Anda di halaman 1dari 6

Pemeriksaan Fisik dan

Penunjang Dermatitis
• PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dermatitis meliputi inspeksi dan palpasi. Dilakukan untuk melihat lokasi dan pola
kelainan yang sering kali dapat diketahui kemungkinan penyebab terjadinya dermatitis.
Pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosa penyakit antara lain misalnya, di ketiak oleh
deodorant, pergelangan tangan oleh jam tangan, di kaki oleh sepatu/sandal, pemeriksaan hendaknya
dilakukan di tempat yang cukup terang, seluruh kulit untuk melihat kemungkinan kelainan kulit lain
karena sebab-sebab endogen.
Pada kasus DKI, beberapa pekerjaan tertentu membuat pasien lebih mungkin terpapar dengan zat
iritan, misalnya pekerja medis, petani, montir, dan tukang masak. Tetapi, paparan non okupasional
juga tetap harus ditanyakan, misalnya dari deterjen, pembersih lantai, dan parfum.
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan penunjang dermatitis
kontak yaitu menggunakan uji kulit
diantaranya :
• Prosedur Uji Tempel
Plat aluminium yang sudah diberi zat
alergen ditempelkan pada punggung atas
selama 48 jam. Setelah itu, dilihat
apakah terdapat reaksi alergi pada area
yang dipaparkan dengan alergen. Pada
hari keempat, dilakukan interpretasi
hasil uji tempel lagi. Oleh karena itu,
beri tahu pasien untuk datang pada hari
kedua dan keempat setelah penempelan.
Selain itu informasikan kepada pasien
mengenai larangan membasahi
punggung, penggunaan pakaian ketat,
gesekan pada punggung, menggaruk
punggung, dan berbaring selama unit uji
tempel melekat. 
Simbol Morfologi Interpretasi
- Tidak bereaksi Negatif

?+ Hanya sedikit eritema Reaksi diragukan


•Interpretasi hasil uji tempel didasarkan
pada kriteria International Contact Eritema, infiltrasi, dan
Dermatitis Research Group (ICDRG). + gambaran mirip papul Positif lemah

•Patch Test sering dipakai untuk Eritema, infiltrasi, papul,


membedakan DKA dan DKI. Dimana ++ dan vesikel Positif kuat
pada DKI, hasil yang muncul akan berupa
negative (-). Eritema menonjol,
infeltrat, dan vesikel
+++ berkerumun Positif ekstrem

Morfologi lain seperti


IR nekrosis,  Reaksi iritan
• Repeat open application
test (ROAT) juga adalah
pemeriksaan yang digunakan untuk
menentukan alergen. Produk yang
akan diperiksa, diaplikasikan pada
area kecil di kulit secara berulang
selama beberapa hari untuk melihat
apakah terjadi dermatitis kontak
alergi. Produk yang diaplikasikan
biasanya berupa kosmetik dan obat
topikal.
• Test Tusuk
Tes alergi kulit ini dilakukan dengan cara
menempelkan zat atau benda yang dicurigai sebagai
pemicu alergi pada kulit, lalu dengan jarum, zat
tersebut ditusukkan ke kulit Anda. Setelah itu, dokter
akan menunggu selama sekitar 15–20 menit untuk
melihat apakah terdapat reaksi alergi atau tidak.
Tes tusuk kulit biasanya tidak menimbulkan rasa
nyeri. Pada orang dewasa, tes tusuk kulit dilakukan
di bagian lengan bawah, sedangkan pada anak-anak
di bagian punggung atas.
Tes tusuk kulit dinyatakan negatif apabila tidak
merasakan gejala apa pun setelah kulit mendapat
paparan alergen.

Anda mungkin juga menyukai