TATA HUKUM INDONESIA

TATA HUKUM MERUPAKAN HUKUM POSITIF ATAU HUKUM

YANG BERLAKU DI SUATU NEGARA PADA SAAT SEKARANG.
TATA HUKUM BERTUJUAN UNTUK MEMPERTAHAKAN,
MEMELIHARA, DAN MELAKSANAKAN TERTIB HUKUM BAGI
MASYARAKAT SUATU NEGARA SEHINGGA DAPAT DICAPAI
KETERTIBAN DI NEGARA TERSEBUT.
Mencermati Sistem Peradilan di
Indonesia
 1. Makna Lembaga Peradilan

Peradilan menunjuk pada proses mengadili perkara sesuai dengan

kategori perkara yang diselesaikan. Adapun pegadilan menunjuk pada
tempat untuk mengadili perkara tersebut.
 2. Dasar Hukum Lembaga Peradilan

1) Pancasila terutama sila kelima

2) Undang-undang RI Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
3) Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer
4) Undang-undang RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
5) Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak
 3. Klasifikasi Lembaga Peradilan
A. Lembaga peradilan di bawah Mahkamah Agung
1. Peradilan Umum
Pengadilan Negeri
Pengadilan Tinggi
2. Peradilan Agama
Pengadilan Agama
Pengadilan Tinggi Agama
3. Peradilan Militer
Pengadilan Militer
Pengadilan Militer Tinggi
Pengadilan Militer Utama
Pengadilan Militer Pertempuran
4. Peradilan Tata Usaha Negara
Pengadilan Tata Usaha Negara
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

B. Mahkamah Konstitusi
 4. Perangkat Lembaga Peradilan

Untuk menjalan tugas dan fungsinya di bidang kekuasaan kehakiman,

setiap lembaga peradilan mempunyai alat atau perangkatnya.
 A. Peradilan Umum

1. Pengadilan Negeri
Mempunyai daerah hukum yang meliputi wilayah kabupaten atau
kota dan berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota.

2. Pengadilan Tinggi
Merupakan pengadilan tingkat banding. Mempunyai daerah
hukum yang meliputi wilayah provinsi dan berkedudukan di ibu kota
provinsi.
 B. Peradilan Agama

1. Pengadilan Agama
 Ketua dan Wakil Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Menteri
Agama
 Wakil Ketua dan Hakim diangkat sumpahnya oleh Ketua Pengadilan
Agama

2. Pengadilan Tinggi Agama

 Pengadilan tingkat banding. Terdiri atas Pimpinan, hakim, anggota,
panitera, sekretaris.
 Mempunyai daerah hukum yang meliputi wilayah provinsi dan
berkedudukan di ibu kota provinsi.
 C. Peradilan Militer

Peradilan Militer diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 31

tahun 1997. Meliputi: Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi,
Pengadilan Militer Utama, dan Pengadilan Militer Pertempuran.
 D. Peradilan Tata Usaha

 UUD No. 5 Tahun 1986 Peradilan Tata Usaha Negara

 UUD diubah 5 tahun kemudian UUD No. 9 Tahun 2004
 Kemudian diubah lagi No. 51 Tahun 2009
 Kehakiman Tata Usaha dilingkungan peradilan tata usaha negara
dilaksanakan oleh peradilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi
tata usaha negara.

1. Pengadilan Tata Usaha Negara

2. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
 E. Mahkamah Konsitusi

Terdiri dari 9 orang Hakim yang diajukan masing masing 3 orang

DPR, Presiden, Mahkamah Agung.
 5. Tingkatan Lembaga Peradilan

A. Pengadilan Tingkat Pertama (Pengadilan Negeri)

 Pengadilan Tingkat Pertama memeriksa dan memutuskan sesuai UUD

 Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan,
atau penghentian tuntutan.
 Ganti kerugian atau rehabilitas bagi seorang yang perkaranya
dihentikan pada tingkat penyidikan atau tuntutan.
 B. Pengadilan Tingkat Kedua

 Fungsinya sebagai pimpinan bagi pengadilan negeri di dalam daerah

hukumnya.
 Melakukan pengawasan terhadap jalannya pengadilan.
 Mengawasi dan meneliti.
 C. Kasasi oleh Mahkamah Agung

Yang menjadi wewenang Mahkamah Agung adalah membatalkan

atau menyatakan tidak sah putusan hakim pengadilan tinggi karena
putusa itu salah atau tidak sesuai dengan UU. Hal tersebut dapat
terjadi karena alasan berikut:

 Lalai memenuhi persyaratan, melampaui batas wewenang dan salah

menerapkan ketentuan hukum
 6.Peran Lembang Peradilan

a. Lingkungan Peradilan Umum

b. Lingkungan Peradilan Agama
c. Lingkungan Peradilan Tata Usaha
d. Lingkungan Peradilan Militer
 E. Mahkamah Konstitusi Lingkungan

 Yang wewenang mengadili, menguji UUD

Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara
 Memutus pebubaran partai politi