Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AK.

2022/2023

Mata Ujian : HUKUM ACARA PERDATA


Hari/tanggal : Rabu 2 Nopember 2022
Semester : V A, K, P
Waktu : 75 Menit

Nama : Aldeo Zidane Rangga Pramudya


Kelas : P
NIM : 202031500026

1. Jelaskan bagaimanakah pengertian Hukum Acara Perdata menurut Prof.


RM Sudikno Mertokusumo dan Prof Abdul Kadir Muhamad ?

2. Coba Saudara jelaskan asas-asas hukum acara Perdata ?

3. Bagaimana Fungsi dan Tujuan Hukum Acara Perdata ?

4. Bahwa didalam perkara yang masuk ke Pengadilan ada yang Namanya


Permohonan dan ada Gugatan coba Saudara jelaskan apa beda nya
permohonan dan gugatan >

5. Bahwa dalam penanganan perkara-perkara yang masuk di Pengadilan


Negeri ada perkara Perdata dan ada perkara pidana coba Saudara jelaskan
perbedaan Hukum Acara Perdata dengan Hukum Acara Pidana ?

6. Bahwa ada 4 badan peradilan di Indonesia coba Saudara sebutkan dan


sebutkan kewenangannya masing – masing badan peradilan tersebut

7. Bahwa dalam system Peradilan dikenal ada kompentensi Absolut dan


Relatif Jelaskan perbedaan antara Kompetensi Absolut dan kompetensi
Relatif tersebut?

8. Bahwa ada 3 (tiga) macam Surat Kuasa yaitu Surat Kuasa Umum, Surat
Kuasa Khusus dan Surat Kuasa Substitusi jelaskan masing – masing surat
kuasa tersebut dan buatkan contoh surat Kuasa Khusus ?
9. Bahwa di Indonesia dikenal 4 Badan Peradilan yang berada dibawah
Mahkamah Agung sebutkan 4 badan peradilan tersebut serta
kewenangannya masing-masing ?

JAWABAN :

1. Prof. Dr. Sudikno mertokusumo, SH Hukum Acara Perdata adalah peraturan


Hukum yang mengatur bagaimana cara ditaatinya Hukum perdata materiil dengan
peraturan hakim. Lebih kongkrit dikatakan bahwa Hukum Acara Perdata mengatur
tentang bagaimana caranya mengajukan tuntutan hak, memeriksa, memutuskan,
dan pelaksanaan daripada putusannya.

Abdul kadir Muhamad


Hukum Acara Perdata adalah peraturan Hukum yang berfungsi untuk
mempertahankan berlakunya Hukum perdata sebagaimana mestinya. Hukum
Acara Perdata dirumuskan sebagai peraturan Hukum yang mengatur proses
penyelesaian perkara perdata melalui Pengadilan(hakim), sejak diajukan gugatan
sampai dengan pelaksanaan putusan hakim.

2. - Asas Hakim Bersifat Pasif


- Asas Sifat Terbukanya Persidangan
- Asas Mendengar Kedua Belah Pihak
- Asas Bebas Dari Campur Tangan Para Pihak Di Luar Pengadilan
- Asas Sederhana, Cepat Dan Biaya Ringan
- Asas Putusan Harus Disertai Alasan-Alasan
- Asas Putusan Harus Dilaksanakan Setelah 14 (Empat Belas) Hari Lewat
- Asas Beracara Dikenakan Biaya

3. Fungsi

Mempertahankan dan melaksanakan hukum perdata materiil, artinya hukum


perdata materiil itu dipertahankan oleh alat-alat penegak hukum berdasarkan
hukum acara perdata.
Tujuan

Untuk merealisir pelaksanaan dari hukum perdata materiil.

4. Dalam gugatan ada suatu sengketa atau konflik yang harus diselesaikan dan
diputus oleh Pengadilan.

Dalam permohonan tidak ada sengketa, hakim mengeluarkan suatu penetapan atau
lazimnya yang disebut dengan putusan declatoir yaitu putusan yang bersifat
menetapkan. Dalam gugatan ada suatu sengketa atau konflik yang harus
diselesaikan dan diputus oleh Pengadilan. Sedangkan dalam permohonan tidak ada
sengketa, hakim mengeluarkan suatu penetapan atau lazimnya yang disebut dengan
putusan declatoir yaitu putusan yang bersifat menet

5. Hukum acara pidana adalah hukum yang mengatur tentang tata cara beracara
(berperkara di badan peradilan) dalam lingkup hukum pidana.
Sedangkan hukum acara perdata adalah peraturan hukum yang mengatur
bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan
perantaraan hakim (pengadilan)

6. Lembaga Peradilan di Indonesia


Badan Peradilan Umum. - Pengadilan Tinggi. - Pengadilan Negeri.
Badan Peradilan Agama. - Pengadilan Tinggi Agama. - Pengadilan Agama.
Badan Peradilan Militer. - Pengadilan Militer Utama. - Pengadilan Militer Tinggi. -
Pengadilan Militer.

7. Kompetensi relatif berhubungan dengan kewenangan pengadilan untuk


mengadili suatu perkara sesuai dengan wilayah hukumnya. Sedangkan kompetensi
absolut adalah kewenangan pengadilan untuk mengadili suatu perkara menurut
obyek, materi atau pokok sengketa.

8. Surat kuasa umum adalah surat kuasa dari seseorang kepada seseorang yang
lainnya untuk mengurus beberapa atau seluruh perbuatan hukum yang menyangkut
kepentingan dari si pemberi kuasa. Misalnya surat kuasa untuk mengurus semua
harta bendanya.
Surat kuasa khusus adalah surat kuasa yang diberikan seseorang kepada orang
lainnya, yang isi dalamnya harus disebutkan secara khusus kuasa itu untuk
perbuatan hukum apa.
Kuasa Substitusi adalah penggantian penerima kuasa melalui pengalihan. Atau
dengan kata lain bahwa Kuasa Substitusi adalah Kuasa yang dapat dikuasakan
kembali kepada orang lain.

9. 1.Peradilan Umum
Peradilan umum menangani perkara pidana dan perdata secara umum. Badan
pengadilan yang menjalankannnya adalah Pengadilan Negeri sebagai pengadilan
tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat bandingnya.
Pengadilan Negeri berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota yang menjadi
wilayah kewenangannya. Sedangkan Pengadilan Tinggi berkedudukan di Ibukota
Provinsi dengan kewenangan meliputi wilayah Provinsi tersebut. Peradilan ini
diatur dengan UU No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum jo. UU No. 8 Tahun
2004 jo. UU No. 49 Tahun 2009 jo. Putusan MK Nomor 37/PUU-X/2012.
Terdapat 6 pengadilan khusus di lingkungan peradilan umum:
a.Pengadilan Anak, merupakan pengadilan yang melakukan proses peradilan atas
perkara yang dilakukan oleh pada anak berumur 12-17 tahun yang diduga
melakukan suatu tindak pidana.
b.Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, merupakan pengadilan yang melakukan
proses peradilan atas perkara tindak pidana korupsi, dimana pekara yang
diperkarakan adalah pekara yang tuntutannya diajukan oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi.
c.Pengadilan Perikanan, merupakan pengadilan yang melakukan proses peradilan
yang berhubungan dengan tindak pidana di bidang perikanan.
d.Pengadilan HAM, merupakan pengadilan yang melakukan proses peradilan yang
berkaitan dengan pelanggaran HAM berat meliputi kejahatan genosida dan
kejahatan terhadap kemanusiaan.
e.Pengadilan Niaga, merupakan pengadilan yang melakukan proses peradilan atas
perkara pailit dan penundaan kewajibann pembayaran utang, kekayaan intelektual,
dan likuidasi.
f.Pengadilan Hubungan Industrial, merupakan pengadilan yang melakukan proses
peradilan atas perkara perselisihan hubungan industrial meliputi hak, kepentingan,
PHK, dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satup perusahaan.

2.Peradilan Agama
Peradilan agama ini adalah peradilan yang khusus menangani perkara perdata
tertentu bagi masyarakat beragama Islam. Yang sangat umum diperkarakan adalah
perkara perdata seperti perceraian dan waris secara Islam. Badan yang
menjalankannya terdiri dari Pengadilan Agama sebagai pengadilan tingkat pertama
yang berada di ibukota dan Pengadilan Tinggi Agama sebagai pengadilan tingkat
banding yang terletak di ibukota provinsi. Khusus di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, dibentuk pengadilan agama dengan nama Mahkamah Syar’iyah
agama nya dibentuk dengan nama Mahkamah Syar’iah dan pengadilan tinggi
agama dengan nama Mahkamah Syar’iyah Aceh. Dasar hukum peradilan ini adalah
berdasrakan UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. UU No.3 Tahun
2006 jo. UU No.50 Tahun 2009 jo. Putusan MK Nomor 37/PUU-X/2012.

3.Peradilan Tata Usaha Negara


Peradilan ini khusus menangani perkara gugatan terhadap pejabat administrasi
negara akibat penetapan tertulis yang dibuatnya merugikan seseorang atau badan
hukum tertentu. Pengadilan ini terdiri dari pengadilan tata usaha negara dan
pengadilan tinggi tata usaha negara di ibukota provinsi. (UU No 5 Th 1986 dan
perubahannya Jo. Putusan MK Nomor 37/PUU-X/2012) dan terdapat pengadilan
turunan dari pengadilan tata usaha negara yang menangani masalah pajak yaitu
Pengadilan Pajak. (UU No 14 Th 2002). Ada satu pengadilan khusus dibawah
lingkungan peradilan tata usaha yaitu PengadilanPajak yang menangani perkara
sengketa pajak. Dasar hukum peradilan ini adalah berdasarkan UU No.5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. UU No.9 Tahun 2004 jo. UU No.51
Tahun 2009 jo. Putusan MK Nomor 37/PUU-X/2012.

4.Peradilan Militer
Peradilan militer hanya menangani perkara pidana dan sengketa tata usaha bagi
kalangan militer. Badan yang menjalankan terdiri dari Pengadilan Militer,
Pengadilan Militer Tinggi dan Pengadilan Militer Utama. Pengadilan Militer
adalah pengadilan tingkat pertama bagi perkara pidana yang terdakwanya
berpangkat Kapten atau di bawahnya. Pengadilan Militer Tinggi sebagai
pengadilan tingkat banding untuk putusan Pengadilan Militer, sekaligus pengadilan
tingkat pertama untuk perkara pidana dengan terdakwa berpangkat Mayor atau di
atasnya.

Pengadilan Militer Tinggi juga pengadilan tingkat pertama bagi sengketa tata
usaha angkatan bersenjata. Sedangkan Pengadilan Militer Utama ialah pengadilan
tingkat banding atas putusan Pengadilan Militer Tinggi.Dasar hukum peradilan ini
adalah berdasarkan UU No.31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer
Selamat mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai