KASUS
Seorang laki laki, 22 tahun, dibawa ke IGD RS karena
mengalami kecelakaan lalu lintas. Dokter jaga IGD lalu
memeriksa dan mendiagnosis pasien mengalami patah
tulang paha kanan dan kiri. Namun, keluarga pasien
menolak untuk MRS.
Beberapa hari kemudian, pasien datang ke poli Ortho
dengan keluhan sesak dan nyeri pada kedua paha. Lalu
dokter menyarankan untuk dilakukan foto rontgen dada
dan kedua paha. Kemudian ditemukan pneumothorak dan
patah tulang tertutup pada kedua tulang paha. Dokter
menyarankan agar segera dilakukan operasi pada kedua
masalah tersebut. Namun, pasien hanya bersedia
melakukan operasi pada pneumothoraknya saja. Dokter
kemudian melakukan tindakan pemasangan WSD.