Yuliana (712019080)
Pembimbing: dr. Ibrahim, Sp.M
Anatomi Sudut Bilik Mata Depan
Anatomi Jalinan Trabekula
Anatomi Lensa
65 % lensa terdiri atas air, sekitar 35% nya protein. Selain itu, terdapat sedikit mineral, seperti
kalium, juga terdapat asam askorbat dan glutation.
Fisiologi Aquoeus Humor
Aqueous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi bilik mata depan dan bilik
mata belakang bola mata. Aqueous humor terdiri dari 99,9% air dan 0,1% protein
Glaukoma kongenital
• Glaukoma kongenital primer
• Glaukoma yg berkaitan dg kelainan perkem-
bangan mata lain
• Glaukoma yg berkaitan dg kelainan perkem- Glaukoma absolut
bangan ekstraokular
GLAUKOMA PRIMER
Glaukoma kongenital Glaukoma sekunder
Glaukoma absolut
KLASIFIKASI GLAUKOMA
Glaukoma Sekunder
Glaukoma Pigmentasi
Ditandai pengendapan abnormal bilik mata depan terutama pd anyaman
trabekular → mengganggu aliran keluar aquous humor + defek transluminasi
iris → peningkatan TIO → Glaukoma
Glaukoma Eksfoliasi
Terjadi ketika beberapa jaringan okular mensintesis protein yg abnormal →
protein ini menyumbat trabekular meshwork → glaukoma eksfoliasi
Glaukoma Sekunder
Glaukoma akibat kelainan lensa
Dislokasi Lensa
Dislokasi anterior → dapat menimbulkan sumbatan pd apertura pupil → menyebabkan
iris bombe dan penutupan sudut
Dislokasi posteroir kedalam vitreus jg berkaitan dg glaukoma.
Intumesensi lensa
Lensa dpt menyerap cukup byk cairan sewaktu mengalami perubahan- katarak → shg
ukurannya membesar → kemudian dpt melanggar batas bilik mata depan → menim-
bulkan sumbatan pupil & pendesakan sudut → menyebabkan glaukoma sudut tertutup
Glaukoma fakolitik
Sebagian katarak stadium lanjut dpt mengalami kebocoran kapsul lensa anterior →
memungkinkan protein lensa yg mencair masuk ke dalam bilik mata depan → terjadi
peradangan di bilik mata depan, anyaman trabekular mjd edema dan tersumbat oleh
protein- lensa → ↑ TIO akut → Glaukoma
Glaukoma Sekunder
Kontusio pd segmen anterior srg disertai hilangnya bilik mata depan → apabila tdk segera
dibentuk kembali → sineksia anterior perifer → penutupan sudut yg ireversibel → glaukoma
Glaukoma Sekunder
Glaukoma pascaoperasi
Glaukoma sumbatan siliaris. Tind. Bedah pd mata yg menimbulkan ↑ TIO yg bermakna
& sudut sempit atau tertutup → glaukoma sumbatan siliaris. Setelah pembedahan, TIO ↑
hebat & lensa terdorong kedepan → akibat penimbunan aquos di dalam & belakang korpus
vitreus
Gonioskopi
Mengidentifikasi sudut yg abnormal dan
menilai lebar sudut COA
b Onset? (akut/kronis)
c Keluhan tambahan
• Glaukoma primer sudut terbuka: penurunan ketajaman penglihatan progresif, sakit
kepala, sakit mata, halo/pelangi di sekitar lampu.
• Glaukoma primer sudut tertutup: penurunan ketajaman penglihatan mendadak,
nyeri hebat periorbita, pusing, mual muntah, mata merah, bengkak, berair, halo/
pelangi di sekitar lampu.
• Glaukoma sekunder: keluhan mengarah pada penyakit keadaan lain yang dapat
menjadi penyebab peningkatan TIO.
• Glaukoma kongenital: mata berair berlebihan, bola mata membesar silau, bayi
tidak tahan sinar matahari dan menjauhi sinar dengan menyembunyikan mata.
• Glaukoma absolut: kebutaan total, mata keras seperti batu, nyeri periorbita.
d Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit mata seperti katarak, uveitis retinopati diabetic, oklusi vascular
dan trauma
• Riwyat penyakit dahulu seperti operasi mata
• Riwayat penyakit sistemik hipertensi, DM, penyakit CVS
f Riwayat Pengobatan
Antihipertensi dan steroid topical.
g Riwayat Alergi
2. Pemeriksaan Fisik Oftamologis
Kornea
Edema dan keruh.
Pupil
Reflex cahaya pupil dapat
positif atau negatif.
Lensa
Bisa keruh dan adanya iris shadow.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata
Pemeriksaan ini dilakukan pd pasien ditidurkan dg posisi horizontal dan mata ditetesi obat anestesi topical
(pantokain 0,5%). Penderita diminta melihat lurus ke jari jempol yg diacungkan ke atas. Pemeriksa berdiri
di kanan penderita. Kelopak mata dibuka lebar dg bantuan jari pemeriksa & perlahan tonometer
diletakkan di atas kornea. Programmer
b. Gonioskopi
Derajat 0 Derajat 1
Bila tidak terlihat struktur sudut dan
terdapat kontak, kornea dengan iris,
i ii Bila tidak terlihat ½ bagian
trabekulum sebelah belakang, dan
disebut sudut tertutup. garis Schwalbe terlihat disebut
sudut sangat sempit. Sudut sangat
sempit sangat mungkin menjadi
sudut tertutup.
Derajat 2
iii iv Derajat 3
Bila sebagian kanal Schlemm Bila bagian belakang kanal
terlihat disebut sudut sempit sedang
kelainan ini mempunyai
v Schlemm masih terlihat termasuk
scleral spur, disebut sudut terbuka.
kemampuan untuk tertutup. Pada keadaan ini tidak akan terjadi
sudut tertutup.
Derajat 4
Bila badan siliar terlihat, disebut
sudut terbuka.
c. Oftalmoskopi
• Keluhan • Keluhan
Mata merah • Umumnya fase awal, tdk menimbulkan keluhan,
Tajam penglihatan turun mendadak dan diketahui scr kebetulan bila melakukan pen-
Rasa sakit/ nyeri pd mata yg dpt menjalar gukuran TIO
ke kepala Mata dpt terasa pegal, kadang pusing
Mual & muntah Rasa tdk nyaman/ mata cepat lelah
Riw. Penyakit mata (trauma, kortikosteroid)
• Hasil pemfis & Penunjang sederhana Kehilangan lapang pandang perifer secara
Visus turun bertahap pd kedua mata
TIO meningkat Pd glaukoma lanjut, dpt terjadi penyimpitan
Konj. Bulbi: hiperemia kongesti, kemosis dg lapang pandang yg bermakna hingga
injeksi silier, injeksi konjungtiva menimbulkan gangguan, spt menabrak
Edema kornea saat berjalan.
Bilik mata depan dangkal
Pupil mid-dilatasi, refleks pupil negatif • FR
Usia 40 th atau lebih
Riw. keluarga menderita glaukoma
Penderita miopia, peny. Kardiovaskular,
hipertensi, DM
Glaukoma sekunder (riw. steroid /
trauma)
Non Medikamentosa
Pembatasan asupan cairan u/ menjaga
TIO agar tdk semakin meningkat
Medikamentosa
? Medikamentosa
Timolol 0.5%, 2 x 1 tetes/hari
Jenis obat lain dpt diberikan bila dg 1
macam obat TIO blm terkontrol
Kriteria rujukan
Konseling & Edukasi Kriteria rujukan
Rujukan dilakukan segera stlh penegakkan
Beritahu keluarga bahwa kondisi mata dg Rujukan dilakukan setelah
diagnosis
glaukoma akut tergolong kedaruratan mata, penanganan awal di
dimana TIO harus segera diturunkan layanan tingkat pertama
PROGNOSIS
Akut
Ad vitam : Bonam
Ad functionam: Dubia ad malam
Ad sanationam: Dubia ad malam
Kronis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam: Dubia ad malam
Ad sanationam: Dubia ad malam
Thank you