OLEH:
III. PEMBAHASAN
1. Manfaat Ikan Lele
Menurut Terpalindo.net (2009) Keuntungan dari adanya usaha ternak lele
antara lain adalah pasarnya luas karena ikan lele merupakan salah satu jenis
ikan yang paling populer dan digandrungi masyarakat Indonesia, Cepat
panen karena cukup dengan 3 bulan, mudah dijalankan karena mudah
beradaptasi dengan lingkungan, tahan penyakit karena bisa melindungi
dirinya sendiri dengan lendir, daya tahan hidup kuat, benih yang murah dan
mudah ditemukan, serta keuntungan besar karena tingkat kematiannya
rendah sehingga keuntungan yang didapatkan akan melimpah. Hal tersebut
sesuai dengan pemaparan Pak Evan Nurhamzah, SE dalam Webinar
Manajemen Pemeliharaan dan Kewirausahaan Ternak Lele yaitu
pertumbuhannya sangat cepat sehingga bisa dipanen dalam waktu 2-3 bulan,
jenis ikan air tawar yang kuat fisik daripada ikan lain, mudah dipelihara di
berbagai daerah, dan kebutuhan produksi dalam negeri sangat tinggi yang
menandakan adanya pasar yang luas. Sedangkan dikatakan juga manfaat
makan ikan lele per 100 gram daging adalah mengandung albumin 1/3 ikan
gabus, mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6, vitamin B1 0,1 mg
dan B2 0,05 mg, fosfor 167 mg, kalsium dan natrium 15 mg, lemak 1,1 gram,
dan zat besi 2 mg. Sedangkan menurut literatur, menyebutkan bahwa lele
dumbo mengandung protein (17, 7%), lemak (4,8%), air (76%), dan hasil
filet sekitar 40%. (Angraini dkk, 2016).
b) Pemilihan benih
Pemilihan benih lele tidak bisa sembarangan. Agar mendapat hasil panan
yang baik maka diperlukan bibit lele yang baik pula. Pemilihan benih lele
dapat melihat dari segi:
Kesehatan, lele yang sehat akan memiliki gerak yang lincah dan
aktif
Ukuran, ukuran benih lele yang digunakan sebagai benih
usahakan seragam
Riwayat hidup induk, pilihlah benih lele dari hasil induk yang
baik, jika induk lele memiliki riwayat penyakit maka tidak cocok
untuk dipilih.
6. Manajemen Pakan
Pemberian pakan secara tepat akan memberikan hasil pertumbuhan bobot
ikan lebih maksimal dan membuat biaya pakan lebih hemat. Jenis- jenis
pakan dibedakan menjadi pakan pabrikan/ pellet butiran dan pakan
alternative (mujaer cepret, kepala ayam, usus akam, telur bungker, dsb).
Pemberian pakan dengan setelah menebar benih, maka dipuaskan selama 1-2
hari. Diberi pakan 20- 50% dari 5% berat ikan pada hari ke- 2/3 selanjutnya
diberikan sesuai kebutuhan. pemberian pakan bisa 1-3 x sehari yang penting
porsi yang dibutuhkan pas, pakan diberikan 80% dari kenyang. Program
puasa 1 hari setiap 1 minggu, pakan wajib difermentasi/ dibibis terlebih
dahulu agar penyerapannya maksimal. Hal tersebut hampir sama dengan
literatur Dwiyanto (2014) yang menyebutkna bahwa pakan yang diberikan
harus tepat dan dalam jumlah yang mencukupi. Yang dimaksud tepat dalam
hal ini adalah tepat ukuran, nilai nutrisi, keseragaman ukuran dan kualitas.
Pada umumnya pakan yang digunakan berasal dari produksi pabrik. Pakan
yang diberikan berupa pelet, dengan dosis 3-5 persen dari bobot tubuhnya
perhari. Pemberian pakan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Pakan
diberikan dengan cara ditebarkan secara merata dengan harapan setiap
individu akan mendapatkannya. Selain pelet, sebagai makanan tambahan
diberikan limbah burung puyuh yang terlebih dahulu dicabuti bulu-bulunya.
Pemberian makanan tambahan ini memang bisa menghemat biaya, tapi
sebagai konsekuensinya adalah dapat membawa bibit penyakit. Ditambah
lagi dengan literatur Windriani (2014), Setelah benih ditebar kedalam kolam,
selanjutnya benih dipuasakan selama 2 hari untuk proses adaptasi dengan
lingkungan baru sambil menunggu isi lambung bener-bener kosong/bersih.
Pada saat pemberian pakan pertama kali disarankan maksimal Selain
pemberian probiotik, sebaiknya juga melakukan pengapuran 7 hari sekali
pada bulan pertama, dan setiap 5 hari sekali pada bulanberikutnya dengan
dosis 200 gr per m air. Setelah itu tambahkan unsur C (tepung terigu/ tepung
beras/ tapioka) sebanyak 240 gram per 10 kilogram pakan yang diberikan.
Selanjutnya berikan aerasyang kuat di dasar kolam hingga permukaan air
untuk mempercepat proses pengadukan hingga terbentuknya flok. Pakan
yang diberikan difermentasi dengan menggunakan probiotik jenis
Lactobacillus selama 2 hari atau maksimal 7 hari.
Warseno Yus. (2018). Budidaya Lele Super Intesif di Lahan Sempit. Jurnal Riset
Daerah. 17(2), 3064-3088
Windriani Umi (2017). Budidaya kan Lele Sistem Bioflok. Jakarta: Direktorat
Produksi dan Usaha Budidaya
VI. LAMPIRAN