Anda di halaman 1dari 22

Kolelithiasis

Definisi

Peny batu empedu dpt ditemukan di


dlm kandung empedu / dlm duktus
koledokus, / pd kedua-duanya

Kolelitiasis
Awalnya ditemukan di negara maju,
tp dgn ↑keadaan ekonomi, prubahan
menu diet ala Barat srta perbaikan
sarana diagnosis khususnya USG,
kmdn tjd ↑ prevalensi di negara
berkembang
Epidemiologi

 Di Amerika Serikat, insiden kolelitiasis


diperkirakan 20jt org, 70% diantaranya batu
kolesterol & 30% sisanya batu pigmen dan
komposisi yg bervariasi, dan lebih byk pada lansia

 Di Jakarta pd 51 pasien didapatkan batu pigmen pd


73% pasien dan batu kolesterol pada 27% pasien,
lebih byk pada usia <30thn

 1:3 kasus pada wanita dan 1:6 kasus pada pria


Etiologi

 Obstruksi duktus sistikus


oleh batu, tumor
 Regurgitasi enzim
pankreas, ke dalam duktus
koledokus
 Inflamasi oleh bakteri
 80 % kasus komponen
utama batu empedu:
Kolesterol dan sebagian
kecil sisanya dr garam
Calsium
Faktor Risiko

Fatty (Gemuk)

Fourty (40 tahun keatas)

Fertile (Subur)

Female (Wanita)
Fatty Food Intolerance (Tdk mampu memecah makanan berlemak)

Flatulens (Sering buang angin)


Anamnesis
  -
 penderita kolelitiasis biasanya asimtomatis.
 Keluhan yg mungkin timbul adalah dispepsia yg kadang
disertai intoleran terhadap makanan berlemak.
Simtomatis:
 Nyeri epigastrium, kuadran kanan atas / perikondrium.
 Kolik bilier yg berlangsung >15mnt,
 Nyeri timbul perlahan-lahan.
 Penyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, scapula,
atau ke puncak bahu, disertai mual dan muntah.
 ± penderita melaporkan nyeri↓ stlh mndptkan antasida.
 Bila tjd kolelitiasis, keluhan nyeri menetap dan bertambah
pd waktu menarik nafas dalam.
Anamnesis
Jenis Batu

Batu Kolesterol
 Batu pigmen/
lumpur
 Bentuk
bervariasi,
kecil-kecil,
banyak, warna Batu Pigmen Coklat
coklat -hitam.
 Permukaan
kasar
 Konsistensi

 >70% lunak
kristal
kolesterol
 Bentuk bervariasi Batu campuran
 Soliter atau multiple (kolesterol &
pigmen), Batu Pigmen Hitam
 Permukaan licin, mengandung 20-
bulat, berduri 50% kolesterol
Gambaran Klinis

Gambaran Stadium asimtomatik (50 – 66% kasus)


Klinis
Dispepsia, kdg disertai intoleransi thd makanan
berlemak (fatty food intolerance)

Kolik bilier (15mnt-bbrp jam, nyeri pada daerah


epigastrium & kuadran kanan atas kmdn
menjalan ke punggung, skapula) yg hilang
setelah konsumsi antasida, mual, muntah &
komplikasi (kolesistitis, koledokolitiasis,
kolangitis).
Pemeriksaan Fisik

Sklera ikterik (ikterik klinis bila terjadi sumbatan saluran empedu


berat)
Nyeri Tekan (Punctum Maximum kuadran kanan atas).
bertambah saat pasien menarik napas
Murphy sign (+),

Kadang terdapat pembesaran hepar

Trias Charcot (demam & menggigil, nyeri daerah hepar, ikterus)


→ Kolangitis
Gejala Pentaderanold (trias charcot + syok + kekacauan mental/
penkes)→ Kolangiolitis
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Ultrasonography Kolesistografi


DL: Leukositosis Dinding kandung Adanya kontras
Fungsi Hati: Enzim empedi menebal membantu melihat
Hepar ↑ (fibrosis/udem) batu radiolusen shg
Bilirubin: Serum Tampak adanya batu, dpt dihitung jumlah dan
bilirubin & alkali gas intramural, ukurannya.
fostafase↑ pengumpulan cairan
Kolesistografi
perikolesistikus
Murphy sign (+) saat Gold Standard
Foto polos Abdomen kontak dengan probe Melihat secara
Tidak ada gambaran USG langsung gambaran
khas endoskopi dari
CT-Scan duodenum dan papila
major, serta gambaran
Membantu diagnosis
duktus biliaris dan
keganasan (ketepatan pakreatikus.
70-90%)
Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonography
Diagnosis Banding
Indikator Kolesistitis Apendisitis Pankreatitis
•Definisi • Peradangan pada • Peradangan pada • Peradangan pada
kandung empedu V. Appendix pankreas
•Gejala • Nyeri akut perut • Nyeri viseral di • Nyeri tiba-tiba/
klinis kanan atas hingga perut kanan perlahan di daerah
punggung dan skapula bawah pertengahan
• Riwayat nyeri kolik • McBurney sign epigastrium hingga
• Nyeri tekan(-), nyeri (+) punggung
lepas (-), defans • Rovsing sign (+) • Nyeri tekan (+)
muskular (-) • Defans muskulas • Kadang ikterus (+)
• Ikterus jarang terjadi (+) • Takikardia
•Pem. Lab • Leukosit ↑/ N • Leukositosis
• Bilirubin ↑sedikit • Leukositosis • Amilase ↑ dlm 12jam
•Pem. • X-Ray: Bayangan massa kemudian ↓ 3-5hr brkt.
Penunjang jaringan lunak lonjong
menekan dinding kolon • USG
transversum
• USG: batu (+),
penebalan dinding
kandung empedu
Tatalaksana

1. Diet:
 Mengurangi makanan dengan kadar gula tinggi
 Mengurangi makanan mengandung lemak hewani,
seperti margarin, keju, daging berlemak, roti,
cakes, biskuit.
2. Obat: Ursodeoxycholic acid. Bila batu masih
berwujud lumpur

3. Opersi: Berdasarkan letak dan ukuran batu dan


faktor lainnya.
Tatalaksana

Laparoskopi Laparotomi Non-Operatif


•Minimally invasive Dilakukan ketika • Hanya untuk pasien
•Irisan kecil terjadi inflamasi yang memiliki
•Meningkatkan berat kontraindikasi medis
pemulihan pasien serius terhadap
•Mengurangi nyeri post tindakan operasi.
operasi • Ursodil (Actigall) dan
•Hostpital stay lebih Chenodiol (chenix),
singkat mengandung asam
•Pasien bisa beraktivitas empedu utk melarutkan
kembali secepatnya empedu
•Lebih hemat bagi • Ursodiol 8-
penyelenggara 10mg/KgBB/hari
kesehatan • Analgesia dan
Antiemetik
Tatalaksana
Paska operasi Kolelithiasis

 Empedu masih
mengalir dari liver
ke usus

 Dapat makan
apapun tanpa
keluhan setelah
operasi batu
empedu
Prognosis

 50% pasien menjadi simtomatik.


 Setelah tindakan kolesistektomi, batu empedu msh dpt
muncul pd saluran empedu.
 Pada 8% kasus kolesistektomi pd pasien usia >50thn &
BMI >30kg/m2 → Hernia.
 Prognosis pasien dengan koledokolitiasis tergantung
dari komplikasi yang mungkin terjadi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai