191217420 2019-D 1. Jelaskan mengenai dasar hukum keberadaan Pengadilan Militer di Indonesia! Dasar hukum keberadaan Pengadilan Militer - UU Nomor 39 Tahun 1947 tentang KUHPM - S K B Menhankam dan Menteri Kehakiman No.KEP/10/M/XII/1983M.57.PR.09.03.th.1983 Tgl 29 Desember 1983 tentang Tim Tetap Penyidikan Perkara Pidana Koneksitas. - Kep Pangab Nomor : KEP/01/P/I/1984 tanggal 20 Januari 1985 lampiran “K” tentanng organisasi dan prosedur Badan Pembinaan Hukum ABRI. - UU Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit ABRI. - UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. - UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. - UU Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer - KUHAP,UU MA, UU NO 48 Tahun 2009 2. Sebutkan Kompetensi dan Yurisdiksi Pengadilan Militer! Kompetensi Pengadilan Militer : Pengadilan Militer mempunyai kewenangan : 1.Mengadili tindak pidana yg dilakukan oleh seorang prajurit yg berpangkat Kapten ke bawah yang pada waktu melakukan tindak pidana adalah : prajurit atau yang berdasar kan UU dipersamakan dengan prajurit 2.Memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Angkatan Bersenjata. 3.Menggabungkan perkara gugatan ganti rugi dlm perkara pidana ybs atas permintaan pihak yg dirugikan sbg akibat yg ditimbulkan tindak pidana yg didakwakan dan memutus kedua perkara tersebut dalam satu putusan.
Yurisdiksi Pengadilan Militer
Pengadilan Militer mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh prajurit TNI dengan pangkat Kapten kebawah yang : a. Tempat kejadiannya berada didaerah hukum Pengadilan Militer b. Terdakwanya termasuk suatu kesatuan yang berada didaerah hukum Pengadilan Militer
3. Apa yang dimaksud dengan Asas Kesatuan Komando? Beri Contoh!
Asas Kesatuan Komando Dalam kehidupan militer sesuai dengan struktur organisasinya, seorang komandan mempunyai kedudukan sentral dan bertanggungjawab penuh terhadap kesatuan dan anak buahnya. Sesuai dengan asas ini membawa konsekuensi : dalam peradilan militer tak dikenal adanya praperadilan dan prapenuntutan. Contoh Asas Kesatuan Komando Dalam tata kehidupan dan ciri-ciri Angkatan Bersenjata, komandan berfungsi sebagai pimpinan, guru, bapak, dan pelatih sehingga seorang komandan harus bertanggungjawab penuh terhadap kesatuan dan anak buahnya.
4. Apakah Prajurit/Anggota Militer dapat dikenakan Pasal dalam KUHP?
Jelaskan! Anggota militer dapat dikenakan KUHP jika anggota melakukan pemukulan terhadap warga, dapat dikenakan Pasal 351 ayat (1), ayat (2), atau ayat (3) KUHP yang menyatakan sebagai berikut : “(1) Penganiayaan dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus rupiah. (2) Jika perbuatan itu berakibat luka berat, yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun. (3) Jika perbuatan tersebut menyebabkan matinya orang, maka yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun.” Bahwa hubungan antara KUHPM dengan KUHP, suatu hubungan yang tidak dapat terpisahkan karena KUHPM merupakan bagian dari KUHP ; KUHP berlaku bagi setiap orang dengan demikian bagi militer (TNI), berlaku KUHP, dan bagi Militer (TNI) yang melakukan tindak pidana deersi akan diperlakukan / diterapkan aturan khusus yakni KUHPM, hal ini merupakan penyimpangan dari KUHP. 5. Kasus yang melibatkan Anggota TNI di Bandar Lampung, pada tanggal 23 Maret 2021 mengenai Oknum TNI yang diduga menembak sopir taksi online. Analisis kasus tersebut, Hukum mana yang akan digunakan untuk mengadili Oknum TNI tersebut? Dalam hal ini, anggota TNI yang melakukan pemukulan terhadap warga dapat dikenakan Pasal 351 ayat (1), ayat (2), atau ayat (3) KUHP yang menyatakan sebagai berikut : “(1) Penganiayaan dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus rupiah. (2) Jika perbuatan itu berakibat luka berat, yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun. (3) Jika perbuatan tersebut menyebabkan matinya orang, maka yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun.”