kedaruratan oftalmologi
Epitel kornea
dan zat Penetrasi zat
berbahan basa ke
basa, intraokular Kegawatdaruratan
keduanya dapat Mata
bersifat berlangsung
Lipofilik dan dengan cepat
Hidrofilik
Minggu pertama Minggu kedua dan Minggu ketiga dan
ketiga : selanjutnya :
Sel membran rusak. regenerasi sel epitel Vaskularisasi aktif
Hilangnya epitel, konjungtiva dan kornea trtutup pblh
keratosit, saraf kornea kornea. darah tidak akan
dan pembuluh darah. neovaskularisasi kornea terjadi perforasi
Tjd kerusakan vascular disertai dg sel radang. kornea.
iris, badan siliar dan Kekeruhan kornea Trjdi pembetukan
epitel lensa mulai menjernih pannus pada kornea.
Trauma berat Sel penyembuhan Endotel yg tetap
merusak sel goblet berbentuk invasi rusak edema
konjungtiva bulbi. fibroblast memasuki
kornea. kornea
TIO akan meninggi.
Terbentuknya kolagen. Dpt trjadi kerusakan
Kornea keruh (menit) permanen saraf
Infiltrasi sel PMN, Trauma alkali berat
jaringan granulasi kornea dgn gejala
monosit dan fibroblast seperti TIO dpt
pada iris dan badan
siliar fibrosis. rendah atau tinggi
Jaringan parut pada kelopak.
Kelopak Margo palpebra rusak gangguan ada break
up time air mata.
Mata Tear film menjadi tidak normal.
Terjadinya pembentukan jar. parut pda kel.
asesoris air mata mata mjd kering.
Steroid topikal
ataupun sistemik pd Antibiotik
mgg pertama
Beta- Siklopegik dan
dexametason 0,1 % Blocker dilakukan
debridement
setiap 2 jam
TX
TRAUMA
ASAM Irigasi SEGERA dgn garam fisiologik atau
air selama 15 30 menit.
Pemeriksaan Kadar pH mata dgn Kertas
Lakmus