2. Hasil Penelitian:
Faktor Sosial-Demografi dan Perilaku
Mayoritas pasien TB yang memakai obat lini pertama anti TB, 153 (70,8% termasuk dalam
rentang usia 18-49 tahun. Lebih dari dua pertiga peserta penelitian (69%) menikah dan
13% masih lajang dalam status perkawinan. Peserta penelitian perempuan (118, 54,6%)
lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Di antara pasien TB yang berpartisipasi dalam
penelitian, sekitar dua pertiga dari populasi penelitian menggunakan alkohol (59,3%) dan
kopi (69,4%) .
Gambaran Klinis Peserta Mengembangkan Hepatotoksisitas
Di antara pasien TB yang memulai obat anti-TB lini pertama, 17 (7,9%) mengalami hepatotoksisitas. Pasien dengan TB
ekstraparu (n=14), komorbiditas dengan HIV/AIDS (n=11), dan IMT rendah (n=13) telah mengembangkan
hepatotoksisitas yang diinduksi obat anti-TB.
Sebagian besar kasus yang mengembangkan hepatotoksisitas adalah perempuan. Dua belas dari 17 kasus telah
mengembangkan hepatotoksisitas pada bulan-bulan pertama fase intensif pengobatan, sedangkan yang lain telah
mengembangkan hepatotoksisitas pada bulan kedua fase inisiasi rejimen penuh. Semua kasus menunjukkan setidaknya
satu dari gejala utama hepatotoksisitas. Tingkat hepatotoksisitas diukur dengan menggunakan tingkat plasma AST
dan/atau ALT dengan tanda dan gejala yang diamati atau dikeluhkan oleh masing-masing peserta yang mengalami
hepatotoksisitas. Berdasarkan sistem penilaian hepatotoksisitas WHO, lebih dari setengah kasus telah mengembangkan
tingkat tiga hepatotoksisitas .
Gejala dan Penatalaksanaan Hepatotoksisitas Disediakan
Pasien TB yang mengalami hepatotoksisitas mengeluh mual dan/atau muntah. Selain itu, hampir setengah (8 (47,10%)) dari kasus
hepatotoksisitas yang berkembang mengeluhkan malaise.Berdasarkan tingkat keparahan hepatotoksisitas yang berkembang, 17 kasus
ditangani dengan cara yang sama dimana rejimen dihentikan selama 2 minggu untuk tujuan rehabilitasi. Kemudian, regimen awal setiap
kasus dimulai kembali tanpa mengubah jenis atau dosis obat anti-TB setelah memeriksa tingkat AST/ALT setiap kasus dengan tindak lanjut
yang ketat.
Analisis Univariat dan Multivariat Faktor Risiko Terkait dengan Perkembangan Hepatotoksisitas.
TB ekstraparu, memiliki kondisi komorbiditas, konsumsi alkohol, dan menjadi geriatri (≥65 tahun) ditemukan terkait dengan peningkatan
risiko pengembangan obat anti-TB yang menyebabkan hepatotoksisitas pada analisis regresi logistik bivariat. Namun, pada analisis regresi
logistik multivariabel, TB ekstra, usia tua, dan memiliki kondisi komorbiditas ditemukan sebagai prediktor yang signifikan (P<0,05) dalam
pengembangan obat anti-TB yang diinduksi hepatotoksisitas. Kemungkinan terjadinya hepatotoksisitas terhadap obat anti-TB adalah 0,85
kali (AOR=0,077; 95% CI=0,008-0,74) lebih rendah pada pasien berusia 18-49 tahun dibandingkan dengan mereka yang berusia 65 tahun
ke atas. Pasien dengan TB paru memiliki risiko 0,26 (AOR=0,74; 95% CI=0,015-0,36) kali lebih rendah untuk mengembangkan
hepatotoksisitas terhadap obat anti-TB dibandingkan dengan TB ekstraparu. Pasien yang memiliki kondisi medis komorbiditas 12,9 kali
(AOR=12.9; 95% CI=2.45-67.60) lebih mungkin mengalami hepatotoksisitas dibandingkan dengan yang tidak memiliki komorbiditas.
KESIMPULAN PENELITIAN
Insiden hepatotoksisitas relatif tinggi di antara pasien TB yang memakai obat
anti-TB lini pertama. Dengan demikian, fungsi hati pasien dengan usia tua,
penyakit penyerta, dan TB luar paru harus dipantau secara teratur untuk
mengurangi keparahan hepatotoksisitas yang diinduksi obat.
II. TELAAH ARTIKEL
A.Fokus Utama Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kejadian hepatotoksisitas yang diinduksi obat anti-TB dan faktor-faktor yang terkait di
antara pasien tuberkulosis.
a. Sistematika penulisan:
Abstract / Abstrak
Background / Latar Belakang
Methods / Metode Penelitian
Results / Hasil Penelitian
Discussion / Diskusi
Conclusion / Kesimpulan
References / DaftarPustaka
b. Tata bahasa:
Tata bahasa artikel penelitian ini memiliki sifat objektif, teknis, dan praktis.
2. Penulis
a. Kualifikasi penulis:
- Yalew Molla, Pharmacy Department, Health Science College, Debre Markos University, Debre
Markos, Ethiopia
-Mukulen Wubetu, Pharmacy Department, Health Science College, Debre Markos University, Debre
Markos, Ethiopia
-Bekalu Dessie, Pharmacy Department, Health Science College, Debre Markos University, Debre
Markos, Ethiopia
3. Judul
a. Kelebihan: Judul jelas, mudah dimengerti, relevan, tanda baca dan ejaan sudah sesuai
b. Kekurangan: Tidak ada
4. Abstrak
a. Kelebihan: Ringkas, jelas, mengandung seluruh aspek penelitian
b. Kekurangan: Tidak ada
Elemen yang mempengaruhi tingkat kekuatan suatu penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai besarnya hepatotoksisitas yang disebabkan oleh obat anti-TB dan faktor-faktor yang
terkait di antara pasien TB yang baru didiagnosis di fasilitas kesehatan tertentu di Ethiopia.
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri kronis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis, paling sering oleh
Mycobacterium tuberculosis, dan biasanya ditandai secara patologis dengan pembentukan granuloma. Landasan pengelolaan TB
adalah 6 bulan penggunaan obat anti TB dimana isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol diminum selama 2 bulan pada fase
intensif diikuti dengan penggunaan isoniazid dan rifampisin pada bulan keempat dalam pengelolaan fase berkelanjutan. protokol
penyakit. Salah satu efek samping yang mempengaruhi hasil pengobatan TB adalah hepatotoksisitas yang diinduksi obat anti-TB.
Apakah ada hubungan penggunaan obat anti TB lini pertama menyebabkan hepatotoksik berdasarkan sosial demografi, usia,
Mengetahui nilai hepatotoksitas pada penggunaan obat antituberkulosis pada faktor-faktor yang terkait pada pasien
tuberculosis
5.Defenisi Operasional:
Merokok: Riwayat kebiasaan merokok oleh pasien sebelum dan sesudah memulai pengobatan anti-TB.
Penggunaan narkoba sosial: Praktek penggunaan khat, ganja, kopi, dan teh.
Penggunaan obat bersamaan: Penggunaan obat lain untuk pengobatan penyakit penyerta pada saat penggunaan obat anti-
TB.
6.Metode
a. Desain penelitian: Cross sectional
b. Populasi dan Sampel
Populasi: Besar sampel ditentukan berdasarkan hasil prevalensi sebelumnya yang diteliti
Sampel: diambil 216 paten secara proporsional dari masing-masing RS. Kemudian,
Dalam penelitian ini memiliki TB ekstra paru, usia tua dan memiliki penyakit penyerta ditemukan menjadi
prediktor yang signifikan dalam pengembangan obat anti-TB yang menginduksi hepatotoksisitas pada analisis
regresi logistik multivariabel.
Pasien dengan TB paru memiliki risiko 0,26 kali lebih rendah untuk mengembangkan hepatotoksisitas
terhadap obat anti-TB dibandingkan dengan TB extrapulmoner.
Peningkatan insiden hepatotoksisitas yang diinduksi obat anti-TB pada pasien dengan TB ekstra paru dapat
dikaitkan fakta bahwa TB luar paru menunjukkan bentuk penyakit yang parah dan hati mungkin salah satu
organ yang terkena.
Pasien yang memiliki penyakit penyerta memiliki kemungkinan 12,9 kali lebih besar untuk mengalami
hepatotoksisitas dibandingkan dengan pasien TB yang tidak memiliki penyakit penyerta. Temuan ini didukung
oleh studi yang berbeda. 24-26 Ini mungkin dikaitkan dengan penggunaan obat bersamaan untuk kondisi
komorbiditas
8. Pembahasan temuan hasil penelitian
Kesimpulan :
Cukup padat, jelas, singkat menjawab tujuan penelitian, yakni keterkaitan tentang pemberian
antituberkulosis menyebabkan hepatotoksik.
Saran:
selanjutnya.
D. Penilaian VIA (Validity, Importancy,Applicability)
I. Study validity
Research question
Is the research question well-defined that can be answered using this study design?
Tidak dijelaskan
--Other than intervention, were the two groups cared for in similar way oftreatment?
Tidak dijelaskan.
II. Importance
Studi ini penting karena membuktikan bahwa adanya faktor yang menyebabkan hepatotoksitas yang terjadi akibat pemberian
antituberkulosis.
III. Applicability
Are your patient so different from those studied that the results may not apply to them?
Pasien tidak berbeda jauh dengan yang ada pada penelitian Karena indonesia merupakan negara urutan ketiga dengan kasus tuberkulosis
terbanyak di dunia
Is your environment so different from the one in the study that the methods could not be use there?
Sesuai, dimana tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan penggunaan
obat anti TB menyebabkan hepatotoksik berdasarkan sosial demografi, usia, komorbiditas,
kebiasaan dan gambaran klinis.