NPM : 110110160069
Fakultas : Hukum
3. Asas Opportunitas :
Penuntut umum berwenang untuk tidak melakukan penuntutan dengan
pertimbangan demi kepentingan umum.
8. Asas Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan serta bebas, jujur
dan tidak memihak. Asas ini menghendaki proses pemeriksaan tidak
berbelit belit dan untuk melindungi hak tersangka guna mendapat
pemeriksaan dengan cepat agar segera didapat kepastian hukum. ( Pasal
24 dan 50 KUHAP).
10. Asas Terbuka untuk Umum. Sidang pemeriksaan perkara pidana harus
terbuka untuk umum, kecuali diatur oleh UU dalam perkara tertentu
seperti perkara kesusilaan, sidang tertutup untuk umum tetapi pembacaan
putusan pengadilan dilakukan dalam sidang yang terbuka untuk umum.
3. Asas Bipatride. :
Asas dimana seseorang dimungkinkan mempunyai kewarganegaraan
rangkap.
4. Asas Apatride. :
Seseorang sama sekali tidak memiliki kewarga negararaan.
5. Asas Desentralisasi. :
Asas dimana urusan Pemerintahan yang telah diserahkan oleh
pemerintah pusat kepada daerah, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan wewenang pemerintah daerah yang bersangkutan.
6. Asas Dekonsentralisasi. :
Asas dimana Urusan Pemerintah Pusat yang tidak dapat diserahkan
kepada pemerintah daerah dilakukan oleh perangkat pemerintah pusat
didaerah yang bersangkutan.
2. Asas Exteritorial. :
Seorang Diplomat / Duta yang ditugaskan disuatu negara harus dianggap
berada diluar wilayah negara dimana dia ditempatkan tersebut.
3. Asas Souvereignity. :
Kedaulatan suatu negara mempunyai kekuasaan yang tertinggi.
4. Asas Receprocitet. :
Apabila suatu negara menerima duta dari negara sahabat, maka negara
itu juga harus mengirimkan dutanya.
6. Asas Personalitas. :
Asas untuk menentukan status personal pribadi seseorang yang berlaku
baginya adalah Hukum Nasionalnya / negaranya ( Lex Partriae ).
21. Monogami. :
Asas dalam suatu perkawinan dimana seorang laki-laki hanya boleh
memiliki seorang perempuan sebagai isteri dan seorang perempuan
hanya boleh memiliki seorang suami.
22. Poligami. :
Asas dimana dalam suatu perkawinan seorang laki-laki diperbolehkan
memiliki lebih dari seorang isteri.
23. Resiprositas. :
Asas Timbal balik / Pembalasan. Ini biasanya berlaku dalam hal hak dan
kewjiban suatu negara terhadap negara lain.
5. Asas Sederhana. :
Peraturan perpajakan haruslah sederhana/ simpel sehingga tidak bisa
terjadi berbagai penafsiran.
6. Asas Adil. :
Pajak ditekankan pada keadilan, dengan membebankan pajak sesuai
daya pikul masyarakat.