Anda di halaman 1dari 7

BUDIDAYA IKAN CUPANG

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : V (LIMA)
NAMA KELOMPOK : TUMI NURBAYANI
MUTIARA HADISTI
ILHAM WAHYUDI
KELAS : XI IPS1
MAPEL : PRAKARYA
GURU MATA PELAJARAN : HIKMATUL RIZQIAH, S.Pd

SMA NEGERI 1 MUARADUA


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, penulis berhasil

menyusun Makalah “Budidaya Ikan Cupang”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan Makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Muaradua, 28 Februari 2020

Kelompok V

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya anak-anak,
karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan tentera yang menarik bila
diadu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk
dalam famili Anabantidae (Labirynth Fisher).
Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai
ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu
jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.

B. Jadwal Kegiatan
Dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 28 Februari 2020 dan pukul 14.30 WIB.

BAB II
PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN

A. Aspek Manajemen Usaha


Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya
tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah
perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom,
akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.
1. Nama Perusahaan : Budidaya Ikan Cupang
2. Lokasi : Lorong Muhammadiyah Kelurahan Pancur Pungah
Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan

B. Aspek Produksi
1. Nama Produk : Ikan Cupang
2. Bahan Produk : Ikan Cupang
3. Peralatan : Akuarium, Gelas, Botol, Benih Ikan, Makanan Ikan dan Air
4. Proses Produksi
Pada induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang pada induk betina
perutnya membuncit dan secara transparan, telur pada saluran pengeluaran dapat terlihat.
Pada prinsipnya pemijahan dilakukan secara berpasangan dalam setiap wadah yang terpisah
(akuarium, ember atau dalam kotak-kotak yang ditempatkan didalam bak). Sebelum
dicampurkan induk betina dimasukkan dalam botol agar tidak mengganggu jantan dalam
membuat sarang busa. Sarang dibuat dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan
dan melepaskannya ke bawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung dipermukaan
air. Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali berhenti untuk makan.
Bila sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan dengan jantan agar
dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh jantan menyelubungi induk betina
membentuk huruf " U " dengan ventral saling berdekatan selama + 1 menit sampai mengeluarkan
telur yang segera dibuahi sperma. Telur perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk
jantan dengan mulutnya untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses pemijahan
berlangsung selama + 1 jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang sama. Ketika aktifitas
pemijahan berakhir, induk betina dipindahkan dari tempat pemijahan untuk dikembalikan ke
tempat pemeliharaan induk, namun sebaiknya lebih dulu dimasukkan dalam larutan metyline
blue 2 mg/liter selama 24 jam untuk mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan.
Sedang induk jantan tetap pada wadah pemijahan untuk merawat dan menjaga telur sampai
menetas. Dalam setiap kali pemijahan diperoleh telur sebanyak 1000-1500 butir. Selanjutnya
pemeliharaan larva dan pendederan serta pembesaran dapat dilakukan pada wadah berupa bak
tembok dengan pakan berupa cacing Tubifex sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan.
Pembesaran Anak
1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah
harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat
tumbuh.

Tahap Pemberian Makanan


Pada umumnya pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang dari 5 hari bisa
dihilangkan, karena anakan yang berumur kurang dari 5 hari tersebut masih mempunyai
cadangan makanan yang dihasilkan oleh kuning telur yang melindunginya. jadi mulai umur 5-10
hari anakan baru mulai diberi makanan berupa: roteria, infusaria, kuning telor mentah .
dan setelah tahap kedua terlewati dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke 3 dimana anakan
berumur 10-17 hari, anakan ini bisa diberi makanan berupa: Kutu air yang disaring. Dan tahap
terakhir bagi anakan yang berumur lebih dari 17 hari, bisa diberi makanan berupa Kutu air, Cuk,
Cacing sutra .
Diagram Pemberian makanan anakan:
 Hari 0-5 -----------> Tidak perlu diberi apa apa
 Hari 5-10 -----------> Diberi Infusaria, Roteria, Kuning telor rebus
 Hari 10-17 -----------> Diberi kutu air yang telah disaring
 Hari >17 -----------> Diberi kutu air, cuk, cacing sutra

Tahap Pemindahan Anakan


Setelah melewati 4 tahup yang pertama mengenai cara pembarian pakan , sekarang yang
perlu anda lakukan adalah memindahkan anakan ikan cupang tersebut ke dalam kolam
pendederan, tentunya anda harus menyediakan tempatnya. :)
Tahapan persiapan dan perlakuan lainnya selama berada di dalam bak pendederan harus
disesuaikan dengan jenis ikan hias yang dipijahkan. Wadah yang umum digunakan yaitu:
Fiberglass, drum bekas, Paso, ember atau bak semen. Demikian pula dengan penempatannya,
akan lebih baik bila ditempatkan ditempat yang terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari
yang cukup
1. Untuk mengurangi sinar matahari langsung , anda dapat menggunakan tumbuhan enceng
gondok sebagai tambahan. langkah pemindahan dan perlakuan yang dibarikan kepada
buirayak dapat dilihat sebagai berikut:
2. Sebaiknya ukuran bak pendederan cukup besar, misalnya dengan menggunakan bak
fiberglass ukuran 1M x 1M x 0.5M, sehingga burayak tersebut dapat berkembang dengan
baik. Ketinggian air adalah 3/4 dari tinggi bak.
3. Untuk menghindari penyakit, air yang digunakan dicampur dengan rebusan daun ketapang
dan sedikit garam, aduklah secara merata, dan endapkan selama 1 hari. Cara pemindahan
dapat dilakukan dengan memindahkan secara langsung dari akuarium, tetapi jangan lupa
untuk melakukan "penyifonan" untuk membuang kotoran yang ada. lamanya pemeliharaan di
kolam pendederan kira-kira 1 bulan.
4. Untuk pemberian pakan perlu diperhatikan berdasarkan umurnya, dan jangan sampai
berlebihan seperti yang saya katakan diatas tadi. Penyifonan dilakukan minimal 2 hari sekali
untuk menjaga kebersihan air.

Pembesaran
Siapkan akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau stoples yang sebanding. Perlu diingat,
bahwa semakin besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan siripnya(lebih optiman). isi air
dengan 3/4 dari tinggi wadah. Kualitas air yang digunakan harus sama dengan air yang diberikan
pada waktu pendederan, sehingga ikan cepat beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat (berupa
karton, kertas, dll) antara akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah akuarium biasa yang
kira-kira bisa menampung 80-100 ekor anakan. Tujuannya agar proses penyortiran dapat berjalan
lebih mudah.
Ketika burayak ikan cupang sudah dapat berenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus
disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran. Pindahkan anakan bersama induk
jantannya. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. Sepuluh hari
kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan
dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pemanenan dan Pasca Panen


Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan
pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil
seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang
dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai
terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

C. Aspek Permodalan
Laporan laba / rugi :
Biasa : Rp. 5000 s/d Rp. 20.000
Menengah : Rp. 20.000 s/d Rp. 100.000
Bagus : Rp. 100.000 s/d Jutaan Rupiah

D. Aspek Pemasaran
Biasanya dipasarkan ditaman dan dirumah.
E. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai