PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi pakaian terutama sebagai penutup aurat, sekaligus sebagai perhiasan, memperindah
jasmani manusia. Agama Islam memerintahkan kepada setiap orang untuk berpakaian
yang baik dan bagus. Baik berarti sesuai dengan fungsi pakaian itu sendiri, yaitu menutup
aurat, dan bagus berarti cukup memadai serasa sebagai perhiasan tubuh yang sesuai
untuk shalat dimasjid, kita dianjurkan memakai pakaian yang baik dan suci. Berpakaian
dengan mengikuti muda yang berkembang saat ini, bukan merupakan halangan, sejauh
tidak menyalahi fungsi menurut Islam. Namun demikian kita diperintahkan untuk tidak
berlebih-lebihan. Berpakaian bagi kaum wanita mukimn telah digariskan oleh Al-Qur’an
adalah menutup seluruh auratnya. Hal tersebut selain sebaya identitas mukminah juga
menghindari diri dari gangguan yang tidak diinginkan pada dasarnya pakaian muslim tidak
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
3. Bagaimana batasan aurat wanita & laki laki dihadap muhrim dan bukan muhrim ?
Menutup aurat adalah dengan menggunakan kain atau pakaian yang berfungsi sebagai
penghalang (penghambat) pandangan terhadap aurat terbuka. Dengan demikian kain yang
tipis, tembus pandang atau yang berlubang-lubang sudah barang tentu tidak dapat
dikategorikan sebagai menutup aurat. Begitu pula pakaian yang terlalu tipis (ketat)
sehingga tampak lokuk-lokuk anggota tubuhnya. Tidaklah dibenarkan dalam ajaran agama
Islam sebagai penutup aurat. Dan menutup aurat adalah termasuk ciri khusus umat Islam
dengan umat pemeluk agama lain. Makalah tentang Aurat Wanita
Kita terkadang banyak menemukan pakaian panjang. Akan tetapi, pakaian tersebut terlihat
sempit sehingga mempertontonkan seluruh bagian dan lakukan tubuh. Sekarang kita
beralih kepenutup wajah. Menurut Syaikh Mutawall (2009 : 23) agama tidak mewajibkan
seorang perempuan muslimah untuk mempergunakan penutup wajah. Juga tidak
melarangnya seandainya ada yang hendak mempergunakannya. Oleh karena itu bagi
orang-orang yang tidak setuju dengan mereka yang mempergunakannya, maka tidak
pantas untuk menolaknya.
Dalam kehidupan bermasyarakat dewasa ini seseorang tidaklah bisa hidup bersendirian
tanpa memerlukan bantuan tangan orang lain mengurung diri dirumah untuk selama-
lamanya. Suatu saat ia harus keluar rumah berhadapan dengan khayalak sama, misalnya ke
pasar, pusat perbelanjaan, supermarket, ke rumah sakit, ke pengadilan untuk menjadi saksi
dan sebagainya. Di saat itulah yang penting bagi seorang wanita muslimah harus pandai
menjaga kekacau mata diri, menjaga pandangan (artinya pandangannya harus senantiasa
ditundukkan, di samping itu pakaian yang dikenakannya harus pakaian yang identitas
Islam (busana muslimah). Dengan cara demikian Insya Allah kita terhindar dari berbagai
macam fitnah.
Pakaian itu dapat menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
Jenis kainnya harus tebal, yang tidak tembus pandang, sehingga warna kulitnya tidak bisa
dilihat dari luar.
Lapang, tidak sempit (ketat), sehingga masih bisa menampakkan bentuk tubuh yang
ditutupinya.
Diantara hukum-hukum dan adab-adab yang terpenting berkaitan dengan gamis adalah :
Hendaknya lengan gamis hingga mencapai pergelangan betis
Hendaknya panjang gamis hingga pertengahan betis
Hendaknya berwarna putih
Dilarang memanjangkan melebihi mata kaki dan menjulurkannya ke tanah dengan sikap
ujub dan sombong. Hal itu bagi kaum laki-laki saja.
Dari Sa’d Ra, ia berkata, “pada perang uhud, aku melihat disamping kanan dan kiri Nabi
Saw ada dua orang laki-laki yang mengenakan baju putih yang belum pernah aku lihat
sebelum dan sesudahnya.
Al-Hafizh mensyarah hadits diatas dalam kitab Al-Fath x : 295. Ahmad dan penulis kitab
sunnah telah meriwayatkan sebuah hadits yang dishahikan oleh Hakim berupa hadits
Samurah yang ia marfukan sampai kepada Nabi Saw. “Hendaklah kalian senantiasa
mengenakan pakaian putih karena ia lebih baik dab lebih suci. Kafanilah orang-orang yang
meninggal diantara kalian dengannya.” Kemudian, Al-Hafizh melanjutkan, “Adapun
dalam hadits sa’d, yakni saad bin Abi Waqqa Ra, yang telah disebutkan dimuka,
disebutkan nama kedua orang tersebut, yaitu : Jibril dan Mikail. Bagi yang mengira bahwa
salah satunya adalah Israfil, maka ia telah keliru.
1. PENGERTIAN AURAT
Aurat diambil dari bahasa Arab, Aurah artinya “an naqsu” atau keaiban. Menurut istilah fiqh,
aurat adalah bagian tubuh seseorang yang wajib ditutupi dari pandangan. Dalam islam, terdapat
beberapa keadaan dimana masyarakat islam dibenarkan membuka aurat tetapi hanya pada orang-
orang tertentu (mahram) dan dalam keadaan tertentu (darurat).
1. SYARAT-SYARAT DALAM MENUTUP AURAT
Adapun syarat-syarat yang dipenuhi dalam menutup aurat, sebagai berikut
1. Menutup bagian tubuh yang termasuk aurat
2. Pakaian yang tidak mengundang perhatian
3. Kain tebal, tidak tembus cahaya, tidak boleh terlihat anggota tubuh
4. Tidak menyerupai pakaian lawan jenisnya
5. Pakaian yang tidak melambangkan kemasyhuran ataupun kesombongan
1. HUKUM MENUTUP AURAT
Berkaitan dengan hukum aurat, secara jelasnya telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an
sebagai suatu perintah dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh hambaNya yang mukmin
mengikut keadaan dan situasi tertentu. WAJIB hukumnya menutup aurat bagi laki-laki maupun
wanita, terutama yang telah baligh lagi berakal. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-A’raf
ayat 31 :
Artinya: “ wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebihan.” (QS. Al – A’raf : 31)
Rasulullah bersabda :
Artinya: “ Tidak diterima shalat (seorang perempuan) yang sudah haidh, kecuali dengan menutup
aurat.” (HR. An-Nasai)
Dari firman Allah SWT dan Hadits Nabi SAW dapat diketahui bahwa betapa pentingnya menutup
aurat, dan betapa beratnya akibat yang harus ditanggung jika tidak menutup aurat.
2. Andi Aulia Wajuanna. 2011. Adab berpakaian, bertamu dan berhias. In
http://auliawajuanna.blogspot.com/2011/05/adab-berpakaian-bertamu-dan-berhias.html
3. Ahnan Mahtuf. 2007. Risalah Fiqih Wanita. Surabaya : Terbit Terang
4. Moeflich Hasbullah. 2010. Filosofi menutup Aurat, perempuan mahal dan perempuan murah. In
http://moeflich.wordpress.com/2010/03/06/perempuan-mahal-perempuan-murah-filosofi-
menutup-aurat-dalam-agama/
5. Perempuan Indonesia. 2010. Menutup Ayrat yang benar menurut islam. In
http://autodidak.blogspot.com/2010/12/menutup-aurat-yang-benar-menurut-islam.html
6. Rizal Bayu Pamungkas. 2011. Manfaat dan kebaikan menutup aurat dan bertudung sepenuhnya
menurut ISLAM dan SAINS. In http://rizalarchuletta.blogspot.com/2011/04/manfaat-dan-
kebaikan-menutup-aurat-dan.html