Kasus 3

Seorang wanita 31 tahun dilaporkan meminta

perawatan ortodontik dengan perhatian
utama bahwa ia memiliki posterior crossbite
unilateral. Atas keramik dan bawah stainless
steel bracket yang terikat dengan 0.014 "Ni-Ti
archwires dipasang. Setelah tiga hari, pasien
melaporkan bahwa pasien merasa bibirnya
seperti tidak terasa. Dia juga telah bertanya
pada teman-temannya dan disarankan untuk
menerima suntikan kolagen pada bibir karena
pembengkakan bibir yang terlihat jelas.

 pemeriksaan klinis menunjukkan bibir tampak

bengkak dan pengembangan gap interlabial
ketika bibir atas dan bawah berada dalam posisi
istirahat. Keadaan umum dalam batas normal
dan tidak ada lesi intraoral yang ditemukan.
Pasien tidak mengatakan adanya sensasi rasa
yang merugikan atau sakit. Ni-Ti archwires
segera dihilangkan dan kawat stainless steel
dipasang. Pasien merasa ada perbaikan gejala
dalam waktu lima jam dari pelepasan archwire
Ni-Ti. Sebuah tes pencucian nikel dilakukan
dengan kabel ortodontik yang menggunakan
0.014 "Ni-Ti archwires atas dan bawah dari
produsen yang sama.

 Hasil kembali negatif untuk pencucian

nikel. Hal ini menunjukkan bahwa
sementara kontak dengan paduan
mengandung nikel dimulai gejala-gejala
pasien, nikel itu tidak tercuci di bawah
kondisi uji laboratorium. Namun, tes
pencucian nikel dalam kondisi kontak
dengan produk air liur, makanan atau
kebersihan mulut tidak dilakukan.

 Pemeriksaan
klinis
setelah
tiga
hari
penghapusan archwires Dalam kedua kasus
diagnosis tanda nikel atau gejala diduga
karena menunjukkan bahwa kompetensi bibir
telah kembali. bibir pasien tidak lagi muncul
bengkak dan klinis 'anestesi-seperti' gejala
tidak.
Setelah tiga bulan pengobatan menggunakan
kombinasi stainless steel dan kabel TMA,
gejala tidak kembali. Sebuah re-tantangan
dengan archwire Ni-Ti tidak dilakukan.

KASUS 4
Seorang wanita 15 tahun dievaluasi oleh ahli
patologi oral untuk oro-faringeal 'gatal, kekasaran
amplas-seperti,
benjolan,
terbakar
dan
ketidaknyamanan yang kuat' yang telah bertahan
selama enam bulan.
Gejala terjadi di episode harian ringan sampai
intensitas sedang berlangsung 15-60 menit, tetapi
dengan episode parah sesekali, yang intensitas
cukup untuk mengurangi pasien menangis. Tidak
ada faktor pencetus awal atau yang sedang
berlangsung bisa ditarik kembali. Kontak dengan
makanan dingin seperti es krim dan hangat hujan
tampaknya membantu tetapi dalam cara yang
sementara.

 Pasien mengatakan alergi terhadap debu,

serbuk sari, kucing, ikan dan makanan laut
dengan reaksi mulai dari rhinitis ke
anafilaksis (ikan dan seafood). Dia tidak
melaporkan riwayat alergi terhadap logam
apapun
Pada pemeriksaan, kurung ortodontik dan
archwires berada di tempat tapi tidak ada
perubahan mukosa dapat dibuktikan.
pilihan manajemen yang baik dari gejala
tanpa intervensi atau empiris obat nyeri
neuropatik kronis seperti capsaicin atau
antidepresan dosis rendah.

DISKUSI

Dalam kedua kasus diagnosis kontak nikel

hipersensitivitas didukung oleh timbulnya
gejala sesaat setelah penempatan archwires
Ni-Ti dan resolusi mereka cepat setelah
penghapusan. Dalam kedua kasus adalah retantangan atau kulit pengujian yang dilakukan.
Dalam Kasus 1 diagnosis dan manajemen
difasilitasi
oleh
pembengkakan
labial
sementara dalam Kasus 2 (a) tidak adanya
tanda-tanda klinis (b) sejarah negatif alergi
logam dan (c) tidak ada hubungan awal
dengan
timbulnya
perawatan
ortodontik
tersedia lebih dari tantangan diagnostik.

 Dalam Kasus 2 sifat intermiten dari gejala yang

berteori terjadi karena periode meningkat pelindian
nikel dari beberapa perubahan harian dari lingkungan
intra-oral (misalnya fluoride paparan, komposisi
makanan). Tidak adanya perubahan mukosa masih
kompatibel dengan hipersensitivitas nikel sejak gejala
mukosa tanpa tanda-tanda telah dilaporkan.
Pengurangan gejala dengan makanan dingin dan
hangat bisa disebabkan aktivasi diameter besar,
serat ambang rendah (Gerbang Teori Kontrol Pain).
Sejarah atopik mungkin signifikan sebagai faktor
predisposisi.
Mekanisme
sensitisasi
potensial
berkaitan dengan nikel makanan atau perhiasan
tubuh tidak dieksplorasi.

KES IMPULAN

Meskipun respons alergi terhadap nikel di mukosa mulut dari

nikel yang mengandung peralatan ortodontik lebih jarang
daripada dari kontak nikel pada epidermis, dapat terjadi,
khususnya di females. jika tanda-tanda klinis intraoral terkait
nikel dan gejala muncul, dokter gigi yang harus disiapkan untuk
melakukan atau melanjutkan pengobatan tanpa menggunakan
kabel Ni-Ti dan bahkan tanpa stainless steel. Kedua kasus
menggambarkan bahwa tanda-tanda klinis hipersensitivitas nikel
mungkin halus atau tidak ada.
Frekuensi perawatan ortodontik dan penggunaan umum nikel
yang mengandung bahan ortodontik menimbulkan pertanyaan
menarik apakah perawatan ortodontik dapat bertindak untuk
menambah atau mengurangi beban hipersensitivitas nikel dalam
populasi. Ada bukti bahwa paparan oral untuk nikel dapat
menyebabkan toleransi imunologi untuk nikel dan dengan
demikian mengurangi timbulnya alergi nikel. Namun ketika
tanda atau gejala klinis diduga karena hipersensitivitas nikel
menyedihkan untuk pasien ada banyak pilihan bahan yang
tersedia untuk dokter gigi sebagai alternatif.