Anda di halaman 1dari 16

RANGKUMAN

Nama : Septiani Sari Savitri


NIM : 21/ 480367/ KH/ 10957
Judul Acara : Acara 4: Splanchology 1 Sistem Digesti

Sistem digesti terdiri dari traktus digesti dan glandula accesorius

 Tractus digesti : cavum oris, eosophagus, pharynx, gastrium, intestinum tenue (duo
denum-jejenum-ileum), instetinum crassum (caecum-colon-rectum), anus
 Glandula accesorius: hepar, galndula saliva, pancreas

TRACTUS DIGESTI

(Kӧnig & Liebich, 2020)

1. Cavum Oris

Karnivora Ruminansia kecil: Babi Kuda


Kambing

(Kӧnig & Liebich, 2020)


 Vestibulum oris: vestibulum labialis (jarak antara gigi depan dengan
bibir), vestibulum buccalis (jarak antara gigi samping dengan pipi)
 Cavum oris propium: jarak antar gigi
 Diastema/ margo interalveolaris: menghubungkan vestibulum oris
dengan cavum oris propium (yang punya hanya ruminansia dan kuda
karena karnivora dan babi memiliki canninus (tidak ada jarak antara gigi
depan dengan gigi yang di pipi))
 Isthmus faucium palatum durum bergerigi
 Pallatum: pallatum durum, pallatum mole/ pallatum velum
 Labia oris: superior (pada anjing dan ruminansia kecil: philtrum),
inferior
 Lingua

(Kӧnig & Liebich, 2020)

 Secara umum terdiri dari otot rangka


 Menempati sebagian besar dari cavum oris propium dan memanjang
hingga ke oropharynx
 Bertanggung jawab untuk menjilat air, prehension/berinteraksi,
memanipulasi makanan dalam mulut dan proses menelan
 Memiliki reseptor rasa, suhu, dan rasa sakit. Terdiri dari:
1) Apex: ujung
2) Corpus: badan
3) Radix: Akar
4) Isthmus faucium (jarak antara
cavum oris dan pharynx)
lingua ruminansia: corpus bentukan prominensia/ jendolan/ peninggian
 Bagian corpus lidah bergabung dengan dasar mulut oleh lipatan mukosa
yang disebut frenulum liguae.
 Pada sapi, bagian caudal dari permukaan dorsal lidah diangkat untuk
membentuk fossa lingualis transversum, makanan cenderung terkumpul.
 Lidah kuda diperkuat oleh cartilago dorsi linguae di dalam bagian dorsal
 Sebagian besar mukosa lingual dilapisi berbagai macam papila, yang
dikelompokkan menjadi:
1. Papila mekanik  lebih banyak daripada papila gustatoria
o Papila filiformes, merupakan papila yang terkecil dan terbanyak
diantara semua papila
o Papila conicae/conical,
berukuran besar namun
tidak terlalu banyak
o Papila marginales
2. Papila gustatoria
o Papila fungiformes
o Papila vallatae
o Papila voliatae
 Dentes
 Gigi terbagi menjadi 3 bagian:
 Corona dentis (crown/mahkota gigi)
 Collum dentis (neck)
 Radix dentis (root)

 Substansi mineral gigi:


 Enamelum (enamel/email):
Menyelubungi mahkota, substansi
terkeras yang terdiri dari crystal
hydroxyapatite.
 Pulp (pulpa gigi): rongga yang di dalamnya ada pembuluh darah,
saraf, limpatic
 Dentinum (dentin): Materialnya menyerupai tulang.
 Cementum (cement): Menyelubungi akar gigi (calcified
connective tissue)

 Nomenclature permukaan gigi


 Distal: menghadap ke caudal
 Mesial: menghadap cranial
 Labial: menghadap labia/bibir
 Lingual:menghadap lingua/lidah
 Oclusal:permukaan pertemuan gigi
maxilla dan mandibula

 Permukaan gigi:
 Facies vestibular/labial: menghadap labia/bibir
 Facies lingual: menghadap lingua/lidah
 Facies contactus
 Facies occlusalis (masticatory: permukaan pertemuan gigi maxilla
dan mandibula
 Heterodont: gigi mempunyai spesifikasi bentuk dan ukuran yang
bervariasi
 Diphyodont: mempunyai 2 set gigi.
Set gigi pertama (deciduata) digantikan dengan set gigi kedua
(permanen).
 Polyphyodont: ada banyak set gigi sepanjang hidup hewan.
Ex. Rodensia: incisivus selalu tumbuh.
 Elodont teeth: gigi yang selalu tumbuh seumur hidup.
 Anelodont teeth: memiliki masa pertumbuhan terbatas.
(brachyodont dan hypselodont)

 Tipe gigi berdasarkan pertumbuhan dan morfologi:


 Brachyodont (low-crowned teeth)
 Pada manusia karnivora dan babi,
 Terdiri dari crown (mahkota gigi) di atas
gingiva, neck (leher gigi) di gum line
(garis gingiva/gusi), dan root (akar gigi)
tertanam di os maxilla atau mandibula.
mahkotanya pendek di manusia juga (Kӧnig & Liebich, 2020)
 Hypsodont (high-crowned teeth)
 Semua gigi permanen kuda dan gigi
pipi ruminansia. kuda dan sapi
 Enamel meluas hingga melewati leher
gigi tapi tidak sampai akar gigi.
(Kӧnig & Liebich, 2020)

 Formula dentes dikali 2 karena dexter dan sinister


di per: depan maxila deciduata: gigi susu
belakang mandibula permanent: gigi susu
premolar kuda yang sudah berganti
di dalam kurung menjadi gigi permanen
4 karena pada
kuda betina ada I: incisivus: gigi seri
premolar ke 4: C: caninus: gigi taring
wolfteeth P: premolar: gigi
(keadaan menggangu) geraham depan
M: molar: gigi geraham
belakang, kalo uda
(Kӧnig & Liebich, 2020) dewasa
2. Pharynx
Merupakan pintu masuk oesophagus dan trachea
Choanae (nares posteriores) : 2
Ostium pharyngeum tubae auditivae: 2
Isthmus faucium :1
Aditus laryngis :1
pars nasal, pars oral, pars
Aditus oesophagei :1
Terbagi menjadi: nasopharynx, oropharynx, laryngopharynx
katup epiglotis
(Kӧnig & Liebich, 2020)
pars cervicis: di leher, pars thoracis: di thorax, pars abdominis: di abdomen setelah
diaghphargma
A. TRACTUS DIGESTI PADA KARNIVORA: SISTEM MONOGASTRIK SIMPLEX
1) Oesophagus: pars cervicis, pars thoracis, pars abdominis
2) Gatrium/ gastric/ ventriculus/ lambung: Monogastrik simplex: bentuk
c-shape (Seperti bentuk huruf C): menutup/
curvatura mayor (ventral), curvatura minor (dorsal). terdiri dari: membuka
curva turaa. Pars Cardiaca/ Cardiac: spinchter cardiac/ sphinchter oesophagi
(pada kuda, spinchter berkembang sehingga sulit vomit)
b. Fundus ventriculi/ fundus
c. Pars pilorica/ Pylorus: antrum pylorica (corong), canalis
canalis gastrium ke
pylorica, spinchter pylorica/ spinchter duodenum. organ selanjtnya

3) Intestinum tenue:

a. Duo denum: pars ascenden, pars descenden, flexura duodeni


(terdapat pankreas)

penggangung: mesenterium
a. duodenum:
mesoduodenum
b. jejenum: mesojejenum
c ileum: mesoileum

b. Jejenum: seperti keriting-keriting


c. Ileum: usus yang lurus
4) Intestinum crassum

basis/ corpus, apex

a) Caecum: pada karnivora kecil karena tidak terlalu berfungsi


 ostium ileocaecalis: penghubung antara caecum dengan
ileum
 ostium caecocolica: penghubung antara caecum dengan
colon
b) Colon: ascenden, transversum, descenden
c) Rectum
5) Anus (digambar d): spinchter ani external, spinchter ani internal
sinus paranasalis
B. TRACTUS DIGESTI PADA BABI: SISTEM MONOGASTRIK COMPLEX

1) Cavum oris, pharynx


2) Oesophagus
3) Gastric: monogastric complex karena memiliki lambung glanduler dan
lambung aglanduler. Pada lambung aglanduler terdapat:
 Cardiac: spinchter cardiac/ spinchter oesophagus
 Fundus: diventriculum gastrium
 Pylorus: antrum pylorica, canalis pylorica, spinchter pylorica
4) Intestinum tenue:
a. Duo denum: pars ascenden, pars descenden, flexura duodeni
b. Jejenum: seperti keriting-keriting
c. Ileum: usus yang lurus
5) Intestinum crassum
a. Caecum: lebih besar
 ostium ileocaecalis: penghubung antara caecum dengan ileum
 ostium caecocolica: penghubung antara caecum dengan colon
b. Colon:
 Colon ascenden terdapat bentukan ansa spiralis (bentukan
seperti pegas/per) yang terdiri dari:
 gyri sentripetal: in/ masuk
 gyri sentifugal: out/ keluar,
 flexura sentralis
 Colon transversum
 Colon descenden
c. Rectum
6) Anus: spinchter ani external, spinchter ani internal

C. TRACTUS DIGESTI PADA KUDA: SISTEM MONOGASTRIK COMPLEX

1) Cavum Oris
2) Pharynx
3) Oesophagus
4) Gastric: monogastric complex karena memiliki lambung glanduler dan
lambung aglanduler. Pada lambung aglanduler terdapat: J- SHAPE
 Cardiac: spinchter cardiac/ spinchter oesophagus spinchter berkembang
dengan baik sehingga
susah vomit
 Fundus: saccus caecus insitu
 Pylorus: antrum pylorica, canalis pylorica, spinchter pylorica
Bagian glanduler dan aglandulernya dipisahkan oleh margo plicatus.
glanduler lebih sedikit lipatannya sedangkan aglanduler lebih banyak.
5) Intestinum tenue:
a. Duo denum: pars ascenden, pars descenden, flexura duodeni
b. Jejenum: seperti keriting-keriting
c. Ileum: usus yang lurus
6) Intestinum crassum: sangat besar karena termasuk hewan yang fermentasi.
a. Caecum (lebih besar) : basis, apex, taenia, haustra/ jendolan,
incisura/ antar haustra
b. Colon:
PROXIMAL:  Colon Ascenden:
mendekati middle 1. Colon ventral dexter
2. Flexura diaphragmatica ventral/ flexura sternalis
3. Colon ventral sinister
4. Flexura pelvina
5. Colon dorsal sinister
6. Flexura diaphragmatica dorsal
7. Colon dorsal dexter
 Colon transversum: distal: menjauhi
 Colon descenden
c. Rectum
7) Anus: spinchter ani external, spinchter ani internal

D. TRACTUS DIGESTI PADA KAMBING/ RUMINANSIA: POLYGASTRIC


1) Gatric: Polygastric/ ada 4
a. rumen/ perut besar: sinister, dalamnya seperti handuk halus
b. reticulum/ perut jala: dalamnya seperti jala/ jaring
c. omasum/ perut kitab bentukan lembaran2
d. apomasum/ perut kelenjar/ perut sejati: dexter curvatura hanya ada di abomasum

bentukan:
-pillar: membagi compartemen rumen secara internal menjadi saccus (nama mengikuti
sulcus)
sulcus: secara external pillar terlihat sebagai sulcus/ groove garis2
saccus

batas antar lambung: sulcus rumenoreticulus, orificium/lubang yg menghubungkan bagian


bagian lambung
2) Intestium Tenue
3) Intestium Crassum
 colon ascenden, bentukan mencirinya:

 Ansa proximal
 Ansa spiralis berbentuk pegas pada babi dan obat nyamuk pada
ruminansia, terbagi menjadi gyri sentrifugal (arah keluar) dan gyri
sentripetal (arah ke dalam)
 Ansa distal
 Flexura sentralis (perhentian dari girisentripetal, kemudian keluar menjadi
sentrifugal)
 colon transversum
 colon descenden

GLANDULA ACCESORIUS
A. HEPAR (LIVER)
Hepar adalah glandula terbesar dalam tubuh, terletak pada bagian thoracic abdomen
tepat di belakang diafragma. Memiliki fungsi eksokrin dan endokrin.
 Endokrin (melepaskan zat-zat yang diproduksi langsung ke dalam darah)
Menghasilkan bile (empedu) ke duodenum
 Eksokrin (tidak melepaskan produknya langsung ke dalam darah)
Menghasilkan substansi yang berperan dalam metabolisme lemak, gula, dan
beberapa produk nitrogen (protein) ke dalam sirkulasi
a. Hepar Babi
lateral medial

1. Facies/ permukaan
 Facies diaphragmatica/ facies parietal: menempel langsung dengan
diagphargma
 Facies visceralis: karena dibelakngnya ada bagian-bagian isi perut seperti
usus, dll. ditandai oleh porta hepatis yang dilewati oleh vena porta, ductus
bile, dan hepatic vessels.
2. Lobus
Secara garis besar terbagi menjadi:
 Lobus sinister lateral lebih lengkap
 Lobus sinister medial
 Lobus quadratus (di bawah vesica fellea)
 Lobus dexter medial
 Lobus dexter lateral
 Lobus caudatus (processus caudatus)
3. Impressio: penekanan
 Impressio duodenal: akan ada duo denum
 Impressio gastric: lebih sinister dari hepar tidak ada renalis karena ren nya sejajar.
kalau yg lain ren dexter dan sinesternya
lebih caudal
 Impressio esophageal: akan ada oesophagus
 Pada bagian kiri margo dorsal terdapat impressio oesophagus.
4. Margo
 Dorsal/ margo obtusus (blunt border): lebih datar
 Ventral/margo acutus (sharp-edged border): lebih lancip
5. Fissura
 Fissura interlobaris: diantara lobus-lobus
 Fissura umbilicalis: sinister yang lateral

6. Pada babi, Ductus hepaticus bermuara pada ductus hepaticus communis, bersama
dengan ductus cysticus bermuara pada ductus biliverus (ductus choledochus)

b. Hepar Karnivora (Anjing)

1. Facies/ permukaan
 Facies diaphragmatica/ facies parietal: menempel langsung dengan
diagphargma
 Facies visceralis: karena dibelakngnya ada bagian-bagian isi perut seperti
usus, dll. ditandai oleh porta hepatis yang dilewati oleh vena porta, ductus
bile, dan hepatic vessels.
2. Lobus hepar carnivora: ada lobus sinister medial
Secara garis besar terbagi menjadi:
 Lobus sinister lateral
 Lobus sinister medial
 Lobus quadratus (di bawah vesica fellea)
dexter medial dan quadratus diapit oleh
 Lobus dexter medial vesica fellea
 Lobus dexter lateral
 Lobus caudatus (processus caudatus, processus papilaris)
3. Impressio: penekanan
 Impressio duodenal: akan ada duo denum
 Impressio gastric: lebih sinister dari hepar
 Impressio esophageal: akan ada oesophagus
 Impressio renalis
4. Margo
 Dorsal/ margo obtusus (blunt border): lebih datar
 Ventral/margo acutus (sharp-edged border): lebih lancip/ cekung
5. Fissura antar lobus
 Fissura interlobaris: diantara lobus-lobus processus lebih lengkap
 Fissura umbilicalis: sinister yang lateral no 3

6. Pada Karnivora, ductus hepaticus terpisah, masuk ductus cysticus, menjadi


ductus choledochus (Setelah masuknya hepaticus terakhir)

c. Hepar kuda
lobus caudatusnya

1. Facies/ permukaan: tidak ada vesica fellea sehingga dapat diketahui lewat lobus
caudatus
 Facies diaphragmatica/ facies parietal: menempel langsung dengan
diagphargma
 Facies visceralis: karena dibelakngnya ada bagian-bagian isi perut seperti
usus. lobus caudatus mengarah pada facies viceralis.
2. Lobus
 Lobus sinister lateral tidak punya vesica fellea
 Lobus sinister medial
 Lobus quadratus
 Lobus dexter
 Lobus caudatus (processus caudatus)
3. Impressio: penekanan
 Impressio duodenal: akan ada duo denum
 Impressio gastric: lebih sinister dari hepar
 Impressio colica khusus kuda
 Impressio renalis
 Impressio esophageal: akan ada oesophagus
4. Margo
 Dorsal/ margo obtusus (blunt border): lebih datar
 Ventral/margo acutus (sharp-edged border): lebih lancip/ cekung
5. Fissura
 Fissura interlobaris: diantara lobus-lobus
 Fissura umbilicalis: sinister yang lateral
6. Pada kuda, Ductus hepaticus communis bermuara ke duodenum (disebut juga
sebagai ductus biliverus atau choledochus)

d. Hepar Ruminansia: Kambing preparat tampak caudal/ visceral larena ada lobus
caudatus dan vesica fellea

1. Facies/ permukaan
 Facies diaphragmatica/ facies parietal: menempel langsung dengan
diagphargma
 Facies visceralis: karena dibelakngnya ada bagian-bagian isi perut seperti
usus, dll. ditandai oleh porta hepatis yang dilewati oleh vena porta, ductus
bile, dan hepatic vessels. ke usus
2. Lobus
 Lobus dexter
 Lobus sinister
 Lobus quadratus (terdapat vescia fellea) yang c
 Lobus caudatus processus caudatus
3. Impressio: penekanan
 Impressio reticulum
 Impressio abomasum rumen lebih ke caudal jadi ga masuk
impressio
 Impressio omasum: lebih ke dorsal
 Impression duo denal
 Impression oesophagus
 Impressio renalis
4. Margo
 Dorsal/ margo obtusus (blunt border): lebih datar
 Ventral/margo acutus (sharp-edged border): lebih lancip/ cekung
5. Fissura
 Fissura interlobaris: diantara lobus-lobus
 Fissura umbilicalis: sinister yang lateral

6. Pada Ruminansia, Ductus hepaticus bermuara pada ductus hepaticus communis,


bersama dengan ductus cysticus bermuara pada ductus biliverus (ductus
choledochus)
*Ductus: saluran pada hepar
1. ductus biliferi: interlobular Kapilari bile bergabung membentuk ductuli interlobulares.
2. ductus extrahepatic empedu:
ductus hepaticus: embedu- hepar Ductuli interlobuloares bergabung membentuk ductus biliferi (lobar ducts).
ductus cysticus: menuju kantong empedu
ductus choledochus: Ductus bile extrahepatic, terdiri dari: hepaticus sinister dan dexter bermuara
meucu abdomen
˗ Ductus hepatici / hepatic ducts dari hepar (bawah) menjadi comunis
PADA BABI: ductus hepatics sinister
PADA KUDA, RUMINAN: ˗ Ductus cysticus / cystic ducts ke kantung empedu (diteruskan ke vesical fellea)
ductus hepaticus dexter et sinister ˗ Ductus biliversus/ choledochus / bile duct ke duodenum (atas)
ductus hepaticus communis:
penyatuan ductus heaticus

B. GLANDULA. SALIVA

(Kӧnig & Liebich, 2020)

Glandula saliva dikelompokkan menjadi:


a. Gld. Saliva minor (bersifat serous) mensekresikan di daerahnya
Letak: di area labia, buccal, lingua, palatum mole, pharynx, dan oesophagus.
 gld. labial
 gld. buccal
 gld. lingual
 gld. palatine
bermuara ke pipi
b. Gld. Salivariae majores (bersifat mucous) lebih terlihat
 Glandula parotid (sepasang)
Letak: pertemuan antara kepala dan leher, di ventral cartilage auricularis di
fossa retromandibular.
 Glandula mandibularis
Letak: dekat sudut rahang dan tertutupi sebagian oleh glandula parotis.
Ukurannya sedikit lebih besar dari gl. Parotis pada anjing dan kucing, lebih
besar dari gl. Parotis pada ruminansia. Pada karnivora, bentuknya oval.
 Gll. Sublinguales (dua di setiap sisi, kecuali pada kuda tidak punya
sublingualis major)
˗ Gl. Sublingualis monostomatica/major
Letak: lebih caudal
˗ Gl. Sublingualis polystomatica/minor
Letak: lebih rostral

Beberapa ductus bergabung menjadi duktus utama


 Ductus gl. Parotid: terletak pada pipi sisi dalam
 Ductus gl. Submaxilaris: terletak pada setiap sisi lidah di dasar mulut
 Ductus gl. Sublingualis: jumlahnya banyak, mensekresikan saliva di bawah
mulut.
c. PANCREAS

sesi tanya jawab:


1. tidak ada vesica fellea di kuda karena sesuai
fungsinya nanti berhubungan dengan lemak ,
karena sisi fisiologinya punya fungsi yg berbeda.
sangat terkait proses fisiologinya.mendukung
fungsinya
lambung sapi ada 4: karena makanannya berbeda
dan fungsi masing2 fisiologisnya berbeda misal
absorpsi. menghasilkan folati facid acid. kuda akan
makan terus menerus/ volumenya. vesica fellea kantong empedu
jadi ga perlu ditampung
2. kenapa lobus dibagi menjadi dexter
sinister karena mengikuti dari regionya jadi
tidak ada fungsi khusus
3. tempat ansa proximal dan ansa distal
sebelum melingkar ke ansa proximal, lalu ke ansa
spiralis dan lanjut ke ansa distal
4. kenapa rectum ke intestinum crasum?
tergantung referensi. secara anatomis
berlangsung seperti urutan apa. palpasi rektaal:
kebuntingan sapi. pembagian anatomis makro dan
mikro, fungsi dan hsitologis, asalkan fungsinya ga
kebalik2
5. kenapa dari lambung ruminansia dibalikin ke
oesophagus: karena gerakannya sendiri
(Kӧnig & Liebich, 2020)

 Punya fungsi endokrin dan eksokrin.


 Endokrin: insulin, glukagon, somatostatin.
 Eksokrin: protease, lipase, amilase, dll ke ductus pancreaticus menuju duodenum.

 Struktur:
 corpus corpus pancreaticus
 lobus dexter
 lobus sinister leta: flexura duodeni/ dorsal abdominal cavity
 ductus pancreaticus
 ductus pancreaticus accesorius: absen pada kucing, domba, dan kambing

 Letak: bagian dorsal cavum abdominis, dekat again proximal duodenum

DAFTAR PUSTAKA
König, H. E., and Liebich, H. G. 2020. Veterinary Anatomy of Domestic Animals Textbook

and Colour Atlas Seventh Edition. New York - Stuttgart: Georg Thieme Verlag.

Makroanatomi FKH UGM. " Praktikum Makroanatomi I Acara 4: Splanchology 1 Sistem Digesti"

YouTube. You Tube, 28 Oktober 2021. https://youtu.be/umBcwDF9S38

Anda mungkin juga menyukai