b. Memutuskan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat banding dan tingkat akhir dari semua
lingkungan peradilan.
c. Dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan
pengadilan karena
1) Tidak berwenang atau melampaui batas kewenangan.
2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.
3) Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian
itu dengan batalnya puluhan undang-undang.
d. Menyatakan tidak sah semua peraturan perundang-undangan dari tingkat yang lebih rendah daripada undang-
undang atas alasan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
a. Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan di semua
lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung.
b. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undangundang terhadap undang-undang.
c. dan kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang.
1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.
2. Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.
3. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang
dasar 1945.
6. Memeberikan putusan atas pendapat dewan perwakilan rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh
presiden dan atau wakil presiden menurut undang-undang dasar 1945.
7. Memanggil pejabat negara, pejabat pemerintah, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan
terkait permasalahan yang terjadi.
Wewenang KY
Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai wewenang:
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk
mendapatkan persetujuan;
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
Tugas KY
Berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011, dalam melaksanakan wewenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, yaitu mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah
Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan, maka Komisi Yudisial mempunyai tugas:
1. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, Komisi
Yudisial mempunyai tugas:
Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim;
Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan dugaan pelanggaran Kode Etik
dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup;
Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim,
Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok
orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim.
2. Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Yudisial juga mempunyai tugas mengupayakan
peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim;
3. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Komisi Yudisial dapat meminta bantuan kepada aparat
penegak hukum untuk melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan dalam hal adanya dugaan
pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim oleh Hakim.
4. Aparat penegak hukum wajib menindaklanjuti permintaan Komisi Yudisial sebagaimana dimaksud pada
ayat (3).
Peranan Lembaga Peradilan
e. Memberikan nasihat hukum kepada Presiden untuk pemberian/penolakan grasi dan rehabilitasi.
f. Memberikan pertimbangan dalam bidang hukum baik di minta atau tidak kepada lembaga tinggi
Negara lainnya.
2. Peradilan Umum
Mengadili tingkat pertama dan terakhir atas persengkataan antarpengadilan Negeri tentang
kewenangan mengadili.
Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama.
Mengadili perkara pidana dan perdata pada tingkat kedua atau tingkat banding.
Mengadili pada tingkat pertama dan terkahir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan
Negeri di wilayah hukumnya.
Melalui ketuanya, wajib mengawasi jalannya peradilan, dilakukan dengan seksama dan wajar.
3. Peradilan Agama
Pengadilan Tinggi Agama bertugas dan berwenang mengadili perkara yang menjadi kewenangan
Pengadilan Agama tingkat banding.
Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa menjadi antar Pengadilan Agama di daerah
hukumnya.
a. Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
tugas sengketa Tata Usaha Negara di tingkat pertama (kotamadya/kabupaten).
Berwenang memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan
mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di dalam daerah hukumnya.
5. Pengadilan Militer
a. Pengadilan Militer berwenang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama perkara pidana yang
terdakwanya adalah Prajurit, yang berpangkat Kapten ke bawah.
Memeriksa dan memutus perkara pidana yang terdakwanya adalah Prajurit atau salah satu
prajuritnya berpangkat Mayor ke atas.
Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara angkatan bersenjata.
Memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana yang telah diputus oleh Pengadilan
Militer dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding.
Memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa Tata Usaha Angkatan
Bersenjata yang telah diputus pada tingkat pertama oleh Pengadilan Militer Tinggi yang diminta akan
banding.
Memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa wewenang mengadili : antara
Pengadilan Militer yang berkedudukan di daerah hukum Pengadilan Militer Tinggi yang berlainan ; antar
Pengadilan Militer Tinggi ; dan antar Pengadilan Militer Tinggi dan Pengadilan Militer.
Memutus perbedaan pendapat antara Perwira Penyerah Perkara dan Oditur tentang diajukan atau
tidaknya suatu perkara kepada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer atau Pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Umum.
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya di berikan oleh UUD.
a. Tugas Komisi Yudisial = mengusulkan pengangkatan Hakim Agung, dengan tugas utama :
c. Memnuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada Mahkamah
Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.