Anda di halaman 1dari 12

TENTARA NASIONAL INDONESIA

PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA


NOMOR 7 TAHUN 2018

tentang

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN DAERAH HUKUM PENGADILAN MILITER,


PENGADILAN MILITER TINGGI DAN PENGADILAN MILITER PERTEMPURAN
SERTA ODITURAT MILITER, ODITURAT MILITER TINGGI,
DAN ODITURAT MILITER PERTEMPURAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANGLIMA TENTARA NASIONAL

INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat (2)


dan Pasal 51 ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1997 tentang Peradilan Militer, perlu dikeluarkan
Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia tentang
Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Pengadilan
Militer, Pengadilan Militer Tinggi, dan Pengadilan Militer
Pertempuran, Serta Oditurat Militer, Oditurat Militer
Tinggi, dan Oditurat Militer Pertempuran;

b. bahwa Keputusan Panglima Nomor Kep/06/X/2003 tanggal


20 Oktober 2003 tentang Nama, Tempat Kedudukan, dan
Daerah Hukum Pengadilan Militer, Pengadilan Militer
Tinggi, dan Pengadilan Militer Pertempuran, serta Oditurat
Militer, Oditurat Militer Tinggi, dan Oditurat Militer
Pertempuran sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Panglima Nomor Kep/6.a/X/2003 tanggal 8 April 2009
tentang Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum
Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, dan
Pengadilan Militer Pertempuran, serta Oditurat Militer,
Oditurat Militer Tinggi, dan Oditurat Militer Pertempuran,
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan peraturan
perundang-undangan dan organisasi TNI, maka perlu
diganti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Panglima Tentara Nasional Indonesia tentang Nama,
Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Pengadilan
Militer, Pengadilan Militer Tinggi serta Oditurat Militer,
Oditurat Militer Tinggi, dan Oditurat Militer Pertempuran;
2

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan


Militer (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3713);

2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara


Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4439);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA TENTANG


NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN DAERAH HUKUM PENGADILAN
MILITER, PENGADILAN MILITER TINGGI DAN PENGADILAN MILITER
PERTEMPURAN SERTA ODITURAT MILITER, ODITURAT MILITER
TINGGI, DAN ODITURAT MILITER PERTEMPURAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Panglima ini yang dimaksud dengan:

1. Pengadilan Militer Tinggi yang selanjutnya disebut Dilmilti


adalah Badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman
di lingkungan Peradilan militer yang memeriksa dan
memutus pada tingkat pertama perkara pidana yang
terdakwanya prajurit TNI berpangkat Mayor ke atas, atau
yang dipersamakan, memeriksa dan memutus pada tingkat
banding perkara pidana yang telah diputus oleh Pengadilan
Militer dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding,
memutus pada tingkat pertama dan terakhir sengketa
kewenangan mengadili antara Pengadilan Militer dalam
daerah hukumnya, dan memeriksa dan memutus perkara
sengketa tata usaha militer.

2. Oditurat Militer Tinggi yang selanjutnya disebut Otmilti


adalah Badan yang melaksanakan kekuasaan
pemerintahan negara di bidang penuntutan dan
penyidikan perkara pidana di lingkungan TNI, yang
terdakwanya prajurit TNI berpangkat Mayor ke atas atau
yang dipersamakan.

3. Pengadilan Militer yang selanjutnya disebut Dilmil adalah


Badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di
lingkungan Peradilan militer yang memeriksa dan
memutus pada tingkat pertama perkara pidana yang
3

terdakwanya prajurit TNI berpangkat Kapten ke bawah


atau yang dipersamakan.

4. Oditurat Militer yang selanjutnya disebut Otmil adalah


Badan yang melaksanakan kekuasaan pemerintahan
negara di bidang penuntutan dan penyidikan perkara
pidana di lingkungan TNI, yang terdakwanya prajurit TNI
berpangkat Kapten ke bawah atau yang dipersamakan.

5. Unit Pelaksana Teknis Oditurat Militer yang selanjutnya


disingkat UPT Otmil, adalah Unit yang membantu Otmil
dalam melaksanakan kekuasaan pemerintahan negara di
bidang penuntutan dan penyidikan perkara pidana di
lingkungan TNI, yang terdakwanya prajurit TNI berpangkat
Kapten ke bawah atau yang dipersamakan.

6. Pengadilan Militer Pertempuran yang selanjutnya disebut


Dilmilpur adalah Badan yang bersifat Ad hoc dan mobil
yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di lingkungan
Peradilan militer yang memeriksa dan memutus pada
tingkat pertama dan terakhir perkara pidana yang
terdakwanya prajurit TNI atau dipersamakan di daerah
pertempuran.

7. Oditurat Militer Pertempuran yang selanjutnya disebut


Otmilpur adalah Badan yang bersifat Ad hoc dan mobil
yang melaksanakan kekuasaan pemerintahan negara di
bidang penuntutan dan penyidikan perkara pidana di
lingkungan TNI, yang terdakwanya prajurit TNI atau
dipersamakan di daerah pertempuran.

8. Panglima Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya


disebut Panglima adalah Perwira Tinggi militer yang
memimpin TNI.

BAB II
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN DAERAH HUKUM

Pasal 2

Ketentuan Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum diatur


sebagai berikut:
a. Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Dilmil dan
Otmil;
b. Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Dilmilti dan
Otmilti; dan
c. Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Dilmilpur
dan Otmilpur.
4

Pasal 3

Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Dilmil dan


Otmil, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Panglima ini.

Pasal 4

Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Dilmilti dan


Otmilti, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Panglima ini.

Pasal 5

Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Dilmilpur dan


Otmilpur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c,
dibentuk bersifat mobil mengikuti gerakan pasukan dan
berkedudukan serta berdaerah hukum di daerah pertempuran.

Pasal 6

(1) Otmil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dalam


melaksanakan tugasnya dibantu oleh UPT Otmil.

(2) Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Tugas UPT


Otmil, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Panglima ini

BAB III
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 7

Pada saat Peraturan Panglima ini mulai berlaku, sebelum


terbentuknya Pengadilan di lingkungan Peradilan Militer yang
daerah hukumnya sesuai dengan peraturan Panglima ini, daerah
hukum Otmil dan Dilmil diatur sebagai berikut:

a. Daerah hukum Otmil I-03 Pekanbaru dan Otmil I-04


Padang berada pada daerah hukum Dilmil I-03 Padang;
b. Daerah hukum Otmil I-05 Palembang berada pada daerah
hukum Dilmil I-04 Palembang;
c. Daerah hukum Otmil II-06 Pontianak berada pada daerah
hukum Dilmil I-05 Pontianak;
d. Daerah hukum Otmil III-15 Banjarmasin berada pada
daerah hukum Dilmil I-06 Banjarmasin;
5

e. Daerah hukum Otmil IV-16 Balikpapan berada pada


daerah hukum Dilmil I-07 Balikpapan;
f. Daerah hukum Otmil II-07 Jakarta berada pada daerah
hukum Dilmil II-08 Jakarta;
g. Daerah hukum Otmil II-08 Bandung berada pada daerah
hukum Dilmil II-09 Bandung;
h. Daerah hukum Otmil II-09 Semarang berada pada daerah
hukum Dilmil II-10 Semarang dan Dilmil II-11 Yogyakarta,
khusus wilayah tugas UPT Solo
i. Daerah hukum Otmil II-10 Yogyakarta berada pada daerah
hukum Dilmil II-11 Yogyakarta;
j. Daerah hukum Otmil III-11 Surabaya berada pada daerah
hukum Dilmil III-12 Surabaya;
k. Daerah hukum Otmil III-12 Madiun berada pada daerah
hukum Dilmil III-13 Madiun;
l. Daerah hukum Otmil III-13 Denpasar berada pada daerah
hukum Dilmil III-14 Denpasar;
m. Daerah hukum Otmil III-14 Kupang berada pada daerah
hukum Dilmil III-15 Kupang;
n. Daerah hukum Otmil IV-17 Makassar berada pada daerah
hukum Dilmil III-16 Makassar;
o. Daerah hukum Otmil IV-18 Manado berada pada daerah
hukum Dilmil III-17 Manado;
p. Daerah hukum Otmil IV-19 Ambon berada pada daerah
hukum Dilmil III-18 Ambon; dan
q. Daerah hukum Otmil IV-20 Jayapura dan Otmil IV-21
Manokwari berada pada daerah hukum Dilmil III-19
Jayapura.

Pasal 8

Pada saat Peraturan Panglima ini mulai berlaku, sebelum


terbentuknya Pengadilan di lingkungan Peradilan Militer yang
daerah hukumnya sesuai dengan peraturan Panglima ini, daerah
hukum Otmilti dan Dilmilti diatur sebagai berikut:

a. Daerah hukum Otmilti II Jakarta khususnya daerah


provinsi Kalimantan Barat berada pada daerah hukum
Dilmilti I Medan.
b. Daerah hukum Otmilti III Surabaya khususnya daerah
provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
berada pada daerah hukum Dilmilti I Medan.
6

c. Daerah hukum Otmilti IV Makassar khususnya daerah


provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berada
pada daerah hukum Dilmilti I Medan.
d. Daerah hukum Otmilti IV Makassar khususnya daerah
provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo,
Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua berada
pada daerah hukum Dilmilti III Surabaya.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Pada saat Peraturan Panglima ini mulai berlaku, Keputusan


Panglima TNI Nomor Kep/6/X/2003 tanggal 20 Oktober 2003
tentang Nama, Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum
Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, dan Pengadilan
Militer Pertempuran, serta Oditurat Militer, Oditurat Militer
Tinggi, dan Oditurat Militer Pertempuran sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Panglima Nomor Kep/6.a/X/2003
tanggal 8 April 2009 tentang Nama, Tempat Kedudukan, dan
Daerah Hukum Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi,
dan Pengadilan Militer Pertempuran, serta Oditurat Militer,
Oditurat Militer Tinggi, dan Oditurat Militer Pertempuran,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 10

Peraturan Panglima ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan peraturan Panglima ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Februari 2018

PANGLIMA TNI,

tertanda

HADI TJAHJANTO

Autentikasi
KEPALA SETUM TNI
WAKA,

Dra. YUNI MARDI RAHAYU


KOLONEL ADM NRP 518329
7

Diiundangkan di Jakarta
Pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
REPUBLIK INDONESIA

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR


8

LAMPIRAN I
PERATURAN PANGLIMA TNI NOMOR TAHUN 2018
TENTANG
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN DAERAH HUKUM
PENGADILAN MILITER, PENGADILAN MILITER TINGGI
SERTA ODITURAT MILITER, ODITURAT MILITER
TINGGI, DAN ODITURAT MILITER PERTEMPURAN
DAFTAR NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN,
DAN DAERAH HUKUM DILMIL DAN OTMIL

TEMPAT DAERAH
NO NAMA KET
KEDUDUKAN HUKUM
1 2 3 4 5
1. Dilmil I – 01 dan Banda Aceh Provinsi Aceh.
Otmil I – 01 Banda
Aceh
2. Dilmil I – 02 dan Otmil Medan Provinsi Sumatera
I – 02 Medan Utara.

3. Dilmil I – 03 dan Otmil Pekanbaru Provinsi Riau dan


I – 03 Pekanbaru Kepulauan Riau.
4. Dilmil I – 04 dan Padang Provinsi Sumatera
Otmil I – 04 Padang Barat.
5. Dilmil I – 05 dan Otmil Palembang Provinsi Sumatera
I – 05 Palembang Selatan: Jambi,
Bengkulu, Lampung
dan Bangka
Belitung.
6. Dilmil II – 06 dan Pontianak Provinsi Kalimantan
Otmil II – 06 Pontianak Barat.
7. Dilmil II – 07 dan Jakarta Provinsi DKI Jakarta,
Otmil II – 07 Jakarta Banten,
Kabupaten/Kota
Bekasi, Depok dan
luar negeri
8. Dilmil II – 08 dan Bandung Provinsi Jawa Barat
Otmil II – 08 Bandung kecuali Daerah
Kabupaten/Kota Bekasi
dan Depok.
9. Dilmil II – 09dan Otmil Semarang Provinsi Jawa Tengah,
II – 09 Semarang kecuali Kabupaten/Kota
Klaten, Wonogiri,
Banjarnegara,
Purbalingga, Banyumas,
Cilacap, Kebumen,
Wonosobo,
Temanggung, Magelang,
Purworejo dan
Purwokerto.
9

1 2 3 4 5
10. Dilmil Otmil II – 10dan Yogyakarta Provinsi Daerah
Otmil II – 10 Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta dan Kabupaten/Kota:
Klaten, Wonogiri,
Banjarnegara,
Banyumas, Purbalingga,
Cilacap, Kebumen,
Wonosobo,
Temanggung, Magelang,
Purworejo dan
Purwokerto

11. Dilmil III–11 dan Otmil Sidoarjo Provinsi Jawa Timur,


III–11 Surabaya kecuali Kabupaten:
Tuban, Lamongan,
Bojonegoro, Jombang,
Nganjuk, Ngawi,
Madiun, Magetan,
Kediri, Blitar,
Tulungagung,
Trenggalek, Ponorogo
dan Pacitan.
12. Dilmil III–12 dan Otmil Madiun Kabupaten: Tuban,
III–12 Madiun Lamongan, Bojonegoro,
Jombang, Nganjuk,
Ngawi, Madiun,
Magetan, Kediri, Blitar,
Tulungagung,
Trenggalek, Ponorogo
dan Pacitan.
13. Dilmil III–13 dan Otmil Denpasar Provinsi Bali dan Nusa
III–13 Denpasar Tenggara Barat.

14 Dilmil III–14 dan Otmil Kupang Provinsi Nusa Tenggara


III–14 Kupang Timur.
15. Dilmil III–15 dan Otmil Banjarmasin Provinsi Kalimantan
III–15 Banjarmasin Selatan dan Kalimantan
Tengah.
16. Dilmil IV–16 dan Otmil Balikpapan Provinsi Kalimantan
IV–16 Balikpapan Timur dan Kalimantan
Utara.
17. Dilmil IV–17 dan Otmil Makassar Provinsi Sulawesi
IV–17 Makassar Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi
Barat.
18. Dilmil IV–18 dan Otmil Manado Provinsi Sulawesi Utara,
IV–18 Manado Gorontalo dan Sulawesi
Tengah.
10

1 2 3 4 5
19. Dilmil IV–19 dan Otmil Ambon Provinsi Maluku dan
IV–19 Ambon Maluku Utara.

20. Dilmil IV - 20 dan Jayapura Provinsi Papua.


Otmil IV - 20
Jayapura
21. Dilmil IV–21 dan Otmil Manokwari Provinsi Papua Barat.
IV–21 Manokwari

PANGLIMA TNI,

tertanda

HADI TJAHJANTO

Autentikasi
KEPALA SETUM TNI
WAKA,

Dra. YUNI MARDI RAHAYU


KOLONEL ADM NRP 518329
11

LAMPIRAN II
PERATURAN PANGLIMA TNI NOMOR TAHUN 2018
TENTANG
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN DAERAH HUKUM
PENGADILAN MILITER, PENGADILAN MILITER TINGGI
SERTA ODITURAT MILITER, ODITURAT MILITER
TINGGI, DAN ODITURAT MILITER PERTEMPURAN

DAFTAR NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN,


DAN DAERAH HUKUM DILMILTI DAN OTMILTI

TEMPAT DAERAH
NO NAMA KET
KEDUDUKAN HUKUM
1 2 3 4 5
1. Dilmilti I dan Otmilti I Medan Provinsi : Aceh,
Medan Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau,
Kepulauan Riau,
Bengkulu, Jambi,
Sumatera Selatan,
Bangka Belitung, dan
Lampung.
2. Dilmilti II dan Otmilti II Jakarta Provinsi : DKI
Jakarta Jakarta, Jawa Barat,
Banten, Jawa Tengah,
Daerah Istimewa
Yogyakarta,
Kalimantan Barat dan
luar negeri.
3. Dilmilti III dan Otmilti Sidoarjo Provinsi : Jawa Timur,
III Surabaya Bali, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara
Timur, Kalimantan
Selatan, dan
Kalimantan Tengah.
4. Dilmilti IV dan Otmilti Makassar Provinsi : Kalimantan
IV Makassar Timur, Kalimantan
Utara, Sulawesi
Selatan, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi
Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi
Barat, Gorontalo,
Maluku, Maluku Utara,
Papua Barat dan
Papua.

Autentikasi
KEPALA SETUM TNI PANGLIMA TNI,
WAKA,
tertanda

HADI TJAHJANTO
Dra. YUNI MARDI RAHAYU
KOLONEL ADM NRP 518329
12

LAMPIRAN III
PERATURAN PANGLIMA TNI NOMOR TAHUN 2018
TENTANG
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN DAERAH
HUKUM PENGADILAN MILITER, PENGADILAN
MILITER TINGGI SERTA ODITURAT MILITER,
ODITURAT MILITER TINGGI, DAN ODITURAT
MILITER PERTEMPURAN

DAFTAR NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN,


DAN DAERAH TUGAS UPT OTMIL

TEMPAT DAERAH
NO NAMA KET
KEDUDUKAN TUGAS
1 2 3 4 5
1. UPT Otmil I – 02 Pematang Kabupaten: Simalungun,
Pematang Siantar Siantar Asahan, Labuhan Batu,
Kota Pematang Siantar
dan Tanjung Balai.
2. UPT Otmil I–03 Tanjung Kabupaten: Tanjung
Tanjung Pinang Pinang Pinang, Anambas dan
Batam.
3. UPT Otmil I – 05 Bandar Kabupaten Lampung.
Bandar Lampung Lampung

4. UPT Otmil II – 08 Cirebon Kabupaten: Cirebon,


Cirebon Kuningan, Indramayu,
Subang dan Purwakarta.

5. UPT Otmil II – 09 Solo Kabupaten: Surakarta,


Solo Boyolali, Sragen,
Karanganyar, Sukoharjo.

6. UPT Otmil II – 10 Purwokerto Kabupaten: Cilacap,


Purwokerto Purbalingga,
Banjarnegara, Banyumas
dan Kota Purwokerto.
7. UPT Otmil III – 11 Malang Kabupaten: Malang,
Malang Pasuruan, Probolinggo,
Lumajang, Jember,
Bondowoso, Situbondo,
Banyuwangi.
8. UPT Otmil IV – 19 Ternate Provinsi Maluku Utara.
Ternate

Autentikasi
KEPALA SETUM TNI PANGLIMA TNI,
WAKA,
tertanda

HADI TJAHJANTO
Dra. YUNI MARDI RAHAYU
KOLONEL ADM NRP 518329

Anda mungkin juga menyukai