Anda di halaman 1dari 13

Moses Delonard M.

(22)
XI IPS 1
6. Tingkatan Lembaga Peradilan, jelaskan fungsi dan wewenangnya :

a. Pengadilan Tingkat Pertama (Pengadilan Negeri)


adalah tahap awal dalam tingkatan pengadilan. Pengadilan tingkat pertama ini biasanya
dilakukan untuk mencari fakta dan memberi putusan.

Fungsi Pengadilan Tingkat Pertama :

Memeriksa tentang sah atau tidaknya suatu penangkapan atau penahanan yang diajukan oleh
tersangka, keluarga atau kuasanya kepada Ketua Pengadilan dengan menyebutkan alasan-
alasannya.

Wewenang Pengadilan Tingkat Pertama :


Tugas dan wewenang pengadilan negeri ialah memeriksa, memutus dan menyelesaikan
perkara pidana dan perdata di tingkat pertama.

Hal lain yang menjadi tugas dan kewenangannya antara lain :

1. Menyatakan sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyelidikan


atau penghentian tuntutan.
2. Tentang ganti kerugian dan rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya dihentikan
pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
3. Memberikan keteranga, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi
Pemerintah di daerahnya, apabila diminta.
4. Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera,
Sekretaris dan Juru Sita di daerah hukumnya.
5. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan dan menjaga agar peradilan
diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.
6. Memberikan petunjuk, teguran dan peringatan yang dipandang perlu dengan tidak
mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.
7. Melakukan pengawasan atas pekerjaan notaris di daerah hukumnya dan melaporkan
hasil pengawasannya kepada ketua Pengadilan Tinggi Ketua Mahkamah Agung dan
Menteri yang tugasnya meliputi jabatan notaris.
Fakhri Rahman (13)
XI IPS 1
6. Tingkatan Lembaga Peradilan, jelaskan fungsi dan wewenangnya :
b. Pengadilan Tingkat Kedua
Pengadilan Tingkat Kedua atau sering disebut Pengadilan Tinggi yang terbentuk oleh
undang-undang. Pengadilan tinggi memiliki daerah hukum yang berkedudukan
dalam ibukota provinsi, serta daerah hukumnya mencakup wilayah provinsi.
Pengadilan Tinggi sering mendapat julukan Pengadian Tingkat Banding.

Fungsi dari Pengadilan Tingkat Kedua :


1. Menjadi pemimpin untuk pengadilan-pengadilan Negeri yang terdapat pada
daerah hukumnya.
2. Mengawasi serta meneliti tingkat laku para hakim di pengadilan negeri dalam
daerah hukumnya.
3. Guna kepentingan negara serta keadilan, di Pengadilan Tinggi mampu
memberikan teuran, petunjuk, serta peringatan yang dianggap perlu terhadap
Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.
4. Melakukan pengawasan pada jalannya peradilan yang terdapat di daerah
hukumnya sera menjaga agar peradilan tersebut diselesaikan dengan seksama
serta sewajarnya.

Wewenang dari Pengadilan Tingkat Kedua :


1. Memiliki wewenang dalam memerintahkan pengiriman lampiran-lampiran
perkara serta surat-surat guna melakukan penelitian serta memberi penilaian
mengenai kecakapan serta kerajinan terhadap para hakim.

2. Mengadili perkara yang sudah diputuskan oleh pengadilan negeri di daerah


hukumnya yang teah dimintakan banding.

Zahra Ajeng S. (36)


XI IPS 1
6. Tingkat lembaga peradilan, jelaskan fungsi dan wewenangnya
c. Kasasi oleh Mahkamah Agung
Mahkamah Agung, sebagai pemegang pengadilan Negara tertinggi yang berkedudukan
di Ibukota Negara Republik Indonesia atau di lain tempat yang telah ditetapkan oleh
Presiden. Setiap bidang dipimpin oleh seorang ketua muda yang dibentuk dari beberapa
hakim anggota.

Fungsi Mahkamah Agung adalah sebagai berikut :


1. Puncak semua peradilan dan sebagai pengadilan teringgi untuk semua lingkungan
peradilan dan memberi pimpinan kepada pengadilan-pengadilan yang
bersangkutan.
2. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya semua lingkungan peradilan
di seluruh Indonesia dan menjaga supaya peradilan diselengarakan dengan
seksama dan sewajarnya.
3. Mengawasi dengan cermat terhadap semua perbuatan-perbuatan para hakim di
semua lingkungan peradilan.
4. Untuk kepentingan Negara dan keadilan, Mahkamah Agung memberi peringatan,
teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri maupun
dengan surat edaran.

Permohonan kasasi dapat dilakukan oleh orang-orang dalam perkara antara lain
sebagai berikut:

 Dalam hal perkara perdata, yaitu oleh pihak-pihak yang berperkara, permohonan yang
demikian hanya diterima dalam upaya-upaya hukum biasa yang dapat digunakan telah
dimanfaatkan.
 Dalam perkara pidana, dapat dilakukan oleh terpidana atau jaksa yang bersangkutan dari
pihak yang dirugikan.

Wewenang Mahkamah Agung :

1. Mahkamah Agung memutus permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat


banding atau tingkat terakhir dari semua lingkungan peradilan.

2. Mahkamah Agung menguji peraturan secara materiil terhadap peraturan perundang-


undangan di bawah Undang-undang.

3. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua


lingkungan peradilan dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Addini Putri M. (01)
XI IPS 1

7. Peran Lembaga Peradilan, jelaskan peran/wewenangnya :


a. Lingkungan Peradilan Umum

- Pengadilan Negeri
1. Menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di
tingkat pertama bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya.
2. Dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum kepada
instansi pemerintah di daerah Kabupaten/kota yang termasuk ke dalam wilayah
hukumnya dan Kabupaten/kota apabila diminta.
3. Dapat diserahkan tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang.
- Pengadilan Tinggi

1. Memeriksa, memutuskan serta menyelesaikan perkara pidana dan perdata pada


tingkat banding.
2. Mengadili pada tingkat pertama serta terakhir dan mempunyai kewenangan untuk
mengadili antarperadilan negeri yang berada dalam daerah hukumnya.
3. Memimpin pengadilan-pengadilan negeri pada daerah hukumnya.
4. Melaksanakan pengawasan di dalam jalannya peradilan pada daerah hukumnya serta
menjaga agar peradilan tersebut mampu diselenggarakan dengan seksama serta
sewajarnya.
5. Melakukan pengawasan terhadap perbuatan yang dilakukan hakim pengadilan negeri
pada daerah hukumnya.
6. Memberikan teguran, peringatan serta petunjuk yang anggap perlu terhadap
pengadilan pada daerah hukumnya.
7. Memberi perintah supaya mengirim lampiran-lampiran perkara serta surat-surat guna
mengasih penilaian mengenai kecakapan serta kerajinan para hakim.

- Mahkamah Agung

1. Memeriksa serta memutuskan permohonan kasasi serta sengketa mengenai kewenangan

2. Mengadili pada permohonan peninjauan kembali terhadap putusan pengadilan yang sudah
mendapatkan kekuatan hukum yang tetap.

3. Memberi pertimbangan pada bidang hukum, baik hal tersebut diminta atau tidak terhadap
badan tinggi negara.

4. Memberikan nasihat hukum terhadap Presiden sebagai kepala negara guna pemberian serta
penolakan grasi.

5. Mengevaluasi secara material pada peraturan perundang-undangan yang berada di bawah


undang-undang.

6. Melakukan tugas serta kewenangan yang lainnya berlandaskan pada undang-undang.


Hanifah Rahmahwati (18)
XI IPS 1

7. Peran Lembaga Peradilan, jelaskan peran/wewenangnya :


b. Lingkungan Peradilan Agama
Peradilan Agama berwenang mengadili perkara perdata agama yakni:

1. Perkawinan

- Izin poligami
- Pencegahan perkawinan
- Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah (PPN)
- Pembatalan perkawinan
- Kelalaian Kewajiban suami / istri
- Cerai talak
- Cerai gugat
- Harta bersama
- Penguasaan anak / Hadlonah
- Nafkah anak oleh ibu
- Hak-hak bekas istri
- Pengesahan anak / Pengangkatan anak
- Pencabutan kekuasaan orang tua
- Perwalian
- Pencabutan kekuasaan wali
- Penunjukan orang lain sebagai wali
- Ganti rugi terhadap wali
- Asal usul anak
- Penolakan kawin campuran
- Itsbat Nikah
- Izin kawin
- Dispensasi kawin
- Wali adhol

2. Ekonomi Syariah
3. Kewarisan
4. Wasiat
5. Hibah
6. Wakaf
7. Zakat / Infaq / Shodaqoh
8. P3HP / Penetapan ahli waris
9. Perkara lain yang ditetapkan undang-undang

c. Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara


Wewenang :

Peradilan Tata Usaha Negara berperan dalam proses penyelesaian sengketa tata usaha
negara. Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha
negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara,
baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat dari dikeluarkannya keputusan tata usaha
negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan perpu yang berlaku.

d. Lingkungan Peradilan Militer

Wewenang :

Peradilan Militer berperan dalam menyelenggarakan proses peradilan dalam


lapangan hukum pidana, khususnya bagi pihak-pihak berikut :
1. Anggota TNI
2. Seseorang yang menurut undang-undang dapat dipersamakan dengan anggota
TNI
3. Anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI menurut
UU
4. Seseorang yang tidak termasuk dalam angka 1,2,3, tetapi menurut
keputusan Mentri Pertahanan dan Keamanan yang ditetapkan berdasarkan
persetujuam Mentri Hukum dan Perundang-undangan harus diadili oleh
pengadilan militer.

Vanessa Marcia (34)


XI IPS 1
7. Peran Lembaga Peradilan, jelaskan peran/wewenangnya :
e. Mahkamah Konstitusi
Berdasarkan Undang-Undang No.4 Tahun 2003 pasal 1, Mahkamah Konstitusi adalah salah
salah satu lembaga negara yang menjalankah kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
penyelenggaraan peradilan untuk penegakan hukum dan keadilan.

Fungsi dan Wewenang Mahkamah Konstitusi :


Fungsi dan peran utama Mahkamah Konstitusi adalah adalah menjaga konstitusi guna
tegaknya prinsip konstitusionalitas hukum.

Menurut Pasal 24C ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 dan Pasal 10 ayat (1) UU No. 24 Tahun
2003, Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk:

1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat
final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus
sengketa kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya diberikan oleh
UUD1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang
hasil Pemilihan Umum.
2. Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.
3. Menguji undang-undang terhadap UUD 19451.
4. Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD 1945.
5. Memutus pembubaran partai politik.
6. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

8. Perbedaan Peradilan Sipil dan Peradilan Militer


Peradilan Sipil :

1. Mengadili orang sipil (nonmiliter)/masyarakat yang bermasalah dengan perkara pidana,


perdata, agama dan tata usaha negara.

2. Tersangka/terdakwa dapat didampingi oleh pembela/penasihat hukum baik diminta


maupun tidak (dalam perkara pidana). Penggugat/tergugat dapat didampingi oleh kuasanya
kalau diminta (perkara perdata, agama, dan tata usaha negara).

Peradilan Militer :
1. Mengadili:
a. Militer
b. Yang dipersamakan dengan militer :
– Seorang yang dipersamakan dengan militer,
– Seorang anggota dari suatu badan/organisasi yang dipersamakan dengan
angkatan perang.
c. Nonmiliter
2. Tersangka/terdakwa dapat didampingi oleh penasihat hukum harus ada
perintah atau perwira penyerah perkara atau pejabat lain yang ditunjuk.
3. Penasihat yang mendampingi terdakwa sipil dalam perkara koneksitas yang
disidangkan di lingkungan Peradilan Militer harus ada.
Diva Ayudya R. (11)
XI IPS 1

C. MENAMPILKAN SIKAP YANG SESUAI DENGAN HUKUM

1. Perilaku Yang Sesuai Dengan Hukum

a. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki kesadaran dalam


hal (3 macam) :
1. Penegakan hukum

Penegakan hukum adalah suatu proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya
norma-norma secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam kehidupan bermasyarakat yang
berhubungan dengan hukum . Penegakan hukum merupakan suatu persoalan yang dihadapi
oleh setiap masyarakat. Perkataan penegakan hukum mempunyai konotasi menegakkan,
melaksanakan ketentuan di dalam masyarakat, sehingga dalam konteks yang lebih luas
penegakan hukum merupakan suaat proses berlangsungnya perwujudan konsep-konsep yang
abstrak menjadi kenyataan.

2. Kesadaran Hukum

Kesadaran hukum akan terwujud apabila ada indikator pengetahuan hukum, sikap hukum,
dan perilaku hukum yang patuh terhadap hukum. Ketiga indikator inilah yang dapat dijadikan
tolok ukur dari kesadaran hukum, karena jika ketiga indikator itu rendah maka kesadaran
hukumnya juga akan ikut rendah. Kesadaran hukum yang rendah atau tinggi masyarakat akan
sangat mempengaruhi pelaksanaan hukum. Kesadaran hukum yang rendah akan menjadi
kendala maupun hambatan dalam penegakan maupun pelaksanaan hukum baik berupa
tingginya tingkat pelanggaran hukum maupun kurang berpartisipasinya masyarakat dalam
pelaksanaan hukum.

3. Kepatuhan hukum

Kepatuhan hukum adalah kesadaran kemanfaatan hukum yang melahirkan bentuk kesetiaan
masyarakat terhadap nilai-nilai hukum yang diberlakukan dalam hidup bersama yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku yang senyatanya patuh terhadap nilai-nilai hukum itu
sendiri yang dapat dilihat dan dirasakan oleh sesama anggota masyarakat. Ditegaskan lagi
bahwa kepatuhan masyarakat pada hakikatnya merupakan kesadaran dan keetiaan masyarakat
terhadap hukum yang berlaku sebagai aturan main sebagai konsekuensi hidup bersama,
dimana kesetiaan tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku yang senyatanya patuh pada
hukum, antara das sein dengan das sollen secara fakta sama.

Ariana (05)
XI IPS 1

C. MENAMPILKAN SIKAP YANG SESUAI DENGAN HUKUM

1. Perilaku Yang Sesuai Dengan Hukum

b. Ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku dapat
dilihat dari perilaku yang diperbuatnya, seperti :

1. Disenangi oleh masyarakat pada umumnya.


Seseorang yang patuh terhadap hukum akan disenangi masyarakat karena keadaannya
membuat kehidupan bermasyarakat menjadi seperti apa yang seharusnya.
2. Tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.
Orang yang patuh terhadap hukum tidak memberi dampak atau menimbulkan suatu
kerugian baik bagi dirinya sendiri maupun kerugian kepada orang lain di sekitarnya.
3. Tidak menyinggung perasaan orang lain.
Orang tersebut tidak pernah untuk menyinggung perasaan orang lain. Menghargai jika
setiap orang memiliki hak masing-masing. Selalu menghargai pendapat orang lain, dan
menerapkan sikap toleransi yang sesungguhnya.
4. Menciptakan keselarasan.
Orang yang taat hukum biasanya dapat menciptakan suatu keselarasan didalam
kehidupan pribadinya maupun didalam kehidupan sosial masyarakatnya.
5. Mencerminkan sikap sadar hukum.
Orang yang taat terhadap hukum sadar akan arti hukum dan selalu mencerminkan sikap
yang sadar hukum.
6. Mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.
Orang patuh terhadap hukum lebih disegani oleh orang-orang didalam lingkungan dan
didalam kehidupan bermasyarakat.

Azahra Kaulika I. (07)


XI IPS 1

C. MENAMPILKAN SIKAP YANG SESUAI DENGAN HUKUM


1. Perilaku Yang Sesuai Dengan Hukum

c. Contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan pada hukum di :

o Lingkungan Keluarga
- Melaksanakan tugas dan kewajiban setiap anggota keluarga.
- Menjaga nama baik dan kehormatan keluarga.
- Menggunakan dan merawat fasilitas keluarga dengan tertib.
- Melaksanan pola hidup sederhana (hidup wajar, hemat, cermat, tepat, dan manfaat).
- Mengikuti adat kebiasaan keluarga yang sudah dibina dengan baik.

o Lingkungan Sekolah
- Menghormati guru dan menyayangi teman.
- Menaati seluruh peraturan sekolah.
- Melakanasan kewajiban sebagai pelajar.
- Menumbuhkan kesadaran hukum dalam semua segi kehidupan.
- Berdoa ketika akan memulai dan mengakhiri pelajaran.

o Lingkungan Mayarakat
- Terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat.
- Menjaga nama baik dan kehormatan masyarakat.
- Menciptakan kebersihan, ketenteraman, dan keamanan lingkungan.
- Menjaga kelestarian lingkungan hidup.
- Membantu tetangga yang tertimpa musibah.

o Lingkungan Bangsa dan Negara


- Menjaga nama baik bangsa dan negara.
- Taat dan patuh dalam menjalankan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh negara.
- Membayar pajak.
- Saling Hormat antarsesama warga.

Anda mungkin juga menyukai