Anda di halaman 1dari 39

PRAKTER

PERADILAN
MINGGU KE V
JENIS-JENIS
PERADILAN
DI INDONESIA
 Indonesia adalah negara hukum
yang berkewajiban memberikan
keadilan bagi setiap warga
negaranya. Sehingga, Indonesia
memiliki proses penegakan
hukum yang disebut dengan
peradilan.
 Peradilan adalah suatu proses
yang dilakukan oleh Lembaga
yang diberi kewenangan untuk
memeriksa, memutus, mengadili
hingga menyelesaikan perkara
yang dilakukan dengan tata cara
tertentu dengan menggunakan
prosedural hukum formal yang
diatur dalam hukum acara demi
tegaknya hukum dan keadilan.
 Lembaga atau badan atau
instansi yang melaksanakan
sistem peradilan yang dimaksud
disini adalah merupakan
lembaga Pengadilan. Bentuk
sistem peradilan yang
dilaksanakan di pengadilan
adalah sebuah forum publik
yang resmi dan dilakukan
berdasarkan hukum acara yang
berlaku di Indonesia.
 Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkanlah bahwa peradilan
merupakan proses menerapkan
dan mengakkan hukum demi
keadilan, sedangkan pengadilan
adalah tempat berlangsungnya
proses peradilan tersebut.
 Menurut Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1970 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman pasal 4
ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa:
1. Peradilan dilakukan “Demi
Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”
2. Peradilan dilakukan dengan
sederhana, cepat, dan biaya
ringan.
 Peradilan dilakukan oleh badan
resmi yang disebut sebagai
pengadilan.
 Pengadilan harus
melaksanakan peradilan tanpa
diskriminasi atau membeda-
bedakan orang.
 Peradilan di Indonesia memiliki
banyak jenis dengan jenis
peradilan yang berbeda-beda
pula.
 Berikut adalah jenis-jenis
peradilan yang terdapat di
Indonesia.
1. Peradilan Umum
 Peradilan umum menangani
perkara pidana dan perdata
secara umum.  Badan
pengadilan yang
menjalankannnya adalah
Pengadilan Negeri sebagai
pengadilan tingkat pertama dan
Pengadilan Tinggi sebagai
pengadilan tingkat bandingnya.
 Pengadilan Negeri
berkedudukan di Ibukota
Kabupaten/Kota yang menjadi
wilayah kewenangannya.
Sedangkan Pengadilan Tinggi
berkedudukan di Ibukota
Provinsi dengan kewenangan
meliputi wilayah Provinsi
tersebut.
 Peradilan ini diatur dengan UU
No. 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum jo. UU No. 8
Tahun 2004 jo. UU No. 49
Tahun 2009 jo. Putusan MK
Nomor 37/PUU-X/2012.
Terdapat 6 pengadilan khusus di
lingkungan peradilan umum:
a. Pengadilan Anak, merupakan
pengadilan yang melakukan
proses peradilan atas perkara
yang dilakukan oleh pada anak
berumur 12-17 tahun yang
diduga melakukan suatu tindak
pidana.
b. Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi, merupakan
pengadilan yang melakukan
proses peradilan atas perkara
tindak pidana korupsi, dimana
pekara yang diperkarakan
adalah pekara yang
tuntutannya diajukan oleh
Komisi Pemberantasan
Korupsi.
c. Pengadilan Perikanan,
merupakan pengadilan yang
melakukan proses peradilan
yang berhubungan dengan
tindak pidana di bidang
perikanan.
d. Pengadilan HAM, merupakan
pengadilan yang melakukan
proses peradilan yang
berkaitan dengan pelanggaran
HAM berat meliputi kejahatan
genosida dan kejahatan
terhadap kemanusiaan.
e. Pengadilan Niaga, merupakan
pengadilan yang melakukan
proses peradilan atas perkara
pailit dan penundaan
kewajibann pembayaran utang,
kekayaan intelektual, dan
likuidasi.
f. Pengadilan Hubungan
Industrial, merupakan
pengadilan yang melakukan
proses peradilan atas perkara
perselisihan hubungan
industrial meliputi hak,
kepentingan, PHK, dan
perselisihan antar serikat
pekerja/serikat buruh dalam
satu perusahaan.
2.Peradilan Agama

 Peradilan agama ini adalah


peradilan yang khusus
menangani perkara perdata
tertentu bagi masyarakat
beragama Islam.
 Yang sangat umum peradilan
agama berwenang mengurus
perkara nikah, talak, rujuk, cerai,
talak, wakaf, waris, hibah,
sadaqah, dan baitulmal.
 Badan yang menjalankannya
terdiri dari Pengadilan Agama
sebagai pengadilan tingkat
pertama yang berada di ibukota
dan Pengadilan Tinggi Agama
sebagai pengadilan tingkat
banding yang terletak di ibukota
provinsi.
 Khusus di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, dibentuk
pengadilan agama dengan
nama Mahkamah Syar’iyah
agamanya dibentuk dengan
nama Mahkamah Syar’iah dan
pengadilan tinggi agama
dengan nama Mahkamah
Syar’iyah Aceh.
 Dasar hukum peradilan ini
adalah berdasrakan UU No.7
Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama jo. UU No.3 Tahun 2006
jo. UU No.50 Tahun 2009 jo.
Putusan MK Nomor
37/PUU-X/2012.
3.Peradilan Tata Usaha
Negara
 Peradilan ini khusus menangani
perkara gugatan terhadap
pejabat administrasi negara
akibat penetapan tertulis yang
dibuatnya merugikan seseorang
atau badan hukum tertentu.
 Peradilan tata usaha negara
adalah peradilan yang
mencakup administrasi warga
negara.
 Pengadilan tata usaha dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. pengadilan tata usaha
negara; dan
2. pengadilan tata usaha tinggi.
 (UU No 5 Th 1986 dan
perubahannya Jo. Putusan MK
Nomor 37/PUU-X/2012) dan
terdapat pengadilan turunan dari
pengadilan tata usaha negara
yang menangani masalah pajak
yaitu Pengadilan Pajak. (UU No
14 Th 2002).
 Ada satu pengadilan khusus
dibawah lingkungan peradilan
tata usaha yaitu Pengadilan
Pajak yang menangani perkara
sengketa pajak.
 Dasar hukum peradilan ini
adalah berdasarkan UU No.5
Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara jo. UU No.9
Tahun 2004 jo. UU No.51 Tahun
2009 jo. Putusan MK Nomor
37/PUU-X/2012.
4.Peradilan Militer

 Peradilan militer hanya


menangani perkara pidana dan
sengketa tata usaha bagi
kalangan militer.
 Menurut Nikmah Rosidah dalam
buku Hukum Peradilan Militer
(2019), pengadilian militer
berwenang mengadili tindak
pidana yang dilakukan oleh
Prajurit ABRI (Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia)
atau yang dipersamakan.
Pengadilan militer dibagi
berdasarkan pangkat militer
menjadi:
1. Pengadilan militer
2. Pengadilan militer tinggi
3. Pengadilan militer utama

4. Pengadilan militer pertempuran


 Pengadilan Militer adalah
pengadilan tingkat pertama bagi
perkara pidana yang
terdakwanya berpangkat Kapten
atau di bawahnya.
 Pengadilan Militer Tinggi
sebagai pengadilan tingkat
banding untuk putusan
Pengadilan Militer, sekaligus
pengadilan tingkat pertama
untuk perkara pidana dengan
terdakwa berpangkat Mayor
atau di atasnya.
 Pengadilan Militer Tinggi juga
pengadilan tingkat pertama bagi
sengketa tata usaha angkatan
bersenjata. Sedangkan
Pengadilan Militer Utama ialah
pengadilan tingkat banding atas
putusan Pengadilan Militer
Tinggi.Dasar hukum peradilan
ini adalah berdasarkan UU
No.31 Tahun 1997 tentang
Peradilan Militer.
5.Peradilan Tipikor
 Jenis peradilan di Indonesia
selanjutnya adalah peradilan
tipikor atau tindak pidana
korupsi. Undang-Undang Nomor
46 Tahun 2009 tentang
Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Pasal 5, berbunyi:
 Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi merupakan satu-
satunya pengadilan yang
berwenang memeriksa,
mengadili, dan memutus
perkara tindak pidana korupsi.
 Contoh tindak pidana korupsi
adalah perbuatan yang
merugikan negara, suap,
gratifikasi, penggelapan,
pemerasan, perbuatan curang,
dan juga benturan kepentingan
dalam pengadaan.  
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai