Anda di halaman 1dari 31

Widara Aryanti

18360174
Bentuk Pemisahan Abnormal Pada bibir
disebut dengan istilah Labioschizis/ Bibir
Sumbing / Cleft Lip

Sedangkan pada langit-langit (palatum)


disebut dengan istilah Palatoschizis/
Cleft Palatu/Celah Langit-Langit
Labioschizis adalah suatu
ketidaksempurnaan pada penyambungan bibir
bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat
dibawah hidung pada saat proses
pembentukannya

Palatoschizis adalah suatu saluran


abnormal yang melewati langit-langit mulut
dan menuju ke saluran udara di hidung
• Labioschizis dan Palatoschizis adalah
suatu kelainan bawaan yang terjadi
pada bibir bagian atas serta langit-langit
lunak dan langit-langit keras mulut.

• Labioschizis dan Palatoschizis bisa


terjadi bersamaan ataupun sendiri-
sendiri
• Bibir sumbing langit-langit (palatum) secara
rutin terkait dengan lebih dari 200 sindrom /
malformasi

• Insidensinya bervariasi antar kelompok etnis


sebagai berikut :
American Indian (3.6:10,000)
Asia (3:1000)
Amerika Afrika (0.3:1000).(9)
• Rata-rata, sekitar 1 dalam setiap 500-750
kelahiran hidup menghasilkan sumbing

• Penelitian tanggal 1 Juni 2009, disebutkan


bahwa jumlah penderita bibir sumbing atau
celah bibir di Indonesia bertambah 3.000-
6.000 orang setiap tahun atau satu bayi
setiap 1.000 kelahiran adalah penderita bibir
sumbing
Beberapa faktor penyebab bibir sumbing
terbagi menjadi faktor herediter dan faktor
eksternal :

1. Faktor Herediter
a. Mutasi gen
b. Kelainan kromosom
75 % dari faktor keturunan resesif dan 25 %
bersifat dominan
•Faktor usia
•Obat-obatan
•Nutrisi, terutama pada ibu yang kekurangan folat
•Penyakit infeksi sifilis, virus rubella dan agen
teratogenik (seperti steroid, antikonvulsan)
• Radiasi
• Stres emosional
•Trauma (trimester pertama)
•Kondisi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
berlebihan beresiko melahirkan bayi sumbing
• Gejala utama dari celah bibir dan / atau
langit-langit sumbing adalah pembukaan
terlihat di bibir atau langit-langit

• Gejala lain dapat terjadi sebagai akibat dari


sumbing meliputi :
• Masalah Feeding/Masalah Asupan Makanan

• Masalah Bicara

• Masalah Dental

• Infeksi berulang pada telinga bagian tengah

• Masalah pendengaran

• Masalah Pernapasan
• Labioskizis terjadi akibat kegagalan fusi atau
penyatuan frominem maksilaris dengan
frominem medial yang diikuti disrupsi kedua bibir
rahang dan palatum anterior. (Minggu Keenam
Pasca Konsepsi)
• Palatoskizis terjadi akibat kegagalan fusi dengan
septum nasi. Gangguan palatum durum dan
palatum molle terjadi pada kehamilan minggu ke-
7 sampai minggu ke-12
Cacat terbentuk pada trimester pertama
kahemilan, prosesnya karena tidak
terbentuknya mesoderm, pada daerah tersebut
sehingga bagian yang telah menyatu (proses
nasalis dan maksilaris) pecah kembali
1.Berdasarkan organ yang terlibat

a. Celah di bibir (labioskizis)


b.Celah di gusi (gnatoskizis)
c. Celah di langit (palatoskizis)
d.Celah dapat terjadi lebih dari satu organ mis =
terjadi di bibir dan langit-langit
(labiopalatoskizis)
Klasifikasi yang diusulkan oleh Veau dibagi
dalam 4 golongan yaitu :

•Golongan I : Celah pada langit-langit lunak


•Golongan II : Celah pada langit-langit lunak dan
kerasdibelakang foramen insisivum
•Golongan III : Celah pada langit-langit lunak
dan keras mengenai tulang alveolar dan bibir
pada satu sisi
•Golongan IV : Celah pada langit-langit lunak
dan keras mengenai tulang alveolar dan bibir
pada dua sisi
2. Berdasarkan lengkap / tidaknya celah
terbentuk
Celah satu sisi / Unilateral Cleft Lip /
Labioschizis unilateral ini dibagi lagimenjadi
a. Celah satu sisi lengkap/ Complete unilateral
cleft lip/ Labioschizis unilateralcomplete

b. Celah satu sisi tidak lengkap/ Incomplete


unilateral Cleft lip/Labioschizi Unilateral
incomplete. s
Celah dua sisi / Bilateral Cleft Lip / Labioschizis
Bilateral ini dibagi lagi menjadi:

a.Celah dua sisi lengkap/Complete bilateral cleft


lip/Labioschizis Bilateral Complete

b.Celah dua sisi tidak lengkap/Incompete


bilateral cleft lip/labioscjis bilateralincomplete

c.Celah dua sisi dengan satu sisi lengkap, sisi


yang lain tidak lengkap

• Tehnik pemberian nutrisi yangadekuat.
• Mencegah komplikasi.
• Fasilitas pertumbuhan dan
perkembangan.
• Pembedahan
 Pada bayi yang langit-langitnya sumbing

1.Pemasangan selang Nasogastric tube


2. Pemasangan Obturator/ “feeding plate”

3. Pemberian dot khusus


Operasi, dengan beberapa tahap, sebagai berikut :

1. Umur 3 bulan (rule over ten) : Operasi bibir dan alanasi(hidung),


evaluasi telinga.
2. Umur 10-12 bulan : Operasi palato/celah
langit-langit, evaluasi pendengaran dan telinga
3. Umur 1-4 tahun : Evaluasi bicara, speech
theraphist setelah 3 bulan pasca operasi.
4. Umur 4 tahun : Dipertimbangkan repalatoraphy dan Pharyngoplasty
5. Umur 6 tahun : Evaluasi gigi dan rahang, evaluasi pendengaran.
6. Umur 9-10 tahun : Alveolar bone graft (penambahan tulang pada
celah gusi)
7. Umur 12-13 tahun : Final touch, perbaikan-perbaikan bila
diperlukan.
8. Umur 17 tahun : Evaluasi tulang-tulang muka
Kelainan labioschisis merupakan kelainan
bawaan yang dapat dimodifikasi/ disembuhkan
melakukan operasi saat usia masih dini, dan
hal ini sangat memperbaiki penampilan wajah
secara signifikan.

Terapi bicara yang berkesinambungan


menunjukkan hasil peningkatan yang baik pada
masalah-masalah berbicara pada anak
labioschisis
1. Menghindari merokok
2. Menghindari alkohol
3. Memperbaiki Nutrisi
Asam Folat
Vitamin B-6
Vitamin A
4. Modifikasi Pekerjaan
5. Suplemen Nutrisi
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai