Anda di halaman 1dari 3

Disusun Oleh : Abu Bahar dan Nazwan Muallifin

Tugas : Peradilan di Indonesia

Peradilan Militer

Peradilan Militer merupakan peradilan khusus bagi prajurit angkatan bersenjata


republik Indonesia (ABRI)/tentara Nasional Indonesia (TNI), diatur dalam (UU 31 Tahun
1997)

Kewenangan Peradilan Militer


a. Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh prajurit atau yang persamakan atau dianggap
sebagai prajurit berdasarkan undang-undang atau selain itu. Tetapi atas keputusan
panglima dengan persetujuan menteri kehakiman harus diadili oleh pengadilan dalam
lingkungan peradilan militer.
b. Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Angkatan Bersenjata.
c. Menggabungkan perkara gugatan ganti rugi dalam perkara pidana.

Jenis-jenis Pengadilan

a. Peradilan Militer
a. Kewenangan Pengadilan Militer

Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama perkara pidana yang terdakwanya adalah
prajurit atau yang dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit menurut undang-undang atau
berdasarkan keputusan panglima dengan persetujuan menteri kehakiman dipersamakan
dengan itu yang berpangkat kapten kebawah.

b. Pengadilan Militer Tinggi


a. Kewenangan pengadilan militer pada tingkat pertama

Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama perkara pidana yang terdakwanya adalah
prajurit atau yang dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit menurut undang-undang atau
berdasarkan keputusan panglima dengan persetujuan menteri kehakiman dipersamakan
dengan itu yang berpangkat mayor keatas.

b. Kewenangan pada tingkat Banding


Memeriksa dan memutus perkara yang sudah diputus oleh pengadilan militer yang diajukan
banding. Dalam hal ini perkara yang terdapat pada peradilan militer ketika ingin mengajukan
banding, maka banding-nya di peradilan ini. Bagi pangkat kapten ke bawah.

Pengadilan militer tinggi merupakan peradilan tingkat pertama dan terakhir dalam hal
sengketa kewenangan mengadili antara pengadilan militer dalam daerah hukumnya.

c. Pengadilan Militer Utama


a. Kewenangan pengadilan Militer Utama

Memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa Tata Usaha
Angkatan Bersenjata yang telah diputus oleh pengadilan Militer Tinggi sebagai pengadilan
tingkat pertama yang dimintakan banding, bagi yang berpangkat mayor keatas.

Pengadilan Militer utama memutus pada tingkat pertama dan terakhir perbedaan perbedaan
pendapat antara perwira penyerah perkara dengan oditur tentang diselesaikannya suatu
perkara diluar pengadilan atau diselesaikan di pengadilan di lingkungan peradilan umum atau

di pengadilan di lingkungan peradilan militer.

Berdasarkan Pasal 42 dan 43 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997, kewenangan


Pengadilan Militer Utama meliputi:

1. Memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa Tata Usaha
Angkatan Bersenjata yang telah diputus pada tingkat pertamanya di Pengadilan Militer
Tinggi dan dimintakan banding.
2. Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa tentang
wewenang yang mengadili:

 Antar-Pengadilan Militer yang berkedudukan di daerah hukum Pengadilan Militer


Tinggi yang berbeda

 Antara-Pengadilan Militer Tinggi dan Pengadilan Militer.

3. Memutus perbedaan pendapat antara Papera dan Otmil tentang penyerahan atau
diajukan tidaknya suatu perkara ke pengadilan militer atau pengadilan umum.
d. Pengadilan militer pertempuran
Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pidana yang dilakukan
oleh prajurit atau yang dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit di daerah pertempuran.

Pengadilan ini berkedudukan di suatu medan pertempuran. Dengan demikian Pengadilan


Militer Pertempuran kerap berpindah-pindah mengikuti gerakan pasukan pada saat terjadi
pertempuran.

Keistimewaan dalam pengadilan militer pertempuran, yakni alat bukti tidak harus dibawa ke
dalam sidang pengadilan. Pada Pengadilan Militer Pertempuran, pendapat hakim dapat
digunakan sebagai alat bukti di persidangan.

Anda mungkin juga menyukai