KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
Ns. Maelia Unayah, S.Kep., M.Kep
Ns. Dewi Fitriani, S.Kep., M.Kep
Ns. Rahmat Kurniawan, S.Kep., M.Kep
Ns. Adharudin, S.Kep., M.Kep
BAB XI
PERSPEKTIF DAN RUANG LINGKUP
ILMU KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. Pendahuluan
Saya yakin Anda tentu sudah siap untuk mempelajari Bab ini. Bab ini membahas
tentang asuhan keperawatan diranah keperawatan gawat darurat (GADAR). Asuhan
Keperawatan yang meliputi tahapan: (1) Pengkajian (2) Diagnosa Keperawatan (3)
Perencanaan, (4) Implementasi dan Evaluasi.
Bab ini dapat Anda pelajari secara mandiri. Sebelum mempelajari materi ini
sebaiknya Anda pelajari terlebih dahulu tentang (1) Konsep Dokumentasi
Keperawatan dan Aspek Legal Etik, (2) Standar dan Model Dokumentasi
Keperawatan, (3) Dokumentasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Metode Proses
Keperawatan.
Dalam mempelajari Bab ini, satu hal yang penting adalah membuat catatan tentang
materi pembelajaran yang sulit untuk Anda pahami atau kurang mengerti tentang
prosedur. Cobalah terlebih dahulu mendiskusikan materi pembelajaran yang sulit
dengan sesama perawat atau teman sejawat. Apabila masih dibutuhkan, Anda
dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan narasumber pada kegiatan pembelajaran
tatap muka.
F. TRIAGE
1. Pengertian triage
Triage berasal dari bahasa Prancis trier bahasa Inggris triage dan diturunkan
dalam bahasa Indonesia triage yang berarti sortir, yaitu proses khusus memilah
pasien berdasar beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan
gawat darurat. Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu
konsep pengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan
pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien
terhadap 100 juta orang yang memerlukan perawatan di UGD setiap tahunnya.
Sistem triage mulai dikembangkan mulai pada akhir tahun 1950-an seiring jumlah
kunjungan UGD yang melampaui kemampuan sumber daya yang ada untuk
melakukan penanganan segera (Oman, 2018).
Tujuan dari triage dimanapun dilakukan, bukan saja supaya bertindak dengan
cepat dan waktu yang tepat tetapi juga melakukan yang terbaik untuk pasien. Dimana
triage dilakukan berdasarkan pada ABCDE, beratnya cedera, jumlah pasien yang
datang, sarana kesehatan yang tersedia serta kemungkinan hidup pasien
(Pusponegoro, 2015). Di rumah sakit, didalam triage mengutamakan perawatan
pasien berdasarkan gejala. Perawat triage menggunakan ABC keperawatan seperti
jalan nafas, pernapasan dan sirkulasi, serta warna kulit, kelembaban, suhu, nadi,
respirasi, tingkat kesadaran dan inspeksi visual untuk luka dalam, deformitas kotor
dan memar untuk memprioritaskan perawatan yang diberikan kepada pasien di ruang
gawat darurat. Perawat memberikan prioritas pertama untuk pasien gangguan jalan
nafas, bernafas atau sirkulasi terganggu.
2. Prioritas triage
Triage adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau
penyakit untuk menentukan prioritas perawatan gawat darurat medik. Artinya
memilih berdasar prioritas atau penyebab ancaman hidup. Tindakan ini berdasarkan
prioritas ABCDE, yaitu :
a. Prioritas I (prioritas tertinggi) warna merah untuk berat dan biru untuk sangat
berat. Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah
segera, mempunyai kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan
bersifat segera yaitu gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi.
Contohnya sumbatan jalan nafas, tension pneumothorak, syok hemoragik, luka
terpotong pada tangan dan kaki, combutio (luka bakar) tingkat II dan III > 25%.
b. Prioritas II (medium) warna kuning. Potensial mengancam nyawa atau fungsi
vital bila tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan
pemindahan bersifat jangan terlambat. Contoh: patah tulang besar, combutio
(luka bakar) tingkat II dan III < 25 %, trauma thorak/abdomen, laserasi luas,
trauma bola mata.
c. Prioritas III (rendah) warna hijau. Perlu penanganan seperti pelayanan biasa,
tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka
superficial, luka-luka ringan. Prioritas 0 warna Hitam. Kemungkinan untuk hidup
sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu terapi suportif. Contoh henti jantung
kritis, trauma kepala berat.
Kode Warna Internasional Dalam Triage dikenal dengan kode 4 warna yang
diterima secara Internasional.
3. Proses Triage
Ketika Anda melakukan triage, waktu yang dibutuhkan adalah kurang dari 2 menit
karena tujuan triage bukan mencari diagnose tapi mengkaji dan merencanakan untuk
melakukan tindakan.
Sumber: McNair 2012 dalam solheim 2016
Keterangan :
1. “Critical look” (lihat, dengar, rasa, sentuh, intuisi)
2. Keluhan utama (1-1,5 menit)
3. Rapid comprehensive triage assessment SAMPLE; Symptoms, Allergy &
status tetanus, Medication history, Past medical history, Last intake, Event
leading to illness/injury (2-5 menit)
4. Tentukan dan dokumentasikan hasil triase
b. Diagnosa
Dalam triage diagnosa dinyatakan sebagai ukuran yang mendesak. Apakah
masalah termasuk ke dalam kondisi Emergency (mengancam kehidupan, anggota
badan, atau kecacatan). Urgen (mengancam kehidupan, anggota badan, atau
kecacatan) atau non-urgen. Diagnosa juga meliputi penentuan kebutuhan pasien
untuk perawatan seperti dukungan, bimbingan, jaminan, pendidikan, pelatihan,
dan perawatan lainnya yang memfasilitasi kemampuan pasien untuk mencari
perawatan.
c. Perencanaan
Dalam triage rencana harus bersifat kolaboratif. Perawat harus dengan seksama
menyelidiki keadaan yang berlaku dengan pasien, mengidentifikasi faktor-faktor
kunci yang penting, dan mengembangkan rencana perawatan yang diterima
pasien. Hal ini sering membutuhkan proses negosiasi, didukung dengan
pendidikan pasien. Adalah tugas perawat untuk bertindak berdasarkan
kepentingan terbaik pasien dan kemungkinan pasien dapat mengikuti. Kolaborasi
juga mungkin perlu dengan anggota tim kesehatan lain juga.
d. Intervensi
Dalam analisis akhir, bisa memungkinkan bahwa perawat tidak dapat melakukan
apa-apa untuk pasien. Oleh karena itu harus ada pendukung lain yang tersedia,
misalnya dokter untuk menentukan tindakan yang diinginkan. Untuk itu, perawat
triage harus mengidentifikasi sumber daya untuk mengangkut pasien dengan
tepat. Oleh karena itu perawat triage juga memiliki peran penting dalam
kesinambungan perawatan pasien. Protokol triage atau protap tindakan juga dapat
dipilih dalam pelaksanaan triage.
e. Evaluasi
Langkah terakhir dalam proses keperawatan adalah evaluasi. Dalam konteks
organisasi keperawatan, evaluasi adalah ukuran dari apakah tindakan yang
diambil tersebut efektif atau tidak. Jika pasien tidak membaik, perawat memiliki
tanggung jawab untuk menilai kembali pasien, mengkonfirmasikan diagnosa
urgen, merevisi rencana perawatan jika diperlukan, merencanakan, dan kemudian
mengevaluasi kembali. Pertemuan ini bukan yang terakhir, sampai perawat
memiliki keyakinan bahwa pasien akan kembali atau mencari perawatan yang
tepat jika kondisi mereka memburuk atau gagal untuk meningkatkan seperti yang
diharapkan. Sebagai catatan akhir, adalah penting bahwa perawat triage harus
bertindak hati-hati, Jika ada keraguan tentang penilaian yang sudah dibuat,
kolaborasi dengan medis, perlu diingat perawat triage harus selalu bersandar pada
arah keselamatan pasien.
4. Jenis triage
Keterangan :
1. Prioritas: systemic over local; life before limb, acute over chronic
2. Tiga level triage rating system (emergent, urgent & non urgent)
3. Empat level triage rating system (life threatening, emergent, urgent & non
urgent)
4. Lima level triage rating system
5. Triase Bencana (START/ SALT)
6. Pemilihan jenis triage disesuaikan dengan kemampuan perawat dan level RS
C. Tahap-Tahap Proses Langkah 1 : Pengkajian
Keperawatan
▪ Mengumpulkan data
▪ Pengelompokan/mengatur data
▪ Validasi data
▪ Mendokumentasikan data
Langkah 2 : Diagonasa kesehatan, resiko,
kekuatan
▪ Menganalisa data
▪ Pengidentifikasi masalasah
▪ Merumuskan pernyataan
▪ Diagnosa keperawatan
▪ Mempreoritaskan masalah
▪ Merumuskan tujuan/hasil yang
▪ Memilih intervensi keperawatan
LANGKAH ▪ Menulis rencana keperawatan
PROSES
KEPERAWATAN
Langkah 4 : Implemetasi
kebutuhan pasien
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Data Umum
a. Identitas
Pasien
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Status perkawinan :
Agama :
Pekerjaan :
Suku/Bangsa :
Alamat :
Penanggung Jawab
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Hubungan dengan :
klien
c. Riwayat kesehatan
Kesehatan lalu : 1) Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan
penyakit sekarang)
2) Kecelakaan
3) Pernah dirawat : (penyakit, operasi, waktu)
4) Alergi (obat atau lainnya
5) Imunisasi
Kesehatan keluarga : 1) Susunan kesehatan keluarga (genogram: 3
generasi)
2) Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga
(Dx. Medis yang berhubungan dengan penyakit
klien)
3) Penyakit yang sedang diderita keluarga (Dx.
Medis yang berhubungan dengan penyakit klien)
*Contoh genogram
……………………..
• Circulation ( sirkulasi)
t. Denyut nadi : ..............x/menit
u. Kualitas nadi : ................
v. Karakter nadi : .....................
w. Apakah ada gangguan irama jantung : ya ( ) Tidak ( )
x. Warna kulit : ....................
y. Suhu Tubuh : ......................ᵒ C
z. Diaforesis : ya ( ) Tidak ( )
1. Komponen Pengajian Sekunder (Secondary Assesment)
• Observasi umum
aa. Penampilan pasien :..............
bb. Postur dan posisi tubuh pasien :.....................
cc. Keluhan umum pasien :..................
dd. Tingkat Kesadaran pasien : E............, M................., V....................
ee. Perilaku pasien :Tenang ( ), Gelisah ( ), Ketakutan ( ), Kooperatif ( )
ff. Kemampuan beraktifitas pasien :..............
gg. Kemampuan komunikasi verbal pasien :................
hh. Bau Pernafasan :................
ii. Tanda luka :...............
b. Kepala dan Wajah
a. Luka/ perdarahan :..........
b. Bentuk :................
c. Status visual pasien :..................
d. Palpasi kepala :.................
e. Pemeriksaan Hidung :.................
f. Pemeriksaan telinga :.................
g. Pemeriksaan mulut :..................
h. Ekspresi pasien :.................
c. Leher
a. Pembengkokan :................
b. Perdarahan/luka :................
c. Deviasi trakhea :................
d. Luka jejas/nyeri pada tulang servikal :.............
d. Dada
a. Benjolan/luka/perdarahan :...................
b. Pergerakan dada :...................
c. Penggunaan ootot bantu pernaasan :..............
d. Benjolan/nyeri pada dinding dada :...............
e. Auskulttasi suara nafas :...................
f. Auskultasi suara jantung :....................
e. Abdomen
a. Periksa adanya : Luka ( ), distensi abdomen ( ),
benda yang menancap ( )
b. Auskultasi bising usus :...............
c. Palpasi abdomen :...............
d. Perkusi abdomen :...............
e. Palpasi hepar :...............
f. Periksa simfisis pubis dan iliaka :..............
f.Ekstremitas :
a. Benjolan ( ), Memar ( ), luka perdarahan ( ), Oedem ( )
b. Bekas luka ( ), Nyeri/patah tulang ( )
c. Warna :.....................
d. Suhu tubuh :......................
e. Cappillary refil time (CRT) :......................
g. Punggung
a. Pemeriksaan log roll :......................
b. Palpasi :......................
c. Rectal touche ( RT ) :......................
2. Riwayat Kesehatan
- Sign and symptoms (tanda dan gejala) :............
- Allergies (Alergi) :.............
- Medications (Pengobatan) :.............
- Pertinent medical history (riwayat kesehatan terakhir) :..............
- Last meal/ Medication/ menstrual period (terakhir makan /pengobatan/ menstruasi)
:..............
- Events surrounding this incident (kejadian yang menyertai) :.............
- Kapan pertama kalinya keluhan muncul :............
- Apakah ada faktor yang mempengaruhi :............
- Apakah ada gejala lain yang uncul selain keluhan utama :................
- Apakah sudah ada upaya kesehatan yang dilakukan sebelumnya :...............
- Apakah keluhan pernah terjadi sebelumnya :...............
- Apakah pasien pernah mengalami operasi :...........karena apa :.............. bagaimana
hasilnya :..................
- Apakah ada riwayat keluarga yang mempengaruhi keluhan pasien saat ini :....
- Apakah ada faktof psikososial yang mempengaruhi keadaan pasien :.............
- Apakah pasien mempunyai dokter pribadi :.............
- Kapan terakhir minum obat :................
- Riwayat alergi :.................
- Berapa umur, berat dan tinggi badan pasen :............
- Kapan tanggal terakhir menstruasi normal ( bagi wanita ) :..............
- Apakah pasien sedang hamil (bagi wanita) :..............
- Apakah ada penggunaan alat khusus untuk membantu penglihatan :...............,
Pendengaran :....................., bahasa :.................
3. Pengkajian Obyektif
- Suhu tubuh :...............
- Denyut nadi :...............
- Pernafasan :...............
- Tekanan darah:................
- Berat badan :...............
- Tinggi badan :...............
- Nyeri (PQRST) :.................
- Kecukupan Oksigen :................
4. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem kardiovaskuler
- Nadi :…….X/mt
- Irama : ( ) teratur ( ) tidak teratur
- Kekuatan: ( ) lemah ( ) kuat
- TD : …./….mmHg
- Akral : ( ) hangat ( ) dingin
- Warna kulit : ( ) cianosis ( ) pucat ( ) kemerahan
- Capilleri refill : ( ) < 3 detik ( ) >3 detik
- Nyeri dada : ( ) ya tidak ( ) menetap ( ) hilang timbul ( )
- Karakteristik : ( ) ditusuk-tusuk ( ) menyebar ( ) seperti terbakar
( ) tertimpa benda keras
b. System saraf pusat
- Tingkat kesadaran :
( ) Cm
( ) apatis
( ) somnolen
( ) soporus
( ) semi coma
( ) coma
- Pupil : ( ) isokhor ( ) unisokhor
- Reaksi terhadap cahaya:
ka : ( ) positif ( ) negative
ki : ( ) positif ( ) negative
- GCS : E :….. M:…. V :….
Terjadi : ( ) kelumpuhan
( ) kejang
( ) pello
( ) kelemahan
( ) mulut moncong
( ) disartria
( ) afasia
- Nilai kekuatan otot : Ka : Ki :
Reflek fisiologi ( ) patologis ( )
- Tonus otot:
( ) baik
( ) sedang
( ) buruk
c. Sistem pencernaan
- Lidah kotor:
( ) ya
( ) tidak
- Nyeri ulu hati:
( ) ya
( ) tidak
- Nyeri perut kanan bawah/ atas:
( ) ya
( ) tidak
- Mual:
( ) ya
( ) tidak
- Muntah:
( ) ya
( ) tidak
- BAB:…….x/hr
( ) darah
( ) lendir
- Bising usus: …….x/mt
- Mukosa mulut :
( ) ya
( ) tidak
- Perut :
( ) supel
( ) lembek
( ) Kembung
( ) asites
d. Sistem muslukoskeletal
- Terdapat luka:
( ) ya
( ) tidak
( ) bersih
( ) kotor
( ) dalam
( ) dangkal
- Ukuran luka:…………..cm
- Fraktur :
( ) ya
( ) tidak
- Dislokasi:
( ) ya
( ) tidak
- Perdarahan:
( ) ya
( ) tidak
( ) jumlah ….cc
- Nyeri :
( ) ya
( ) tidak
e. Sistem perkemihan
- BAK : …….x/mt
( ) sedikit
( ) sedang
( ) banyak
- Sering kencing :
( ) ya
( ) tidak
- Susah kencing :
( ) ya
( ) tidak
- Disuria:
( ) ya
( ) tidak
- Kencing tak lampias:
( ) ya
( ) tidak
- Hematuri:
( ) ya
( ) tidak
- Nyeri pinggang:
( ) ya
( ) tidak
- Distensi VU:
( ) ya
( ) tidak
f. Sistem integument
- Eritema:
( ) ya
( ) tidak
- Pruritus;
( ) ya
( ) tidak
- Luka:
( ) ya
( ) tidak
( ) …..cm
- Gatal:
( ) ya
( ) tidak
3. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan laborat
b. Pemeriksaan Radiologi
c. Therapy
B. ANALISA DATA
DATA PROMLEM ETIOLOGI
DS :
DO :
DS :
DO :
Keterangan :
• DS : Data Subjektif
• DO : Data Objektif
E. Aplikasi Kasus
Scenario kasus
A. PENGKAJIAN
Pengkajian tgl : 6 April 2021 Jam : 08.00 wib
Tanggal MRS : 6 April 2021 NO. RM : 00316596
Ruang/Kelas : UGD RS X Dx. Masuk : CHF
Dokter yang merawat : Dr.Chandramin Sp JP (K)
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 66 th
Status perkawinan : Menikah
Identitas
Agama : Islam
Penanggung biaya : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Pondok aren, Tangerang Selatan
Keluhan utama :
Pasien mengatakan batuk berdahak tapi tidak bisa di keluarkan jika posisi tidur terlentang,
nyeri dada hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu, tidur menggunakan 2 bantal. Sesak memberat
sejak 1 hari yang lalu mendadak saat sedang tidur, disertai keringat dingin.
Riwayat Sakit dan Kesehatan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Lemah, Kesadaran: composmentis
Tanda vital: TD: 115/71 mmHg, Nadi: 145 x/menit, Suhu: 36 0 C, Pernafasan: 24x/menit.
Pola nafas irama: Teratur
Jenis: √ Dispnoe, Kusmaul, Ceyne Stokes Lain-lain:
Pernafasan
Masalah:
Bersihan jalan nafas
Irama jantung: Reguler, √ Ireguler, S1/S2 tunggal Ya Tidak
Nyeri dada: √ Ya Tidak -
Pasien mengatakan nyeri dada hilang timbul, nyeri yang dirasakan seperti tertindih atau
Kardiovaskuler
CRT: ≤ 3 detik
Akral: √ Hangat Panas Dingin kering Dingin basah
Masalah:
Cardiac output
Nyeri akut
GCS 15 Eye:4 Verbal:5 Motorik:6 Total: 15
Refleks fisiologis: patella triceps biceps lain-lain: tidak
Persyarafan
Abdomen
Tegang, Kembung, Ascites, Nyeri tekan, lokasi:
Peristaltik 15 x/mnt
Pembesaran hepar : Ya √ Tidak
Pembesaran lien : Ya √ Tidak
Buang air besar 1 x/hari Teratur: √ Ya Tidak
Konsistensi : padat, Bau: khas, Warna: Kuning
Lain-lain:
Masalah:
Tidak ada masalah
Kemampuan pergerakan sendi: √ Bebas Terbatas
Kekuatan otot: 5555 5555
Muskuloskeletal/ Integumen
5555 5555
Kulit
Warna kulit: Ikterus, Sianosis, Kemerahan, Pucat ,Hiperpigmentasi,
√ Normal
Turgor: √ Baik Sedang Jelek
Odema: √ Ada, Tidak ada, Lokasi: Kedua tungkai bawah tampak bengkak
Luka : Ada √ Tidak ada Lokasi
Tanda infeksi luka: Ada √ Tidak ada
Yang ditemukan : kalor/dolor/tumor/Nyeri/Fungsiolesa
Lain-lain :
Masalah:
Cardiac output
Pembesaran Tyroid Ya √ Tidak
Endokrin
Masalah:
Tidak ada masalah
Orang yang paling dekat: Anak
Psiko-sosio-
spiritual
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: bersosialisasi dengan baik, Kegiatan ibadah:
semenjak klien sakit ibadahnya lebih taat kepada allah dan sering berdzikir
Lain-lain :
Masalah:
Tidak ada masalah
Hasil Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 12.8 gr/dL (12.00 – 14.00) Gr/dl
x 10³/ᵁᴸ
WBC 8.03 x 10³/ᵁᴸ (5.00 – 10.00)
%
Hematokrit 39 % (37 – 43)
mm/hour
LED 15 mm/hour (0 - 15)
mg/dL
Nuetrofil 73 mg/dL (70 – 180)
ᵁ/ᴸ
SGOT 36 ᵁ/ᴸ (0 – 32)
ᵁ/ᴸ
SGPT 42 ᵁ/ᴸ (0 – 33)
Pemeriksaan penunjang
mg/dL
Ureum 17.9 mg/dL (16.6 – 48.5)
mg/dL
Creatinin 0.50 mg/dL (0.50 – 0.90)
Elektrolit :
mmol/L
Natrium 137 mmol/L (136 – 145)
mmol/L
Kalium 3.2 mmol/L ( 3.5 – 4.1)
mmol/L
Chlorida 83 mmol/L ( 98 – 1007)
efusi awal.
- USG carotis tanggal 06-04-2020 : inthimal Pathological Thickening,
- ECHO :
EF : 50 %
Terapi yang didapat :
Nama Golongan Indikasi Kontraindikasi
Lovenox 2x40 mg Antikoagulan Gangguan Hipersensitif
tromboembolik vena terhadap heparin,
(Sc)
riwayat
trombositopenia,
perdarahan
Brilinta 2x1 tab (po) Antiplatelet Pasien dengan sindrom Hipersensitif
koroner akut terhadap brilinta,
riwayat pendarahan
aktif atau
pendarahan otak
NTG 50 mg/ml, 4 Vasodilator Profilaksis akut angina Anemia, peningkatan
pektoris yang tekanan didalam
ml/jam (titrasi iv)
disebabkan oleh tengkorak, gangguan
penyakit jantung sirkulasi atau syok,
koroner glaukoma sudut
tertutup
Furosemide 20 mg Diuretik Edema akibat Hipersensitif
gangguan jantung, hati, terhadap furosemide,
1x60 mg
dan ginjal serta anuria, hipovolemia,
hipertensi penyakit addison,
keadaan
prekomotosa yang
Terapi:
berhubungan dengan
sirosis hati
Lipitor 1x40 mg (po) Penghambat HMG Menurunkan kolesterol Penyakit hati aktif
total, kolesterol LDL, dan peningkatan
CoA reduktase
dan trigliserilida pada serum transaminase
pasien dengan yang menetap 3x
hiperkolesterolimia lebih dari batas
primer normal
Blopres 8 mg 1x1 Angiotensin Hipertensi, Hipersensitivitas
Reseptor Bloker pengobatan pada terhadap candesartan.
tablet (po)
(ARB) pasien gagal jantung Pasien dengan
dan gangguan fungsi gangguan hati yang
sistolik ventrikel kiri berat dengan atau
tanpa ketoasidosis.
Wanita hamil dan
menyusui
Pleetal 1 x 50 mg Anti platelet dan Membantu Pasien yang
mengurangi penyakit menagalami
vasodilator
pembuluh darah perdarahan, penyakit
perifer (aliran darah jantung kongestif,
tersumbat akibat wanita hamil
penyempitan
pembuluh darah)
ANALISA DATA
No. Data Problem Etiologi
1 DS : Bersihan jalan nafas Hipersekresi jalan nafas
- Pasien mengatakan sesak tidak efektif
- Pasien mengatakan batuk berdahak tapi tidak bisa dikeluarkan jika tidur D.0001
telentang
- Pasien mengatakan jika tidur menggunakan 2 bantal
- Pasien mengatakan sesak memberat sejak 1 hari yang lalu mendadak saat
sedang tidur
DO :
- Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
- Pasien tampak lemah
- Pernapasan tampak cepat, ortopnea, dyspnea dan exercise PND
- Pasien tidak mampu mengeluarkan dahak
- Terdengar suara ronchi
-Rontgen Thorax tgl 06/04/21 : Cardiomegali/HHD dengan edema paru,
basal BP ringan dan reaksi pleura bilateral/efusi awal.
- Hasil TTV :
TD : 115/71 mmHg
N : 145 x/menit
RR : 24x/menit
S : 36OC
2 DS : Penurunan curah jantung Cardiac output
- Pasien mengatakan nyeri dada hilang timbul sejak 1 bulan yg lalu, D.0008
disertai dengan keringat dingin
- Pasien mengatakan tidur menggunakan 2 bantal
DO :
- Pasien terlihat keringat dingin
- CRT ≤ 3 detik
- Pasien tampak udem di kedua tungkai
- Piting edema (+)
- exercise PND
Hasil TTV :
TD : 115/71 mmHg
N : 145 x/menit
RR : 24x/menit
S : 36OC
3 DS: Nyeri akut Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri pada saat tidak beraktivitas dan pada saat D.0077
aktivitas
- Pasien mengatakan nyeri seperti tertekan
- Pasien mengatakan nyeri menjalar kepunggung belakang
- Pasien mengatakan nyeri skala 4
- Pasien mengatakan sulit tidur
DO:
- Pasien terlihat meringis menahan nyeri
- Pasien terlihat memegang area nyeri (dada kiri)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas ditandai dengan sputum berlebih
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kontraksi vertikel ditandai dengan keringat dingin, takikardia
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis ditandai dengan gangguan pola tidur