PENDAHULUAN
PENGERTIAN HUKUM ACARA
PERDATA
Hukum Acara Perdata adalah Hukum Perdata
Formil, yaitu kaidah hukum yang menentukan
dan mengatur cara bagaimana hak-hak dan
kewajiban-kewajiban perdata sebagimana yang
diatur dalam hukum perdata materil
Hukum Acara Perdata adalah rangkaian peraturan-
peraturan yang memuat cara bagaimana orang harus
bertindak terhadap pihak orang lain di muka pengadilan
itu harus bertindak untuk melaksanakan berjalannya
peraturan-peraturan hukum perdata (Wirjono
Prodjodikoro)
PENGERTIAN HUKUM ACARA PERDATA
(SAMBUNGAN)
Kaidah hukum yang mengatur cara dan prosedur hukum
dalam mengajukan, memeriksa, memutuskan, dan
melaksanakan putusan tentang tuntutan hak dan
kewajiban tertentu sehingga menjamin tegaknya hukum
perdata materiil melalui lembaga peradilan.
SIFAT / KARAKTERISTIK HUKUM ACARA
PERDATA
Dalam Hukum acara perdata, orang yang merasa
haknya dilanggar disebut sebagai Penggugat,
sedangkan orang yang ditarik ke muka
pengadilan karena dirasa telah melanggar hak
penggugat disebut sebagai tergugat.
Turut tergugat dipergunakan bagi orang-orang
yang tidak menguasai barang sengketa atau tidak
berkewajiban untuk melakukan sesuatu, namun
demi lengkapnya suatu gugatan, mereka harus
diikutsertakan
SIFAT HUKUM ACARA PERDATA
Inisiatifada tidak ada perkara ada pada orang/
beberapa orang yang merasa haknya dilanggar
(penggugat/ para penggugat)
Berbeda dengan Hukum Acara Pidana yang tidak
tergantung ada/ tidak adanya inisiatif
Ada Hukum acara pidana yang mirip dengan
Hukum acara perdata, yaitu Tindak Pidana
Aduan
TAHAPAN HUKUM ACARA PERDATA
(MENURUT SUDIKNO MERTOKUSUMO)
Tahap Pendahuluan : tahap persiapan menuju
tahap penentuan dan pelaksanaan, yaitu ada
sejumlah kegiatan yang harus dilakukan seperti
membuat gugatan,mendaftarkan gugatan,
membayar biaya perkara dll.
Tahap Penentuan : Tahap pemeriksaan peristiwa,
pembuktian dan penjatuhan putusan.
Tahap Pelaksanaan : Tahap dilakukannya
tindakan pelaksanaan putusan (eksekusi) yang
telah dijatuhkan oleh hakim.
SIFAT HUKUM ACARA PERDATA
Pencabutan gugatan oleh penggugat/ para penggugat
tidak dapat dilakukan sesuka hati, Pencabutan gugatan
dapat dilakukan apabila tergugat menyetujui pencabutan
gugatan, namun kadangkala persetujuan itu tidak
dipenuhi, bahkan malah menggugat balik (rekonpensi)
HUKUM ACARA PERDATA POSITIF
Hukum acara perdata nasional hingga saat ini
belum diatur dalam undang-undang, sampai saat
ini ketentuan yang masih dipakai sebagai
rujukan adalah het Herziene Indonesich
Reglement (HIR) yang dulu diberlakukan untuk
wilayah Jawa-Madura, sedangkan diluar itu
berlaku RechtsReglement Buitengewestem
(RBg)
SUMBER HUKUM ACARA PERDATA (HUKUM POSITIF)
BERDASARKAN PASAL 5 AYAT 1 DAN PASAL 6 UU NO. 1 DRT TAHUN
1951 TENTANG TINDAKAN-TINDAKAN SEMENTARA UNTUK
MENYELENGGARAKAN KESATUAN SUSUNAN KEKUASAAN DAN
ACARA PENGADILAN SIPIL