Anda di halaman 1dari 6

Nama : Arham Ahmad Farhan

NPM : 110110160069

Kelas :B

Mata Kuliah : Manusia dan sains

Biografi Tokoh Ilmuwan Muslim

Biografi Ibnu Zuhr (Dokter Terhebat Di Zaman Keemasan Islam)

Abdal-Malik bin Abu Merwn Zuhr (bahasa Arab: )


(juga dikenal sebagai Ibnu Zuhr, Avenzoar, Abumeron atau Ibn-Zohr)
(1091-1161) adalah seorang dokter muslim, apoteker, dokter bedah,
parasitologist, sarjana Islam dan guru di Al-Andalus.

Ia lahir di Seville dan belajar di Universitas Crdoba, ia mulai praktek medis


dan pelatihan di bawah ayahnya, Abul-Ala Zuhr (d.1131) ia juga seorang
rekan Abu Jafar ibn Harun dari Trujillo di Cordoba. Ia berasal dari keluarga
Zuhr Banu (mungkin dari asal Hejaz), yang menghasilkan lima generasi
dari dokter, termasuk dua dokter wanita yang melayani penguasa
Almohad Abu Yusuf Yaqub al-Mansur. Ibnu Zuhr juga guru dari Ibnu Rusyd
selama periode ia menulis Kitab al-Taisir fi al-Mudawat wa al-Tadbir
(kekhasan).

Sang dokter pun tercatat sebagai dokter perintis yang


memperkenalkan metode bedah manusia dan autopsi. Ibnu Zuhr
adalah penemu prosedur bedah tracheotomy (leher), papar Abdel-
Halim. Dokter terkemuka pada era kejayaan Islam di Spanyol itu
juga berhasil mengungkap misteri penyebab kudis dan radang.
Dialah dokter pertama yang meyakinkan eksistensi parasit lewat
parasitologi. Berkat sederet pencapaian yang berhasil
ditorehkannya itu, para sejarawan sains pun menabalkan Ibnu Zuhr
sebagai dokter Muslim terhebat di zaman keemasan Islam.

Sekitar 1130, ia jatuh dari mendukung dengan penguasa Murabitun, Ali


bin Yusuf bin Tashufin, Ia dianggap mampu melampaui prestasi yang
dicapai dokter-dokter Muslim lainnya di dunia Islam. Ibnu Zuhr
memosisikan dirinya sebagai seorang dokter spesialis yang fokus
pada satu bidang kedokteran. Padahal, kala itu tenaga medis
Muslim lebih memilih berpraktik sebagai dokter umum. Itulah yang
menyebabkan Ibnu Zuhr mampu memproduksi karya-karya yang
tetap termasyhur hingga era milenium baru. Terobosan dan temuan
penting yang berhasil dicapainya dalam ilmu kedokteran itu
dituliskannya dalam sebuah buku monumental berjudul Kitab al-
Taisir fi al-Mudawat wa al-Tadbir (Book of Simplification concerning
Therapeutics and Diet). Kitab itu ditulis atas permintaan Ibnu Rushd
alias Averroes. Inilah masterpiece yang dihasilkan Ibnu Zuhr.

Ia dianggap sebagai bapak pembedahan eksperimental, untuk


memperkenalkan metode eksperimental ke dalam operasi,
memperkenalkan metode pembedahan manusia dan otopsi, menemukan
prosedur operasi tracheostomy, melakukan nutrisi parenteral pertama dari
manusia dengan jarum perak, menemukan penyebab kudis dan
peradangan, menemukan adanya parasit, dan menyangkal teori empat
humor.

karya Ibnu Zuhr yang paling terkenal adalah miliknya Al-Taisir, di mana ia
memperkenalkan metode eksperimental ke ruang operasi, dimana ia
dianggap sebagai bapak pembedahan eksperimental. Dia adalah yang
pertama untuk menggunakan tes hewan dalam rangka untuk
bereksperimen dengan prosedur bedah sebelum menerapkannya pada
pasien manusia. Ia juga melakukan pembedahan pertama dan otopsi
postmortem pada manusia maupun hewan.

Ia menemukan prosedur operasi tracheostomy, karena ia adalah orang


pertama yang memberikan gambaran yang benar dari operasi
tracheostomy untuk mencekik pasien. Dia telah menyempurnakan
prosedur pembedahan melalui eksperimen di atas seekor kambing. Dia
juga melakukan autopsi postmortem pada domba selama uji klinis tentang
pengobatan ulcerating penyakit paru-paru. Ia juga menulis di profilaksis
terhadap infeksi saluran kemih dan menggambarkan pentingnya
manajemen makanan dalam menjaga profilaksis.

Dia mendirikan operasi sebagai independen bidang kedokteran, dengan


memperkenalkan program pelatihan yang dirancang khusus untuk dokter
bedah di masa depan, agar mereka dapat memenuhi syarat sebelum
diizinkan untuk melakukan operasi independen, dan untuk mendefinisikan
peran dokter umum dan seorang ahli bedah dalam pengobatan dari
kondisi bedah.

Selama percobaan medis tentang anatomi dan fisiologi, Ibnu Zuhr adalah
dokter pertama yang diketahui telah melakukan pembedahan manusia
dan postmortem otopsi. Ia membuktikan bahwa penyakit kulit scabies
disebabkan oleh parasit, yang bertentangan dengan teori yang salah dari
empat humor didukung oleh Hippocrates, Galen dan Ibnu Sina.

Penghapusan parasit dari tubuh pasien tidak melibatkan membersihkan,


perdarahan atau pengobatan tradisional lain yang terkait dengan empat
humor. Karya-karyanya menunjukkan bahwa ia sering sangat kritis
terhadap otoritas medis sebelumnya, termasuk The Avicenna Canon of
Medicine.
Dia adalah salah satu dokter pertama yang menolak teori yang salah dari
empat cairan itu, yang tanggal kembali ke Hippocrates dan Galen.
Avenzoar juga menegaskan adanya darah dalam tubuh. Dia melakukan
nutrisi parenteral pertama dari manusia dengan jarum perak, dan menulis
sebuah buku tentang itu berjudul Metode Mempersiapkan Obat dan Diet.

Ibnu Zuhr juga yang pertama untuk memberikan etiologi ilmiah yang
nyata bagi penyakit radang telinga, dan yang pertama dengan jelas
membahas penyebab stridor. Dia juga membuktikan bahwa penyakit kulit
scabies disebabkan oleh parasit.

Dalam anestesi, anestesi modern dikembangkan dalam Islam Spanyol


oleh ahli anestesi Muslim Ibnu Zuhr dan Abu al-Qasim Al-Zahrawi. Mereka
adalah yang pertama untuk memanfaatkan lisan maupun anestesi
inhalansia, dan mereka melakukan ratusan operasi dengan anestesi
inhalan dengan penggunaan narkotik-direndam spons yang ditempatkan
di atas wajah

Ibnu Zuhr memberikan deskripsi yang akurat pertama pada gangguan


saraf, termasuk meningitis, tromboflebitis intrakranial, dan tumor
mediastinum, dan membuat kontribusi terhadap neuropharmacology
modern. Ibnu Zuhr menulis farmakope awal, yang kemudian menjadi buku
bahasa Arab pertama yang dicetak dengan tipe bergerak di 1491.

Ibnu Zuhr (dan dokter Muslim lainnya seperti al-Kindi, Ibnu Sahal,
Abulcasis, al-Biruni, Ibnu Sina, Ibn Rusyd, Ibn al-Baitar, Ibnu Al-Jazzar dan
Ibn al-Nafis) mengembangkan terapi obat dan obat obat untuk
pengobatan gejala yang spesifik dan penyakit. Penggunaan pengalaman
praktis dan observasi yang cermat beliau amat luas.
Ia menimba ilmu kedokteran di Universitas Cordoba. Ibnu Zuhr
merupakan keturunan dari keluarga Bani Zuhr yang melahirkan lima
generasi dokter, termasuk dua di antaranya wanita. Ibnu
Zuhrpertama kali belajar praktik kedokteran dari ayahnya bernama
Abul-Ala Zuhr (wafat tahun 1131 M). Kakeknya juga adalah seorang
dokter yang termasyhur di Andalusia.

Setelah merampungkan studinya, sastra, hukum, dan doktrin, Ibnu


Zuhr mulai mendalami ilmu kedokteran secara khusus, Ibnu Zuhr
lalu mendedikasikan dirinya untuk penguasa Dinasti Al-
Murabitunpenguasa Spanyol Islam setelah padamnya Kekhalifah an
Umayyah. Hubungannya dengan penguasa Dinasti Murabitun
memburuk ketika Ali Ibnu Yussuf Ibnu Tachfine berkuasa.

Ibnu Zuhr lalu dipenjara selama 10 tahun di Marrakech. Setelah


kekuasaan dinasti itu berakhir, Ibnu Zuhr kembali ke Andalusia dan
mengabdi pada Abd al-Muminpenguasa pertama Dinasti Al-
Muwahidun. Ia adalah teman, murid, dan guru seorang dokter serta
filsuf terkemuka Ibnu Rushd. Di era kekuasaan Dinasti Muwahidun,
Ibnu Zuhr menulis karya-karyanya. Ia tutup usia pada 1161 M di
tanah kelahirannya, Seville. Meski begitu, ia tetap dikenang dan
namanya masih tetap abadi.

Ibnu Zuhr mewariskan beberapa kitab kedokteran penting bagi


peradaban manusia modern, seperti: Kitab at-Taysirfi al-mudawat
wa at-tadbir (Perawatan dan Diet). Ini adalah ensiklopedia
kedokteran yang membuktikan bakat dan keahlian Ibnu Zuhr. Dia
lalu menawarkan kepada temannya, Ibnu Rushd, untuk
mengumpulkan bukunya dalam Generalities in Medicine.
Kedua buku itu saling melengkapi satu sama lain. Buku tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada 1490 M dan masih
digunakan sebagai referensi hingga abad ke-17 M. Salinan buku
kompilasi antara karya Ibnu Zuhr dan Ibnu Rushd itu masih
tersimpan di banyak perpustakaan, seperti di Perpustakaan Umum
Rabat, perpustakaan-perpustakaan di Paris, Oxford di Inggris, dan
Florence di Italia.

Kitab al-Iktisad fi Islah an-Nufus wa al-Ajsad (Curing souls and


bodies) adalah rangkuman berbagai penyakit, perawatannya,
pencegahan, kesehatan, dan psikoterapi. Salinan kitab ini masih
tersimpan di Perpustakaan Istana di Rabat.

Kitab al-Aghdia wa al-adwya (Nutrition and Medication). Dalam kitab


ini, Ibnu Zuhr menjelaskan beragam jenis makanan bergizi, obat-
obatan, serta dampaknya bagi kesehatan risalah. Lewat karya-
karyanya itulah pemikiran Ibnu Zuhr hingga kini tak pernah mati.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/shortlink/40429

Anda mungkin juga menyukai