Anda di halaman 1dari 5

Laporan 1

 Tanggal
Senin 17 Februari 2020
 Kode Kegiatan
F3
 Peserta
Masyarakat
 Judul Laporan
Penanganan demam 3 hari pertama
 Latar Belakang
Sangat banyak masyarakat membawa anak ke IGD Puskesmas saat tengah malam karena
demam hari pertama dengan gelisah, panik, dan anak dalam keadaan basah kuyup karena
dikompres berbagai macam jamu-jamuan. Kepanikan orang tua dapat diatasi jika
orangtua tahu apa yang harus dilakukan saat anak demam
 Permasalahan
Banyak orang tua panik saat mengetahui anaknya demam karena tidak tahu apa yang
harus dilakukan. Selain itu mitos yang beredar bahwa mengompres anak dengan macam-
macam jamu dapat menurunkan panas dapat memperparah kondisi anak dan membuat
anak makin tidak nyaman jika dilakukan secara berlebihan.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
a. Intervensi :Penyuluhan kader posyandu
b. Metode: Penyuluhan mengenai cara menangani anak demam dan kapan harus
membawa anak ke layanan kesehatan
c. Target: Ibu balita dan kader posyandu
 Pelaksanaan Intervensi
Tanggal : Senin 17 Februari 2020 pukul 09.00 – 12.00 WIB
Lokasi : kp Sugutamu sektor IV
 Evaluasi
Setelah dilakukan intervensi diharapkan jumlah pasien anak yang datang dengan keadaan
basah kuyup dan orang tua panik dapat diturunkan. Evaluasi jumlah pasien anak di IGD
Puskesmas dengan keluhan demam hari pertama tidak dilakukan.
Laporan 2
 Tanggal
Selasa 18 Februari 2020
 Kode Kegiatan
F3
 Peserta
Masyarakat
 Judul Laporan
Penyuluhan dan pemasangan IUD
 Latar Belakang
IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim
 Permasalahan
Angka kelahiran bayi dibandingkan jumlah penduduk yang relatif tinggi di Bangka Barat
dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat mengingat lapangan kerja yang
tidak luas dan beragam.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
a. Intervensi :Penyuluhan dan pemasangan IUD gratis pada acara Posyandu
b. Metode: Penyuluhan mengenai keluarga berencana dan pemasangan IUD gratis
c. Target: Ibu Ibu Posyandu
 Pelaksanaan Intervensi
Tanggal : 18 Februari 2020 pukul 09.00 – 12.00 WIB
Lokasi : Posyandu kelompok III kp Sugutamu sektor IV
 Evaluasi
Jumlah ibu yang bersedia memasang IUD sejumlah 6orang. Peserta diharapkan kontrol
ke layanan kesehatan terdekat jika ada keluhan


Laporan 3
 Tanggal
Rabu 19 Februari 2020
 Kode Kegiatan
F3
 Peserta
Masyarakat
 Judul Laporan
Penyuluhan dan pmeriksaan IVA gratis
 Latar Belakang
Kanker serviks merupakan penyakit kanker perempuan yang menimbulkan kematian
terbanyak akibat penyakit kanker terutama di negara berkembang . Penyakit kanker leher
rahim yang istilah kesehatannya adalah kanker serviks (cervical cancer) merupakan
kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang
senggama (vagina) . Kanker serviks merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
HPV atau Human Papilloma Virus, mempunyai presentase yang cukup tinggi dalam
menyebabkan kanker serviks. Maka pentingnya pencegahan kanker serviks sejak dini
 Permasalahan
Angka kejadian kanker serviks di Indonesia masih cukup tinggi
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
a. Intervensi :Penyuluhan dan pemeriksaan IVA gratis
b. Metode: Penyuluhan mengenai aknker serviks
c. Target: Ibu Ibu yang sudah mendaftar 1 minggu sebelum acara
 Pelaksanaan Intervensi
Tanggal : 19 Februari 2020 pukul 09.00 – 12.00 WIB
Lokasi : Puskesmas Sukmajaya
 Evaluasi
Jumlah ibu yang yang hadir di penyuluhan dan melakukan pemeriksaan IVA 30 orang
Di buka dengan penyuluhan dan Tanya jawab di akhir acara
Laporan 4
 Tanggal
Jumat 21 Februari 2020
 Kode Kegiatan
F3
 Peserta
Masyarakat
 Judul Laporan
Penyuluhan Pentingnya bersalin di Faskes
 Latar Belakang
Persalinan merupakan peristiwa penting yang dialami seorang wanita dalam hidupnya.
Persalinan akan memberikan pengaruh jangka panjang yang sangat besar terhadap ibu.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari), yang dapat
hidup ke dunia dan di luar rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psikologis ibu
bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan
berdampak secara langsung pada kesehatan ibu.
 Permasalahan
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 di Indonesia, cakupan
penolong persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten (dokter spesialis, dokter
umum dan bidan) mencapai 87,1% dan bervariasi antar provinsi. Sedangkan persalinan di
fasilitas kesehatan dan Polindes/Poskesdes sebanyak 70,4%, dan persalinan di rumah
sebanyak 29,6%. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalam
menerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan
dan didorong untuk dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
a. Intervensi :Penyuluhan dan pemasangan IUD gratis pada acara arisan ibu-ibu
b. Metode: Penyuluhan mengenai pentingnya bersalin di faskes
c. Target: Ibu-ibu Posyandu
 Pelaksanaan Intervensi
Tanggal : 21 Februari 2020 pukul 09.00 – 12.00 WIB
Lokasi : Posyandu kelompok III kp Sugutamu sektor IV
 Evaluasi
Acara diawali dengan pemberian materi dan di tutup dengan Tanya jawab dan konsultasi.
Laporan 5
 Tanggal
Sabtu 22 februari 2020
 Kode Kegiatan
F3
 Peserta
Masyarakat
 Judul Laporan
Penyuluhan pentingnya ASI ekslusif
 Latar Belakang
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan
hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir
sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah
pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi
tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun. ASI merupakan makanan
pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, bersifat ilmiah. ASI eksklusif adalah bayi hanya
diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan makanan cairan lain, seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang,
bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat .
 Permasalahan
Masih tingginya angka kematian bayi dan balita di Indonesia. Salah satu program dalam
proses penurunan angka kematian bayi dan angka kematian balita adalah program ASI
eksklusif, dan penyediaan konsultan ASI eksklusif di Puskesmas atau Rumah Sakit
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
a. Intervensi :Penyuluhan pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi dan balita
b. Metode: Penyuluhan dan Tanya jawab interaktif
c. Target: Pasien Puskesmas Sukmajaya
 Pelaksanaan Intervensi
Tanggal : 22 Februari 2020 pukul 08.00 – 08.15 WIB
Lokasi : Puskesmas Sukmajaya
 Evaluasi
Acara di awali dengan penyuluhan, Tanya jawab lalu konsultasi mengenai materi .

Anda mungkin juga menyukai