Anda di halaman 1dari 26

UJI TEMPEL

(PATCH TEST)
Oleh :
Yuliana (712019080)

Dpsen Pembimbing Klinik :


dr. Riliani Hastuti, Sp.KK
Patch Test

Patch test merupakan suatu test kulit untuk mengidentifikasi apakah suatu substansi berada dalam keadaan
kontak dengan kulit yang dapat menyebabkan peradangan kulit (dermatitis kontak) dengan menggunakan
potongan kecil kain atau kertas saring yang diimpregnasi dengan allergen yang dicurigai, ditempelkan pada
kullit untuk jangka waktu tertentu, pembengkakan atau kemerahan menunjukkan reaksi positif. Ada dua jenis
dermatitis kontak, yaitu :

01. 02.
Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi

limfosit T akan beredar ke seluruh tubuh dan mampu menciptakan suatu reaksi hipersensitivitas.
Indikasi Patch Test

● Persistent eczematous eruptions ketika kontak dengan


alergen
● Dermatitis kronis yang mengenai tangan, kaki, wajah, atau
mata
● Pasien Eczematous dermatitis dengan resiko tinggi terkena
dermatitis, seperti petugas medis, cosmetologists, teknisi,
pekerja pabrik karet dan plastik
● Penggunaan obat yang tidak adekuat
Kontra indikasi Patch Test

• Dermatitis yang akut dan luas, karena dapat menyebabkan eksaserbasi. Kulit tempat uji harus bebas
dari dermatitis sekurang-kurangnya 2 minggu.
• Bahan yang memberi efek toksik sistemik atau korosif dengan konsentrasi tinggi misalnya pestisida
atau bahan baru yang belum diketahui atau masih dalam penelitian.
• Penderita yang sedang mendapatkan prednison sistemik lebih dari 20 mg / hari atau kortikosteroid
lain yang setara.
TUJUAN UJI TEMPEL

Tujuan dari uji tempel untuk mendeteksi dermatitis


kontak alergik, dilakukan dengan menempelkan bahan
yang dicurigai dengan bentuk dan konsentrasi yang
benar pada kulit normal.
JENIS – JENIS UJI
TEMPEL

1. Uji tempel terbuka


2. Uji tempel tertutup
3. Uji tempel sinar (Photo Patch Test)
Uji Tempel Terbuka

 Uji tempel terbuka dilakukan untuk bahan-bahan yang mudah menguap.


Contohnya parfum, semprotan rambut, penyegar kulit, larutan setelah bercukur
dan tonik rambut.
 Dilakukan dengan cara uji pakai (usage test) dan repeated open application
test (ROAT).
 Daerah aplikasinya biasanya di daerah belakang telinga, dapat juga di lipat
lengan dan lipat kaki.
 Bahan yang dicurigai dioles langsung ke kulit normal di daerah tersebut seluas
setengah inci persegi dan biarkan terbuka.
 Selama 24 jam jangan dicuci atau terkena bahan lain. Setelah 24 jam jika tidak
ada reaksi, dilakukan uji lagi dengan cara yang sama dan dibaca kembali
setelah 24 jam.
 Jika tidak ada reaksi setelah tiga kali pengulangan maka uji dapat disebut
Uji Tempel Tertutup

• Merupakan jenis uji yang konvensional dan paling banyak digunakan.


• Uji tempel tertutup meliputi penempelan bahan alergen yang dicurigai
sebagai penyebab pada kulit yang intak, tidak meradang dan dalam
konsentrasi non iritan.
• Penempelan dapat dilakukan dengan menggunakan thin-layer rapid-use
epicutaneus (TRUE) test atau dengan wadah aluminium (Finn chamber)
yang diletakan pada perekat scanpor. Setelah 48 jam lembaran uji diangkat
dan dilakukan pembacaan dengan sistem skoring tertentu
Patch Test

Standar Patch Test T.R.U.E tests several positive result


Prosedur Pemeriksaan Patch Test

Daerah Tempat Test dan


Persiapan Pasien Bahan

Cara Itepretasi
Persiapan Pasien

• Sebaiknya dihindari pemakaian obat-obatan antihistamin dan kortikosteroid, terutama pada


penggunaan lokalnya.
• Keadaan kulit
a. Bebas dari dermatitis
b. Pada bekas dermatitis sebaiknya dilakukan sebulan setelah sembuh
c. Tidak terlalu dekat dengan dermatitis yang ada
d. Bebas dari kelainan kulit yang lain
e. Bebas dari rambut yang lebat
f. Bebas dari kosmetik, salep-salep.
Daerah Tempat Test

Pilihan utama: punggung


Pilihan lain:
a. Lengan atas bagian lateral
b. Lengan bawah bagian volar
Bahan
Bahan padat atau cair dilarutkan atau dicampurkan dalam bahan tertentu dan dalam konsentrasi tertentu pula,
sehingga kemungkinan yang timbul benar benar reaksi alergi, bukan reaksi iritasi.
Bahan pelarut atau vehikulum yang dipilih yaitu:
a. Air
b. Ethyl alkohol absolut
c. Acetone
d. Isobuthyl ketone
e. Methyl ethyl ketone
f. Buthyl atau ethyl ketone
g. Olium olivarium h. Parafin cair
i. Vaselin kuning
Konsentrasi yang digunakan pada umumnya sudah ditentukan berdasarkan penelitian-penelitian.
Bahan Penutup

Untuk uji tempel tertutup digunakan bahan penutup yang merupakan suatu kesatuan, disebut Unit
Uji tempel, yang terdiri atas:
• Kertas saring berbentuk bulat atau persegi, dengan diameter kira-kira 1 cm.
• Bahan impermeabel dengan diameter kira -kira 2,5 cm.
• Plester dengan diameter kira-kira 4,5 cm
Cara Penempelan

Bahan ditempelkan pada kulit dengan jarak satu sama lain


cukup jauh sehingga jika terjadi reaksi tidak saling
mengganggu. Menempelnya cukup lekat, tidak mudah lepas,
sehingga penyerapan bahan lebih sempurna
Pengujian

1. Patch test harus dilakukan pada kulit dengan dermatitis yang tidak jelas
2. Alergen dicampur dengan bahan non-alergi (dasar) dengan konsentrasi yang sesuai.
Kemudian oleskan pada kulit, biasanya pada punggung atas
3. Gunakan pita perekat digunakan dan tandai lokasi uji coba
4. Diamkan selama 48 jam, selama itu jangan sampai kena air atau berolahraga karena jika
pita perekat lepas proses harus diulang
5. Patch tidak boleh terkena sinar matahari atau sumber lain seperti sinar ultraviolet (UV)
6. Setelah 48 jam patch dilepaskan
7. Pembacaan dilakukan dilakukan 2 kali. Pembacaan awal dilakukan satu jam kemudian
setelah pelepasan pembacaan akhir lakukan 48 jam kemudian. Pembacaan lebih dari 48
jam akan meningkatkan hasil positif palsu sebesar 34 %
 
Intepretasi

(-) (IR) C
negatif iritasi (kulit merah sekali, contoh :
ruam keringat, follicular pustules,
purpura dan burn-like reactions)

D E F
Jupiter is the biggest Saturn is a gas giant Neptune is far away
planet of them all and has rings from Earth
Intepretasi

samar-samar, tidak pasti,


(-) negatif
(+/-) meragukan (kemerahan ringan
saja, contoh macula
eritematosa)

iritasi (kulit merah sekali, contoh :


(IR) ruam keringat, follicular pustules, reaksi lemah (nonvesikular :
(+)
purpura dan burn-like reactions) eritema, infiltrate, papul)
Intepretasi

(++)
reaksi kuat (edema atau (NT) tidak diuji.
vesikel)

reaksi sangat kuat (merah intens,


(+++) bula atau ulkus)
Relevansi tergantung pada lokasi dan
jenis dan alergen tertentu. Interpretasi
hasil membutuhkan pengalaman yang
cukup dan pelatihan. negative patch test
reactions
INTEPRETASI

2015

reaction (hair dye irritant reaction +/-reaction


discolouration)
INTEPRETASI

2015

+ reaction (++) reaction +++ reaction


INTEPRETASI

2015

+ reaction ++ reaction
Hal Yang Mungin Terjadi Pada Patch Test

Reaksi Reaksi
Yang dimaksud “palsu”
positif
Kemungkinannya adalah:
silang palsu
disini yaitu apabila
tidak mencerminkan
1. Memang penderita tidak reaksi alergi terhadap
peka terhadap bahan yang
diteskan.
bahan yang diteskan
2. Negatif palsu, yaitu yang itu, tetapi reaksi timbul
semestinya positif, tetapi oleh karena adanya
oleh karena beberapa faktor-faktor lain
kesalahan teknik, reaksinya
negatif. Ini disebabkan
antara lain oleh karena: a. Reaksi Reaksi
Nilai ambang konsentrasi
Negatif Positif
belum tercapai. b. Bahan Ini menunjukkan bahwa penderita bersifat
tersebut bersifat photo-
sensitiser, yang untuk
alergik terhadap bahan yang diteskan. Hasil ini
terjadinya reaksi positif akan sangat berarti bila bahan tersebut sesuai
diperlukan sinar matahari dengan dugaan yang diperoleh dari riwayat
atau sinar ultra violet. c. penyakit dan pemeriksaan fisik, hingga
Bahan sudah rusak. diagnosis yang mantap bisa ditegakkan

—Perbedaan Reaksi Iritasi dan Reaksi Alergi—


Reference

1. FK UI. 1987. Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerit
FK UI.
2. Netdoctor. 2011. Patch Testing for Skin Allergies. http://www.netdoctor.co.uk/
health_advice/ examinations/patchtesting.htm. 6 Juli 2011.
3. DermNet NZ. 2011. Patch Tests (Contact Allergy Testing).
http://dermnetnz.org/procedures/ patch-tests.html. 1 Juli 2011.
4. Children Allergy Center. 2009. Tes Alergi : Uji Kulit Alergi, Uji Tusuk (Prick Test), Sel
Uji Go-res (Scratch Test) Dan Pacth Test (Uji Tempel).
http://childrenallergyclinic.wordpress. com/2009/12/03/tes-alergi-uji-kulit-alergi-uji-
tusuk-prick-test-sel-uji-gores-scratch-test-dan-pacth-test-uji-tempel/. 29 Maret 2021
5. Jambaxss. 2011. Teknik Uji Tempel.
http://jambaxss.blogspot.com/2011/06/teknik-uji-tempel. html.
Thankyou!

Anda mungkin juga menyukai