Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATA KULIAH KEBIDANAN KOMUNITAS DI

KEPULAUAN

“KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DI KEPULAUAN”

DISUSUN OLEH:

NAMA : MARLISNAWATI
NIM : PO7224219 1891
KELAS : 3A KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU :

KARTIKA SRI DEWI BATUBARA, SST., M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang


Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah
kami pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai


keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah
kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna
dalam makalah ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki.

Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki makalah kami di masa datang.

Dengan menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP ASUHAN


KEBIDANAN KOMUNITAS DI KEPULAUAN”, kami mengharapkan banyak
manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah yang kami buat. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang strategi dalam
promosi kesehatan.

Tanjungpinang, 21 Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................2

D. Manfaat...........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas di Kepulauan..................................3

B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan........................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................10

B. Saran..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebidanan komunitas tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat,
keberhasilan kebidanan komunitas dalam rangka upaya peningkatan
kesehatan ibu, anak dan keluarga bergantung kepada dukungan
masyarakat itu sendiri. Keberadaan bidan sangat diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya pelayanan kesehatan
terutama kebidanan berada dimana-mana dan kapan saja selama ada
proses reproduksi manusia.
Peran serta masyarakat proses dimana individu, keluarga, lembaga
swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas pada umumnya.
Bidan bersama sektor yang bersangkutan menggerakan peran serta
masyarakat dalam bentuk pengorganisasian masyarakat adalah proses
pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi
kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan
keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di
masyarakat.
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
akan menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan
demikian penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses
sedangkan kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian
masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya.
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga
dan kelompok masyarakat (komunitif). Individu yang dilayani adalah
bagian dari keluarga atau komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya
pencegahan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta

1
pemulihan kesehatan terhadap masalah kesehatan ibu, anak balita, remaja
dan wanita lanjut usia didalam keluarga dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep asuhan kebidanan komunitas di
kepulauan?
2. Apa yang dimaksud konsep asuhan manajemen kebidanan?

C. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membina kesehatan keluarga dalam komunitas
dan pembinaan kesehatan keluarga didaerah kepulauan dengan
menggunakan teknik problem solving.

2. Tujuan Khusus
Mahasiswa akan mampu melaksanakan kompetensi yang ditentukan,
meliputi :
a. Mahasiswa mengetahui konsep asuhan kebidanan komunitas di
daerah kepulauan
b. Mahasiswa mengetahui konsep manajemen kebidanan komunitas
di daerah kepulauan

D. Manfaat
Penulisan makalah yang dilakukan diharapkan dapat menambah
pengetahuan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti
perkuliahan dan Mahasiswa mampu memahami dan memantapkan
pengetahuannya tentang konsep asuhan kebidanan komunitas di
kepulauan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas di Kepulauan


Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang
berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh
bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud
untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya
keluarga berkualitas, bahagia, dan sejahtera.
Bidan adalah seorang wanita yang mendapat pendidikan
kebidanan formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi pemerintah dan
mendapat izin serta kewenangan melakukan kegiatan praktek mandiri.
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi
atau daerah atau area tertentu. Bidan komunitas (community midwifery)
adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah
tertentu. Kebidanan komunitas adalah konsep dasar bidan dalam melayani
keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya
yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu
dan anak balita didalam keluarga dan masyarakat.

B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan


Buku 50 tahun IBI, 2007, Manajemen Kebidanan adalah
pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data,
diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Depkes RI,
2005, manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat. Helen Varney, 1997,

3
manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan
yang berfokus pada klien.

Langkah – langkah manajemen kebidanan :


1. Identifikasi Masalah
Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB
di masyarakat yang berada di desanya.Sebagai pemberi pelayanan
kesehatan, bidan melalukan identifikasi untuk mengatasi keadaan dan
masalah kesehatan masyarakat di desanya, terutama kesehatan ibu
dan anak. Untuk itu ia melakukan pengumpulan data. Berdasarkan
sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke
masyarakat (data subyektif) dan tidak langsung (data obyektif).
a. Data Subyektif
Data subyektif diperoleh dari informasi langsung yang diterima
dari masyarakat melalui wawancara.
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi,
pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.

2. Analisa Data
Seluruh data yang dikumpulkan, yang relevan, digunakan
sebagai bahan untuk analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh
informasi tentang:
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan
lingkungan, keadaan sosial-budaya (perilaku), pelayanan
kesehatan yang ada, serta faktor-faktor keturunan yang
berpengaruh terhadap kesehatan.

4
b. Masalah-masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak
balita.
c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya.
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan
kesehatan ibu dan anak balita serta KB dilakukan.
3. Perumusan Masalah
Setelah data dianalisa, selanjutnya dirumuskan masalah
kesehatan masyarakat. Rumusan masalah kesehatan masyarakat dapat
menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan masyarakat
karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, kultur
yang dianut oleh masyarakat tersebut. Dalam penyusunan masalah
kesehatan, seorang bidan harus selalu mengacu pada tipologi masalah
kesehatan. Dalam tipologi masalah kesehatan masyarakat, ada tiga
kelompok masalah besar, yaitu:
a. Ancaman Kesehatan adalah keadaan yang dapat meningkatkan
terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai
potensi kesehatan. Termasuk dalam ancaman kesehatan:
1) Penyakit keturunan seperti: diabetes mellitus, asma bronchial,
dll.
2) Masyarakat yang menderita penyakit menular seperti TBC dan
gonore.
3) Kekurangan atau kelebihan gizi dalam masyarakat.
4) Keadaan yang dapat menimbulkan stress.
5) Sanitasi lingkungan yang kurang.
6) Kebiasaan yang merugikan kesehatan, seperti merokok.
7) Sifat kepribadian yang melekat, misal pemarah.
8) Riwayat persalinan sulit
9) Jumlah masyarakat yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga. Risiko terjadin
kecelakaan dalam masyarakat.

5
b. Kurang atau Tidak Sehat adalah kegagalan dalam memantapkan
kesehatan. Termasuk di dalamnya:
1) Kecelakaan sakit.
2) Kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Situasi Krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu
atau keluarga dalam menyesuaikan diri. Termasuk di dalamnya:
1) Perkawinan.
2) Kehamilan.
3) Persalinan.
4) Masa nifas.
5) Menjadi orang tua.
6) Abortus.
7) Anak masuk sekolah.
8) Kehilangan pekerjaan.
9) Kematian.
10) Pindah rumah
11) Remaja

4. Prioritas Masalah
Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan
prioritas masalah kesehatan keluarga. Dalam menyusun prioritas
masalah kesehatan keluarga, didasarkan pada beberapa kriteria
sebagai berikut:
a. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi:
1) Ancaman kesehatan
2) Keadaan sakit atau kurang sehat
3) Situasi krisis
b. Kemungkinan masalah dapat diubah, yaitu kemungkinan
keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah
bila dilakukan intervensi kesehatan.

6
c. Potensi masalah untuk dicegah, yaitu sifat dan beratnya masalah
yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui
tindakan kesehatan.
d. Masalah yang menonjol, yaitu cara keluarga melihat dan menilai
masalah dalam hal berat dan mendesaknya masalah tersebut untuk
diatasi melalui intervensi kesehatan. Untuk dapat menentukan
prioritas masalah kesehatan keluarga perlu disusun skala prioritas
sebagai berikut:

No Kriteria Nilai Bobot


1 Sifat masalah
Skala:
a. Ancaman Kesehatan 2 1
b. Tidak atau kurang sehat 3
c. Situasi kritis 1
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah
Skala: 2
a. Dengan mudah 2
b. Hanya sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk diubah
Skala:
a. Tinggi 3 1
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4 Menonjolnya
Skala:
a. Masalah berat harus segera
2
ditangani 1
b. Masalah tidak harus segera
1
ditangani
c. Masalah tidak dirasakan 0

Scoring:

7
a. Tentukan skor setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan
bobot
c. Jumlah skor untuk semua kriteria
d. Skor tertinggi
5. Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah pengkajian adalah menyususn
perencanaan kesehatan keluarga. Rencana kesehatan keluarga adalah
sekumpulan tindakan yang ditentukan bidan untuk dilaksanakan
dalam memecahkan masalah kesehatan yang telah teridentifikasi.

6. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana
pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam
pelaksanaannya, bidan memonitor perkembangan dan perubahan yang
terjadi pada ibu, anak dan lingkungan.

7. Penilaian dan Evaluasi


Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketepatan atau
kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Suatu kegiatan dikatakan berhasil apabila
evaluasi menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Walaupun tujuan telah dicapai, bukan berarti tidak diperlukan
pengkajian lebih lanjut. Bila kegiatan berhasil mencapai tujuan, maka
identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi
masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut. Metode
evaluasi yang digunakan dalam penulisan laporan adalah metode
evaluasi format SOAP sebagai berikut:
S : Subjective adalah informasi yang didapat dari klien
O : Objective adalah informasi yang didapat dari pengamatan
A : Assessment adalah analisa masalah klien atau keluarga

8
P : Planning adalah rencana tindakan yang akan diambil

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis
yangmerupakan pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan kepada
klien. Yang terdiri dari :
1. Identifikasi masalah
2. Analisi data
3. Perumusan masalah
4. Prioritas Masalah
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
7. Penilaian dan Evaluasi

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan baik dalam sistematika penulisan maupun dari isi
makalah, oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini dan makalah-
makalah selanjutnya kami berharap saran dan kritik yang membangun
demi perbaikan dimasa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R., Y.Sriati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta :


Nuha Medika.

McKenzie, James F., Pinger, Robert R., Kotecki, Jerome E. 2007. Kesehatan
Masyarakat: Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta: EGC

11

Anda mungkin juga menyukai