Anda di halaman 1dari 10

SARKOMA EWING’S

GAHARUNI SAHIKA MUTDINIA


131711123038
AJ2-B20
KONSEP PENYAKIT
DEFINISI
• Sarkoma Ewing adalah neoplasma yang tersusun
oleh sel kecil bulat yang ganas, yang kebanyakan
menyerang usia muda pada batang tubuh dan
tulang panjang (Kamal, Putro, & Pattiata, 2011).
• Ewing sarcoma merupakan tumor tulang pada anak
yang sering dijumpai. Gambaran klinis maupun
radiologis tumor ini sangat mirip dengan infeksi
tulang yaitu osteomielitis akut maupun kronik,
dengan keluhan benjolan pada tulang yang dirasa
nyeri. Dengan demikian, sering kali pasien datang
terlambat karena di diagnosis infeksi tulang
(Mulatsih & Farahdiba, 2016).
ETIOLOGI
1. Belum diketahui pasti
2. Kelainan Genetik
Kesalahan rekombinasi kromoson yang
menyebabkan sel normal menjadi ganas karena
kesalahan translokasi kromoson 11 dan 22
dimana gen EWS pada kromosom 22 berpindah
ke gen FL11 pada kromosom 11 dan menyatu.
(Binarto, 2016)
WOC
STAGING SARKOMA EWING’S

Stage IA — low-grade, intrakompartemen


stage IB — low-grade, ekstrakompartemen
stage IIA — high-grade, intrakompartemen
stage IIB — high-grade, ekstrakompartemen
stage III dengan metastasis

(Binarto, 2016)
MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri
2. Adanya benjolan/ pembengkan
3. Demam
4. Anemia
5. Adanya tanda-tanda non spesifik inflamasi
seperti peningkatan laju endap
darah(LED), leukositosis, dan peningkatan
serum lactate dehydrogenase(LDH).

(Kamal, Putro, & Pattiata, 2011)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Foto Polos dua proyeksi.


2. CT-Scan
menunjukkan pola destruksi tulang dan informasi
mengenai ekstensi intrameduler, di samping itu CT
juga dapat memberikan gambaran keterlibatan
ekstraosseus.
3. MRI
memberikan gambaran ekspansi ke bagian
intrameduler dan hubungan lesi ke saraf dan pembuluh
darah yang berdekatan serta dapat mengevaluasi
perluasan massa jaringan lunak yang dapat menjadi
cukup besar tanpa memerlukan kontras intravena.

(Kamal, Putro, & Pattiata, 2011)


TATA LAKSANA

1. Kemoterapi kombinasi
Tata laksana sarkoma Ewing memerlukan kemoterapi sistemik
digabungkan dengan pembedahan atau radioterapi atau keduanya
untuk kontrol lokal tumor. Dengan penggunaan regimen terapi
multimodal termasuk kombinasi kemoterapi, pembedahan, dan
radioterapi, angka kesembuhan 50% atau lebih dapat dicapai.
2. Kontrol lokal
Tata laksana untuk sarkoma Ewing menyeimbangkan agresivitas terapi
untuk memaksimalkan kontrol lokal dengan meminimalisasi
morbiditas. Kontrol lokal sarkoma Ewing dapat dilakukan dengan
radioterapi dan atau pembedahan.
3. Rekonstruksi
Defek tulang yang cukup besar setelah reseksi dapat menimbulkan
berkurangnya fungsi ekstremitas yang bersangkutan. Sebaiknya
dilakukan rekonstruksi untuk mengembalikan atau memperbaiki fungsi
ekstremitas yang bersangkutan. Pilihan utama untuk rekonstruksi
antara lain: bone graft autogenik atau allogenik, dan endoprosthesis.
(Kamal, Putro, & Pattiata, 2011)
ASUHAN KEPERAWAT
AN
DAFTAR PUSTAKA

Binarto, J. (2016). Referat Ewing Sarcoma - stase


IKA. Retrieved September 24, 2018, from
https://www.scribd.com/doc/310325140/Referat-
Ewing-Sarcoma-stase-IKA
Kamal, A., Putro, R., & Pattiata, R. (2011).
Diagnosis and Treatment of Ewing Sarcoma. The
Journal of Indonesian Orthopaedic, 39(2).
Retrieved from http://jio-
online.org/index.php/jio/article/view/1/9
Mulatsih, S., & Farahdiba, V. (2016). Gambaran
Klinis Osteomielitis Kronik pada Ewing Sarcoma :
Laporan kasus. Sari Pediatri, 11(1), 52.
https://doi.org/10.14238/sp11.1.2009.52-5

Anda mungkin juga menyukai