Anda di halaman 1dari 20

DERMATITIS

KONTAK ALERGI
PADA WANITA
AMANDA PABISA
102013265
Skenario 7
■ Perempuan 35 tahun. Bercak merah merata di seluruh wajah. Sejak 2 hari yang
lalu. Perih panas dan gatal. Sebelumnya pasien memakai krim kosmetik dari
online yang dipakai malam hari. Sudah dipakai 5 hari, awalnya tidak apa apa,
setelah hari ke 3 mulai merah dan gatal.
Rumusan Masalah

Wanita 35 tahun mengalami bercak merah (perih & gatal) merata di


seluruh wajah setelah memakai krim kosmetik.
Anamnesis

• Usia 35 tahun
• Riwayat menggunakan krim kosmetik online, 3 hari
kemudian timbul bercak merah merata di wajah.
• Bercak terasa gatal dan perih
Pemeriksaan Fisik

 Regio Facies :
Plak eritematosa (+)
Plakat
Batas difus
Multiple
Diskret, konfluens
Skuama (+)
Rosasea: . Area predileksi meliputi hidung,
dagu, pipi, kening dan glabela kepala. DKI
Manifestasi: flushing, eritema persisten,
telangiektasi, papul, pustul dan hiperplasia
jaringan glandula sebasea.

SLE : penyakit autoimun. Pria wanita bisa diserang,


predominansi perempuan usia produktif
Kulit dengan ruam kupu-kupu (butterfly atau malar
rash), fotosensitivitas, lesi membrana mukosa,
alopesia, purpura, urtikaria, vaskulitis.
Diagnosis Banding
No. Pembeda Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak
Alergi
1 Penyebab Bahan iritan Alergen
2 Kapan terjadi Kontak pertama Kontak berulang
3 Penderita Bisa semua orang Tidak semua orang

4 Kelainan kulit Hebat Lebih ringan


5 Keluhan umum Gatal, panas, nyeri Gatal dominan
6 Uji tempel Merah, batas tegas, bila Merah, batas tidak
uji tempel tegas, bila uji
diangkatreaksi tempel
berkurang diangkatreaksi
menetap atau
bertambah
Pemeriksaan
Penunjang

Prick Test

Patch Test
Working Diagnosis

Dermatitis
Kontak
Alergi
dermatitis yang terjadi
Definisi akibat pajanan dengan
bahan alergen di luar
tubuh.

Dermatitis kontak alergi

Epidemiologi

DKA < DKI


Jumlah DKA makin bertambah seiring bertambahnya jumlah produk yang
mengandung bahan kimia
Informasi prevalensi indiden DKA masih sedikit
DKI akibat kerja: 80%
DKA: 20%
Frekuensi DKA Bukan Akibat kerja 3 kali lebih
sering daripada DKA akibat kerja
Etiologi

Bahan alergen
Patogenesis

■ 1.Fase Sensitisasi
■ Terjadi saat kontak pertama allergen dengan kulit sampai
limfosit mengenal dan memberi respon, yang memerlukan 2-3
minggu.

Hapten (protein Memicu reaksi


tidak lengkap limfosit T yang
Antigen ini belum
masuk kedalam ditangkap dan di
kulit dan berikatan tersensitisasi di
proses lebih dahulu kulit sehingga
dengan protein oleh makrofag dan
karier membentuk sensitisasi
sel Langerhans. terjadi pada
antigen dengan
lengkap) limfosit T
Sel sel tersebut
Melalui saluran masuk ke dalam
limfe, limfosit sirkulasi, sebagian
Membentuk sel tersebut bermigrasi kembali ke kulit dan
T efektor yang ke darah parakortikal system limfoid,
tersensitisasi kelenjar getah bening tersebar di seluruh
secara spesifik regional untuk tubuh, menyebabkan
dan sel berdifferensiasi dan keadaan sensitisasi
memori. berproliferasi yang sama di seluruh
kulit.
■ 2. Fase Elisitasi
■ Terjadi saat pajanan ulang dengan allergen yang sama sampai
timbul gejala klinis.

Mengeluarkan limfokin
Terjadi kontak
Sel efektor yang mampu menarik
ulang dengan
yang telah berbagai sel radang
hapten yang
tersensitisasi. sehingga terjadi gejala
sama.
klinis.
Gatal
Gejala Klinis
Tergantung keparahan dermatitis

Akut Kronis
edema,
Kulit kering,
papiulovesikel,
berskuama, papul,
vesikel, atau
likenifikasi, &
bullaerosi &
mungkin juga
eksudasi (basah)
fisur, batasnya
Tempat: kelopak tidak jelas
mata, penis,
skrotum, eritema
& edema lebih
PROGNOSIS

■ Prognosis DKA umumnya baik, sejauh dapat menghindari bahan


penyebabnya. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila
terjadi bersamaan dengan dermatitis oleh factor endogen
(dermatitis atopic, dermatitis numularis, atau psoriasis), atau
sulit menghindari allergen penyebab, misalnya berhubungan
dengan pekerjaan tertentu atau yang terdapat di lingkungan
pasien.
PENATALAKSANAAN

Non Farmakologi

Hentikan pajanan alergen pasien

Penilaian identifikasi alergen (test


tempel lanjut dengan bahan yang lebih
spesifik)
• Kompres garam faal atau larutan air salisil 1:1000

• Antihistamin • Untuk DKA ringan/akut:


• Makrolaktam
• Mebhidrolin
napadisilat
Farmakolog (Tacrolimus)
i

• Kortikosteroid jangka pendek


• Prednison 30 mg / hari
KESIMPULAN

■ Dermatitis kontak alergi (DKA) merupakan dermatitis yang


terjadi akibat pajanan dengan bahan alergen dari luar tubuh, di
skenario perempuan tersebut mengalami alergi dari produk
kosmetik. Prognosis baik bila menghindari bahan penyebab.

Anda mungkin juga menyukai