Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN GURAMI


Disusun untuk memenuhi tugas budidaya ikan
Guru Pengajar
M. Sodik, S.kom

SMA TERPADU SUNAN AMPEL


Bolu, Punjul, Karangrejo

Disusun kelompok 1:
 Khamim Fahmi B.
 Hyang Prameisyewara
 M. Faqrel Maulana A.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada allah SWT dan sholawat serta salan kita
curahkan kepada nabi besar muhammad SAW karena dengan rahmat dan hidayahnya, materi
pembuatan makalah ini bisa di selesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Keberhasilan pembuatan makalah ini pun di bantu dan berkat dorongan dari teman teman
semua yang menjadikan hal ini sebagai motivasi untuk kami supaya bisa menyelesaikan makalah
ini sebagai salah satu tugas dari mata pelajaran pkwu .
Dalam pembuatan makalah ini, kami sebagai penyusun memberikan sedikit informasi
tentang perikanan terutama pada ikan gurame . informasi ini pun kami dapat dari berbagai
sumber yang telah kami rangkum supaya menjadi kesatuan yang kompleks,sistematis,dan mudah
di pahami oleh pembaca. Untuk lebih spesifiknya kami membahas tentang budidaya ikan gurame
di indonesia.
Besar harapan kami agar pembuatan makalah ini bermanfaat untuk pembaca dan
khususnya kami sebagai penyusun. Walaupun kami sadari banyak sekali kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini mohon untuk dimaklumi.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan terdapat di daerah perikanan laut dan daerah perikanan darat. Banyak sekali macam
ikan yang terdapat di daerah perikanan darat. Ikan tersebut dapat dibagi dalam tiga golongan
yaitu ikan peliharaan, ikan buas dan ikan liar. Ikan merupakan salah satu sumber protein bagi
manusia, antara lain ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan ikan asli perairan
Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Merupakan salah satu ikan
labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae. Ikan gurame adalah salah satu
komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini dikarenakan permintaan pasar
cukup tinggi.
            Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan banyak
diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurame memiliki kelebihan yaitu rasa daging yang
enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah lama dikenal orang dan telah
banyak dibudidayakan. Namun usaha-usaha yang dilakukan untuk menunjang ke arah budi daya
yang intensif belum banyak dilaksanakan.
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya pertambahan penduduk yang
diiringi dengan semakin meningkatnya kebutuhan protein hewani oleh masyarakat setiap
tahunnya maka, perlu adanya peningkatan produksi ikan gurame, maka perlu adanya perluasan
pembudidayaan ikan gurame dengan peningkatan produksi ikan secara massal, baik secara
kuantitas maupun kualitasnya, sehingga dapat dijadikan sebagai komoditas baru terhadap ikan
lain yang biasa dipasarkan

1.2 Tujuan Penulisan


1.      Mengetahui bagaimana pemberdayaan ikan gurame
2.      Mengetahui dan mempelajari biologi dan morfologi ikan Gurame (Osphronemus gouramy).
3.      Mengetahui cara pemeliharaan ikan gurame

1.3 Manfaat Penulisan


1.      Bisa mengetahui pemberdayaan ikan gurame yang baik dan tepat
2.      Memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih tentang ikan Gurame (Osphronemus
gouramy).
3.      Menambah wawasan tentang ikan gurame
BAB 2
PERENCANAAN

1.1 KOLAM

Kolam ikan adalah perairan terkendali, danau buatan, atau reservoir air yang digunakan untuk


memelihara sejumlah ikan untuk aktivitas budi daya ikan, pemancingan rekreasi, atau hiasan. Kolam
ikan untuk tujuan budi daya merupakan hal yang umum berada di biara, pesantren, istana, dan
komunitas lainnya yang mampu menghidupi orang-orang di dalamnya secara subsisten. 
.

1.2 BIBIT /BENIH

Benih Ikan adalah anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan digunakan sebagai
bahan organik dalam kegiatan pembudidayaan ikan.

Usaha pembenihan ikan gurami dapat dikembangkan secara intensif dan ekonomi dengan


menerapkan teknologi yang tepat guna. Teknik pembenihan ikan gurami meliputi pemilihan
induk, pemeliharaan induk, peminjahan, penetesan, dan pendederan benih ikan.

1. Pemilihan Induk, Tahap awal teknik pembenihan ikan adalah seleksi (pemilihan induk
jantan dan betina unggul yang matang kelamin. Pengenalan ciri-ciri induk jantan dan
betina dapat dilihat dari perbedaan di bagian kepala, dasar sirip dada, tutup insang, dan
sirip ekor.
2. Pemeliharaan Induk, Induk Gurami yang terpilih dipelihara dalam kolam pemeliharaan
induk. Pemeliharaan induk dapat dicampur dengan jenis ikan lain (polikultur), misalnya
ikan nilem, mujair, dan ikan mas.
3. Pemijahan, Pemijahan dilakukan secara alami di kolam pemeliharaan induk. Kolam
induk diberi tempat dan bahan sarang. Tempat sarang berupa keranjang sampah plastik
bulat diameter 20-25 cm atau tempat lain yang serupa dan ditempatkan pada kedalaman
10-15 cm dibawah permukaan air.  Bahan sarang berupa sabut kelapa, ijuk atau bahan
lain yang dapat dibuat sarang yang ditempatkan di permukaan air sekitar tempat sarang.
Ikan yang sudah siap memijah membuat sarang untuk menampung telur.
4. Penetesan, Kepadatan telur selama proses penetasan adalah 4-5 butir/cm2 dengan
pemberian aerasi kecil.  Telur menetas dalam selang waktu 24-48 jam tergantung suhu
media penetasan.  Sebaiknya suhu dipertahankan pada kisaran 29-30 oC untuk
meningkatkan derajat penetasan telur. Larva dapat dipindahkan ke wadah yang lebih
besar setelah berumur 7-9 hari untuk pemeliharaan selanjutnya.  Pemberian pakan
dimulai setelah larva dipindahkan.  Pakan yang diberikan berupa cacing rambut (Tubifex
sp.), Daphnia sp., Moina sp., atau pakan alami lainnya yang sesuai ukurannya.
5. Pemeliharan benih ikan, Benih gurame dapat dipelihara di akuarium, bak kayu yang
dilapisi plastik, bak tembok atau ditebar langsung ke kolam pendederan.  Pemeliharaan
benih pada wadah terkontrol harus dilengkapi dengan aerasi untuk suplai oksigen dan
terhindar dari kontak langsung dengan hujan.

1.3 PAKAN

Pakan ikan gurami merupakan kebutuhan yang dapat berdampak langsung pada hasil yang
akan Anda dapatkan, yaitu rugi ataupun untung. Pakan menjadi salah satu kebutuhan yang
menempati porsi terbesar pada struktur modal usaha. Oleh karena itu, pemberian pakan harus
dilakukan dengan tepat, mulai dari jenis, ukuran, cara, waktu, dan jumlah.
BAB 3
PENERAPAN

1.1 Pemberian Pakan


Cara pemberian pakan Ada dua jenis pakan ikan gurami, yaitu pakan buatan dan pakan
hijauan. Pakan buatan untuk ikan gurami sebaiknya merupakan pakan terapung dengan
kandungan protein 26—28 persen.  Pakan diberikan sebanyak 2—3 per hari dari berat populasi
dengan frekuensi pemberian dua kali, yaitu pagi pukul 06:00 dan sore pukul 17:00.
Sementara itu, pakan alami untuk gurami bisa berupa hijauan, seperti talas-talasan dan
limbah pasar seperti daun caisim. Pakan hijauan diberikan sebanyak 2—4 persen dari bobot
populasi dan diberikan dua hari sekali. Pakan hijauan diberikan dengan cara disebar secara
merata di permukaan kolam.

1.2 Pemberian Vitamin


Selama masa pemeliharaan, induk gurami membutuhkan pakan pelet dengan kadar protein
sekitar 25–28 persen. Pakan untuk induk harus diperkaya dengan vitamin E sebanyak 750 mg/kg
pakan. Sementara itu, pakan untuk pembesaran ikan gurami perlu disesuaikan dengan umur ikan.
Ikan gurami berukuran 3–5 cm membutuhkan kadar protein sebesar 38 persen, ukuran 5–15 cm
membutuhkan kadar protein 22–28 persen, dan ukuran lebih dari 15 cm membutuhkan protein
sebanyak 24–28 persen. Selain pelet, ikan gurami pada fase pembesaran membutuhkan pakan
hijauan sebagai sumber pakan naba

1.3 Panen/Hasil
Tahap terakhir dalam budidaya ikan gurame adalah panen. Tahap ini sangat ditunggu-tunggu.
Namun pelaksanaan panen harus Anda jalankan dengan hati-hati, agar hasilnya pun juga
maksimal. Masa panen biasanya dalam waktu 4-6 bulan sejak benih dimasukkan dalam kolam
Dalam memanen, Anda juga perlu melihat kebutuhan pasar, jenis gurame seperti apa yang
banyak diminati oleh pasar.
BAB 4
PERHITUNGAN BIAYA

 Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan budidaya ikan gurame sebesar:

 Siapkan Kolam terpal dengan ukuran sekitar 8 x 10 x 1 = 80 m2


 Siapkan bibit ikan gurame sebanyak 1.000 ekor dengan harga @Rp1.500,- per ekor
 Siapkan pakan ikan gurame berupa pelet sebanyak 25 sak, dengan estimasi harga sekitar
Rp250.000,- per sak, dengan asumsi, untuk 200 ekor ikan gurame akan memerlukan
sekitar 2 sak pelet.
 Siapkan juga obat bagi ikan gurame untuk mengantisipasi ikan gurame yang terkena
penyakit sekitar Rp500.000,

 Akumulasi Biaya
Administrasi: 1.500.000
Kolam : 8 x 10 x 1m, 80m2: 2.000.000
Bibit : 2.500 x 1000 : 2.500.000
Pakan : 250.000 x 25 : 6.250.000
Obat-obatan : 500.000 x 1 masa panen: 500.000
Total Pengeluaran : 12.750.000

CONTOH PERHITUNGAN LAIN


BAB 5
PROMOSI/PEMASARAN

Pemasaran gurame dapat dilakukan dengan tiga cara.

 Pertama, penjualan secara langsung yaitu pembudidaya gurame menjual langsung


kepada konsumen atau pedagang pengumpul yang dilakukan di lokasi kegiatan usaha
atau kolam.
 Kedua adalah dengan menawarkan hasil panen ke pasar. Biasanya di pasar ada pedagang
yang siap membeli hasil panen gurame. Sebaiknya petani menghubungi pedagang
beberapa hari sebelum panen. Pemasaran gurame tidak terbatas pada ukuran konsumsi
saja. Gurame ukuran benih pun dapat dipasarkan ke pasar. Harga benih biasanya
ditentukan oleh ukurannya. Pemasaran benih biasanya ke pedagang benih eceran atau
pedagang benih pengumpul. Namun, biasanya petani gurame sudah mempunyai
pelanggan hasil panennya. 
 Ketiga adalah dengan melakukan penawaran melalui website-website maupun aplikasi
e-commerce atau marketplace seperti: shoppe, fb,lazada, whatsapp, dll

Sistem penjualan langsung di tempat kolam relatif lebih mudah dan menguntungkan bagi
petani ikan atau pembudidaya pemula karena tidak menanggung kematian ikan selama
transportasi dan penyusutan bobot gurame atau perbedaan timbangan. Gurame yang mati
dihargai lebih rendah dibandingkan dengan gurame yang hidup. Para pedagang pengumpul
biasanya menginginkan ikan gurame konsumsi dengan ukuran tertentu. Sistem pembayaran yang
dilakukan oleh pedagang pengumpul kepada pembudidaya biasanya dilakukan secara bertahap
dan tunai. 

Kegiatan usaha budidaya tersebut saling terkait dan untuk meningkatkan produktivitas ikan
gurame perlu adanya pola intensifikasi seperti pemilihan kegiatan usaha budidaya disesuaikan
dengan kemampuan modal, kondisi geografis lahan, serta sarana dan prasarana yang dimiliki.
Selain itu, kecenderungan permintaan pasar juga harus diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai