Anda di halaman 1dari 7

Nama Imanuel Silaban

Semester III jhon rawls


Azas-Azas Hukum

Azas umum
1. Fiat justicia ruat coelum sekalipun langit akan runtuh keadilan harus tetap
ditegakkan
2. Udiet eltera partem bahwa para pihak harus didengar
3. Lex dura set ita scribta undang-undang itu keras tetapi ia telah ditulis
demikian
4. Asas in dubio preneo, dalam hal terjadi keragu-raguan maka dibenarkan
adalah peraturan yang paling menguntungkan terdakwa.
5. Noella poena sine culpa, tiada pidana tanpa kesalahan
6. De gustibus non est dispustandum mengenai selera tidak dapat
disengketakan
7. Cogitationis poenam nemo patitur seseorang tidak dapat dihukum oleh
sebab apa yang dipikirkannya
8. Lex specialis derogate lex generalis, undang-undang yang khusus dapat
mengesampingkan undang-undang yang umum.
9. Lex superior derogate lex inferior, undang-undang yang tinggi dapat
mengesampingkan undang-undang yang rendah dibawahnya.
10. Lex posteori derogate lex priori, undang-undang yang baru dapat
mengesampingkan undang-undang yang lama.
11. Nullum dellictum noella poena sine privia lege poenali, tiada suatu
perbuatan yang dapat ditindak pidana kecuali telah adanya undang-undang
yang mengaturnya.
12. Lex niminem cogit ad imposibilia, undang-undang tidak memaksakan
seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin.
13. Asas non retro aktif, suatu undang-undang tidak boleh berlaku surut.
14. asas equality before the law yang artinya kesamaan di depan hukum
15. asas restutio in integrum berarti hukum harus memulihkan pada keadaan
semula.
16. asas ius curia novit artinya hakim dianggap mengetahui hukum, sehingga
tidak boleh menolak kasus yang diberikan kepadanya.
17. asas nemo judex idoneus in propria causa artinya tidak seorangpun dapat
menjadi hakim yang baik bagi dirinya sendiri.
18. asas res judicata pro veritate habetur artinyakeputusan hakim dianggap
paling benar dan sah pada hukum formal
19. asas fictie hukum, artinya semua orang dianggap sudah tahu tentang
undang-undang ketika undang-undang itu telah disahkan.
20. asas precedent atau the binding force of precedent yang hanya berlaku di
negara yang menganut sistem hukum Anglo Saxon yang artinya wajib
mengikuti putusan hakim terdahulu dalam perkara yang sejenis/serupa.

Azas hukum perdata

1. Asas individualiteit seseorang hanya dapat memiliki barang berwujud


yang merupakan kesatuan
2. Asas totaliteit seseorang yang mempunyai hak atas suatu barang maka ia
mempunyai hak atas suatu barang maka ia mempunyai hak atas
keseluruhan barang itu/ atau bagian-bagian keseluruhan barang itu sendiri
3. Asas pacta sunt sarvenda, setiap perjanjian itu mengikat para pihak dan
harus ditaati dengan itikad baik.
4. Asas freedom of contract atau beginseider contractsvrijheid para pihak
berhak secara bebas membuat kontrak dan mengatur sendiri isinya
sepanjang memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
5. Asas konsensualitas, suatu perjanjian sudah sah dan mengikat ketika telah
tercapai kesepakatan para pihak dan sudah memenuhi syarat syahnya
kontrak.
6. Asas canselling, suatu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang tidak
memenuhi syarat subyetik dapat diminta pembatalan.
7. Asas action pauliana, hak kreditur untuk melakukan pembatalan terhadap
segala perbuatan yang tidak perlu dilakukan oleh debitur yang
merugikannya.
8. Asas preferensi, para kreditur yang memegang hipotik gadai dan diberi
hak preferensi yaitu didahulukan dalam memenuhi piutang
9. Asas vermenging ( asas percampuran ). Seseorang tidak akan untuk
kepentingannya sendiri memperoleh hak gadai atau hak memungut hasil
atas barang miliknya sendiri.
10. Asas publiciteit. Dalam hal pembebanan tanggungan atas benda tidak
bergerak ( hipotik ) maka harus didaftarkan didalam register umum.
11. Asas spesialiteit. Hipotik hanya dapat diadakan atas benda - benda yang
ditunjuk secara khusus ( letaknya, luasnya, batas-batasnya ).
12. Asas reciprositas. Seorang anak wajib menghormati orang tuanya serta
tunduk kepada mereka dan orang tua wajib memelihara dan membesarkan
anaknya yang belum dewasa sesuai dengan kemampuannya masing-
masing

13. Asas kepribadian. Suatu asas yang menyatakan bahwa seseorang hanya
boleh melakukan perjanjian untuk dirinya sendiri.
14. Asas persamaan. Para kreditor mempunyai kedudukan yang sama dan
sederajat terhadap barang-barang milik debitor.
15. Zakwaarneming asas dimana seseorang yang melakukan pengurusan
terhadap benda orang lain tanpa diminta oleh orang yang bersangkutan,
maka ia wajib mengurusnya sampai tuntas.
16. Asas droit invialablel et sarce. Hak milik tidak dapat diganggu gugat.
17. Asas kepentingan. Dalam setiap perjanjian pertanggungan ( asuransi )
diharuskan adanya kepentingan
18. Asas monogami. Dalam suatu perkawinan seorang laki - laki hanya boleh
memiliki seorang perempuan sebagai isterinya dan seorang perempuan
hanya boleh memiliki seorang suami.
19. Asas batal demi hukum. Suatu asas yang menyatakan bahwa suatu
perjanjian itu batal demi hukum apabila tidak memenuhi syarat obyektif.
20. Asas Perlindungan Yaitu asas yang memberikan perlindungan hukum
antara debitur dan kreditur .

azas hukum acara perdata

1. Asas Hakim bersifat menunggu. Inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak


diserahkan sepenuhnya kepada yang berkepentingan. Hakim hanya
menunggu saja.
2. Asas Hakim Pasif. Ruang lingkup atau luas pokok sengketa yang diajukan
kepada hakim untuk diperiksa pada asasnya ditentukan oleh para pihak
yang breperkara dan bukan oleh hakim.
3. asas hakim aktif. dalam berperkara, hakim aktif sejak diajukannya perkara
kepengadilan, memimpin sidang, memperlancar jalanya persidangan guna
mencappai kebenaran.
4. Asas Mendengar Kedua belah pihak. Didalam hukum acara perdata, kedua
belah pihak harus diperlakukan sama, tidak memihak dan didengar
bersama-sama.
5. Asas beracara dikenakan biaya. Biaya ini meliputi biaya kepaniteraan,
biaya materai dan biaya untuk pemberitahuan para pihak. Namun bagi
pihak yang tidak mampu berdasarkan keteranganyang berwenang dapat
berperkara tanpa biaya ( Prodeo ).
6. Asas Actor Sequitur Forum Rei. Gugatan harus diajukan ditempat dimana
tergugat bertempat tinggal.
7. Asas Gugatan Balasan, dapat diajukan dalam tiap perkara ( Pasal 132 a
HIR ).
8. Unus Testis Nullus Testis. Satu saksi bukan sanksi, maksudnya keterangan
seorang saksi harus dilengkapi dengan bukti-bukti lain.
9. asas sifat terbukanya persidangan adalah hakin dalam mengadili suatu
perkara yang diajukan oleh penggugat persidangannya terbuka untuk
umum
10. asas bebas dari campur tangan para pihak diluar pengadilan, hakim dalam
memberikan keputusan terhadap para pihak yang berperkara harus
berdasarkan keyakinanya dan tidak boleh terpengaruh dengan pihak lain
diluar pengadilan.
11. asas sederhana, cepat dan ringan. hakim dalam mengadili suatu perkara
harus berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan perkara dalam
tempo yanng tidak terlalu lama sehingga tidak memakan biaya yang
banyak.
12. asas putusan harus disertai alasan. putusan hakim dalam suatu perkara
harus menggunakan dalil dalil atau dasar hukum positif yang ada.
13. asas beracara dikenakannya biaya. para pihak yang beracara dipengadilan
dikenakan biaya perkara.
14. hakim harus memutus semua tuntutan. hakim tidak boleh menolak perkara
yg diajukan dan harus memutus semua perkara yg diajukan dengan disertai
alasan.
15. asas tidak adanya keharusan mewakili asas ini tidak mewajibkan para
penggugat maupun tergugat agar diwakili orang lain dipersidangan.
16. Asas Putusan Harus Dilaksanakan Setelah 14 Hari Lewat Yang dimaksud
dengan asas putusan harus dilaksanakan setelah 14 hari lewat adalah setiap
keputusan pengadilan hanya dapat dilaksanakan setelah tenggang waktu
14 hari telah lewat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap atau
tidak ada upaya hukum lain dari pihak yang dikalahkan, kecuali dalam
putusan “Provisionil dan putusan uit voerbaar bij voorraad”.
17. Asas Obyektifitas Asas tidak memihaknya pengadilan terdapat dalam
pasal 5 ayat 1 Undang-undang Kekuasaan Kehakiman (Undang-
undang No.48 tahun 2009). Didalam memeriksa perkara dan menjatuhkan
putusan, hakim harus obyektif dan tidak boleh memihak.
18. Asas moral Yaitu asas yang terikat dalam perikatan wajar, artinya
perbuatan seseorang yang sukarela tidak dapat menuntut hak baginya
untuk menggugat prestasi dari pihak debitur .
19. Asas yang melindungi hak asasi manusia, jangan sampai terjadi
pembatasan atau pengurangan hak asasi manusia karena Undang-undang
atau keputusan hakim. (Pasal 1dan 3 KUHPdt)

20. Asas Actor Sequitur Forum Rei. Gugatan harus diajukan ditempat dimana
tergugat bertempat tinggal.

azas hukum pidana

1. Asas legalitas, suatu perbuatan merupakan suatu tindak pidana apabila


telah ditentukannya oleh undang-undang atau seseorang dapat dituntut
atas perbuatannya apabila perbuatan tersebut telah ditentukan sebagai
tindak pidana oleh hukum.
2. Asas wipabilitas noella poena sine culpa, tiada pidana tanpa kesalahan.
3. Asas oppurtunitas, penuntut umum berwenang untuk tidak melakukan
penuntutan dengan pertimbangan demi kepentingan umum.
4. Asas presumption of innounce (praduga tak bersalah) seseorang harus
dianggap tak bersalah sebelum dinyatakan bersalah oleh putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
5. Asas in dubio preneo, dalam hal terjadi keragu-raguan maka dibenarkan
adalah peraturan yang paling menguntungkan terdakwa.
6. Asas persamaan dimuka hukum, artinya semua orang harus diberlakukan
sama tidak membedakan agama, suku, pangkat, jabatan, dan sebagainya.
7. Asas perintah tertulis dari yang berwenang artinya setiap penangkapan,
penggeledahan, penahanan, penyitaan, harus dilakukan berdasarkan
perintah tertulis dan pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang
dan hanya dalam hal dan cara yang diatur oleh undang-undang.
8. Asas harus hadirnya terdakwa pengadilan dalam memeriksa perkara harus
dengan hadirnya terdakwa.
9. Asas nebis in idem, seseorang tidak dapat dituntut lagi karena
perbuatannya yang sudah pernah diajukan kependilan dan sudah
mendapat putusan hakim yang berkekuatan tetap.
10. Asas kebenaran material, (kebenaran dan kenyataan), pemeriksaan dalam
perkara pidana tujuannya untuk mengetahui apakah faktanya, senyatanya
telah terjadi pelanggaran kejahatan.

Anda mungkin juga menyukai