Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

DERMATITIS KONTAK ALERGI


Pembimbing :
dr. Sunaryo, Sp.KK

Diajukan Oleh :
Eva Laila S J510170024
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
BAB I

PENDAHULUAN
Kulit adalah pertahanan lini pertama dari paparan
substansi atau zat.

terdapat 2 jenis dermatitis kontak yaitu DKA dan DKI

kedua respon ini (antara iritan dan alergi) mungkin


sulit untuk membedakan
Tinjauan Pustaka

Dermatitis Kontak Alergi


BAB II
TINJAUANPUSTAKA

DERMATITIS
KONTAK ALERGI
DEFINISI

Dermatitis kontak alergi adalah suatu reaksi


peradangan kulit yang disebabkan karena kontak
dari alergen eksogen spesifik pada orang yang
telah mengalami sensitisasi alergik.
Epidemiologi
. 20 % kasus baru dermatitis kontak alergi, sedangkan
80% adalah dermatitis kontak iritan

prevalensi terjadinya lebih tinggi pada orang yang


berumur 41-60 tahun

Data terbaru dari Inggris dan Amerika Serikat bahwa


dermatitis kontak alergi akibat kerja ternyata cukup
tinggi yaitu 50-60%
Etiologi

Penyebab munculnya adalah bahan kimia


sederhana dengan berat molekul yang umumnya
rendah, merupakan alergen yang belum diproses
disebut hapten, bersifat lipofilik, dan dapat
menembus stratum korneum sehingga mencapai sel
epidermis di bawahnya .
Patogenesis

Fase Fase
sensitisasi elitisasi
Manifestasi klinik
• Riwayat terpajan dengan alergen
• Terjadi reaksi beruba dermatitis, setelah pajanan
ulang dengan alergen tersangka yang sama
• Bila pajanan dihentikan, lesi membaik,
sedangkan bila pajanan berulang maka lesi
memberat.
• Gejala subyektif berupa gatal
• Terdapat tanda dermatitis ( akut, subakut,kronis)
• Lesi bersifat lokalisata, batas tegas, bentuk
sesuai penyebab
Type

akut  eritem dan edema pada, dapat berupa papul,


dalam beberapa reaksi dapat berupa bula, erosi, dan
krusta

subakut  plaque dengan eritem

kronik  plaque dengan likenifikasi, ekskoriasi,


eritem, pigmentasi
Predileksi DKA
Tangan dan
lengan

paha dan
tungkai wajah
bawah

Badan & Telinga &leher


genitalia
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang

• Test kulit ( tes tempel ) untuk mencari


penyebab
• Berikut daftar alergen standar uji tempel yang
dianjurkan oleh ICDRG (hanya menampilkan 5
contoh
• a.Kalium bichromat 0,5% dalam vaselin
• b.Cobalt chloride 1% dalam vaselin
• c.Nickel sulfat 5% dalam vaselin
• d.Formaldehyde 2% dalam air
• e.Para phenylene diamine 1% dalam vaselin
Hasil Uji tempel
1 = reaksi lemah (non vesikuler): eritema,
infiltrat,papul (+)
2 = reaksi kuat : edema atau vesikel (++)

3 = reaksi sangat kuat (ekstrim) :bula atau


ulkus (+++)
4 = meragukan : hanya makula eritematosa

5 = iritasi : seperti terbakar,pustul,atau


purpura
6 = reaksi negatif (-)

7 = excited skin
8 = tidak dites
Diagnosis banding

Dermatitis kontak iritan

Dermatitis numularis ( bila bentuk


bulat atau lonjong )

Dermatitis seboroik

Dermatitis atopi
Penatalaksanaan

Non-medikamentosa
• Hentikan pajanan alergen tersangka
• Penilaian identifikasi alergen (test tempel
lanjut dengan bahan yang lebih spesifik)
• Gunakan perlengkapan/pakaian pelindung
saat melakukan aktivitas yang bersentuhan
dengan alergen
Medikamentosa

•Topikal

•Sistemik
Prognosis

prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan


kontaknya dapat disingkirkan. Prognosis kurang
baik dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan
dengan dermatitis oleh faktor , endogen
(dermatitis atopik, dermatitis numularis), atau
terpajan oleh alergen yang tidak mungkin
dihindar misalnya berhubungan dengan
pekerjaan terentu atau terdapat pada lingkungan
penderita.
Pencegahan
• Menghindari substansi alergen

• Mengganti semua pakaian yang terkena alergen

• Mencuci bagian yang terpapar secepat mungkin


dengan sabun, jika tidak ada sabun bilas dengan air
Daftar Pustaka
• Djuanda, Adhi, Prof.dr. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
edisi keenam; Balai Penerbit FKUI; Jakarta
• English J. 2004. Current concept in contact dermatitis. Br J
Dermatol 145: 527
• Noviandini,Anggraeni. Sigit, Rosita Cita. 2014. Profil Uji Tempel
pada Pasien Dermatitis Kontak. BIKKK - Berkala Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin - Periodical of Dermatology and Venereology.
Vol 26 No.2
• Sulaksmono,M. Keuntungan dan Kerugian Patch Test(uji tempel)
dalam upaya menegakkan diagnosa penyakit kulit akibat kerja.
Universitas Airlangga.
• Wolff, Klaus, Johnson, Richard A., Suurmond, Dick, 2007.allergic
contact dermatitis. In: Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of
Clinical Dermatology. 5th edition.McGraw-Hill’s.p.
Terima Kasih Atas Perhatiannya…

Wassalamu’alaikum..

Anda mungkin juga menyukai