PROFESI NERS
Keperawatan Kritis
2.1.5 Evaluasi
Fasia Nadosa
1. Buat pembalut segitiga sedemikian rupa menjadi
seperti dasi
2. Pembalutan ini tidak boleh untuk korban yang
pernah tidak sadar dan curiga patah tulang wajah
3. Lingkarkan pada diameter kepala dam membuat
simpul di depan telinga.
Pembalut tangan
1. Ukur sedemikian rupa pembalut segitiga
dengan tangan yang akan dibalut
2. Fungsi hanya untuk melindungi atau
mengurangi resiko infeksi dan estetika
Tindakan Pembidaian
A. Persiapan Alat
a. Bidai Kaku
b. Bidai Lunak
c. Traksi
- Untuk di lapangan diutamakan
mempunyai bidai yang kaku.
- Bisa digunakan : tongkat, daun pintu,
potongan pagar, benda lain yang
keras
B. Prosedur Kerja
1. Lakukan pembalutan luka lebih dulu
2. Tentukan bidai yang paling cocok
3. Pasang bidai dan atur posisi yang enak
4. Waktu mengatur posisi bidai
usahakan gerakan sedikit mungkin.
5. Setelah posisi tepat lakukan pengikatan
6. Pengikatan tidak boleh terlalu kencang
4. Akhiri tindakan, rapikan klien dan cuci tangan
5. Dokumentasikan pada setiap aspek yang
diperoleh baik secara subyektif maupun
obyektif.
PROSEDUR TINDAKAN ECG
B. Prosedur Kerja
1. Bawa alat-alat ke dekat klien.
2. Cuci tangan
3. Siapkan spuit dan medikasi klien.
4. Pasangkan spuit pada syringe pump dan
hubungkan spuit dengan akses intravena.
5. Nyalakan syringe pump.
6. Atur jumlah medikasi yang akan diberikan dalam
cc/jam (hitung)
7. Tekan start untuk memulai pemberian medikasi.
8. Jika ada hal yang kurang tepat, alat akan
memberikan peringatan dengan suara dan
lampu yang menyala merah. Alarm sign
hampir habis, terisi udara, occlusion (clot/tube
tertekuk), low batt, penempatan syringe tidak
tepat
9. Tekan PURGE untuk pemberian sekali sewaktu
10. Evaluasi respon klien terhadap pemberian cairan
Observasi Nadi, Tekanan darah, Perfusi perifer,
urine output
CATATAN :
1. Observasi pasien selama pemberian
2. Catat tindakan yang sudah dilakukan
4. Akhiri tindakan, rapikan klien dan lepas sarung tangan
serta cuci tangan
5. Dokumentasikan pada setiap aspek yang diperoleh baik
secara subyektif maupun obyektif.