PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penyusunan makalah ini juga berisi materi yang mana dapat
membuat pembaca lebih memahami lagi tentang hukum acara perdata dan
juga makalah ini berisi tentang Ruang Lingkup Peradilan Acara Perdata
seperti; Pengertian Hukum Acara Perdata, Karakteristik Hukum Acara
Perdata, Sifat Hukum Acara Perdata, Tahapan Hukum Acara Perdata dan
lain sebagainya.
Page | 1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Page | 2
BAB II
Hukum acara perdata adalah kaidah hukum yang mengatur cara dan
prosedur hukum dalam mengajukan, memeriksa, memutuskan, dan
melaksanakan putusan tentang tuntutan hak dan kewajiban tertentu
Page | 3
sehingga menjamin tegaknya hukum perdata materiil melalui lembaga
peradilan.
Inisiatif ada tidak ada perkara ada pada orang/beberapa orang yang
merasa haknya dilanggar (penggugat/ para penggugat).
Berbeda dengan Hukum Acara Pidana yang tidak tergantung ada/ tidak
adanya inisiatif.
Ada Hukum acara pidana yang mirip dengan Hukum acara perdata,
yaitu Tindak Pidana Aduan.
Page | 4
4. Tahapan Hukum Acara Perdata Menurut Sudikno Metrokusumo
Hukum acara perdata nasional hingga saat ini belum diatur dalam
undang-undang, sampai saat ini ketentuan yang masih dipakai sebagai
rujukan adalah het Herziene Indonesich Reglement (HIR) yang dulu
diberlakukan untuk wilayah Jawa-Madura, sedangkan diluar itu
berlaku RechtsReglement Buitengewestem (RBg).
Berdasarkan Pasal 5 Ayat 1 dan Pasal 6 UU No. 1 Drt Tahun 1951 Tentang
Tindakan-tindakan sementara untuk menyelenggarakan Kesatuan Susunan
Kekuasaan dan Acara Pengadilan Sipil.
Page | 5
RBg (Reglemen Buitengewesten, S. 1927 Nomor 227)
Yurisprudensi
Perjanjian Internasional
Doktrin
Page | 6
Hakim Bersifat Pasif (Lijdelijkeheid van Rechter), artinya hakim hanya
bertitik tolak pada peristiwa yang diajukan oleh para pihak saja
(secundum allegat iudicare)
Page | 7
Hak menguji Materiil UU hanya ada pada MK dan dibawah UU oleh
MA (Pasal 11, 12 UU No. 4 Tahun 2004).
9. Lingkup Pengadilan
Macam-macam pengadilan:
Page | 8
Pengadilan Administrasi yang termasuk wewenang Pengadilan
Administrasi adalah perkara yang tergugatnya pemerintah dan
penggugatnya perorangan pemerintah itu digugat dengan alsan
kesalahan dalam menjalankan administrasi.
Kewenangan pengadilan:
Page | 9
berwenang memeriksa jenis perkara tertentu yang diajukan dan bukan
Pengadilan Tinggi atau Pengadilan Agama biasanya kompentensi
absolute ini tergantung pada isi gugatan dan nilai daripada gugatan
(lihat Pasal 6 UU No. 29 Tahun 1947).
Page | 10
Di tiap pengadilan terdapat beberapa hakim. diantaranya menjabat
sebagai ketua pengadilan dan wakil ketua.
Page | 11
10. Ruang Lingkup Hukum Acara Perdata
HIR / RIB berlaku untuk daerah jawa dan Madura & RBG berlaku
diluar jawa dan madura
Undang – Undang
Page | 12
o Undang-Undang No. 5 tahun 2004 telah dicabut diganti dengan UU
No. 3 tahun 2009 tentang Mahkamah Agung
Yurisprudensi MA
Ketidakharusan mewakilkan
Page | 13
IUS CURIA NOVIT (hakim dianggap tahu hukumnya)
Page | 14
14. Pihak – Pihak dalam sengketa Perdata
Page | 15
16. Teori Menyusun Gugatan
Jika pada hari sidang Penggugat dan Tergugat hadir, sengketa akan
diperiksa sesuai hukum acara
Jika Tergugat tidak hadir, maka akan dipanggil sekali lagi tetap
juga tidak hadir, perkara di putus tanpa hadirnya tergugat (verstek)
Page | 16
19. Menyusun surat gugatan
Posita/Fondamentum Petendi
Petitum
Petitum subsidair
Jika pada hari sidang Penggugat dan Tergugat hadir, sengketa akan
diperiksa sesuai hukum acara.
Page | 17
Jika Penggugat dan Tergugat tidak hadir, maka gugatan dicoret /
dianggap tidak ada.
Jika Tergugat tidak hadir , akan dipanggil sekali lagi tetap juga
tidak hadir , perkara di putus tanpa hadirnya tergugat ( verstek )
upaya hukumnya adalah Verzet.
21. Perdamaian
Page | 18
Kekuatan akta perdamaian sama seperti putusan hakim yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Page | 19
24. Jawaban Tergugat
26. Pembuktian
Unsur pembuktian :
Hal –hal yang harus dibuktikan adalah segala sesuatu yang menjadi
pokok sengketa, pokok sengketa adalah segala sesuatu yang diajukan
atau didalilkan oleh salah satu pihak, tetapi disanggah atau disangkal
oleh pihak lawannya.
Page | 20
Segala sesuatu yang telah dilihat hakim dalam persidangan
Page | 21
KESIMPULAN
Disamping itu juga berisi tentang tata cara bagaimana melakukan gugatan,
membuat surat gugatan, menarik surat gugatan, melakukan perubahan surat
gugatan hingga pembuktian dalam persidangan yang menjadi putusan hakim
nantinya.
Page | 22
DAFTAR PUSTAKA
Page | 23
Page | 24