UU NO.31/1997
Oditur Militer ( Jaksa / Penuntut dalam lingkup pengadilan militer ) terbagi atas :
1. Oditur Militer
2. Oditur Militer Tinggi
3. Oditur Jendral
4. Oditur Militer Pertempuran
Kewenangan Oditur Militer ( psl 64 UU peradilan militer ) :
Melakukan penuntutan yang terdakwa Kapten Kebawah / seorang yang
berdasarkan UU dipersamakan dengan prajurit sesuai dengan persetujuan menteri
kehakiman
Melaksanakan putusan hakim atau penetapan pengadilan dalam lingkungan
militer
Melakukan penyidikan ( pemeriksaan tambahan )
Kewenangan Oditur Militer Tinggi ( psl UU peradilan Militer ) :
Membina & mengawasi pelaksanaan tugas & wewenang Oditur
Menyelenggarakan pengkajian masalah kejahatan
Mengadakan koordinasi dengan PM
Kewenangan Oditru Jendral ( psl 67 UU peradilan Militer ) :
Mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang penuntutan
Mengendalikan & mengawasi penggunaan wewenang penyidikan, penyerahan
perkara & penuntutan di lingkungan TNI
Menyampaikan pertimbangan kepada Presiden terhadap permohona Grasi kepada
pidana mati utk grasi, rehabilitasi, amnesti, abolisi
Melaksankan tugas khusus dari panglima
Kewenangan Oditur Militer Pertempuran ( psl 68 ) :
Melakukan penuntutan
Melaksanakan penetapan hakim
Melakukan penyidikan
ANKUM : atasan langsung yang mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hukuman
disiplin berdasarkan ketentuan per Uuan yakni UUNo 31 ? 1997 dalam psal 34
Pengadilan militer :
Merupakan pelaksan kekuasaan kehakiman dilingkungan angkatan bersenjata
untuk menegakkkan hukum & keadilan dengan memperhatikan kepentingan
penyelenggaraan pertahanan keamanan Negara ( Psl 5 ayat 1 UU No 31/97 )
Pembinaan teknis pengadilan dalam lingkungan peradilan militer dilakukan oleh
MA ( psl 6 UU 31 / 97 )
Pembinaan organisasi dan prosedur, administrasi, finansial badan-badan
pengadilan dan Oditurat dilakukan oleh Panglima ( psl7 ayat 1 UU No 31 / 97 )
3 Penyelidik : Penyelidik :
Setiap pejabat POLRI Komandan satuan ( ANKUM
4 Penyidik : Penyidik :
POLRI & PPNS tertentu - ANKUM
- PM ( polisi militer )
- Oditur Militer
5 Penahanan : Penahanan :
- paling lama 20 hari ( penyidik ) ANKUM ( 20 hari )
- paling lama 40 hari ( penuntut ) Perwira penyerah perkara / PAPERA
( 30 hari & paling lama 180 hari )
7 Prapenuntutan : Prapenuntutan :
- penyidik menyerahkan berkas - penyidik menyerahkan
perkara kpd penuntut umum berkas perkara kepada
- jka masih kurang PU PAPERA, ANKUM, Oditur
mengembalikan berkas perkara kpd Militer sebagai PU
penyidik disertai petunjuk - penyerahan berkas perkara
- penyidik wajib melakukan kepada Oditur di sertai
penyidikan tambahan sesuai dengan penyerahan tersangka &
petunjuk PU barang bukti
- Penyidikan dianggap selesai dalam
waktu 14 hari PU tidak
mengembalikan hasil penyidikan
atau apabial sebelum batas waktu
tersebut berakhir telah ada
pemberitahuan dari PU kepada
penyidik dilanjutkan dengan
penyerahan tersangka & barang
bukti
11 Putusan Putusan :
Tidak mengenal putusan menurut disiplin atau Mengenal putusan diselesaikan menurut
administrasi hanya mengenal sanksi pidana saluran hukum berupa disiplin prajurit,
administrasi.
Ket :
putusan hukum berupa putusan bebasa
dari segala dakwaan / dilepas dari segala
tuntutan hukum, dapat diselesaikan
menurut saluran hukum disiplin prajurit