Anda di halaman 1dari 22

Patofisiologi

syncope
Oleh:
Farras Cahya Puspitha
Marco Manza Adi Putra

Perceptor:
dr. Andreas Infianto, Sp.P
Pengertian syncope
Berasaldari bahasa yunani yang terdiri
dari kata syn dan koptein yang artinya
adalah memutuskan. Secara keseluruhan
berarti adanya kehilangan kesadaran
dan kekuatan postural tubuh yang tiba-
tiba dan bersifat sementara, dengan
konsekuensi terjadi pemulihan spontan.
Pengertian syncope
Syncopeadalah suatu mekanisme tubuh
dalam mengantisipasi perubahan suplai
darah ke otak dan biasanya terjadi
mendadak atau kehilangan kesadaran
dan kekuatan postural tubuh serta
kemampuan untuk berdiri karena
pengurangan aliran darah ke otak
Etiologi
Kardiogenik
Vasovagal
Hipotensiorthostatik
Metabolik (hipoglikemi)
Penyebab lain
Kardiak (Jantung) dan
pembuluh darah
Sumbatan Jantung
Gangguan pada jantung bisa disebabkan
adanya sumbatan (obstruksi) pada jantung
sumbatan ini bisa disebabkan gangguan
katup jantung, adanya tumor dan
pembesaran otot-otot jantung serta penyakit-
penyakit jantung.

Listrik Jantung
Gangguan listrik jantung menyebabkan
gangguan irama dan frekuensi denyutan
jantung sehingga volume darah yang
dipompa ke tubuh dan yang sampai ke otak
juga akan berkurang.
Vasovagal syncope
System reflek pada saraf yang secara tidak sadar
reflek saraf ini bisa menyebabkan penurunan
tekanan darah mendadak. Vasovagal syncope
akibat dari tindakan saraf vagus yang kemudian
akan mengirim sinyal ke jantung kemudian
memperlambat denyut jantung sehingga seseorang
pingsan. Vasovagal syncope ini biasanya dipicu
oleh rasa takut, nyeri, cedera, kelelahan dan berdiri
terlalu lama.
Ortostatik Hypotensi
Pembuluh-pembuluh darah perlu untuk
mempertahankan kekuatan mereka sehingga tubuh
dapat menahan efek-efek dari gravitasi dengan
perubahan-perubahan dalam posisi.

Ketika posisi tubuh berubah dari berbaring ke berdiri,


sistim syaraf autonomik meningkatkan kekuatan
pada dinding-dinding pembuluh darah, membuat
pembuluh darah vasokrontriksi, dan pada saat yang
sama meningkatkan denyut jantung supaya darah
dapat dipompa naik keatas ke otak yang
menyebabkan tekanan darah yang relatif rendah
pada saat berdiri.
Gangguan metabolik

Gangguan metabolik dapat berupa


hipoglikemik, hiper ventilasi, dan hipoksia
Sinkop akibat hipoglikemi adalah
hilangnya kesadaran yang berhubungan
dengan kadar gula berada dibawah
40mg/dl dan disertai bingung,
hipersalivasi, tremor, hiperadenergik dan
rasa lapar.
Perlu dipikirkan juga hipoglikemik pada
DM yang mendapat insulin atau OHO
Penyebab Lain
Kehamilan
Hal ini disebabkan oleh tekanan dari inferior
vena cava (vena besar yang mengembalikan
darah ke jantung) oleh kandungan yang
membesar dan oleh orthostatic hypotension

Obat-obatan
Obat-obat lain mungkin juga penyebab yang
berpotensi dari pingsan atau syncope termasuk
yang untuk tekanan darah tinggi yang dapat
melebarkan pembuluh-pembuluh darah,
antidepressants yang dapat mempengaruhi
aktivitas elektrik jantung, dan yang
mempengaruhi keadaan mental seperti obat-
obat nyeri, alkohol, dan kokain
Patofisiolgi
Tanda gejala syncope dapat
dilihat dalam 3 fase:

Fase pre syncope


Mual, perasaan tidak nyaman, berkeringat
dingin, lemah, dizziness, hyperpnea,
penglihatan mungkin memudar atau kabur
Fase pre-syncope atau hampir pingsan,
gejala-gejala yang sama akan terjadi,
namun pada fase ini tekanan darah dan
nadi turun dan pasien tidak sungguh
kehilangan kesadaran.
Fase syncope
Telah terjadi kehilangan kesadaran dengan
tanda:
Pernapasan pendek, dangkal dan tidak
teratur
Bradikardi dan hipotensi berlanjut
Nadi lemah dan gerakan konvulsif pada
otot lengan, tungkai dan wajah
Rentan mengalami obstruksi jalan napas
Fase post syncope
Periode pemulihan dimana pasien kembali
pada kesadarannya.
Pada fase awal post syncope. Pasien
dapat mengalami disorientasi, mual dan
berkeringat
PF: nadi meningkat dan teraba lebih kuat
dan TD mulai naik
Gambaran EKG pada pasien
dengan syncope akibat aritmia
Penatalaksanaan umum pasien
dengan penurunan kesadaran
1) Pernapasan
a. Harus diusahakan agar jalan napas tetap bebebas
dari obstruksi
b. Posisi yang baik adalah miring dengan kepala
lebih rendah dari badan supaya darah atau
cairan yang dimuntahkan dapat mengalir keluar

2) Tekanan darah
Harus diusahakan agar tekanan darah cukup tinggi
untuk memompa darah ke otak
3) Otak
a. Periksalah kemungkinan adanya edema otak
b. Hentikan kejang yang ada

4) Vesika urinaria
a. Periksalah apakah ada retensio atau inkontinensia urin
b. Pemasangan kateter merupakan suatu keharusan

5) Gastro-intestinal
a. Perhatikan kecukupan kalori, vitamin dan elektrolit
b. Pemasangan nasogastric tube berperan ganda: untuk
memasukkan makanan dan obat-obatan serta untuk
memudahkan pemeriksaan apakah ada perdarahan
lambung (stress ulcer)
Penatalaksanaan syncope
Syncope vasovagal
Pada pasien dengan sinkop berulang atau
adanya cedera fisik atau stres pada pasien

Penatalaksanaan:
Non farmakologi
1. menghindari faktor pemicu seperti panas
berlebih, dehidrasi, berdiri setelah latihan
fisik, alkohol dan obat tertentu

2. Menurunkan asupan garam dan asupan


cairan dapat menurunkan episode sinkop
Farmakologi:
Golongan atenolol (b-bloker), midrodrine
(a-agonist), paroxetine (ssri), enalapril

Golongan lain yg dapat digunakan:


Disopiramid, golongan antikolinergik, teofilin
dan clonidine
Syncope akibat aritmia:
Belum banyak data yg mengevaluasi
mengenai efek antiaritmia bagi syncope.
Namun menurut AHA, disarankan untuk
dilakukan pemasangan defibrilator
intrakardiak.

Terutama pada pasien:


Riwy. Infark miokard, ejection fraction <35%,
takikardia ventrikular

Pada pasien dengan bradiaritmia berat


dapat dipertimbangkan untuk diberikan alat
pacu jantung
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai