Anda di halaman 1dari 17

Resume Struktur dan Perkembangan Hewan

Struktur Sistem Pencernaan

Kelompok 1
Kiky Ramadhini – 1308619012
Sheyla Annisyah – 1308619019
Ali Akbar – 1308619020
Adinda Putri Utami – 1308619021
Ma’rifatu Firrizky – 1308619023

Dosen Pengampu : Dr. Yulia Irnidayanti, M. Si

Program Studi Biologi/Angkatan 2019


Rumpun Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2020
RONGGA MULUT
Pintu masuk ke saluran pencernaan.Rongga mulut dimulai di mulut dan berakhir di
faring. Dindingnya sering disebut sebagai rongga orobranchial. Rongga mulut dibagi
menjadi dua area, yaitu vestibulum dan oral cavity proper:
 vestibula yang merupakan daerah diantara bibir dan gigi
 rongga mulut yang sebenarnya (oral cavity proper).

Rongga mulut dilapisi oleh mukosa yang di lapisi oleh stratified squamous epithelium,
berkeratin atau tidak ( tergantung lokasi). Lapisan keratin berfungsi melindungi mukosa
mulut selama proses pengunyahan. Mukosa selalu dibasahi oleh sekresi kelenjar ludah.

N
SPECIES RONGGA MULUTNYA GAMBAR
O

1. Pisces Pada ikan, rongga mulut


sangat pendek sehingga
hampir tidak ada. Untuk
alasan ini bilik dimulai
pada mulut dan berakhir di
kerongkongan dan
memiliki celah insang di
dindingnya sering disebut
sebagai rongga
orobranchial. Di dalam
rongga mulut ikan terdapat
lidah pendek yang berada
di dasar mulut
2. Mamalia Pada kucing itu langit-
langit sekunder. Yang
terdiri dari langit-langit
keras (bertulang) (merah
gelap) dan langit-langit
lunak (merah muda).
Langit-langit sekunder ini
memisahkan lorong nassal
dari rongga mulut sampai
ke faring.

3. Aves Pencernaan burung dimulai


dengan mulut. Paruh
burung mengganti bibir
dan gigi mamalia dan
bervariasi dalam bentuk,
ukuran, panjang dan fungsi
sesuai dengan jenis
makanan yang dikonsumsi.
Unggas dan pelikan
memiliki lidah yang
memungkinkan makanan
menjadi mudah didorong
ke bagian belakang mulut
untuk menelan. Mulut
burung relatif tidak penting
dalam makan dan
mencerna makanan
dibandingkan dengan,
misalnya, mulut mamalia.
Namun, sebagian besar
burung yang memiliki
kelenjar ludah dan paruh
dan lidah yang membantu
burung memanipulasi
makanan untuk menelan.

4. Amfibi Rongga mulut amfibi


terdapat gigi berbentuk
kerucut untuk memegang
mangsa dan lidah untuk
menangkap mangsa.

5. Reptil Bagian rongga mulut


disokong oleh rahang atas
dan bawah, masing-masing
memiliki deretan gigi yang
berbentuk kerucut, gigi
menempel pada gusi dan
sedikit melengkung ke arah
rongga mulut. Pada rongga
mulutjuga terdapat lidah
yang melekat pada tulang
lidah dengan ujung
bercabang dua,

LIDAH
Lidah ikan berahang dan amfibi perennibranchiate berada di dasar faring dan didasari
oleh kerangka hyoid. Lidah kebanyakan amfibi terdiri dari lidah primer dan organ
tambahan, seperti glandular fields, dari dasar faring anterior ke lengkungan hyoid.
Lidah reptil dan mamalia memiliki kontribusi lidah primer dari lengkung II dan
sepasang pembengkakan lingual lateral dari lengkung I yang menjadi penuh dengan otot
myotomal.
Lidah panjang yang lengket dari tetrapoda pemakan serangga seperti salamander hingga
trenggiling dapat masuk dan keluar mulut dengan kecepatan kilat. Pelatuk memiliki
lidah seperti panah yang dapat menembus celah-celah di pohon dan tunggul, menusuk
belatung dan membawanya ke mulut. Lidah kecil kolibri dapat melesat cepat bolak-
balik antara bunga dan mulut yang digunakan untuk mengumpulkan tetesan nektar di
ujung berjumbai yang cekung. Di dalam lidah burung, tertanam tulang entoglossal yang
memberikan kekuatan untuk lidah yang panjang dan melesat dan mendukungnya agar
tidak terkulai. Pada kebanyakan burung, sepasang paraglossal panjang menempel pada
entoglossus di dekat ujung lidah dan memperpanjang caudad yang tertanam di tepinya.
Lidah dari sebagian besar mamalia adalah protrusible, meskipun diikat ke dasar rongga
mulut oleh ligamen, frenulum linguae. Pada manusia, jika frenulum menghambat
gerakan ujung lidah, membuat lidah individu diikat, ia bisa terpotong di ujung
anteriornya. Sedangkan lidah pada kura-kura, buaya, dan beberapa burung bersifat
unprotrusible (tidak dapat ditarik).
Mukosa lidah mengandung reseptor tidak hanya untuk rasa tetapi juga untuk rangsangan
lain, termasuk dalam amniotes, stereognosis. Ujung-ujung saraf yang terbungkus
memungkinkan serangga untuk menemukan makanan dengan perasaannya. Lidah
panjang digunakan oleh over-heated mamalia sebagai tempat untuk mendinginkan
darah dengan penguapan air liur saat kondisi terengah-engah. Papilla berduri digunakan
oleh karnovira untuk mengunyah tulang. Pada manusia, peranan lidah sangat penting
karena tanpa lidah kita tidak bisa berbicara.

KELENJAR SALIVA (liur)


Kelenjar saliva berkembang dari ectoderm. Asal perkembangan kelenjar submandibula
dan sublingual belum jelas. Namun mereka berkembang dengan cara yang sama. Tanda
pertama suatu kelenjar adalah munculnya epithelial bud dengan berproliferasi sebagai
suatu jalur sel yang padat kedalam ectomesenchyme dibawahnya.
Semua tetrapoda memiliki kelenjar oral multiseluler yang, dalam satu spesies atau yang
lain, mengeluarkan setidaknya beberapa cairan berair atau kental yang mengandung
muskus, enzim ptyalin, enzim pencerna pati, toksin, atau zat lain.
Kelenjar saliva terdiri atas, kelenjar saliva mayor dan minor.

 Saliva Mayor
Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui berpasang-
pasangan pada daerah ekstraoral serta memiliki duktus yang panjang. Duktus tersebut
berfungsi untuk menyalurkan liur ke dalam rongga mulut. Menurut struktur anatomi dan
letaknya, kelenjar saliva mayor dapat dibagi atas tiga tipe yaitu parotis, submandibularis
dan sublingualis.
a. Kelenjar Parotid
Kelenjar parotid ini adalah kenlenjar saliva terbesar. Kelenjar parotid dekat dengan otot
masseter. Duktus-duktus kecil dari berbagai daerah di kelenjar ini bergabung dan
menyatu di sudut anterosuperior (depan atas) parotis lalu membentuk duktus Stensen.
Duktus Stensen ini merupakan duktus mayor dari kelenjar parotis. Bagian permulaan
dari saluran tersebut adalah duktus interkalata yang panjang, dibatasi oleh epitel pipih
dan mengandung sel mioepitel. Duktus interkalata bermuara ke dalam duktus
sekretorius yang lebih besar. Duktus sekretorius dibatasi oleh epitel silindris selapis, dan
sering disebut juga sebagai saluran bergaris atau duktus striata karena bila dilihat
dengan mikroskop cahaya tampak bergaris-garis pada bagian basalnya. Kelenjar ini
menghasilkan suatu sekret yang kaya air (sel serous) dan bersifat basofilik.

b. Kelenjar Submandibula
Kelenjar submandbularis merupakan kelenjar saliva terbesar kedua yang terletak pada
dasar mulut di bawah korpus mandibular. Salurannya bermuara melalui lubang yang
terdapat di samping frenulum lingualis.
Duktus Wharton ialah duktus utama untuk kelenjar submandibula dan panjangnya kira-
kira sentimeter dan dindingnya lebih tipis dibandingkan duktus Stensen di kelenjar
parotid.
Sekresi kelenjar ini bersifat campuran dengan sifat mukus yang paling dominan.

c. Kelenjar Sublingual
Kelenjar sublingualis adalah kelenjar saliva mayor terkecil dan terletak paling dalam,
pada dasar mulut antara mandibula dan otot genioglossus. Terdapat kira-kira 8-20 buah
duktus kecil yang dipanggil sebagai duktus Rivinus, yang mana membuka secara bebas
di lantai mulut bersama lipatan-lipatan serta papila sublingual. Kadang-kadang duktus
ini menyatu lalu membentuk duktus utama, yaitu duktus Bhartolin. Kelenjar ini tidak
memiliki kapsul yang dapat melindunginya, dan secara histologis kelenjar ini terdiri dari
asini musin maka dari itu hasil sekretnya kental.

 Kelenjar Saliva Minor


Kelenjar saliva minor terdiri dari kelenjar-kelenjar kecil yang dapat dapat ditemui pada
hampir seluruh epitel di bawah rongga mulut dan orofaring. Kelenjar ini terdiri dari
beberapa unit sekresi kecil dan melewati duktus pendek yang berhubungan langsung
dengan rongga mulut.

a. Kelenjar Glossopalatinal
Kelenjar ini terletak di dalam isthmus dari lipatan glossopalatinal dan dapat meluas ke
bagian posterior dari kelenjar sublingual ke kelenjar yang ada di palatum mole. Cairan
sekresinya bersifat mukus.
b. Kelenjar Labial
Kelenjar ini terletak di submukosa bibir dan banyak ditemui pada garis tengah dan
memiliki banyak duktus. Cairan sekresinya bersifat mukus dan serous. Lokasi dari
kelenjar ini adalah pada mukosa pipi. Kelenjar ini serupa dengan kelenjar labial dan
mensekresi cairan yang bersifat campuran, yaitu mukus dan serous.

c. Kelenjar Palatinal
Kelenjar ini mensekresi cairan bersifat mukus dan terletak di kedua palatum lunak dan
keras. Pada ular kelenjar ini berisi racun untuk melumpuhkan mangsanya.

d. Kelenjar Lingual
Kelenjar lingual terbagi kepada dareah anterior (di otot ventral) dan posterior (di
pangkal lidah) dan kebanyakan cairan sekresinya bersifat mukus. Kelenjar lingual
posterior yang mendalam mensekresi cairan serous secara predominan. Selain itu,
terdapat kelenjar serous tambahan Van Ebner di sekitar papila sirkumvalasi di hujung
lidah.

GIGI
Struktur gigi paling luar adalah enamel, dimana enamel memiliki kandungan garam
mineral yang tinggi, sehingga merupakan lapisan paling keras. Enamel biasanya
berwarna kuning muda sampai putih keabu-abuan. Enamel sendiri memiliki kepadatan
yang berkurang dari lapisan luar menuju ke lapisan yang lebih dalam. Enamel ini
dibentuk dari sel ameloblast dimana berasal dari lapisan ektoderm.
Pada enamel ada batang enamel. Batang enamel ini tetbentuk dari sekresi matriks
enamel itu sendiri dan didalamnya ini ada kristal hidroksi apatit.

Gambar diatas merupakan batang enamel dan matriksnya

Saat enamel berkembang akan ada enamel crack. Jadi ketika gigi memulai erupsi, maka
akan ada enamel crack ini, yaitu berbentuk retakan. Bentuknya seperti dibawah ini :
Seperti gambar diatas, setelah enamel ada dentin. Dentin ini dibentuk oleh odontoblas,
yang berasal dari dental papilla yang berasal dari lapisan mesoderm dan dentin sediri
merupakan jaringan keras berwarna kekuningan

Kemudian pada struktur gigi ada dentin tubules. Dentin tubules ini merupakan bagian
dari dentin. Merupakan struktur meruncing yang lebih besar didekat pulpa Merupakan
proses odontoblas berjalan didalam kanalikuli yang melintasi lapisan dentin

Lalu ada sementum. Sementum ini Tidak sekeras dentin. Berwarna kuning terang, lebuh
gelap dari enamel. 45-50% nya berupa kalsium fosfat. Berasal dari sel mesenkim folikel
gigi yang berkembang menjadi sementoblas. Menutupi dentin akar gigi

Pada gigi juga ada pulpa. Pulpa terbagi menjadi 4, yaitu :

 Odontoblastic zone : Zona terluar yang paling dekat dengan dentin


 Cells free zone : Dibawah zona odontoblas, jumlah sel sedikit
 Cells rich zone : Kepadatan sel lebih tinggi, letak dekat dengan cells free zone
 Pulp core : Letaknya bagian dalam, terdapat pembuluh darah dan saraf

 Gigi memiliki beberapa variasi morfologi, yang dipengaruhi oleh jenis makanan
dan habitatnya. Jumlah gigi bervariasi diantara vertebrata, distribusinya didalam
rongga mulut, tingkat permanen, posisi yang menyesuaikan puncak rahang, dan
bentuk. Gigi berkembang di dalam rahang, langit-langit mulut, bahkan pada
kerangka faring. Oleh karena itu, gigi lebih cenderung ke arah distribusi yang
lebih terbatas

Struktur gigi secara umum :


FARING
 Faring pada hewan amfibi yang bermetamorfosis dan aminotes merupakan bagian
dari usus depan (foregut) yang terletak sebelum esophagus.
 Ciri faring yang paling konstan :
1. Glottis (celah yang mengarah ke laring)
2. Bukaan tabung pendengaran
3. Bukaan ke kerongkongan
 Pada mamalia terdapat Epiglottis yang menutupi celah glottis.
 Bagian-bagian faring:
1. Nasofaring; terdapat lubang saluran eustachius dan kelenjar adnoid tonsil dan
tuba tonsil yang berperan dalam membersihkan infeksi dan menjaga keseimbangan
cairan tubuh.
2. Orofaring; Terdapat palatine tonsil dan lingual tonsil yang merupakan kumpulan
kelenjar dan pembuluh darah limfe dan mengandung banyak jaringan limfosil.
3. Laringofaring; Laringofaring merupakan perpanjangani orofaring ke tulang
hyoid dan mengarah ke kerongkongan (esofagus).
 Pada beberapa ikan teleost terdapat sepasang tabung berotot panjang dari atap
faring di setiap sisi dekat kerongkongan.

ESOPHAGUS
Esofagus merupakan salah satu organ pencernaan, organ pencernaan akan dihasilkan
dari turunan lapisan endoderm.
Terbentuknya yaitu, Tabung pertama, memanjang ke seluruh panjang tubuh embrio
=>menjadi saluran/ tabung pencernaan => forgut (usus depan), midgut (usus tengah),
hindgut (usus belakang).

Bagian anterior berbatasan dengan stomodeum; bagian posterior berbatasan dengan


proktodeum.

Secara struktur sendiri esofagus ini berkembang satu struktur embrionik yang sama
yaitu anterior foregut tube. Bakal sistem respiratorik muncul dan berkembang
ketika laryngo-tracheal groove muncul dari bagian ventral post-pharyngeal foregut.
Pemanjangan bagian kaudal dari laryngo-tracheal groove bersama dengan undivided
foregut menghasilkan bakal laring dan trakea.

PERUT
Perut adalah ruang berotot atau serangkaian kamar di ujung kerongkongan. ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan dan proses maserasi untuk makanan padat yang dicerna
dan mengeluarkan enzim pencernaan - yang mencairkan sebagian makanan sebelum
disuntikkan ke dalam instestine kecil. Cylostomates jarang memiliki perut, dan batas
antara kerongkongan dan perut tidak terbatas atau kurang. burung dan mamalia,
mukosa sebagian atau seluruh lambung dapat menyerupai esofagus. lambung berakhir
di sfingter pilorus.
Perut lurus ketika pertama kali berkembang pada embrio dan mungkin tetap demikian
sepanjang hidup di vertebrata tingkat bawah. Lebih sering, fleksura berkembang
menghasilkan perut berbentuk J atau U. Sebagai hasilnya, perut mungkin menunjukkan
batas cekung (kelengkungan yang lebih rendah) dan batas cembung (kelengkungan yang
lebih besar). Perut juga mengalami perputaran pada vertebrata tingkat tinggi sehingga
terletak di sumbu panjang batang. perkembangan perut mamalia adalah mesenterium
perut (mesogaster) menjadi bengkok dan akhirnya tergantung dari lekukan greatee
disebut omentum dengan ukuram yang lebih besar. Karena mesenterium menjadi
bengkok, dan menutup rongga peritoneum yang lebih rendah terus menerus dengan
rongga peritoneum utama melalui foramen epiploic.

NO Species Perut Gambar


1. Aves Burung memiliki dua bagian perut,
bagian kelenjar yang dikenal sebagai
proventrikulus dan sebagian otot yang
dikenal sebagai lambung otot. Asam
klorida, lendir dan enzim pencernaan,
pepsin, disekresikan oleh sel-sel
khusus dalam proventrikulus dan
memulai proses mogok struktur bahan
makanan. Makanan kemudian
melewati ke bagian kedua dari perut,
lambung otot. Rempela tersebut
melakukan fungsi yang sama seperti
gigi mamalia, grinding dan
pembongkaran makanan, sehingga
memudahkan enzim pencernaan untuk
memecah makanan. Dalam
kebanyakan burung rempela
mengandung butiran pasir atau batu-
batu kecil untuk membantu proses
penggilingan.

Pisces Pada pisces esofagus berbentuk


kerucut, pendek terdapat di belakang
insang dan bila tidak dilalui makanan
makan lumen akan menyempit. dari
kerongkongkongan, makanan di
dorong masuk ke lambung sehingga
lambung menjadi besar. anatara
lambung dan usus tidak jels batasnya.
pada beberapa jenis ikan terdapat
tonjolan buntu yang berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan
makanan, dari lambung makanan
masuk ke dalam usus yang berbentuk
pipa panjang berkelok-kelok dan sama
besarnya bermuara pada anus.
Amfibi Lambung katak dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu tempat masuknya
esophagus dan saluran keluar menuju
anus.

USUS
 Usus primitif terdiri dari :
1. Foregut, yang akan menjadi faring, esofagus, lambung, tunas hati dan empedu, dan
duodenum.
2. Midgut, yang akan menjadi distal duodenum, jejenum, ileum, sekum, appendix,
kolon ascenden, 2/3 proximal kolom tramsversum.
3. Hindgut, yang akan menjadi 1/3 distal kolon transversum, kolon ascendens,
sigmoid, rectum, dan bagian atas kanalis analis.
 Pada ikan dan hewan tetrapoda bertubuh panjang, usus berbelit untuk meningkatkan
area absorpsi.
 Bagian dari usus halus yang berfungsi untuk penyerapan nutrisi makanan diantaranya:
1. Duodenum, usus dua belas jari.
2. Jejenum, usus kosong.
3. Ileum, usus penyerapan.
 Ikan tidak memiliki pembagian usus halus dan usus besar.
 Pada amfibi terdapat usus besar yang lurus dan pendek.
 Pada reptilia, aves, dan mamalia, usus besar terbagi menjadi kolon dan rectum yang
berfungsi dalam penyerapan air.

CECA
Ceca berada diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut
sebagai ceca. Di dalam ceca terdapat mikroorganisme yaitu golongan bakteri
Lactobacilli yang khusus menghasilkan asam laktat dan asam aseta. Peningkatan bobot
sekum disebabkan peningkatan aktivitas nutrisi di sekum yang merupakan sisa
pencernaan di usus. Sekum berfungsi sebagai tempat pencernaan secara mikrobial untuk
mencerna nutrien yang tidak diserap oleh usus halus khususnya serat dan nitrogen.

 Sebuah sekum pencernaan dalam bentuk yang paling sederhana terlihat


dalam suatu amphioxus.
 Pada ikan modern, pilori dan ceca deudenum umum terjadi terutama pada
spesies yang tidak memiliki katup spiral. Di luar duodenum ceca jarang
ditemukan pada ikan dan amfibi.
 ileocolic ceca sering ditemukan pada amniotes; biasanya ada dua pada
burung

 Pada hewan yang


memakan selulosa,
mereka menampung
bakteri pencerna
selulosa, dapat
digulung, dan dapat
melebihi kapasitas
usus besar.
 Pada mamalia
pemakan serangga
atau karnivora mereka
pendek atau tidak ada.
Sekum berakhir dalam
lampiran vermiform di antropoid, tikus, kelinci dan banyak mamalia lainnya.
HATI
Secara umum struktur hati yaitu

 Lobus kanan yang merupakan bagian terbesar dengan ukutan 5 kali lebih besar
dsri lobus kiri
 Lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh ligamen falciform
 Lobus kaudatus, letaknya dibelakang lobus kanan dan membungkus vena cava
inferior
 Lobus kuadrat, letaknya lebih rendak dari lobus kaudatus, membungkus empedu

Hati sebagian besar tersusun atas lobulus. ±100.000 sel hati dengan bentuk heksagonal.
Masing-masing lobulus terdiri dari pembuluh darah pusat yang dikelilingi oleh enam
pembuluh darah vena hepatik dan enam arteri hepatik. Pembuluh darah ini dihubungkan
oleh banyak saluran pembuluh darah kecil yang berliku-liku yang disebut sinusoid.
Setiap sinusoid punya memiliki dua jenis sel utama yaitu sel kupffer dan sel
hepatosit. Sel kupffer adalah sel yang berasal dari jaringan sel darah putih dan berfungsi
untuk menghancurkan zat asing atau sel-sel mati.  Di dalam organ hati, sel kuppfer ini
bertugas untuk menangkap dan memecah sel darah merah yang sudah tua dan
meneruskannya ke sel hepatosit.

GALL BLEDER/KANTUNG AMPEDU


Dinding vesica fellae (kandung empedu) mensekresi musin dan meng-absorpsi air dari
empedu hati. Empedu yang pekat ini dikeluarkan ke dalam duodenum bila kandung
empedu berkontraksi selama pencernaan makanan. Pada ruminasia dan babi hanya
terjadi sedikit absorpsi air, karena pada hewan itu dan juga herbivora lainnya proses
pencernaan yang lebih sinambung, memerlukan aliran empedu (terutama empedu hepar)
yang encer dan sinambung ke dalam usus. Kuda, tikus, rusa, jerapah, unta, gajah dan
burung merpati tidak mempunyai kandung empedu.
Volume empedu yang disekresikan tergantung pada banyak faktor, misalnya aliran
darah ke hati, status pencernaan hewan, komposisi makanan yang dimakan dan sirkulasi
garam empedu enterohepatis. Hewan tanpa kandung empedu, misalnya kuda, tikus dan
burung merpati, menghasilkan sejumlah besar empedu encer, sedang hewan dengan
kandung empedu yang memekatkan empedu, misalnya manusia, anjing, kucing dan
ayam, menghasilkan sejumlah kecil empedu hepatis yang pekat. Tipe antara seperti
seperti marmut dan kelinci menghasilkan sejumlah besar empedu encer.
NO SPECIES KANTUNG AMPEDU
1. PISCES kantong empedu pisces bentuknya bulat bila
berisi penuh, berwarna kehijau-hijauan, terletak
pada bagian depan dari hati, mempunyai saluran
yang disebut duktus sistikus yang bermuara pada
usus. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk
kantong kecil, bulat, oval, atau memanjang dan
berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan
kantung empedu yang fungsinya untuk
menampung cairan empedu yang disekresikan
oleh organ hati.

2. AMFIBI kantunng ampedu amfibi yang berwarna


kehijauan dan pancreas bewarna kekuningan,
melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan
enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.

3. REPTIL Kantung empedu reptil terletak pada tepi sebelah


kanan hati.

PANKREAS
Pankreas adalah hasil dari interaksi yang terkoordinasi antara sel-sel endodermal yang
terlokalisasi dan mesenkim di sekitarnya. Pankreas dewasa merupakan organ ganda
yang mengandung jutaan atau lebih kelompok kecil sel sekretori atau yang biasa disebut
the Islet of Langerhans, yang tersebar di antara asini bagian eksokrin. Pulau-pulau sel
ini terdiri dari beberapa jenis sel, yang paling menonjol di antaranya adalah glucagon-
secreting α cells (sel α yang mensekresi glucagon) dan insulin-secreting β cells (sel β
yang mensekresi insulin).
Secara umum terdapat dua pankreas, yaitu:
a) Eksokrin pankreas, yang terdiri dari alveoli yang mensekresikan enzim
pencernaan ke duktus pankreatik.
b) Endokrin pankreas atau the pankreatic islands, yang mensekresi hormon ke
dalam aliran darah.

Pada cyelostome dan beberapa vertebrata lainnya, eksokrin pankreas dan endokrin
pankreas terpisah secara spasial. Dalam elasmobranch dan tetrapoda, pankreas adalah
organ kompak yang umunya terdiri dari dua lobus.

KLOAKA
Kloaka merupakan ruang di ujung saluran pencernaan yang menerima usus, dan saluran
kemih dan juga kelamin dan terbuka ke eksterior melalui sebuah 'ventilasi’ Padaa
lampreys dewasa, ikan ray-finned, dan mamalia monotermes tidak ada kloaka

Anda mungkin juga menyukai