Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mirna Nurmala Ramadhani

NIM : 21152010006

Prodi : S1 Kebidanan dan Profesi Bidan

Dosen Pembimbing : Lusi Afriyani, S.S.T., M.Tr.Keb

PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA KEPALA DAN LEHER

Pertolongan Pertama atau biasa disingkat PP, adalah pemberian pertolongan segera
kepada penderita sakit/cedera/kecelakaan yang membutuhkan penanganan medis dasar.
Pertolongan pertama "PP" merupakan pengembangan dari P3K "Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan".

1. Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala


Cedera kepala adalah trauma pada kepala yang terjadi baik secara langsung
atau tidak langsung yang kemudian dapat berakibat pada gangguan fungsi saraf,
fungsi fisik, kognitif dan psikososial, yang dapat bersifat temporer ataupun
permanent. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan
utama pada kelompok usia produktif (15-64 tahun) dan sebagian besar terjadi akibat
kecelakaan lalu lintas. Hal ini diakibatkan karena mobilitas yang tinggi di kalangan
usia produktif sedangkan kesadaran untuk menjaga keselamatan di jalan masih
rendah.

Gejala Cedera Kepala:


• Tidak sadar
• Muntah dan mual
• Sakit kepala
• Pupil tidak merespons
• Kejang
• Kelumpuhan
• Konfusi dan hilang ingatan
• Shock
• Ansietas atau gelisah
• Mudah lelah dan mengantuk
• Sulit tidur
• Sensitif terhadap cahaya
• Gangguan persepsi sensori
• Perubahan perilaku dan suasana hati (Krapp, 2002)
Komplikasi Cedera Kepala
Penderita cedera kepala biasanya rentan mengalami komplikasi, baik
komplikasi langsung setelah terjadi kecelakaan maupun tidak langsung yang terjadi
beberapa minggu setelah setelah kejadian. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi
adalah sebagai berikut :
1. Infeksi Otak
Infeksi otak terjadi karena patah tulang tengkorak bisa merobek lapisan
lapisan tipis pelindung otak, sehingga bakteri bisa masuk ke dalam luka
dan menyebabkan infeksi. Infeksi pada selaput otak (meningitis) bisa
menyebar ke seluruh sistem saraf dan berdampak negatif pada kondisi
tubuh jika tidak segera terobati.
2. Gangguan Kesadaran
Seperti koma, yaitu kondisi ketika pengidap trauma kepala berat tidak
resnponsif meskipun dalam keadaan sadar. Ketidaksadaran ini disebabkan
oleh penurunan aktivitas dalam otak.
3. Cedera Otak
Ditandai dengan meningkatnya resiko epilepsi, tergangguanya
keseimbangan dan koordinasi tubuh, berkurangnya produksi hormon,
disfusi indra pengecap dan penciuman, perubahan prilaku dan
emosional,serta kesulitan dalam memproses informasi dan memecahkan
masalah.
Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala Dengan Komplikasi
a. Primary Survey
1. Airway (Cek Jalan Napas)
Lakukan dengan teknik “Lihat Dengar Rasakan” selama 5-10 detik
Waspadai masalah yang muncul seperti sumbatan jalan napas
2. Breathing (Cek Pernapasan)
Hitung frekuensi napas, lihat pergerakan dada, berikan bantuan resusitasi jika perlu
3. Circulation (Cek Sirkulasi Nadi)
Identifikasi tingkat kesadaran, warna kulit dan frekuensi nadi
4. Disability (Cek Kesadaran)
Periksa skala GCS (hanya untuk orang terlatih), dan refleks cahaya pada pupil
b. Secondary Survey
1. Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Hati-hati saat pemeriksaan bagian
kepala
2. Periksa apakah ada perdarahan dan fraktur (patah tulang)
3. Tekan daerah perdarahan dengan kain bersih, jangan lepaskan sampai perdarahan
berhenti
4. Waspada jika terdapat fraktur atau cedera spinal (cedera pada saraf tulang
belakang)
5. Jangan beri makan dan minum
6. Pindahkan korban dengan posisi sejajar, perhatian penuh daerah kepala
7. Hubungi tenaga medis segera untuk penanganan lebih lanjut
2. Pertolongan Pertama Pada Cedera Leher
Whiplash injury adalah cedera leher akibat pergerakan yang cepat, tiba-tiba,
dan sangat kuat berasal dari depan, samping, atau belakang kepala.
Umumnya, cedera ini terjadi akibat kecelakaan kendaraan, tetapi kondisi ini
mungkin saja terjadi karena kecelakaan olahraga, tindak kekerasan dari orang lain,
atau tak sengaja jatuh.

Tanda dan gejala cedera leher


a. Nyeri leher.
b. Leher terasa kaku dan sulit digerakkan.
c. Sakit kepala, khususnya pada bagian bawah tengkorak.
d. Nyeri dan sakit pada bahu, punggung bagian belakang, atau lengan.
e. Pusing, berkunang-kunang.
f. Penglihatan kabur.
g. Kelelahan konstan.
h. Masalah konsentrasi dan ingatan.
i. Telinga berdenging.
j. Sulit tidur nyenyak.
k. Mudah marah.
l. Depresi.
m. Nyeri kronis pada leher, bahu, atau kepala.

Komplikasi cedera leher

Sebagian besar orang yang mengalami cedera leher akan merasa lebih baik
dalam kurun waktu beberapa minggu dan tidak akan merasakan gejala atau efek
samping apa pun. Namun, ada pula yang akan terus merasakan sakit hingga berbulan-
bulan atau bertahun-tahun setelah mengalami cedera tersebut. Ini artinya, masih
sangat sulit untuk memprediksi proses pemulihan dari masing-masing individu. Akan
tetapi, secara umum ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi jika Anda tak segera
mendapatkan penanganan terhadap kondisi ini, seperti:

a. Sakit leher yang terasa semakin parah.


b. Pergerakan leher yang semakin terbatas dari sebelumnya.
c. Rasa sakit yang menjalar hingga ke lengan.

Pertolongan Pertama Pada Cedera Leher:

1. Segera hubungi RS terdekat dan pihak yang berwenang


2. Singkirkan segala benda yang dapat membahayakan korban
3. Jangan sembarangan mengangkat, memindahkan atau mengendong korban
4. Jika korban dalam kondisi sadar namun nyeri pada leher dan terdapat
lemah atau lumpuh pada lengan atau tungkai, baringkan korban pada alas
yang keras, jangan bergerak sampai pertolongan medis datang.

Anda mungkin juga menyukai