Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Triase merupakan salah satu bagian penting dari sebuah Rumah

Sakit (RS) baik selama bencana atau tidak terjadi bencana. Manajemen

krisis membutuhkan pengalaman, kesiapan, keterampilan, kecepatan,

kecerdasan dan kreativitas untuk menghadapi situasi yang tidak terduga

(Minford & Manning, 2017). Dalam beberapa kasus, pasien datang ke

Unit Gawat Darurat (UGD) disebabkan oleh serangan bersenjata,

kecelakaan dan penyakit kronis sehingga permintaan untuk menyediakan

perawat yang terampil di Rumah Sakit (RS) menjadi penting untuk

diperhatikan (Sun, Z., Argon, N. T., & Ziya, S., 2017). Upaya tanggap

darurat melibatkan perawat yang memiliki berbagai kemampuan dan

tanggung jawab. Pada kondisi tertentu, seorang perawat memungkinkan

sebagai satu-satunya orang yang harus memiliki keterampilan untuk

memberikan keputusan dan perawatan yang tepat untuk sementara waktu

bagi pasien Mabry RL et al, 2012).

Jumlah pasien yang datang ke UGD terus meningkat di seluruh

dunia dan tidak menentu menderita penyakit dengan tingkat keparahan,

urgensi, dan diagnosis yang tidak diketahui [1]. Pasien yang menderita

kondisi yang mengancam jiwa, seperti henti jantung, obstruksi jalan napas,

dan syok harus diprioritaskan untuk memberi mereka perawatan dini dini

untuk menyelamatkan hidup mereka. Tanpa rasa lelah, kerumunan pasien


yang berkunjung ke UGD dapat berdampak pada kualitas perawatan

dengan mendiversifikasi sumber daya yang ditujukan untuk pasien, yang

membutuhkan perawatan darurat dibandingkan dengan individu yang

memiliki kebutuhan yang berpotensi kurang mendesak.[1, 2].

Proses triase membutuhkan perawat UGD yang mempunyai

pengalaman untuk menentukan keputusan yang tepat (Ekins, K., &

Morphet, J.,2015). Pasien yang datang ke UGD dikategorikan berdasarkan

ketajaman klinis sehingga semakin banyak pasien yang sakit kritis, maka

semakin cepat perawatan dan kebutuhan perawatan (Mirhaghi, A.,

Kooshiar, H., Esmaeili, H., & Ebrahimi, M. , 2015).

Proses triase sering dilaksanakan untuk memberikan perawatan

yang tepat waktu kepada pasien yang datang ke UGD untuk

meminimalkan morbiditas, cacat, rasa sakit, tekanan emosional dan

ketidakpuasan pasien dengan perawatan (Lin, Gang-Xi, et al, 2016).

B. J

C.

Anda mungkin juga menyukai