Anda di halaman 1dari 15

Anatomi Fisiologi Histologi Gigi dan Mulut

Anatomi

Rongga Mulut

Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas dua

bagian. Bagian luar yang sempit, atau vestibuka, yaitu ruang di antara gusi serta gigi

dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi di sisi-sisinya

oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan di sebelah belakang bersambung dengan awal

farinx. Rongga mulut terbentang mulai dari permukaan dalam gigi sampai orofaring.

Atap mulut dibentuk oleh palatum durum dan mole. Di bagian posterior palatum mole

berakhir pada uvula. Lidah membentuk dasar mulut. Pada bagian paling posterior dari

rongga mulut terletak tonsil di antara kolumna anterior dan posterior.

Rongga Mulut

Mulut merupakan jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ aksesori

yang bersifat dalam proses awal pencernaan. Secara umum terdiri dari 2 bagian, yaitu:

1. Bagian luar (vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi

1
2. Bagian rongga mulut (bagian) dalam yaitu rongga yang dibatasi sisinya oleh tulang

maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan

faring.

Selaput lendir mulut ditutupi ephitelium yang berlapis-lapis. Dibawahnya terletak

kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini sangat kaya akan

pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.

Di sebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput

lendir mukosa. Ada beberapa bagian yang perlu diketahui, yaitu:

1. Palatum

a. Palatum durum yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah depan tulang

maksilaris.

Palatum durum adalah suatu struktur tulang berbentuk konkaf. Bagian

anteriornya mempunyai lipatan-lipatan yang menonjol, atau rugae. (Swartz,

1989)

b. Palatum mole terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung yang

dapat bergerak, terdiri dari jaringan fibrosa dan selaput lendir.

Palatum mole adalah suatu daerah fleksibel muscular di sebelah posterior

palatum durum. Tepi posterior berakhir pada uvula. Uvula membantu menutup

nasofaring selama menelan.

2
Gigi-geligi dan tulang palatum

2. Rongga mulut

a. Bagian gigi terdapat gigi anterior yang sangat kuat yang tugasnya memotong dan

gigi posterior yang tugasnya menggiling. Pada umumnya otot-otot pengunyah

dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf cranial ke 5. Proses mengunyah di

kontrol oleh nucleus dalam batang otak. Perangsangan formasi retikularis dekat

pusat batang otak untuk pengecapan dapat menimbulkan pergerakan mengunyah

secara ritmis dan kontinu. Mengunyah makanan bersifat penting untuk

pencernaan semua makanan, terutama untuk sebagian besar buah dan sayur-

sayuran mentah karena zat ini mempunyai membrane selulosa yang tidak dapat

dicerna diantara bagian-bagian zat nutrisi yang harus diuraikan sebelum dapat

digunakan.

b. Tulang Alveolar.

Tulang alveolar terdiri atas tulang spons di antara dua lapis tulang kortikal.

Pembuluh darah dan saraf gigi menembus tulang alveolar ke foramen apical

untuk memasuki rongga pulpa. Tulang alveolar cukup labil dan berfungsi

sebagai sumber kalsium siap pakai untuk mempertahankan kadar darah ion ini.

3
Setelah hilangnya gigi permanen atau setelah periodontitis dapat terjadi resorbsi

nyata dari tulang alveolar.

c. Gingiva.

Gingiva adalah membran mukosa yang melapisi vestibukum dari rongga mulut

dan melipat di atas permukaan luar tulang alveolar. Saat mendekati gigi, ia

menyatu dengan tepian bawah lapis merah muda yang lebih kuat yang disebut

gusi atau gingiva, yang merupakan bagian membrane mukosa yang terikat erat

pada periosteum Krista tulang alveolar. Ia dilapisi epitel berlapis gepeng dengan

banyak papilla jaringan ikat menonjol pada dasarnya. Epitel ini berkeratin,

tetapi dalam lingkungan basah ini ia tidak memiliki stratum granulosum dan sel-

sel gepeng lapis superfisialnya tetap berinti piknotik.

d. Ligamentum Periodontal.

Akar gigi masing-masing dibungkus lapis kolagen padat, membentuk membrane

periodontal atau ligament periodontal di antara sementum dan tulang alveolar di

sekitarnya. Serat-seratnya berjalan miring ke atas dari sementum ke tulang

hingga tekanan pada gigi menekan serat-serat yang tertanam dalam tulang.

Ligamen periodontal menahan gigi pada sakunya dan masih memungkinkan

sedikit gerak.

e. Pulpa.

Pulpa, yang memenuhi rongga gigi, berasal dari jaringan yang membentuk

papilla dentis selama perkembangan embrional. Arteriol kecil memasuki pulpa

melalui foramen apical dan cabang kapilernya pecah dekat dasar odontoblas dan

sebagian terdapat diantaranya. Mereka ini berlanjut ke dalam vena kecil yang

letaknya lebih ke pusat pulpa.

f. Lidah.

4
Lidah manusia sebenarnya dibentuk oleh otot-otot yang terbagi atas 2

kelompok, yaitu otot-otot yang hanya terdapat dalam lidah (otot intrinsik) dan

otot-otot ekstrinsik yang salah satu ujungnya mempunyai perlekatan di luar

lidah, yaitu pada tulang rahang bawah di dasar mulut dan tulang lidah. Otot

intrinsik mempunyai serat lebih halus daripada otot ekstrinsik. Otot-otot ini

penting dalam proses mengunyah dan mengucapkan kata-kata. Pergerakan lidah

diatur oleh saraf otak ke-12. Permukaan belakang lidah yang terlihat pada saat

seseorang membuka mulut ditutupi oleh selaput lendir yang mempunyai

tonjolan-tonjolan (papilla). Pada papilla ini terdapat alat pengecap (taste-bud)

untuk mengenal rasa manis, asin, asam (di ujung depan), dan pahit (di pangkal

lidah). Di samping itu, lidah juga mempunyai ujung-ujung saraf perasa yang

dapat menangkap sensasi panas dan dingin. Rasa pedas tidak termasuk salah

satu bentuk sensasi pengecapan, tetapi suatu rasa panas yang termasuk sensasi

umum. Pengecapan diurus oleh saraf otak ke-7 dan sensasi umum oleh saraf

otak ke-5.

Apabila lidah diangkat ke atas, suatu perlekatan mukosa, frenulum, dapat

terlihat di bawah lidah di garis tengah yang menghubungkan lidah dengan dasar

mulut.

5
Gambar lidah dari atas

g. Kelenjar ludah. Terdiri dari:

1. Kelenjar parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantara proses mastoid

kiri dan kanan mandibularis.

Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar. Nervus fasial berjalan

melalui kelenjar ini.

Parotid gland terletak di belakang tulang rahang bawah di bawah daun

telinga dan mempunyai saluran yang bermuara di depan gigi geraham ke-2

atas. Gondongeun atau parotitis epidemica merupakan penyakit infeksi virus

yang mengenai kelanjar ini.

2. Kelenjar submaksilaris terletak dibawah fongga mulut bagian belakang.

3. Kelenjar subliingualis, dibawah selaput lendir, bermuara di dasar rongga

mulut.

Jaringan Sekitar Rongga Mulut

Jaringan sekitar mulut :

1. Bibir dengan bagian-bagian

a. Bibir atas

b. Bibir bawah

c. Tepi bibir

d. Sudut bibir (commisure) dimana bibir atas dan bawah bertemu

e. Tuberkel yaitu tonjolan bulat pada bibir atas tengah bawah

2. Filtrum

Yaitu lekukan antara tuberkel dan hidung.

3. Labiomental groove

Yaitu groove yang berjalan horizontal di bawah bibir bawah yang membatasi dagu.

6
4. Nasolabial groove

Yaitu lekukan antara hidung/nasal dan bibir/labia.

5. Dagu

Di sebelah depan, mulut dibatasi oleh bibir dan otot-otot yang melingkarinya. Bibir ini

merupakan peralihan dari kulit dan selaput lendir. Perbedaannya dengan kulit adalah bahwa

bibir tidak mempunyai lapisan tanduk dan lapisan epidermisnya tipis. Warna merah pada

bibir disebabkan oleh warna merah darah dalam kapiler di bawahnya. Karena kulitnya tipis,

bibir juga merupakan bagian yang 7ensitive pada manusia.

Pada orang yang kurang darah (anemia) warnanya pucat, sedangkan pada mereka yang

darahnya mengalami gangguan oksigenasi & karbonisasi, darah dapat menjadi kebiru-biruan.

Mulut

Mulut adalah bagian pertama dari saluran pencernaan yang menerima makanan dan

air liur . Para mukosa oral adalah membran mukosa epitel melapisi bagian dalam mulut.

Selain peran utamanya sebagai awal dari sistem pencernaan, mulut pada manusia juga

memainkan peran penting dalam komunikasi . Sementara aspek utama dari suara diproduksi

di tenggorokan , yang lidah , bibir , dan rahang juga dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai

suara termasuk dalam bahasa manusia.

Mulut biasanya lembab, dilapisi dengan selaput lendir , dan berisi gigi . Bibir

menandai transisi dari selaput lendir ke kulit , yang meliputi sebagian besar tubuh .

7
Struktur mulut

Mulut memainkan peran penting dalam mengisap (itu adalah bagian dari aparat

menghisap),ekspresi wajah , makan , minum , dan bernapas . Bayi yang lahir dengan

mengisap refleks, dimana mereka secara naluriah tahu untuk menghisap untuk makanan

menggunakan bibir dan rahang .

struktur mulut

Mulut terdiri atas dua bagian : bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang antara

gusi, gigi, bibir dan pipi. Bagian rongga mulut bagian dalam, yaitu rongga mulut yang

8
dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum, dan mandibularis, di sebelah belakang

bersambung dengan faring.

Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, dibawahnya terletak kelenjar-

kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga

memuat banyak ujung akhir syaraf sensoris.

Dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah, gigi dan lidah. Kelenjar ludah (glandula

saliva) membantu pencernaan dalam mulut secara kimiawi. Enzim dalam air liur di sebut

enzim ptialin. Enzim ini dapat memecah polisakarida menjadi disakarida. Terdapat tiga

pasang kelenjar ludah (glandula saliva) :

1. Kelenjar parotis adalah kelenjar ludah terbesar dan ditemukan

melilit ramus mandibula . Sekresi serosa yang dihasilkan terutama di alam

dan memasuki rongga mulut melalui duktus Stensen itu .

2. Kelenjar submandibula adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah

rahang bawah, unggul dari otot digastric . Sekresi yang dihasilkan adalah

campuran dari kedua cairan serosa dan lendir , dan memasuki rongga

mulut melalui duktus Wharton . Sekitar 70% dari air liur dalam rongga

mulut yang dihasilkan oleh kelenjar submandibula, meskipun mereka jauh

lebih kecil daripada kelenjar parotis.

3. Kelenjar sublingual adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah lidah,

anterior kelenjar submandibula. Sekresi lendir yang dihasilkan terutama di

alam, namun dikategorikan sebagai kelenjar campuran. Berbeda dengan

dua kelenjar utama lainnya, sistem duktus kelenjar sublingual tidak

memiliki saluran lurik, dan keluar 8-20 saluran ekskretoris. Sekitar 5% air

liur memasuki rongga mulut berasal dari kelenjar ini.

9
1. kelenjar parotis 2.kelenjar submandibula 3.kelenjar sublingual

Lidah

Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini

dapat digerakkan ke seluruh arah.

Lidah dibagi atas tiga bagian, radiks lingua (pangkal lidah), dorsum lingua (punggung

lidah) dan apeks lingua ( ujung lidah). Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis

yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya

makanan jangan masuk ke jalan napas. Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting-

puting pengecap atau ujung saraf pengecap. Frenulum lingua merupakan selaput lendir yang

terdapat pada bagian bawah kira-kira ditengah, jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput

lendir. Flika sublingua terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua, disini terdapat pula

lipatan selaput lendir. Pada prtengahan Flika sublingua ini terdapat saluran dari glandula

parotis, submaksilaris, dan glandula sublingualis.

10
Fungsi lidah yaitu untuk mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat

pengecap dan menelan, serta merasakan makanan.

Lidah

Faring

Faring merupakan organ yang menghubungkan mulut dengan kerongkongan

(esofagus). Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe

yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Di sini

terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga

mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan

dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana. Keadaan tekak

berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yng disebut ismus fausium.

Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung),

bagian media (bagian yang sama tinggi dengan mulut), dan bagian inferior (bagian yang sama

tinggi dengan laring). Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba

yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.

11
Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbataske depan sampai di akar lidah

bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

Menelan (deglutisio), jalan udara dan jalan dan didepan dari pada faring terjadi

penyilangan. Jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan

makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan dari ruas tulang belakang.

Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus piriformis masuk ke esofagus tanpa

membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara,

pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan

lidah berkontraksi secara bersamaan.

Faring

12
Histologi

Rongga Mulut

Seluruh cavum oris dibatasi oleh membrana mucosa dengan epitel gepeng berlapis. Pada

waktu embrio epitel tersebut membentuk gigi dan kelejar ludah.

Cavum oris disebeleh depa dibatasi oleh suatu celah yang disebut: rima oris dengan labium

superior et inferior sebagai dindingnya. Sebelah lateral cavum oris dibatasi oleh pipi dan

sebelah bawah terdapat dasar mulut dengan lidahnya dan sebagi atapnya adalah palatum.

Sedangkan disebelah dorsal terdapat hubungan dengan pharynx yang merupakan lubang yang

disebuat faucia.

Labium oris

Rongga mulut dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk. Sel-sel permukaannya

mempunyai inti dengan sedikit granul keratin di dalamnya. Pada bagian bibir dapat diamati

peralihan antara epitel tanpa lapisan tanduk menjadi epitel berlapis tanduk. Lamina propria

berpapil serupa pada dermis kulit dan menyatu dengan submukosa yang mengandung

kelenjar-kelenjar liur kecil secara difus.

Atap rongga mulut terdiri atas palatum durum dan platum mole, yang dilapisi oleh epitel

berlapis gepeng sejenis. Pada palatum durum membran mukosa melekat pada jaringan tulang.

Bagian pusat palatum mole adalah otot rangka dengan banyak kelenjar mukosa dalam

submukosa.

Uvula palatina adalah sebuah tonjolan berbentuk kerucut kecil yang menjulur ke bawah dari

bagian tengah batas bawah palatum mole. Bagian pusatnya adalah otot dan jaringan ikat

areolar yang ditutupi oleh mukosa mulut biasa.

13
Baik labium oris superior maupun labium oris inferior mempunyai daerah permukaan yang

Lidah

Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi membran mukosa yang strukturnya bervariasi

menurut daerah yang diamati. Serat-serat otot saling menyilang dalam 3 bidang, yang

bergabung dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan ikat. Membran mukosa

melekat dengan erat pada otot, karena jaringan ikat dari lamina propria menyusup ke dalam

celah-celah diantara berkas-berkas otot.

Pada permukaan bawah lidah mukosanya licin. Permukaan dorsal lidah tidak teratur,

dianterior ditutupi banyak tonjolan kecil yang disebut papila. Sepertiga bagian posterior

permukaan dorsal lidah dipisahkan dari dua per tiga bagian anteriornya oleh batas berbentuk

V. Di belakang batas ini permukaan lidah berkelompok limfosit kecil: kelompok kecil

limfonoduli dan tonsila lingualis, dengan limfonoduli berkumpul mengelilingi invaginasi

(kriptus) dari membran mukosa.

Papila

Papila adalah penonjolan epitel mulut serta lamina propria yang mengambil bentuk-bentuk

dan fungsi berlainan.

Ada 4 jenisnya:

A. Papila filiformis berbentuk kerucut menanjang, jumlahnya banyak dan tersebar diseluruh

permukaan lidah. Epitel yang tidak mengandung kuncup kecap, sebagian berlapis tanduk.

B. Papila fungiformis mirip jamur karena memiliki tangkai sempit dan bagian atas melebar

dengan permukaannya yang licin. Papila yang mengandung kuncup kecap pada permukaan

atasnya tersebar secara tidak teratur di antara papila filiformis.

14
C. Papila foliata kurang berkembang pada manusia, terdiri atas dua atau lebih rabung (ridge)

dan alur (furrow) paralel pada permukaan dorsolateral lidah. Duktus dari kelenjar serosa

bermuara pada dasar alur.

D. Papila sirkumvalata adalah papila sirkular yang sangat besar, dengan permukaan datarnya

menonjol di atas papila lain. Papila sirkumvalata tersebar sepanjang daerah V pada bagian

posterior lidah. Kelenjar serosa mensekresi lipase, untuk mencegah terbentuknya lapisan

hidrofobik diatas kuncup kecap yang dapat menghambat fungsinya. Aliran sekret ini penting

untuk menghanyutkan parti kel makanan dari kuncup kecap agar dapat menerima dan

mengolah rangsangan baru.

Selain kelenjar serosa terdapat kelenjar mukosa dan serosa kecil tersebar pada pelapis rongga

mulut dengan fungsi sama yaitu menyiapkan kuncup-kuncup kecap di bagian lain dari rongga

mulut: epiglotis, faring, palatum untuk berespon terhadap rangsangan pengecap.

Faring

Faring merupakan rongga peralihan antara rongga mulut, sistem pernapasan dan sistem

pencernaan, membentuk hubungan antara bagian nasal dan faring. Faring dilapisi oleh epitel

berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah bagian respirasi yang tidak mengalami

gesekan. Daerah terakhir ini dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia bersel goblet.

Faring mengandung tonsila, mukosa faring memiliki banyak kelenjar mukosa kacil dalam

lapisan jaringan ikat padat. Muskular konstriktor dan longitudinalis faring terletak di luar

lapisan ini.

15

Anda mungkin juga menyukai