Anda di halaman 1dari 37

JOANNE NATASHA- FK TRISAKTI

TRAUMA KIMIA PADA


MATA
PENDAHULUAN

TRAUMA  kerusakan kelopak mata, bola mata,


rongga orbita --- kebutaan

Trauma
tumpul

Trauma
Trauma
tembus
bola mata Kimia

Trauma
Radiasi
ANATOMI

• Kelopak mata ( palpebra)


• Sistem lakrimal
• Konjungtiva
• Bola mata
• Rongga orbita
Kelopak mata
• Melindungi bola mata
Struktur palpebra :
- Lapis kulit
- M. Orbicularis oculi
- Jaringan areolar
- Tarsus
- Konjungtiva palpebra
Sistem lakrimal

• Sistem produksi (glandula lakrimal)


• Sistem ekskresi
Konjungtiva

• Konjungtiva tarsal, menutupi tarsus dan sukar digerakkan dari tarsus


• Konjungtiva bulbi, menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera
di bawahnya.
• Konjungtiva forniks, berhubungan sangat longgar dengan jaringan di
bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak.
Bola mata

Dibungkus 3 lapis jaringan :


- Sklera
- Jaringan
uvea
- Retina
Retina

• Lapisan epitel berpigmen


• Lapis fotoreseptor ( sel batang dan sel kerucut)
• Membran limitan eksterna
• Lapis nukleus luar
• Lapis pleksiform luar
• Lapis nukleus dalam
• Lapis pleksiform dalam
• Lapis sel ganglion
• Lapis serabut saraf
• Membran limitans interna
Rongga orbita

• Atap atau Superior : os. Frontal


• Lateral : os. Frontal, os.zigomatik, ala magna os. Sphenoid
• Inferior : os. Zigomatik, os. Maksila, os. Palatine
• Nasal: os.maksila, os. Lakrimal, os. Ethmoid
TRAUMA KIMIA

Definisi 
trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik
yang bersifat zat asam ( pH < 7) ataupun basa (pH > 7) ,dapat
merusak struktur bola mata
- Trauma asam
- Trauma basa
Trauma
asam
Trauma
basa
Epidemiologi

• Pria 3-5 x > wanita


• WHO 1998 :
85% trauma mata  trauma kimia
asam : basa = 1: 4
kebutaan 19 juta orang
2,3 jt  penurunan visus
60%  kecelakaan kerja, 30% di rumah.
kasus banyak  usia 16-45 tahun
ASAM
Etiologi
BASA
Trauma asam

Ion hidrogen anion

Mengubah pH Denaturasi dan koagulasi


protein
trauma akibat asam Mencegah penetrasi
dapat normal kembali, lebih lanjut dari zat
sehingga tajam asam
penglihatan tidak
banyak terganggu

Kerusakan superficial
Trauma basa
hidrofilik lipofilik

dapat secara cepat untuk


Koagulasi sel +
penetrasi sel membran dan
saponifikasi disertai
masuk ke bilik mata depan,
dehidrasi jaringan
bahkan sampai retina

menembus kornea, kamera okuli


anterior sampai retina dengan cepat 
kebutaan
Respon oculi

Trauma
Damage Healing
kimia

- Kornea nekrosis, erosi, ulcerasi, perforasi


- konjungtiva terbakar, nekrosis
- Kehilangan limbal stem cell
-Penetrasi dalam  presipitasi glikosaminoglikan
dan opasifikasi serta pembengkakan stroma
kornea
- COA  kerusakan iris dan lensa
- ptisis bulbi
Damage

-Sel endotel mati


- jaringan parut  sudut oculi menyempit  TIO ↑ 
Glaukoma sekunder
- Kerusakan lensa  Katarak
- Penurunan penglihatan  Kebutaan
Trauma
Damage Healing
kimia

Penyembuhan pada epitel kornea dan stroma :

• Penyembuhan epitel dengan cara migrasi sel


epitel yang berasal dari limbal stem cell.
•Stroma kolagen yang rusak di fagosit oleh
keratosit serta disintesis kolagen yang baru
Fase-fase manifestasi klinis (Mc Cullay’s)

Fase Fase Early Fase Late


Fase Akut
Immediate Reparative Reparative

-Di mulai saat bahan kimia mengenai permukaan mata


-Menentukan keparahan
- membran rusak
-hilangnya epitel, keratosit, kornea (kornea keruh dalam
beberapa menit), dan pembuluh darah
- Kerusakan komponen vaskular iris, badan siliar dan lensa
- terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit, dan
fibroblas
Fase-fase (Mc Cullay’s)
Fase
Fase Akut
mmediate

-Sampai 7 hari setelah onset


- Mulai melepaskan diri dari zat kimia
- Re epitelisasi  dapat menghambat perforasi
kornea
- Regenerasi stroma kornea
Fase-fase (Mc Cullay’s)
Fase Fase Early
Fase Akut
Immediate Reparative

-Penyembuhan  8 -20 hari setelah onset


- Regenerasi permukaan epitelium
- Inflamasi akut  bisa menjadi kronis
-Neovaskularisasi
-Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblas
memasuki kornea, akan terbentuk jaringan
granulasi pada iris dan badan siliar sehingga
terjadi fibrosis
Fase-fase (Mc Cullay’s)
Fase Fase Early Fase Late
Fase Akut
Immediate Reparative Reparative

-3 minggu setelah trauma kimia


- Vaskularisasi aktif
sehingga seluruh kornea tertutup oleh pembuluh darah,
jaringan pembuluh darah akan membawa bahan nutrisi dan
bahan penyembuhan jaringan seperti protein dan fibroblas.
Bila fase penyembuhan tidak berjalan baik, dapat terjadi
kerusakan epitel kornea yang persisten
Manifestasi Klinis

Nyeri
Merah
Iritasi
Lakrimasi
Tidak dapat membuka mata
Terdapat sensasi ada sesuatu
di mata
Oedem palpebra
Pandangan buram
PALPEBRA :
-Skar
-Margo palpebra rusak
-- tear film
- skar pd jaringan
aksesoris air mata 
mata kering

KONJUNGTIVA :
-Sekresi musin ber ( –)
LENSA :
kekeringan mata
kerusakan kapsul lensa 
- simblefaron
keruh
Kriteria Gradasi Hughes’
Fase Penatalaksanaan
Immediate

Fase Akut
Fase Early Penatalaksanaan
Reparative

Fase Late
Reparative
Medikamentosa

1. Steroid  Dexametason 0,1% dan Prednisolon 0,1% setiap 2


jam, Prednisolon IV 50-200 mg (k/p), tap.off 7-10 hari
2. Sikloplegi Atropin 1% atau Scopolamin 0,25% diberikan 2 kali
sehari.
3. Topikal AB profilaksis infeksi bakteri
4. Asam askorbat  sodium askorbat 10% ( pembentukan kolagen)
5. Asam sitrat
6. Beta blocker / CA Inhibitor  bila TIO tinggi
Pembedahan

SEGERA LANJUT

Untuk revaskularisasi -Pemisahan bagian yg


limbus, mengembalikan menyatu (simblefaron)
sel limbus, dan -Keratoplasti  dapat
mengembalikan tunda 6 bulan Makin lama
kedudukan forniks makin baik, hal ini untuk
-Transplantasi stem sel memaksimalkan resolusi
limbus dari proses inflamasi.  
- autograft/ allograft -Keratoprosthesis
Komplikasi

• Ulcerasi kornea  1-2 minggu setelah trauma


• Simblefaron

• Tear film abnormal


• Glaukoma sudut tertutup
• Katarak traumatik
• Ptisis bulbi
KRITERIA THOFT
Prognosis
Derajat iskemik pada pembuluh darah limbus dan konjungtiva
merupakan salah satu indikator keparahan trauma dan prognosis
penyembuhan
1 2

3 4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai