Anda di halaman 1dari 25

KEKUASAAN KEHAKIMAN

KELOMPOK 8
ANNISA AKBARDILLA
M. RAHMATULLAH BARKAT M.
SATRIA DARMA PUTRA
ZICO KARYA SAPUTRA D.
Ketentuan mengenai kekuasaan kehakiman diatur
dalam Undang-Undang nomor 48 tahun 2009.

Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara


yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik
Indonesia.
 Kekuasaan kehakiman yang merdeka berarti
kekuasaan kehakiman yang bebas dari campur
tangan pihak kekuasaan negara atau kekuasaan
ekstra yudisil lainnya.

 Kekuasaan kehakiman pada hakekatnya adalah


bebas, tapi kebebasan tersebut tidak mutlak.

 Tugas pokok kekuasaan kehakiman ialah


menerima, memeriksa dan mengadili serta
menyelesaikan setiap perkara yang diajukan.
Beberapa Asas Peradilan

 Peradilan dilakukan "Demi keadilan


berdasarkan ketuhanan yang maha esa".
 Peradilan negara menerapkan dan menegakkan
hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila.
 Semua peradilan di Indonesia adalah peradilan
negara yang diatur dengan undang-undang.
 Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat,
dan biaya ringan.
 Pengadilan mengadili menurut hukum dengan
tidak membeda-bedakan orang.
 Kekuasaan kehakiman bersifat menunggu
(pasif).
 Pihak yang diadili mempunyai hak ingkar
terhadap hakim yang mengadili perkaranya.

Hak Ingkar adalah hak seseorang yang diadili


untuk mengajukan keberatan yang disertai
dengan alasan terhadap seorang hakim yang
mengadili perkaranya.
Do you know?
 Pasal 18 UU no. 48 tahun 2009
 Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA dan MK. Lingkungan peradilan di bawah MA
terdiri atas peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata
usaha negara
MAHKAMAH KONSTITUSI
Hakim Konstitusi
 Susunan
Terdiri 9 Hakim Konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden. Hakim Konstitusi
diajukan masing-masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang oleh Dewan
Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh Presiden. Masa jabatan Hakim Konstitusi
adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya
 Hakim Konstitusi periode 2008-2013 adalah:[1]
 Mohammad Mahfud MD (Ketua)
 Harjono (2009-), menggantikan Jimly Asshiddiqie (2008-2009)
 Maria Farida Indrati
 Fadlil Sumadi (2009-), menggantikan Maruarar Siahaan (2008-2009)
 Hamdan Zoelva (2009-), menggantikan Abdul Mukthie Fajar (2008-2009)
 Muhammad Alim
 Achmad Sodiki
 Arsyad Sanusi
 Akil Mochtar
MAHKAMAH AGUNG
 Mahkamah Agung (disingkat MA) adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-
sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari
pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
 Mahkamah Agung merupakan pengadilan negara tertinggi
dari keempat lingkungan peradilan: lingkungan peradilan
umum, peradilan agama,peradilan militer, dan peradilan
tata usaha negara.
.
MAHKAMAH AGUNG
Wewenang Lain MA
a. Permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
b. Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi (internal) atas
perbuatan pengadilan dalam lingkungan peradilan yang berada di bawahnya
c. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang, dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
d. Pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum yang
diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan
e. Meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada pengadilan disemua
lingkunga peradilan dibawahnya
f. Mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja
Kepaniteraan Pengadilan
g. Membawahi secara organisatoris, finansial, dan administratif peradilan yang
berada dibawah kekuasaannya.

Ketua Mahkamah sejak 15 Januari 2009 adalah


Harifin A. Tumpa. Do you know?
Susunan MA
 Mahkamah Agung terdiri dari pimpinan, hakim anggota,
panitera, dan seorang sekretaris.
 Pimpinan dan hakim anggota Mahkamah Agung adalah hakim
agung. jumlah hakim agung paling banyak 60 (enam puluh)
orang.
 Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada
Dewan Perwakilan Rakyat, untuk kemudian mendapat
persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden
.
 Tugas Hakim Agung adalah Mengadili dan memutus perkara
pada tingkat Kasasi.
Kepaniteraan Mahkamah Agung mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi justisial kepada
Majelis Hakim Agung dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara,
serta melaksanakan administrasi penyelesaian putusan Mahkamah Agung.
Do you know?
Dalam tingkat kasasi, Mahkamah Agung
membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-
pengadilan dari semua lingkungan peradilan
karena:
a. tidak berwenang atau melampaui batas
wewenang;
b. salah menerapkan atau melanggar hukum yang
berlaku;
c. lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan
oleh peraturan perundang-undangan yang
mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan
yang bersangkutan.
• Memeriksa ulang perkara yang telah diputus oleh peradilan tingkat Pengadila
n Banding
pertama yang dimintakan banding
Pengadila
n Tingkat
• Memeriksa perkara dalam tingkat permulaan atau pertama Pertama
Pergadilan Khusus Pergadilan Umum Peradilan Militer
Lingkungan Pengadilan
Lingkungan Pengadilan Umum

 Pengadilan Umum adalah salah satu


pelaksana Kekuasaan Kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan pada umumnya.
Kekuasaan Kehakiman di lingkungan
Peradilan Umum dilaksanakan oleh:
a. Pengadilan Negeri;
b. Pengadilan Tinggi;
dan berpuncak pada Mahkamah Agung
sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.
Kedudukan
 Pengadilan Negeri berkedudukan di ibukota
Kabupaten/Kota, dan daerah hukumnya
meliputi wilayah Kabupaten/Kota.
Pengadilan Negeri dibentuk dengan
Keputusan Presiden.

Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibukota


Provinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah
Provinsi.
Pengadilan Tinggi dibentuk dengan undang-
undang.
Pe
ng
adi
lan
Ne
ger
Pengadilan
i
Tinggi
Mahkamah Agung
Kedudukan
Tugas dan Wewenang
 Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama.

 Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang:


a. Mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat banding
b. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan
mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.
c. Memberi pimpinan kepada Pengadilan Negeri
d. Melakukan pengawasan dan menjaga peradilan
e. Mengawasi hakim Pengadilan Negeri
Lingkungan Pengadilan Agama
 Pengadilan Agama adalah salah satu pelaku
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan yang beragama Islam mengenai perkara
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ini.
 Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan
Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama
sebagai badan peradilan tingkat pertama, dan
Mahkamah Islam Tinggi sebagai badan peradilan
tingkat banding.
Kedudukan

Berkedudukan sama dengan


Mahkamah
Mahkamah Agung dan
daerah hukumnya meliputi
seluruh NKRI
Islam Tinggi
Pengadilan
Agama
Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang Peradilan Agama pada
pokoknya adalah memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa antara orang-orang
Islam berdasarkan syari’at Islam mengenai
bidang hukum perdata tertentu, diantaranya:
 Perkawinan,
 Kewarisan,
 Wasiat,
 Hibah,
 Wakaf
 Shadaqah
Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara

 Pengadilan terdiri atas :


a. Pengadilan Tata Usaha Negara, yang
merupakan pengadilan tingkat pertama;
b. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara,
yang merupakan pengadilan tingkat banding.
 Pengadilan dalam Tata Usaha Negara bertugas
dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara.
Contohnya : Tindak pidana Perpajakan
Lingkungan Pengadilan Militer

 Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer


terdiri dari:
a. Pengadilan Militer;
b. Pengadilan Militer Tinggi;
c. Mahkamah Tentara Agung
Kedudukan

Berkedudukan sama denganMahkamah


Mahakamah Agung
Tentara Agung

Pengadilan Pengadilan
Kedudukan ditetapkan olehMiliter
Menteri Kehakiman bersama menteri pertahanan dan keamanan
Tinggi Militer

Sengketa Tata SengketaTata


perkara pidana perkara pidana
UsahaBertugas
Angkatan memeriksa dan memutus
Usaha Angkatan
pada tingkat pada tingkat
Bersenjata pada Bersenjata pada
banding pertama.
tingkat pertama tingkat banding
REFERENSI UNDANG-UNDANG
UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
UU No. 14 Tahun 1985 jo UU No. 5 Tahun 2004 jo UU No. 3
Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung
UU No. 2 Tahun 1986 jo UU No. 8 Tahun 2004 tentang Peradilan
Umum
UU No. 7 Tahun 1989 jo UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan
Agama
UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer
UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara
UU No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai