NIM : 21152010006
Penghargaan
Kehebatan dan profesionalitas Al- Zahrawi sebagai seorang ahli bedah diakui para
dokter di Eropa. ‘’Tak diragukan lagi, Al-Zahrawi adalah kepala dari seluruh ahli bedah,’‘
ucap Pietro Argallata. Kitab Al- Tasrif yang ditulisnya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin oleh Gerard of Cremona pada abad ke-12 M. Kitab itu juga dilengkapi dengan ilustrasi.
Kitab itu menjadi rujukan dan buku resmi sekolah kedokteran dan para dokter sera ahli bedah
Eropa selama lima abad lamanya pada periode abad pertengahan.
Sosok dan pemikiran Al-Zahrawi begitu dikagumi para dokter serta mahasiswa
kedokteran di Eropa. Pada abad ke-14 M, seorang ahli bedah Prancis bernama Guy de
Chauliac mengutip Al-Tasrif hampir lebih dari 200 kali. Kitab Al-Tasrif terus menjadi
pegangan para dokter di Eropa hingga terciptanya era Renaissance. Hingga abad ke- 16 M,
ahli bedah berkebangsaan Prancis, Jaques Delechamps (1513 M – 1588 M) masih
menjadikan Al-Tasrif sebagai rujukan.
Al-Zahrawi tutup usia di kota Cordoba pada tahun 1013 M – dua tahun setelah tanah
kelahirannya dijarah dan dihancurkan. Meski Corboba kini bukan lagi menjadi kota bagi
umat Islam, namun namanya masih diabadikan menjadi nama jalan kehormatan yakni ‘Calle
Albucasis’. Di jalan itu terdapat rumah nomor 6 yakni rumah tempat Al-Zahrawi tinggal.
Kini rumah itu menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan Spanyo