• Hukum Acara Tata Usaha Militer (Bab V Psl 265 sd Psl 343.
( Umum: UU No 9 Th 2004 ttg Perubahan atas UU No 5 Th 1986 ttg Peradilan Tata Usaha
Negara).
1. Pengadilan Militer
2. Pengadilan Militer Tinggi
3. Pengadilan Militer Utama
4. Pengadilan Militer Pertempuran
Kelembagaan Oditurat Militer
• Oditurat Militer: merupakan badan penuntutan pd
Pengadilan Militer
• Oditurat Militer Tinggi: Merupakan badan penuntutan pd
Pengadilan Militer Tinggi
• Oditurat Jendral: merupakan badan penuntutan tertinggi
di lingk Militer
• Oditurat Militer Pertempuran: meripakan badan
penuntutan pd Pengadilan Mil Pertempuran
Tahapan Hk Acr Pidmil:
• Tahap Penyidikan
• Tahap Penyerahan Perkara (Beda dg KUHAP:
Penuntutan. Penuntutan dlm Hapmil ada pd Tahap
Penyerahan Perkara).
• Tahap Pemeriksaan di Pengadilan
• Tahap Pelaksanaan Pidana.
Tahapan Hk Acr Pidmil:
• Tahap Penyidikan:
Penyidik:
1) ANKUM (Atasan yg Berhak Menghukum) (Komandan dr
Tersangka).
2) Polisi Militer
3) Oditur
Penyidikan
Kewenangan penyidikan pada Ankum tdk dilaksanakan sendiri
tetapi dilaksanakan oleh Penyidik Polisi Militer atau Oditur.
Dalam UU tidak diatur secara khusus tentang penyelidikan
sbg salah satu tahap penyidikan krn penyidikan merupakan
fungsi yang melekat pada komandan yg pelaksanaan
dilakukan oleh Polisi Militer.
ANKUM dan PAPERA ( Perwira Penyerah Perkara ) mempunyai
kewenangan penahanan, yg pelaksanaan penahanannya di
laksanakan di Rumah Tahanan Militer.
PAPERA : Serendah-rendahnya DANREM ( KOMANDAN KOREM) atau
DANBRIGADE.
Tahap Penyerahan Perkara
• Wewenang Penyerahan Perkara kpd Pengadilan dlm
Lingk Peradilan Militer (atau Pengadilan dlm Lingk
Peradilan Umum) ada pada Perwira Penyerah
Perkara/PAPERA.
• Dlm Hk Acr Pid Mil, Tahap Penuntutan termasuk dlm
Tahap Penyerahan Perkara.
• Pelaksananaan Penuntutan dilakukan oleh ODITUR
yang secara teknis yuridis bertgjawab kpd Oditur
Jendral, dan secara Operasional Yustisial bertanggung
jawab kepada PAPERA.
Pasal 122
Pasal 211
(1) Yg diperiksa menurut acara pemeriksaan cepat adl
perkara pelanggaran tertentu terhadap peraturan
perundang-undangan lalu lintas dan angkutan jalan.
(2) Utk perkara Gar Lalin dan angkutan jalan, tdk
diperlukan BAP, cukup berita acara pelanggaran lalu
lintas dan angkutan jalan.
(3) Pengadilan Militer/Pengadilan Militer Tinggi mengadili
dengan Hakim tunggal yang dilaksanakan paling lambat 7
(tujuh) hari sesudah bukti pelanggaran diterima.
(4) Putusan dapat dijatuhkan meskipun Terdakwa tidak
hadir di sidang.
(5) Dalam hal dijatuhkan pidana perampasan
kemerdekaan, Terdakwa dapat mengajukan banding.
(6) Dalam hal putusan dijatuhkan di luar hadirnya
Terdakwa dan putusan itu berupa pidana
perampasan kemerdekaan, Terdakwa dapat
mengajukan perlawanan.
(7) Dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah putusan
diberitahukan secara sah kepada Terdakwa, ia dapat
mengajukan perlawanan kepada Pengadilan yang
menjatuhkan putusan itu.
(8) Dengan perlawanan itu putusan di luar hadirnya
Terdakwa menjadi gugur.
(9) Sesudah Panitera memberitahukan kepada Oditur
tentang perlawanan itu, Hakim sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menetapkan hari sidang
untuk memeriksa kembali perkara itu.
(10) Apabila putusan sesudah diajukannya perlawanan
tetap berupa pidana sebagaimana dimaksud pada
ayat (6), thdp putusan tsb Terdakwa dpt
mengajukan banding.
Yang dimaksud dengan perkara pelangaran tertentu
antara lain :
.
Pemeriksaan Cepat….Pasal 212
(4) Dalam hal Terdakwa diputus bebas dari segala dakwaan atau
diputus lepas dari segala tuntutan hukum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), apabila perbuatan yang
dilakukan Terdakwa menurut penilaian Hakim tidak layak
terjadi didalam ketertiban atau disiplin Prajurit, Hakim
memutus perkara dikembalikan kepada Perwira Penyerah
Perkara untuk diselesaikan menurut saluran Hukum Disiplin
Prajurit.
Pasal 190
KEPPERA DILMIL/
DILMILTI
TINDAK PIDANA
KEP TUPRA PLAKS
KEP PLIN SIDANG PIDANA
ANKUM POM OTMIL/ PAPERA
OTMILTI PUTUSAN
VONIS
KASASI DEMI PK
KEPENTINGAN HK
BANDING KASASI