Anda di halaman 1dari 33

Penyakit Menular Seksual (PMS)

Sexually Transmitted Diseases (STD)

DEFINISI
Penyakit Menular Seksual atau
sering
disingkat
PMS
merupakan
penyakit yang berhubungan dengan
organ seksual manusia. PMS juga
dikenal dengan sebutan Penyakit
Akibat Hubungan Seksual (PHS) atau
Sexually Transmitted Diseases (STD).

Penyakit
Menular
Seksual
pada
umumnya disebabkan karena adanya
penyebaran virus, bakteri, jamur dan
proto zoa/parasit. Seperti beberapa
penyakit
menular
seksual
yang
disebabkan oleh virus antara lain HIV
(Human Immunodeficiency Virus), Genital
Herpes, Hepatitis B dan HPV (Human
Papilloma Virus).

GEJALA PMS

Keluar cairan/keputihanyang tidak normal dari vagina atau


penis.
2. Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitaralat kelamin
3. Kemerahan di sekitaralat kelamin
4. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung
zakar
5. Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan
tidak berhubungan dengan menstruasi
6. Bercak darah setelah hubungan seksual
7. Anus gatal atau iritasi.
8. Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
9. Nyeri di paha atau perut lebih rendah.
10. Pendarahan pada vagina .
11. Nyeri atau pembengkakan testis.
12. Pembengkakan atau kemerahan dari vagina.
13. Nyeri seks
14. Perubahan pada kulit di sekitar kemaluan
15. Terasa sakit pada daerah pinggul (wanita)
16. Meski tanpa gejala dapat menularkan penyakit bila tenang
1.

FLUOR ALBUS/ LEUCORRHEA/VAGINAL


DISCHARGE/KEPUTIHAN

adalah cairan kental keputihan yang


keluar dari vagina dan rongga uterus.
Keputihan dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis)
dan keputihan abnormal (patologis).
Sekret vagina normal (fisiologis) bersifat
: encer tidak kental, tidak berwarna,
tidak berbau, biasanya terdapat pada
forniks posterior, dipengaruhi kadar
hormon pH optimal : 3,8 4,2.


Sekret vagina abnormal Terjadi
perubahan warna dan jumlah, misalnya
: Keputihan disertai rasa gatal, Sekret
vagina yang bertambah banyak, Rasa
panas saat kencing, Sekret vagina
putih dan menngumpal, Berwarna
putih keabuan atau kuning dengan bau
menusuk.

ETIOLOGI
Fluor albus yang patologis dapat disebabkan oleh :
1. INFEKSI
Bakteri : Chlamydia,Bakterial Vaginosis dan
Gonokokus
Jamur : Candida
Protozoa : Trichomonas vaginalis
Virus : virus Herpes dan Human Papilloma virus
2. IRITASI
Sperma, pelicin, kondom, sabun cuci, pelembut
pakaian, Deodoran, sabun, Cairan antiseptik
untuk mandi, Pembersih vagina, Celana ketat,
toilet berwarna.
3. TUMOR ATAU JARINGAN ABNORMAL LAIN

PENCEGAHAN

Menjaga kebersihan,
Memperhatikan pakaian,
Mengatur gaya hidup.

PENDAHULUAN
URETRITIS

URETRITIS GO URETRITIS NON GO


URETRITIS SPESIFIK URETRITIS
NON SPESIFIK

URETRITIS GO

DEFINISI
Gonore
merupakan
semua
penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae yang bersifat
purulen
dan
dapat
menyerang
permukaan mukosa manapun di tubuh
manusia. Umumnya mengenai : Uretra,
Endoserviks,
Rektum,
Faring,
Konjungtiva.

EPIDEMIOLOGI
Kasus gonore rata-rata 400 ribu 1
juta pertahun di Amerika Serikat Insiden
tersering pada laki-laki homoseksual.
Prostitusi merupakan sumber infeksi
utama, terutama di negara sedang
berkembang Menyerang semua umur,
ras, segala tingkat sosio-ekonomi .

FAKTOR RESIKO
1.
2.
3.
4.

Hubungan seksual dengan penderita


tanpa proteksi
Mempunyai banyak pasngan seksual
Pada bayi-bayi yang melewati jalan
kelahiran dari ibu yang terinfeksi
Anak sexual abuse oleh penderita
terinfeksi

ETIOLOGI

Gonore disebabkan oleh gonokokus,


Gonokok

termasuk

golongan

diplokokus berbentuk biji kopi dengan


lebar 0,8 u dan pajang 1,6 u. Kuman ini
bersifat tahan asam, gram negatif.
intraseluler

STRAIN RESISTENSI.

NGPP (Neisseria Gonorhoeae penghasil


penisilinase)
TRNG
QRNG
ARNG

PATOGENESIS

PERLEKATAN (pili dan protein


permukaan)
SEL EPITEL MENEMBUS JARINGAN.
PMNL
MIKRO ABSES
PENYEBARAN

GEJALA KLINIS PADA PRIA


Masa inkubasi 1-10 hari (sering 1-5
hari), uretra pars anterior, keluhan
disuri, uretral discharge.lendir
kekeruhan sampai nanah.

Pada pemeriksaan tampak orifisium


uretra eksternum udema, eritema,
ectropion, discharge purulent.

GEJALA KLINIS PADA


WANITA

60-80% Asimptomatis.
keluhan :

Vaginal discharge,

disuria,

menoraghia,

nyeri punggung.

intermentrual bleeding,

DIAGNOSIS
Anamnesis, klinis, laboratoris

LABORATORIUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Cat Gram duh tubuh


Kultur : Thayer martin/modifikasi TM .
Tes definitif ( tes Oksidase, Fermentase)
Tes NGPP (Beta laktamase, Yodometri, Penisilin discdifusion,
Pyridine-2-azodimethylalanine cephalosporin (PADAC)
Tes Thomson
Imunofluoresensi (langsung & tidak langsung)
Fiksasi Komplemen
ELISA

Pria : bahan dari duh tubuh uretra/sed.urine/sekret massage


prostat
Wanita : bahan dari uretra, serviks, muara kel.bartholin, rektum

KOMPLIKASI
PRIA
Tisonitis
Parauretritis
Cowperitis
hematuri
Prostatitis
Vesikulitis
Funikulitis
Epididimitis
Infertilitas
WANITA
Bartholinitis
Salpingitis
Diseminata

TERAPI

Pertimbangkan, efektivitas, harga, efek samping, tempat infeksi,


resistensi, kemungkinan infeksi C. trachomatis bersamaan

Infeksi Anogenital, komplikasi (-)

ANJURAN
Tiamfenikol* 3,5g /oral dosis tunggal
Ofloksasin* 400mg /oral dosis tunggal
Kanamisin 2g intramuskuler dosis tunggal
Spektinomisin 2g intra muskuler dosis tungga

PILIHAN
Siprofloksasin* 500mg/oral dosis tunggal
Seftriakson 250mg intramuskuler dosis tunggal
Sefiksin 400mg /oral dosis tunggal
*) tak dianjurkan pada anak/remaja

Infeksi Anogenital, komplikasi (+)

Regimen dosis ganda, oral 5 hari, Injeksi 3 hari

ANJURAN
Tiamfenikol 3,5g /oral 1kali/hari
Ofloksasin 400mg /oral 1kali/hari
Kanamisin 2g intramuskuler 1kali/hari
Spektinomisin 2g intra muskuler 1kali/hari

PILIHAN
Siprofloksasin 500mg/oral 1kali/hari
Seftriakson 250mg intramuskuler 1kali/hari
Sefiksin 400mg /oral 1kali/hari
Miningitis, endocarditis dosis sama, 4 minggu

Konjungtivitis GO pada Dewasa

ANJURAN
Seftriakson 250mg intramuskuler dosis tunggal
Spektinomisin 2g intra muskuler dosis tunggal
Siprofloksasin 500mg/oral dosis tunggal
Ofloksasin 400mg /oral dosis tunggal
Konjungtivitis GO pada Neonatus
ANJURAN
Seftriakson 50-100mg/KgBB, intramuskuler s/d max.
125mg
PILIHAN
Kanamisin 25mg/KgBB intramuskuler s/d max. 75mg
Spektinomisin 25mg/KgBB intramuskuler s/d max.
75mg
Pantau dalam 48 jam

Anda mungkin juga menyukai

  • 4
    4
    Dokumen5 halaman
    4
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Bab I-2
    Bab I-2
    Dokumen32 halaman
    Bab I-2
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Crao Dan Crvo
    Crao Dan Crvo
    Dokumen11 halaman
    Crao Dan Crvo
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Trauma Kimia
    Trauma Kimia
    Dokumen10 halaman
    Trauma Kimia
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen5 halaman
    JURNAL
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Cover Fix
    Cover Fix
    Dokumen1 halaman
    Cover Fix
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Document 1
    Document 1
    Dokumen3 halaman
    Document 1
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Stomatitis Tinjauan Pustaka
    Stomatitis Tinjauan Pustaka
    Dokumen16 halaman
    Stomatitis Tinjauan Pustaka
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Crao Dan Crvo
    Crao Dan Crvo
    Dokumen10 halaman
    Crao Dan Crvo
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Jiwa
    Jiwa
    Dokumen2 halaman
    Jiwa
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Stomatitis Contak Alergica
    Stomatitis Contak Alergica
    Dokumen2 halaman
    Stomatitis Contak Alergica
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Alergi
    Alergi
    Dokumen2 halaman
    Alergi
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen33 halaman
    Presentation 1
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kasus Imbalming
    Kasus Kasus Imbalming
    Dokumen10 halaman
    Kasus Kasus Imbalming
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Hidung Word
    Anatomi Hidung Word
    Dokumen5 halaman
    Anatomi Hidung Word
    Anonymous RRmC64
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Kelompok F
    Kelompok F
    Dokumen2 halaman
    Kelompok F
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Ujian Akhir Coas Mata
    Ujian Akhir Coas Mata
    Dokumen20 halaman
    Ujian Akhir Coas Mata
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Tugas Gilut
    Tugas Gilut
    Dokumen16 halaman
    Tugas Gilut
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Fluor Albus
    Fluor Albus
    Dokumen4 halaman
    Fluor Albus
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Dokumen1 halaman
    Ke Simp Ulan
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Peptic Ulcer
    MAKALAH Peptic Ulcer
    Dokumen30 halaman
    MAKALAH Peptic Ulcer
    LempahBelatjan
    Belum ada peringkat
  • Jiwa
    Jiwa
    Dokumen2 halaman
    Jiwa
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Stomatitis Tinjauan Pustaka
    Stomatitis Tinjauan Pustaka
    Dokumen16 halaman
    Stomatitis Tinjauan Pustaka
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Kasus 3
    Kasus 3
    Dokumen9 halaman
    Kasus 3
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Karsinoma Tiroid
    Karsinoma Tiroid
    Dokumen19 halaman
    Karsinoma Tiroid
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Mata
    Anatomi Mata
    Dokumen11 halaman
    Anatomi Mata
    Kadek Eka
    Belum ada peringkat
  • Pppkkrrrssss
    Pppkkrrrssss
    Dokumen1 halaman
    Pppkkrrrssss
    ratih agriditha
    Belum ada peringkat