas


bumi ini lebih berharga dari pada apa yang ada di dalam bumi. Manusia-
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah lebih berharga dari
pada emas dan mutiara yang dikandung bumi. MAnusia-manusiakufur
dan durhaka, lebih rendah harganya dari pada gas belirang dan batu bara.
Atau mungkin wujud manusia, namun nilainya seperti magma dalam
tanah. Disinilah letak peranan "wanita" sebagai "ibu", cukup berat
menuntut rasa tanggung jawab yang tidak ringan. Berhasil tidaknya
generasi yang ideal di tangan kaum "wanita". Tidaklah berlebihan
apabila Rasulullah SAW memberi penghargaan terhadap kaum "ibu",
sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah
bersabda: "Surga itu berada di bawah telapak kaki para "ibu".

19
Kemuliaan Seorang "IBU"

Kitab Suci Al-Qur'an memberikan kemuliaan kepada kedua orang


tua kita ("Ibu" dan Bapak). Dalam Surat Bani Israil ayat 23, dijelaskan
bahwasanya menghormati dan memuliakan kedua orang tua ("Ibu" dan
Bapak), terletak sesudah ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT.
Namun pada Surat Al-Luqman dalam menghormati orang tua
ditekankan, betapa susah "ibu" mengandung, sehingga kedudukan "ibu"
sesungguhnya mempunyai tempat yang amat istimewa dalam kehisupan
umat manusia.

Kemuliaan, keikhlasan dan kesabarannya yang luar biasa dalam


mengandung bayinya, serta mempertaruhkan nyawa pada saat
melahirkan anak belahan jantungnya, tentu tidak dapat dibandingkan dan
dinilai dengan apapun. Selanjutnya, harus diakui bahwa tiada cinta,
sepenuh kasih sayang "ibu" sepanjang masa.
Kemuliaan Seorang "IBU". Kitab Suci Al-Qur'an memberikan
kemuliaan kepada kedua orang tua kita ("Ibu" dan Bapak). Dalam Surat
Bani Israil ayat 23, dijelaskan bahwasanya menghormati dan
memuliakan kedua orang tua ("Ibu" dan Bapak), terletak sesudah
ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT. Namun pada Surat Al-
Luqman dalam menghormati orang tua ditekankan, betapa susah "ibu"
mengandung, sehingga kedudukan "ibu" sesungguhnya mempunyai
tempat yang amat istimewa dalam kehisupan umat manusia.
Maka karena itu Ramona T. Mercer mengemukakan teori tentang
meternal atthaiment becaming a mother, agar seorang perawat dapat
memahami pentingnya berperan menjadi seorang ibu yang berperan
penting dalam tumbuh kembang anak.

20
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan

Teori Ramona T. Mercer lebih menekan pada stress antepartum (sebelum


melahirkan) dalam pencapaian peran ibu, diaman seorang ibu mendapatkan
identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabarab yang lengkap.
Perubahan yang dialami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat
menimbulkan stres antepartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada
ibu hamil agar dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal). Peran
bidam yang diharapkan oleh Ramona T. Marcer dalam teorinya adalah membantu
wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan konstribusi dari stress
antepartum.

Teori Ramona T. Mercer menjadi panduan bagi perawat dalam membantu


pencapaian peran ibu. dimana pada teori ini mengemukakan bagaimana proses
pencapaian peran ibu dan proses akan menjadi seorang ibu dengan berbagai
asumsi yang mendasarinya.Model ini juga menjadi pedoman bagi perawat dalam
melakukan pengkajian pada klien dan lingkungannya,mengidentifikasi tujuan
klien memberikan bantuan terhadap klien dengan pendidikan dan dukungan serta
memfasilitasi interaksi antara ibu dan bayi sedini mungkin. Teori Ramona T.
Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan
dengan pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam menggali data
yang berhubungan dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik.
Oleh karena itu penerapan konsep Ramona T. Mercer perlu dimodifikasi dengan
teori lain untuk melengkapi kekurangannya.

3.2 Saran
Makalah ini kami terbitkan supaya mahasiswa maupun masyarakat dapat
mengetahui model konseptual Ramona T. Mercer. Kami sadar bahwa makalah ini
terdapat banyak kesalahan, maka dari itu kami mohon saran kepada teman sejawat
maupun dosen pembimbing agar makalah ini bisa menjadi lebih baik kedepannya.

21
Menurut pandangan Islam mengenai bagaimana cara mengasuh anak mulai dari
mengandung hingga mendidiknya tumbuh dewasa terdapat pada salah satu ayat
(HR Ahmad, Abu Dawud, dan al-Hakim mensahihkanya) “Seseorang perempuan
berkata kepada Rasullulah, “Wahai Rasullulah, anakku ini, aku yang
mengandungnya, air susuku yang diminumnya, dan dibilikku tempat
berkumpulnya bersamaku”
Yang berdevinisi, seorang ibu dapat merawat anaknya dari proses paling awal
hingga proses paling akhir, ia juga dapat dibantu oleh seorang ayah, maupun
seorang anggota kearga yang lainna.

22
DAFTAR PUSTAKA

Marriner, Tomey (2006). Nursing theorists and their works. 6th :Mosby
Elsivier.

Depkes RI. (1990). Perawatan Kebidanan Yang Berorientasi Pada


Keluarga, Jakarta.

Estiwidani Dwiana, dkk.(2008). Konsep Kebidanan. Yogyakarta.


Fitramaya.

Harnawatiaj.(2008).Masa Nifas.wordpress.com.21 Oktober 2010.

23

Anda mungkin juga menyukai