NPM : 183112540120562
Jawaban
1. Buatlah resume tentang tehnologi terapan dalam pelayanan kehamilan
Teknologi terapan dalam kebidanan pada dasarnya berangkat dari konsep dasar
teknologi tepat guna yang dimana menurut definisi dari WHO 1984 bahwa yang dikatakan
teknologi tepat guna merupakan Metode-metode, prosedur-prosedur, teknik-teknik, dan
peralatan yang secara ilmiah sah sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan lokal dan dapat
diterima oleh yang memakainya, dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan sumber-
sumber masyarakat atau negara dapat menyediakan atau sederhanaya menurut Oxford
English Dict Penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis sehingga cocok untuk
orang, kondisi, dan tempat tertentu. Maka teknologi tepat guna ini merupakan teknologi yang
memang di kondisikan dengan kebutuhan, fungsi dan keadaan daerah tersebut, sehingga
tidak ada mal fungsi dari teknologi tersebut.
Lebih jau tentang teknologi tepat guna ini bertujuan agar menghemat sumber daya
yang ada juga, mudah di rawat dan juga ramah lingungan, sehingga lingkungan bisa terus di
jaga. Adapun manfaat teknologi tepat guna ini adalah dapat memenuhi kebutuhan kesehatan
masyarakat yang semakin lama semakin meningkat, juga mampu memecahkan masalah dan
memnuhi kesejahtraan kesehatan masyarakat, sehingga berdampak pada efesiensi waktu
tenaga kesehatan dalam melayani masyarakat mengakibatkan masyarakat cepat tertangani
oleh tenaga kesehatan karena hasil diagnose akan lebih akurat, cepat dan tepat, manfaat lain
juga yang bisa di ambil adalah Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara
teknologi tepat guna tersebut.
Adapun Dampak positif dari teknologi tepat guna ini Masyarakat akan mendapat
kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif, Dapat membuat
kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah. Sehingga
masyarakat lebih focus dalam merencanakan program kesehatan. Akan tetapi selain dampak
positif ada beberapa dampak negative yang dapat di timbulkan yaitu Jika penggunaannya
teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia,
sehingga perlu pengkajian khusus dan percobaan agar teknologi ini dapat tepat guna, Dengan
ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap pasien, ini
menjadi perhatian juga adalah Penggunaaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga
yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien, resiko yang dapat di timbulkan
lebih patal.
Ada beberapa asfek yang harus di perhaikan dalam teknologi tepat guna ini yaitu
mulai dari asfek tenis, pada asfek ini yang perlu di perhatiakan dan dijaga ialah tata
kelestarian lingkungan hidup, menggunakan bahan baku lokal secara maksimal, Menjamin
mutu (kualitas) dan jumlah (kuantitas) produksi dari alat/bahan yang dihasilkan secara efektif
dan efisien, operasi dan perawatan mudah, serta relative aman dan mudah menyesuaikan
terhadap perubahan teknologi. Asfek berikutnya ialah Ekonomi, pada asfek ini ada beberapa
hal yang harus di perhatikan ialah penggunaan modal secara efektif, keuntungan kembali
kepada produsen, dan jenis usaha bisa mendorong terciptanya produsen lokal. Yang ke tiga
asfek social budaya, pada asfek ini ada beberapa hal yang harus di perhatikan seperti
memanaatkan keterampilan yang dudah ada, memperluas lapangan kerja untuk masyaraat
sekitar, dan menghindari konflik social budaya serta meningkatkan pendapatan.
Adapun cirri-ciri dikatakan teknologi tepat guna bila Memberikan pilihan terapi lain
bagi pasien yang tidak memenuhi syarat untuk mendapat terafi tersebut, mampu menjadi alat
skrening awal, mampu memperbaiki hasil pemeriksaaan ataupun pengobatan lebih efektif
dan efesien, sehingga mampu menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.
Dalam ilmu kebidanan sendiri, teknologi kebidanan digunakan dalam manajmen
kebidanan yang dimana teknologi tepat guna untuk mendeteksi masalah dan mengatasi lebih
awal. Adapun langkah-langkah dalam manajmen kebidanan menggunakan teknologi tepat
guna ialah Identifikasi masalah, Analisa dan perumusan masalah, Diagnosa / Diagnosa
potensial, Antisipasi penaggangan segera, Rencana (intervensi), Tindakan (implementasi),
Evaluasi.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan bila dalam pelayanan komunitas dengan
langkah klinis terdpat perbedaan seperti masalah kebidanan komunitas, pendekatan asuhan
kebidanan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dengan menggunakan sumberdaya yang
ada, playanan kebidanan dengan pendekatan edukatif, ruang lingkup pelayanan kebidanan
komunitas, penigkatakan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan
masyarakat, system pendekatana menggunakan pendekatan resiko dan system pelayanan
kesehatan
Teknologi tepat guna dalam kehamilan merupakan, prosedur, metode, alat dan bahan
yang dimana digunakan untuk promotiv, preventif, kuratif dan rehabilitative, sehigga ibu
hamil jika terkena komplikasi, komplikais yang terjadi dapta di atasi dengan segera dengan
menggunakan alat, bahan dan prosedur yang ada sehingga menurunkan AKI dan AKB.
Teknologi tepat guna dalam kehamilan ini juga memiliki beberapa komponen yaitu
disebut dengan pemeriksaan kehamilan dini yang dimana pada pemeriksaan kehamilan awal
ini bidan dapat melakukan screening awal dengan menggunakan metode anamnesis dimulai
dari riwayat menstruais, riwayat kehamilan/ persalinan, penyakit keluarga, kesehatan diri dan
komponen-komponen yang lain. yang dimana dari hasil skrening awal ini menjadi bahan
rujukan tenaga kesehatan dalam mennetukan tindakan selanjutnya.
Dalam penggunaan teknologi tepat guna ini juga dapat memberikan pelayanan ANC
sesuai dengan kebutuhan ibu. penitingnya pemeriksaan yang komperhensip juga berguna
dalam pemberian pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu, sehingga tidak ada
pemberian pelayanan yang kurang atau berlebihan sehingga sumber daya yang ada dapat di
minimalisir penggunaannya.
Kelas ibu hamil merupakan kelompok belajar ibu hamil yang usia kehamilannya
mulai dari 24-36 minggu yang dimana kegiatan yang dilaukan adalah membahas buku KIA,
yang dilakukan dengan cara tatap muka berkelompok dengan metode diskusi, tukar
pengalaman antara ibu hamil dengan petugas tenaga kesehatan. Pelaksanaan dari kelas ibu
hamil ini terjadwal dengan fasilitator bidan atau nakes. Adapun materi-materi yang akan
diberikan saat mengikuti kelas ibu hamil ialah seputar kehmilan, perawatan saat hamil,
persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos yang berkembang di masyarakat, penyakit
menular seksual dan pembuatan akte kelahiran. Ada banyak kentungan mengikuti kelas ibu
hamil diantaranya adalah materi diberikan secara menyeluruh dan terencana, Penyampaian
materi lebih komprehensif, materi diberikan oleh pakarnya, materi diberikan terstruktur
dehingga mengefektivkan waktu, dilakukan intraksi nakes dan ibu hamil dan dilakukan
evaluasi pada akhir pelaksanaan.
Tujuan dari pelaksanaan kelas ibu hamil ialah Meningkatkan pengetahuan ibu juga
Merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan
keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran.
Teknologi terapan dalam persalinan ialah terdapat obat-obatan, alat, bahan dan
metode- metode yang diberikan untuk membantu dalam proses persalinan. Ini bertujuan
untuk pemberian asuhan sayang ibu. Dalam proses persalinan ini juga banyak teknologi yang
di tawarkan seperti posisi ibu saat melahirkan, atau teknologi persalinan di air dan metode-
metode yang lain yang mempermudah proses persalinan.Keuntungan penggunaan metode ini
adalah untuk mengurangi rasa nyeri, mengurangi resiko episiotomy, menurunkan tekanan
darah, dan memperpedek kala 1 persalinan. Selain keuntungan banyak hal yang perlu di
waspadai seperti bayi tersedak air, tali pusat terputus dan kemungkinan bahaya lainnya. Dan
juga dalam pelaksanaannya harus memenuhi kreteria dan persyaratan yang ada agar tidak
menimbulkan komplikasi.
3. Buatlah contoh 1 kegiatan kelas ibu hamil, mulai dari persiapan hingga selesai
Kelas ibu hamil
Nama kegiatan : Kelas ibu hamil
Hari/tgl : senin 25 november 2019
Tempat : balai desa aik kangkung
Waktu : 08:00-09:00 wita
1. Periksa kehamilan secepatnya dan sesering mungkin sesuai dengan anjuran petugas.
Agar ibu, suami dan keluarga dapat mengetahui secepatnya jika ada masalah yang
timbul pada kehamilan.
2. Timbang berat badan setiap kali periksa hamil. Berat badan bertambah sesuai dengan
pertumbuhan bayi dalam kandungan.
3. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari sesudah makan. Ibu hamil mendapat TTD
minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet tambah darah mencegah ibu kurang
darah. Minum tablet tambah darah tidak membahayakan bayi.
4. Minta imunisasi tetanus toksoid kepada petugas kesehatan, imunisasi tetanus untuk
mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir.
5. Minta nasehat kepada petugas kesehatan tentang makanan bergizi selama hamil.
Makan makanan bergizi yang cukup membuat ibu dan bayi sehat.
6. Sering mengajak bicara bayi sambil mengelus-elus perut setelah kandungan berumur 4
bulan.
d. Pengaturan Gizi
Jenis makanan yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya makanan yang dapat
memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan ketentuan gizi seimbang, sedangkan
makanan yang tidak dianjurkan dikonsumsi selama hamil antara lain adalah minuman
yang beralkohol, minuman yang mengandung kafein misalnya kopi, makanan yang
mengandung zat tambahan seperti pengawet, makanan yang tercemar (pestisida, logam
berat).
1. Untuk kebutuhan gizi tubuh sendiri agar tidak terjadi Kurang Energi Kronis (KEK)
2. Agar terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin
3. Untuk merpersiapkan pembentukan air susu ibu
Lebih dari 60% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Anemia adalah kondisi
dimana kadar Hb dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya kadar Hb dalam
darah seseorang sekitar 11 g/100 ml. Bila kadar Hb dalam darah berkisar 9-11 g/100
ml, penderita digolongkan anemia ringan, sedangkan bila kadar HB 6-8 g/100 ml
berarti menderita anemia sedang. Penderita dimasukkan ke dalam kelompok anemia
berat bila kadar Hb kurang dari 6 g/100 ml (Depkes RI, 2009).
Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi disebut anemia defisiensi besi. Selain
itu dapat juga kekurangan asam folat dan vitamin B12 (anemia megablostik). Anemia
dapat juga terjadi akibat sumsum tulang belakang yang kurang mampu membuat sel-
sel darah baru(anemia hipoplastik), dan akibat penghancuran sel darah merah lebih
cepat dari pembuatannya(anemia hemolitik). Dalam kehamilan, yang paling sering di
jumpai adalah anemia kekurangan zat besi. (Depkes RI, 2009).
Anemia pada ibu hamil disebabkan volume darah dalam tubuh meningkat 50%, ini
karena tubuh memerlukan tambahan darah untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi
pertumbuhan janin. Meningkatnya volume darah berarti meningkat pula jumlah zat
besi sebanyak 800 mg, dimana 500 mg untuk pertumbuhan sel darah merah ibu sedang
300 mg untuk janin dan plasenta (Depkes RI, 2009).
Kondisi anemia ibu hamil tidak diatasi dapat mengakibatkan mudah pingsan, mudah
mengalami keguguran atau proses melahirkan yang berlangsung lama akibat kontraksi
yang tidak bagus (Depkes RI, 2009).
e.Perawatan Kehamilan
(1). Psikologis
Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa
telah ingin mempunyai anak dan merasa telah siap menjadi orang tua termasuk
mengasuh dan mendidik anaknya. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang mengalami
masalah emosional selama hamil misalnya depresi akan mempengaruhi proses
perkembangan otak janin dan membawa dampak emosi serta perilaku anak setelah
lahir. Kesehatan dan kesiapan psikologis sangat penting bagi masing-masing pihak
baik istri maupun suami (Depkes RI, 2009).
Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan
kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga memicu
produksi ASI. Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan sudah pasti akan
mempermudah dan meringankan ibu dalam menjalani dan mengatasi berbagai
perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya janin di dalam perutnya
(Depkes RI, 2009).
Tidak ada batasan waktu kapan saat tepat untuk bersenggama selama hamil, asalkan
kehamilan dinyatakan tidak memiliki risiko apapun, lakukan senggama kapanpun
menginginkannya, bahkan sampai menjelang persalinan. Dengan tetap menikmati
aktivitas hubungan seksual, ibu dapat saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran,
serta stress yang mungkin muncul selama masa kehamilan. Jika kehamilan beresiko
misalnya plasenta tidak pada posisi yang seharusnya (plasenta previa) lebih baik
berkonsultasi dulu dengan dokter. Begitu juga apabila ibu mengalami pendarahan
ringan seperti keluarnya flek-flek pada kehamilan triwulan pertama, tunda dulu
keinginan melakukan hubungan intim. Hubungan seksual selama kehamilan juga
bermanfaat sebagai persiapan bagi otot panggul untuk menghadapi proses persalinan.
Setelah melahirkan sebaiknya senggama dilakukan setelah masa nifas (40 hari)
(Depkes RI, 2009).
Selama kehamilan apa yang dikonsumsi oleh ibu akan dikonsumsi pula oleh janin,
sehingga jika salah minum obat akan mengganggu proses tumbuh kembang janin di
dalam rahim ibu. Sebelum hamil delapan bulan ada baiknya ibu tidak minum obat apa
pun, kalaupun terpaksa minum obat perlu ekstra hati-hati.
Berikut beberapa hal yang wajib dilakukan sebelum menelan suatu obat (Depkes RI,
2009):
1. Biasakan untuk selalu memberitahu petugas kesehatan bahwa ibu sedang hamil.
2. Jangan segan-segan bertanya apakah obat yang diberikan benar-benar aman bagi ibu
hamil atau tidak.
3. Kalaupun mengkonsumsi obat bebas seperti obat flu atau batuk tanyakan dosis aman
untuk ibu hamil.
4. Bila terpaksa mengkonsumsi obat untuk penyakit ibu tanyakan efek samping obat
tersebut terhadap janin.
5. Berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan
tradisional.
(1). Perdarahan
Perdarahan lewat jalan lahir yang jika terjadi pada kehamilan muda dapat
menyebabkan keguguran, sedangkan jika terjadi pada kehamilan tua dapat
membahayakan keselamatan ibu dan janin dalam kandungan.
(2). Bengkak
Bengkak di kaki, tangan dan wajah yang disertai sakit kepala hebat, dapat disertai
dengan kejang-kejang. Ini merupakan tanda dan gejala keracunan kehamilan (pre-
eklampsia), dapat membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.
Demam tinggi biasanya akibat adanya infeksi bakteri atau malaria. Demam dapat
membahayakan jiwa ibu, terjadi keguguran atau bayi lahir kurang bulan.
Keluar air ketuban sebelum waktunya merupakan tanda adanya gangguan pada
kehamilan dan dapat membahayakan janin dalam kandungan.
Gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak sama sekali, hal ini merupakan tanda
bahaya janin. Gerakan janin diharapkan 10 kali dalam 12 jam saat ibu terjaga.
Trauma dan cedera pada perut yang dapat terjadi karena jatuh, kecelakaan lalu lintas
dan lain-lain.
sumber : http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2011/05/konsep-kelas-ibu-hamil-1.html
Susunan Acara kelas Bumil Desa Waru :
1. Pembukaan
2. Pembacaan Notulen Bulan Kemarin
3. Yel-yel
4. Pre Test
5. Acara Inti
6. Post Test
7. Senam Hamil
8. Penutup