Anda di halaman 1dari 24

ADHESIVE SMALL

BOWEL OBSTRUCTION
DIVISI BEDAH DIGESTIF
FK UNUD/ RSUP SANGLAH
2020
• 1. Ni Wayan Sinta Devi Arini (1902612017)
• 2. Ni Made Pramita Widya Suksmarini (1902612055)
• 3. Pande Ketut Parama Wirtarandita (1902612101)
• 4. Nanda Yulinda Lestari (1902612118)
• 5. Fedisa Ergarizkia Sanusi (1902612122)
• 6. Vennesia Stephany (1902612142)
• 7. Ni Made Ayu Adnyani (1902612155)
• 8. I Gusti Bagus Lulut Premana Mulia (1902612177)
Kelompok 18
• 9. Putri Alifah Mawaddah (1902612187) 1. Derryl Ravertio Timothy Subroto
• 10. Andrean Heryanto (1902612193) (1902611131)
• 11. I Gusti Ngurah Made Cesar Vajrashrava Sunantara (1902612211) 2. Janet Tee (1902611132)
• 12. Komang Chandra Surya Dika (1902612213)
• 13. Sireranjani Kalithas (1902612218)
3. Ni putu Ditadiliyana Putri
• 14. Arvinmelen Vijayan ( 1902612223) (1902611133)
• 15. Evit Fitri Yana Binti Ependi (1902612230) 4. Ivana Beatrice Paulus (1903611134)
• 1. Michael Ferdinand/1902611116
• 2. Tri Rahayu Kusuma Dewi/1902611117
5. Jeovan Fillandro Dewanta Setyawan
• 3. Nyoman Angga Pramaharta Darma/1902611118 (1902611135)
• 4. Putu Wahyu Dyatmika Tanaya/1902611119
• 5. Ni Putu Pramana Saras/19026112
• 6. Vivi Paula Putri (1902611109)
• 7. Luh Putu Diah Virayanti (1902611110)
• 8. Made Dyah Vismita Indramila Duarsa (1902611090)
Definisi Small Bowel Obstruction
(SBO)
Obstruksi mekanis pada usus halus yang menghambat
lewatnya material intraluminal secara bebas
Etiologi:
◦ Radang dinding usus, edema atau tumor
◦ Obstruksi intraluminal 5% (bezoar (massa padat dari
bahan yang tidak dapat dicerna), batu empedu, benda
asing)
◦ Kompresi ekstrinsik (adhesi 60-75%, hernia 8-18%, tumor
9-11%, volvulus)
Adhesive SBO

 Adanya jaringan fibrosa abnormal antara organ atau


jaringan di rongga perut yang seharusnya terpisah.
 Adhesi dapat didapat (acquired) atau bawaan
(kongenital)
 Sebagian besar merupakan bentuk acquired sebagai
akibat dari cedera peritoneal, penyebab paling umum
adalah operasi pelvis-abdominal.
 Pada kondisi yang jarang, adhesi dapat terbentuk
sebagai akibat dari kondisi inflamasi, infeksi
intraperitoneal atau trauma abdomen.
Patofisiologi
Peritoneal
Damage

Bleeding Inflammation

Fibrinogen Stable Fibrin matrix

Capillaries &
Migration of Adhesion
Fibroblasts
Faktor Risiko
 Usia < 60
 Kondisi komorbiditas
 Tingkat kerusakan peritoneal
 Trauma tembus abdomen
 Episode ABSO sebelumnya
 Operasi sebelumnya

 Semakin meningkat sebanding dengan jumlah prosedur sebelumnya dalam 5 tahun

 Operasi usus besar dan rectum, operasi ginekologi, laparatomi multiple, operasi emergensi, reseksi
omentum,
 Teknik operasi bedah

 Teknik terbuka (open surgery) terkait dengan tingkat SBO yang secara signifikan lebih tinggi

 Risiko meningkat 2-8x
Risiko Terkait Prosedur Operasi
Surgery Technique Total # of Adhesion-related
patients readmission
Open 266,695 1.4%
Appendectomy Lap. 4,445 1.3%

Cholecystectomy Open 141 7.1%


Lap. 7,103 0.2%

Colectomy Open 121,058 9.5%


Lap. 930 4.3%
Ileal pouch-anal Open 5,268 19.3%
anastomosis
Laparotomy for Open 1,913 2.5%
Trauma
Gynecological Open 24,998 17.1%
procedures Lap. 773 0%

Barmparas et al, J Gastrointest Surg 2010


Pedoman Bologna untuk diagnosis dan
penatalaksanaan  Adhesive  Adhesive Small
Bowel Obstruction Obstruction  (ASBO):
panduan terbaru tahun 2013 dari World
Society Of Emergency Surgery ASBO
Evaluasi Dini

• Pemeriksaan Fisik
• Sel darah putih, Laktat, Elektrolit, BUN:Cr
• Riwayat Operasi sebelumnya
Diagnosis
Presentasi klinis

• Anoreksia, mual, muntah, obstipasi (90%), konstipasi (80%), sakit


perut (nyeri kolik, rekuren, episodik

• Distensi abdomen, bising usus bernada tinggi, timpani, TTP


(Thrombotic thrombocytopenic purpura), pengeluaran NGT /
muntahan bersifat fekulan (berbau busuk)

• Hipokloremia, hipokalemia alkalosis metabolik


Diagnosis
Temuan Radiologis : Foto Abdomen (dengan Water-soluble contrast media) posisi
supine dan erect

• Distensi lekukan usus halus


• Multiple Air fluid level appearence
• Usus beranak tangga (Step laddering of bowel)
• Berkurangnya udara di usus besar dan rectum

• Keuntungan : cepat, dapat diulang, tidak menggunakan kontras,


pasien tidak harus terlentang untuk jangka waktu lama, dapat
dilakukan di samping tempat tidur
Diagnosis
Temuan Radiologis : USG

• Distensi/ peristaltis
• Perubahan lipatan mukosa disekeliling poin transisi
• Cairan bebas (iskemia

• Keuntungan : cepat, dapat diulang, tidak menggunakan kontras,


pasien tidak harus terlentang untuk jangka waktu lama, dapat
dilakukan di samping tempat tidur
Diagnosis
Temuan Radiologis : CT Scan

• Distensi usus
• Zona transisi tampak terdilatasi hingga kolaps
• Adanya jalur bahan kontras sebagian atau tidak ada sama sekali
(lengkap)
• Bezoar, massa

• Keuntungan : sensitivitas dan spesifisitas tinggi (90%), memberikan


informasi tentang patologi intra dan ekstraluminal, sangat sensitif
terhadap udara / cairan bebas, dapat mengidentifikasi zona transisi,
hernia, dan iskemia usus
Diagnosis
Temuan Radiologis : MRI

• Terbatas pada pasien yang memiliki kontraindikasi kontras iodine


atau CT
• Manfaat terbatas
Penanganan

• Manajemen awal semua pasien harus mencakup:


• Dekompresi NGT
• Resusitasi cairan
• Koreksi ketidakseimbangan elektrolit
• Kateter foley dan pemantauan ketat urine output
• pertimbangkan kateter vena dan / atau arteri sentral
Penanganan

• Manajemen non-operatif (NOM) pada mayoritas kasus (60-82%)


• Istirahatkan usus, dekompresi NGT, resusitasi cairan
• Pemeriksaan perut serial dan tes darah, pertimbangkan film
perut serial
• Cari tahu apakah ada kerusakan pada pemeriksaan klinis, atau
iskemia atau perforasi, evaluasi.
• Indikasi : Tidak ada tanda strangulasi atau peritonitis, Operasi
lebih dari 6 minggu sebelum ASBO, ASBO parsial, tanda tanda
resolusi pada saat masuk
Penanganan

• Menejemen operatif dini (EOM)


• Indikasi : Perforasi, Iskemia, SBO high grade/ lekukan usus
tertutup
• Terdapat tanda strangulasi atau peritonitis, Operasi dalam waktu
6 minggu sebelum ASBO, Hernia irresponsible atau
karsinomatosis, Tidak ada tanda tanda resolusi setelah 72 jam
• Jenis: eksplorasi laparoskopi, pendekatan terbuka
Indikasi Lain Untuk Menunda Operasi

• Pembentuk Pembentukan tanda- tanda tanda- tanda peritoneal


• ileus persisten > 72 jam
• volume drainase > 500ml pada hari ke 3
• Nyeri bertahan ≥ 4 hari
• CRP ≥ 75mg/L
• Sel darah putih ≥ 10.000/mm
• Cairan bebas peritoneal ≥ 500ml dengan CT
• Penurunan contract enhancement dinding usus halus dengan CT
Pencegahan

• pendekatan laparoskopi
• Hyaluronic acid carboxycellulose
• penggunaan barrier yang bioabsorbable
• Icodextrin
• hemostasis yang teliti
• menghindari diseksi jaringan yang berlebihan dan iskemia
• mengurangi bahan bedah yang tersisa
Prognosis

• Kematian 3-8%
• Tingkat kekambuhan 15-20% dalam 5 tahun
• Tingkat kekambuhan, jumlah kekambuhan, dan waktu kekambuhan
secara signifikan lebih baik pada EOM daripada NOM

Anda mungkin juga menyukai