Anda di halaman 1dari 43

AMPUTASI

Oleh : Evan W Ladala


Pengertian

 Berasal dari kata “amputare” yang diartikan


“pancung”
 Amputasi berarti tindakan memisahkan
bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian
ekstrimitas, atau dengan kata lain suatu
tindakan pembedahan dengan membuang
bagian tubuh (Bruner dan Sudarth,2002)
 Awalnya→proses yg kasar tanpa anestesi
 Utk menghentikan perdarahan →dalam Oil /
minyak
 Abad ke 16 (XVI) , Ambroise (ahli bedah
Perancis) Menemukan bentuk stump >
fungsional & teknik ligasi (untuk
menghentikan perdarahan)
 Abad ke 17 (XVII) Morel→teknik tornique
 Setelah perang dunia ke II → teknik
pembedahan & perawatan luka & prostesis
yg > maju.

 Insiden tertinggi pada gol.umur 50-75 tahun.


Amputasi

 Melibatkan beberapa sistem tubuh :


1. Sistem Integumen
2. Sistem Persyarafan
3. Sistem Muskuloskeletal
4. Sistem Cadiovaskuler
Indikasi Amputasi

1. Trauma dan komplikasi (infeksi


anaerob, osteomyelitis, fraktur
multiple yang tidak mungkin
diperbaiki, deformitas)

2. Tumor Malignant tulang dan


jaringan lunak di ekstrimitas

3. Kelainan Vascular (thrombosis,


diabetic angiopathy,
obliterating endarteritis)
4. Penyakit vaskular perifer yang tidak dapat
direkonstruksi dengan nyeri iskemik atau infeksi
yang tak dapat ditoleransi lagi.
5. Nyeri atau infeksi yang tak dapat ditoleransi
lagi dalam pasien yang tak dapat bergerak
dengan penyakit vaskular perifer.
6. Infeksi yang menyebar secara luas dan tidak
responsif terhadap terapi konservatif.
7. Tumor yang responsnya buruk terhadap
terapi nonoperatif.
8. Trauma yang cukup luas sehingga tidak
memungkinkan untuk direparasi
Level Amputasi (ekstrimitas bawah)

1. Hemipelvectomy  amputasi tidak hanya


menghilangkan sendi pada hip, tetapi juga
menghilangkan sebagian dari pelvic.
2. Hip disarticulation (very short Above Knee
(A/K)  Amputasi tepat pada sendi panggul
3. Above Knee (A/K)  Amputasi di atas lutut,
dibagi 3, Short A/K, Medium A/K, Long A/K
Level Amputasi (ekstrimitas bawah)

4. Knee disarticulation / very long Above Knee


(A/K)  Amputasi tepat pada sendi lutut.
5. Below Knee (B/K)  Amputasi di bawah
lutut, dibagi lagi menjadi : very short below
knee (B/K), Short and Medium below knee
(B/K)
6. Angkle disarticulation  Amputasi tepat
pada sendi pergelangan kaki
Level Amputasi (ekstrimitas bawah)

7. Symes  Amputasi tepat pada sendi


pergelangan kali dengan maleolus tibia dan
fibula ikut hilang
8. Chopart  Amputasi pada sendi
talocuneiforme 1 sampai 3
Level Amputasi (ekstrimitas bawah)

7. Symes  Amputasi tepat pada sendi


pergelangan kali dengan maleolus tibia dan
fibula ikut hilang
8. Chopart  Amputasi pada sendi
talocuneiforme 1 sampai 3
Level Amputasi (ekstrimitas bawah)

7. Symes  Amputasi tepat pada sendi


pergelangan kali dengan maleolus tibia dan
fibula ikut hilang
8. Chopart  Amputasi pada sendi
talocuneiforme 1 sampai 3
Level Amputasi
Osteo-plastic Amputations
(Gritti-Stokes and Sabanajeff amputations)
Pirogoff Amputation
Callander Amputation
(ini memberikan bantalan tunggul akhir yang baik)
Amputasi di bawah lutut
Amputasi sepertiga tengah tungkai bawah
Skema amputasi telapak kaki
Syme Amputation
Syme Amputation
Amputasi Lengan Atas
Amputasi Jari
Tipe Amputasi

 Myodesis  mengikatkan group otot tulang


dengan tulang.

 Myoplasty  menjahitkan otot dengan


jaringan lunak pada sisi yang lain yaitu pada
otot atau fascia sebelahnya.
Tipe Amputasi
(sesuai dengan pemotongan jaringan lunak)
1. Flap amputations:
- single-flap amputation
- double-flap amputation

2. Circular amputations:
- one-step (guillotine) amputation
- two-step amputation (variety – “cuff”
method of forearm amputation)
- three-step (conical-circular) amputation
Teknik Amputasi

1.Closed Amputation (Definitive Amputation)

Dikenal :
* Definitive end-bearing amputation
Digunakan pd level dimana→beban tubuh
bertumpu ujung stump.
* Definitive non-end-bearing amputation
Beban tubuh tdk bertumpu pd ujung stump.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan :

 Debridemen
 Penggunaan torniket
Sangat membantu (kecuali pd tungkai yg iskemik)
 Level Amputasi
Berhub.dgn prostesis yg tersedia(dulu)
 Flap dari kulit
penting dibanding dgn level amputasi
 Opportunistic flaps
 Rotation flaps
 Cangkok kulit
 Otot
Otot2 dipotong kurang lebih 5 cm distal dari level tulang yg
diamputasi.
 Syaraf
1. banyak ahli bedah →terbaik→setelah
dibebaskan dari jar.sekitar, syaraf ditarik ke
distal & dipotong.
2. Cegah tumor sel saraf / neuroma
 Pembuluh darah
Dipisahkan→diligasi dua kali.
 Tulang
Tonjolan tulang yg tdk dapat tertutup jaringan
lunak sekitar harus direseksi.
 Penggunaan drain
Teknik Amputasi

2. Open Amputation
* Ujung stump amputasi tdk ditutup kulit
* Operasi dilakukan lebih dari satu kali.
Penanganan post operasi :
 Pembalutan yg rigid
 Pemasangan prostesis sementara
Pasca Operasi

 Tujuan dari Manajemen pascaoperasi :


Cepat, penyembuhan luka tidak rumit
Pengendalian edema
Pengendalian nyeri pascaoperasi
Pencegahan kontraktur sendi
rehabilitasi cepat
Penggunaan macam-macam Prosthesis
CONTOH Standard Above-knee
Amputation (AKA)
Standard Above-knee Amputation (AKA)
Transfemoral amputation – Above-knee
Amputation: Menandai flap kulit
Pembedahan jaringan lunak sesuai dengan
tanda yang telah dibuat
Treatment periosteum dan pemotongan tulang
Eksposure dan ligasi pembuluh darah
utama
Deep pembuluh dalah kecil dengan
electrocauter setelah torniquet dilepaskan
Eksposure dan pemotongan saraf
Jahitan pada jaringan lunak diatas tulang dan
Wound drainase
Perban aseptik dan imobilisasi
Komplikasi yang sering pada amputasi:

 Perdarahan masif, terjadi jika jahitan longgar.


 infeksi
 Kemerahan, melepuh, kerusakan kulit akibat
imobilitas, tekanan, dan hal lain yang
menyebabkan iritasi.
 Pneumonia, bekuan darah, dan gangguan
pernafasan hubungannya dengan imobilitas.
 Pembentukan tumor sel saraf (neuromas) di
ujung saraf yang terputus.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai